Anda di halaman 1dari 62

BAB I

LATAR BELAKANG GERAKAN PALANG MERAH


INTERNASIONAL

A. Sejarah Palang Merah


Pengertian palang merah adalah salah satu gerakan di seluruh dunia
yang non politis dan non religius yang berdasarkan prinsip pokok
kemanusiaan, kenetralan, dan tidak memihak.
24 Juni 1859 di kota Solferino, Italia Utara, pasukan Perancis dan Italia
bertempur melawan pasukan Austria. Pada hari yang sama, seorang pemuda
warga negara Swiss, Henry Dunant, berada di sana dalam rangka
perjalanannya untuk menjumpai Kaisar Perancis, Napoleon III. Puluhan ribu
tentara terluka, sementara bantuan medis militer tidak cukup untuk merawat
40.000 orang yang menjadi korban pertempuran tersebut. Tergetar oleh
penderitaan tentara yang terluka, Henry Dunant bekerjasama dengan
penduduk setempat, segera bertindak mengerahkan bantuan untuk menolong
mereka. Beberapa waktu kemudian, setelah kembali ke Swiss, dia
menuangkan kesan dan pengalaman tersebut kedalam sebuah buku berjudul
"Un Souvenir de Solferino (Kenangan dari Solferino)", yang
menggemparkan seluruh Eropa. Dalam bukunya, Henry Dunant mengajukan
dua gagasan;
* Pertama, membentuk organisasi kemanusiaan internasional, yang dapat
dipersiapkan pendiriannya pada masa damai untuk menolong para prajurit
yang cedera di medan perang.
* Kedua, mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang
cedera di medan perang serta perlindungan sukarelawan dan organisasi
tersebut pada waktu memberikan pertolongan pada saat perang.
Pada tahun 1863, empat orang warga kota Jenewa bergabung dengan
Henry Dunant untuk mengembangkan gagasan pertama tersebut. Mereka
bersama-sama membentuk "Komite Internasional untuk bantuan para tentara
yang cedera", yang sekarang disebut Komite Internasional Palang Merah atau

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 1


International Committee of the Red Cross (ICRC) ke-empat orang tersebut
adalah:
1. Jean Henry Dunant
2. General Henry Dufour
3.   Gustave Moynier
4. Dr. Louis Appia
5. Dr. Theodore Maunoir

Dalam perkembangannya, kelak untuk melaksanakan kegiatan


kemanusiaan di setiap negara maka didirikanlah organisasi sukarelawan yang
bertugas untuk membantu bagian medis angkatan darat pada waktu perang.
Organisasi tersebut yang sekarang disebut Perhimpunan Nasional Palang
Merah atau Bulan Sabit Merah. Berdasarkan gagasan kedua, pada tahun 1864,
atas prakarsa pemerintah federal Swiss diadakan Konferensi Internasional
yang dihadiri beberapa negara untuk menyetujui adanya "Konvensi perbaikan
kondisi prajurit yang cedera di medan perang". Konvensi ini kemudian
disempurnakan dan dikembangkan menjadi Konvensi Jenewa I, II, III dan IV
tahun 1949 atau juga dikenal sebagai Konvensi Palang Merah . Konvensi ini
merupakan salah satu komponen dari Hukum Perikemanusiaan Internasional
(HPI) suatu ketentuan internasional yang mengatur perlindungan dan bantuan
korban perang.

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 2


B. ARTI WARNA DAN LOGO DI PMI
Logo atau lambang adalah bentuk atau sketsa yang memiliki arti tertentu.
Logo dibuat untuk mewakili sebuah organisasi dan menjadi ciri khas yang singkat
dan mudah diingat sebagai pengganti keberadaan organisasi yang sebenarnya.
Setiap logo memiliki filosopi dan kerangka dasar konsep visi dan misi
organisasi. Visi dan misi tersebut umumnya ditampilkan dalam ujud warna dan
bentuk tertentu. Bentuk dan warna yang dipilih pasti memiliki arti khusus.

Warna dan Lambang dalam PMI


Dalam kegiatan yang berhubungan dengan Palang Merah Indonesia
minimal ada lima warna dominan yang kita jumpai. Dan ada empat
lambang atau logo yang kita jumpai pula di kegiatan PMI.
A. WARNA
Warna secara umum memiliki makna khusus maka warna perlu
ditonjolkan dalam logo atau lambang suatu organisasi/kegiatan.
 Arti warna dominan:
1. Warna Merah mempunyai arti keberanian, kegairahan, kekuatan dan
kegembiraan.
2. Warna Putih mempunyai arti kesucian, kemurnian, keterbukaan, kebebasan,
dan keikhlasan.
3. Warna Kuning mempunyai arti kejayaan, optimisme, semangat ceria, dan
kebijaksanaan.
4. Warna Biru mempunyai arti ketenangan, kepercayaan, kejernihan pikiran dan
kebahagiaan.
5. Warna Hijau mempunyai arti keterbukaan, kesegaran, dan identik dengan
kemudaan.
B. BENTUK DALAM LOGO
1) Lambang PMI

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 3


Lambang Palang Merah Indonesia terdiri dari dua bagian yaitu:
1. Palang Merah 

Simbol positif berwarna merah, palang merah adalah lambang Gerakan


Palang Merah yang digunakan sejak tahun 1863 hasil Konferensi Internasional di
Jenewa. Palang Merah dengan dasar putih adalah warna kebalikan dari warna
bendera Negara Swiss hal tersebut ditetapkan sebagai penghargaan kepada Bapak
Henry Dunant yang warga negara Swiss. 
2. Sekuntum Bunga Melati 

Bunga Melati berwarna putih, dengan garis tepi berwarna merah, memiliki


lengkung kelopak bunga sebanyak lima buah. Bunga melati adalah bunga identitas
Negara Republik Indonesia. Lengkung lima kelopak bunga melambangkan
Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.

2) Lambang Palang Merah Remaja


Lambang PMR terdiri dari tiga bagian yaitu:
2.   Lambang PMI.
Palang Merah dilingkari kelopak Bunga Melati Putih yang
menunjukkan bahwa PMR adalah wadah pembinaan dan pengembangan
anggota remaja yang dilaksanakan oleh Palang Merah Indonesia.
3. Perisai.
Perisai adalah alat pertahanan dalam pertempuran. Melambangkan
bahwa remaja adalah salah satu pelindung kelangsungan hidup manusia
yang dengan mengedepankan rasa kemanusiaan untuk menolong sesama.

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 4


Warna Perisai:
Perisai Hijau untuk PMR Mula.

Hijau melambangkan tunas muda yang masih segar dan sangat terbuka
untuk mendapatkan bimbingan.

Perisai Biru untuk PMR Madya.


Biru melambangkan remaja yang memiliki kepercayaan diri, kejernihan
pikiran dan kebahagiaan.

Perisai Kuning untuk PMR Wira.


Kuning melambangkan remaja yang memiliki sifat optimis, kebijaksanaan
dan semangat untuk mencapai kejayaan.

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 5


4. Tulisan
Tulisan Palang Merah Remaja Indonesia, yang menunjukkan nama
organisasi wadah pembinaan para remaja ini dan keberadaannya ada di
Indonesia. 

PENGERTIAN
Membalut adalah tindakan untuk menyangga atau menahan bagian tubuh
agar tidak bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki.

TUJUAN

1. Menghindari bagian tubuh agar tidak bergeser dari tempatnya.


2. Mencegah terjadinya pembengkakan.
3. Menyokong bagian badan yang cidera dan mencegah agar bagian itu tidak
bergeser.
4. Menutup agar tidak kena cahaya, debu dan kotoran.

ALAT DAN BAHAN

1. Mitella adalah pembalut berbentuk segitiga


2. Dasi adalah mitella yang berlipat – lipat sehingga berbentuk seperti
dasi
3. Pita adalah pembalut gulung
4. Plester adalah pembalut berperekat
5. Pembalut yang spesifik
6. Kassa steril
1. Mitella adalah pembalut berbentuk segitiga
a. Bahan pembalut terbuat dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki
dengan berbagai ukuran. Panjang kaki antara 50 – 100 cm.
b. Pembalut ini dipergunakan pada bagian kaki yang terbentuk bulat atau
untuk menggantung bagian anggota badan yang cedera.
c. Pembalut ini bisa dipakai pada cedera di kepala, bahu, dada, siku, telapak
tangan, pinggul, telapak kaki dan untuk menggantung tangan.
d. Cara membalut dengan mitela :

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 6


Salah satu sisi mitella dilipat 3 – 4 cm sebanyak 1 – 3 kali.
Pertengahan sisi yang telah terlipat diletakkan diluar bagian yang akan
dibalut, lalu ditarik secukupnya dan kedua ujung sisi itu diikatkan. Salah
satu ujung yang bebas lainnya ditarik dan dapat diikatkan pada ikatan,
atau diikatkan pada tempat lain maupun dapat dibiarkan bebas, hal ini
tergantung pada tempat dan kepentingannya.
e. Gambar cara membalut dengan mitela :
- Luka pada atap tengkorak
- Luka pada dada
- Lengan yang cedera
- Telapak kaki

2. Dasi adalah mitella yang berlipat – lipat sehingga berbentuk seperti


dasi
a. Pembalut ini adalah mitella yang dilipat – lipat dari salah satu sisi
segitiga agar beberapa lapis dan berbentuk seperti pita dengan kedua
ujung – ujungnya lancip dan lebarnya antara 5 – 10 cm.
b. Pembalut ini biasa dipergunakan untuk membalut mata, dahi (atau
bagian kepala yang lain), rahang, ketiak, lengan, siku, paha, lutut, betis
dan kaki terkilir.
c. Cara membalut dengan dasi :
Pembalut mitella dilipat – lipat dari salah satu sisi sehingga
berbentuk pita dengan masing – masing ujung lancip. Bebatkan pada
tempat yang akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat diikatkan.
Diusahakan agar balutan tidak mudah kendor dengan cara sebelum
diikat arahnya saling menarik. Kedua ujungnya diikatkan secukupnya.
d. Gambar cara membalut dengan dasi :
 Luka pada mata
 Luka pada dagu
 Luka pada ketiak
 Luka pada siku

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 7


3. Pita adalah pembalut gulung
a. Pembalut ini dapat dibuat dari kain katun, kain kassa, flanel atau bahan
elastis. Yang paling sering adalah dari kassa, hal ini karena kassa
mudah menyerap air, darah dan tidak mudah bergeser (kendor)
b. Macam – macam pembalut dan penggunaanya :
 Lebar 2,5 cm : biasa untuk jari – jari
 Lebar 5 cm : biasa untuk leher dan pergelangan tangan
 Lebar 7,5 cm :biasa untuk kepala, lengan atas, lengan bawah, betis
dan kaki
 Lebar 10 cm : biasa untuk paha dan sendi panggul
 Lebar > 10 – 15 cm : biasa untuk dada, perut dan punggung
c. Cara membalut dengan pita :
Berdasar besar bagian tubuh yang akan dibalut, maka dipilih
pembalutan pita ukuran lebar yang sesuai. Balutan pita biasanya
beberapa lapis, dimulai dari salah satu ujung yang diletakkan dari
proksimal ke distal menutup sepanjang bagian tubuh yang akan dibalut
kemudian dari distal ke proksimal dibebatkan dengan arah bebatan
saling menyilang dan tumpang tindih antara bebatan yang satu dengan
bebatan berikutnya. Kemudian ujung yang dalam tadi diikat dengan
ujung yang lain secukupnya.
d. Gambar cara membalut dengan pita :
- Pada kepala
- Pada lengan
- Pada tumit
- Pada telapak tangan

4. Plester adalah pembalut berperekat


a. Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada sendi
yang terkilir, untuk merekatkan pada kelainan patah tulang.
b. Khusus untuk penutup luka, biasa dilengkapi dengan obat anti septik.

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 8


c. Cara membalut luka dengan plester
Jika ada luka terbuka : luka diberi obat antiseptik, tutup luka
dengan kassa, baru lekatkan pembalut plester. Jika untuk fiksasi
(misalnya pada patah tulang atau terkilir) : balutan plester dibuat
”strapping” dengan membebat berlapis-lapis dari distal ke proksimal
dan untuk membatasi gerakkan tertentu perlu kita yang masing-masing
ujungnya difiksasi dengan plester.

5. Pembalut yang spesifik


a. Snelverband adalah pembalut pita yang sudah ditambah dengan kassa
penutup luka dan steril, baru dibuka pada saat akan dipergunakan,
sering dipakai pada luka-luka lebar yang terdapat pada badan.
b. Sufratulle adalah kassa steril yang telah direndam dengan obat
pembunuh kuman. Biasa dipergunakan pada luka – luka kecil.

6. Kassa steril
a. Adalah kassa yang dipotong dengan berbagai ukuran untuk menutup
luka kecil yang sudah diberi obat – obatan (antibiotik, antiplagestik)
b. Setelah ditutup kassa itu kemudian baru dibalut.
C. Lambang Palang Merah

Tahun 1863, konferensi Internasional diselenggarakan di Jenewa dan


mengadopsi Lambang Palang Merah di atas dasar putih sebagai tanda
pengenal Perhimpunan Nasional Palang Merah yang merupakan kebalikan
dari bendera nasional Swiss. Tahun 1864, Konvensi Jenewa yang pertama

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 9


menyatakan bahwa lambang Palang Merah diatas dasar putih secara resmi
diakui sebagai tanda pengenal pelayanan medis angkatan bersenjata. Pada
Konvensi Jenewa tahun 1906, waktu peninjauan kembali terhadap Konvensi
Jenewa Tahun 1864, barulah ditetapkan lambang Palang Merah tersebut
sebagai penghormatan terhadap Negara Swiss. Pada Konferensi Internasional
1949 masalah lambang akhirnya diputuskan hanya 3 (tiga) macam lambang
saja yang digunakan bagi perhimpunan nasional yaitu; Palang Merah, Bulan
Sabit Merah, dan Singa Matahari Merah.

Fungsi Lambang:
1. sebagai tanda perlindungan (diwaktu perang)
2. sebagai tanda pengenal (diwaktu perang dan diwaktu damai)

D.  Latar Belakang Palang Merah Indonesia (PMI)

Berdirinya palang Merah di Indonesia sebenarnya berawal dari masa


sebelum Perang Dunia Ke-II. Saat itu, tempatnya pada tanggal 21 Oktober 1873
Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan palang Merah di Indonesia dengan
nama Nederlands Rode Kruis Afdeling indie (NERKAI), yang kemudian
dibubarkan pada saat penjajahan Jepang.

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 10


Perjuangan untuk mendirikan Palang Merah Indonesia sendiri diawali
sekitar tahun 1932. Kegiatan tersebut dipelopori oleh Dr. RCL Senduk dan Dr
Bahder Djohan.
Rencana tersebut mendapat dukungan luas terutama dari kalangan
terpelajar di Indonesia. Mereka berusaha keras membawa rancangan tersebut ke
dalam sidang Konferensi Nerkai pada tahun 1940 walaupun akhirnya ditolak
mentah-mentah. Terpaksa rancangan itu disimpan untuk menunggu kesempatan
yang tepat. Seperti tidak kenal menyerah, saat penjajahan Jepang, mereka kembali
mencoba untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional, namun sekali lagi
upaya itu mendapat halangan dari Pemerintah Tentara Jepang sehingga untuk
kedua kalinya rancangan itu harus kembali disimpan.
Pada tanggal 3 September 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah
untuk membentuk suatu badan Palang Merah nasional. Atas perintah Presiden,
maka Dr Buntaran yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik
Indonesia kabinet I.
Status gerakan Palang Merah Indonesia sudah diakui oleh tingkat
Internasional yang mempunyai tingkatan struktur kepengurusan organisasi setiap
wilayah pemerintahan, yaitu;
1. PMI Pusat berkedudukan di tingkat Nasional.
2. PMI Daerah berkedudukan di tingkat Provinsi.
3. PMI Cabang berkedudukan di tingkat Kota Madya/ Kabupaten.
4. PMI Ranting yang berkedudukan di tingkat Kecamatan.
Tingkatan struktur tersebut berjalan sampai dengan sekarang, hingga
kinerja PMI mudah terakses karena komunikasi yang berurutan dari
tingkat Nasional sampai ke tingkat Kecamatan.
E. Mars Palang Merah Indonesia (PMI)
MARS PMI
Syair : Djemalul AS
Lagu : Iskandar

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 11


Palang Merah Indonesia
Sumber Kasih Umat Manusia
Warisan Luhur Nusa dan Bangsa
Wujud Nyata Pengayom Pancasila
Gerak Juangnya Keseluruh Dunia
Mendarmakan Bakti Bagi Ampera
Tunaikan Tugas Suci, Tujuan PMI
Dipersada Bunda Pertiwi
Untuk Umat Manusia
Diseluruh Dunia
PMI Mengantarkan Jasa
F. Organisasi-organisasi Kemanusiaan
1. PMI (Indonesian Red Cross)
a. Masa Penjajahan Belanda
 21 Oktober 1873 Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan
Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlandsch Roode
Kruis Afdeling Indie (NERKAI) yang dipimpin oleh orang
Belanda.
 1939, Dr. RCL SENDUK dan BAHDER DHOHAN
berkeinginan untuk mendirikan PMI, namun usaha tersebut
mendapat penolakan dari pemerintah Belanda.
 1940 cita-cita tersebut dikemukakan kembali dalam
Konferensi NERKAI, namun ditolak kembali sampai akhirnya
terjadi perang dunia 2, cita-cita mendirikan PMI belum
terlaksana.
b. Masa Penjajahan Jepang
 1942-1944 Pada penjajahan Jepang, gagasan ini dirintis kembali
oleh kedua tokoh tersebut.
 Namun rencana tersebut masih belum juga terlaksana karena
mendapat penolakan dari DAI NIPON.
c.   Setelah Prokamasi Kemerdekaan RI

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 12


3 September 1945 dikeluarkan perintah Presiden RI Soekarno kepada
Dr. Boentaran Martoatmodjo (Menkes RI) untuk membentuk
PMI.
  5 September 1945 Dr. Boentaran membentuk.
Panitia 5 Indonesia :
ketua : dr. R. Mochtar
penulis : dr. Bahder Djohan
anggota : dr. Djuhana, dr. Mardjoeki, dan dr.
Sitanala
17 September 1945 PMI berdiri, Panitia 5 berhasil menyusun Pengurus
Besar PMI. Mereka dilantik oleh Wakil Presiden Drs. Moh. Hatta atas
nama Pemerintah bertempat di Jl. Surya No. 1 Jakarta
Kepengurusan PMI periode awal

Ketua : Drs. Moh Hatta


Wakil Ketua : dr. R. Boentaran Martoatmodjo
Badan Penulis : dr. R. Mochtar, dr. Bahder Djohan, dan Mr. Santoso
Bendahara : Mr. Saubari
Penasehat : K. H Rd. Adena
Kantor pertama bertempat di Departemen Kesehatan (sekarang
Kementerian Dalam Negeri), hanya dengan satu kamar, satu mesin tik, dan satu
kursi.
- 25 September 1945. Atas ijin tuan A.S Alatas, kantor pindah ke Jl. Ryswijk
27(kemudian menjadi Hotel Du Pavillon, lalu menjadi Hotel Mojopahit,
sekarang Komplek Perkantoran Sekretariat Negara Bagian Barat) Jakart
- 16 Januari 1950. Keppres RI No. 25/1950 tentang pengesahan PMI.

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 13


- 20 Mei 1950. Nerkai menyerahkan RS Kedung Halang ke-PMI yang sekarang
dikenal dengan nama RSU PMI Bogor.
- 15 Juni 1950. PMI diakui ICRC dengan Surat Keputusan No.392.
- 6 Oktober 1950. PMI menjadi anggota anggota federasi internasional Palang
Merah dan bulan sabit merah. No keanggotaan 68. 
2. PMR (Youth Red Cross)

Terbentuknya Palang Merah Remaja dilatar belakangi oleh Perang Dunia I


(1914-1918) pada waktu itu Australia sedang mengalami peperangan. Karena
Palang Merah Australia kekurangan tenaga untuk memberikan bantuan, akhirnya
mengerahkan anak-anak sekolah untuk membantu sesuai dengan kemampuannya.
Mereka diberikan tugas-tugas ringan seperti mengumpulkan pakaian-pakaian
bekas dan majalah-majalah serta Koran bekas. Anak-anak tersebut terhimpun
dalam suatu badan yang disebut Palang Merah Remaja (Youth Red Cross).
Tahun 1919 di Wina Swiss dalam sidang Liga diputuskan bahwa Palang
Merah Remaja menjadi satu bagian dari perhimpunan Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah. Kemudian usaha tersebut diikuti oleh Negara-negara lain. Dan tahun
1960, dari 145 Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah sebagian besar
sudah memiliki Palang Merah Remaja.
Di Indonesia pada Kongres PMI ke-IV tepatnya bulan Januari 1950 di Jakarta,
PMI membentuk Palang Merah Remaja yang dipimpin oleh Ny. Siti Dasimah dan
Paramita Abdurrahman. Pada tanggal 1 Maret 1950 berdirilah Palang Merah
Remaja secara resmi di Indonesia. Sebelumnya pada awal pendirian bernama
Palang Merah Pemuda (PMP) kemudian menjadi Palang Merah Remaja (PMR).
3. ICRC (International Committee of the Red Cross)

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 14


Tahun berdiri : 1863
Markas : Geneva (Swiss)
Mandat :
- Memelihara dan menyebarluaskan Prinsip Dasar.
- Memberikan pengakuan terhadap setiap Perhimpunan Nasional.
- Melaksanakan tugas yang dibebankan oleh Konvensi-konvensi Jenewa.
- Setiap saat berupaya sebagai suatu lembaga netral yang melaksanakan
kegiatan kemanusiaan.
- Menjamin bekerjanya Kantor Pusat Pelacakan (The Central Tracing
Agency) yang diitetapkandalam Konvensi Jenewa.
- Membantu melatih petugas kesehatan dan menyediakan alat-alat
kesehatan.
- Menyebarluaskan pengertian dan diseminasi HPI yang berlaku pada saat
terjadi konflik bersenjata.
-Menjalankan mandat yang dipercayakan oleh Konferensi Internasional.
ICRC mempunyai slogan yaitu:” Inter Arma Caritas” (latin) = Bantuan
diantara pertikaian atau “Amid Conflict Charity” (Inggris)

4. IFRC (International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies) 

Tahun berdiri : 1919


Pemrakarsa : Henry Davidson (Warga Negara Amerika)
Markas : Geneva (Swiss)

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 15


Mandat : Fungsi dan Tugas Federasi 
- Sebagai badan penghubung, koordinator, dan pendidik diantara
perhimpunan
perhimpunan nasional dan memberikan bantuan yang mungkin
dibutuhkan mereka.
- Mendorong dan memajukan berdirinya suatu perhimpunan nasional dari
setiap negara.
- Memberikan bantuan dengan segala cara yang dapat dilakukan kepada
para korban
bencana.
- Membantu perhimpunan nasional dalam kesiagaan pertolongan terhadap
korban
bencana alam termasuk pengaturannya.
- Mengatur dan mengoordinasikan bantuan internasional secara langsung
dan sesuai
denganketentuan serta prinsip-prinsip internasional.
- Mendorong dan mengkoordinasikan keikutsertaan perhimpunan nasional
dalam
kegiatanpemeliharaan kesehatan dan memajukan kesejahteraan sosial
masyarakat
dengan carakerjasama dengan pejabat-pejabat yang berwenang setempat.
- Mendorong dan mengkoordinasikan pertukaran gagasan di antara
perhimpunan
nasional untukmendidik anak-anak dan remaja demi tercapainya cita-cita
kemanusiaan dan perkembanganpersahabatan di antara mereka di semua
negara.
- Membantu perhimpunan nasional dalam menanamkan prinsip-prinsip serta
cita-cita
dari GerakanPalang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
- Memberikan pertolongan kepada para korban pertikaian bersenjata sesuai
dengan

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 16


persetujuanyang ditandatangani dengan Komite Internasional Palang
Merah.
- Membantu komite internasional dalam memajukan dan mengembangkan
Hukum Perikemanusiaan Internasional dan bekerjasama dengannya dalam
menyebarluaskan HPI danPrinsip-prinsip Dasar Gerakan pada Perhimpunan
Nasional.
- Menjadi wakil resmi dari anggota perhimpunan nasional di kawasan
internasional,
antara lainmengambil keputusan dan rekomendasi yang telah disetujui
dalam
musyawarah dan menjagakeutuhan perhimpunan nasional serta
melindungi
kepentingannya.
-Menjalankan mandat yang dipercayakan padanya oleh Konferensi
internasional.
Slogan :
Federasi mempunyai slogan yaitu ;”Per Humanitatem Ad Pacem”
(latin)=Perdamaian melalui kemanusiaan “Trough Humanity To
Peace” (inggris).

5. Perhimpunan Nasional

Markas : Perhimpunan Nasional Palang Merah atau Bulan Sabit


Merah,
yang didirikan hampir di setiap negara di seluruh dunia, yang

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 17


kini berjumlah 176 Perhimpunan Nasional, termasuk Palang
Merah Indonesia.
Tahun Berdiri : 1864
Mandat : Kegiatan perhimpunan nasional beragam seperti bantuan
darurat pada bencana, pelayanan kesehatan, bantuan sosial,
pelatihan P3K dan pelayanan transfusi darah.
Persyaratan pendirian :
* mendapat pengakuan dari pemerintah negara yang sudah menjadi peserta
Konvensi Jenewa.
*menjalankan Prinsip Dasar Gerakan. Bila demikian ICRC akan memberi
pengakuan keberadaan perhimpunan tersebut sebelum menjadi anggota Federasi
Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
G. Biografi Jean Henry Dunant
Jean Henry Dunant adalah seorang warga negara Swiss yang dikenal
sebagai Bapak palang Merah sedunia, beliau lahir pada tanggal 08 Mei 1828
di Genewa Swiss. Jean Henry Dunant adalah anak pertama dari seorang ayah
yang bernama Jean Jacques Dunant, adalah seorang pengusaha sukses di
genewa Swiss. Sedangkan ibunya yang bernama Antoinette Dunant Colladon
aktif bekerja dan menolong anak yatim dan orang miskin yang bekerja dengan
tulus ikhlas. Keluarganya sangat mementingkan sosialisme antar sesama.
Jean Henry Dunant hidup ditengah-tengah keluarga yang harmonis, saat
usianya beranjak 18 tahun, ia bergabung dengan masyarakat Genewa untuk
memberikan zakat kepada kaum fakir miskin. Pada tahun berikutnya, Jean
Henry Dunant bersama dengan teman-temannya mendirikan “ KAMIS
ASOSIASI ” yang berorientasi untuk mempelajari Al-Kitab dan membantu
orang miskin. Ia menghabiskan banyak waktunya untuk orang yang terlibat
dalam penjara dan kunjungan pekerjaan sosial.
Pada tanggal 18 September 1863, Jean Henry Dunant mendirikan
sebuah Organisasi Kepalang Merahan sedunia dengan keempat rekannya
untuk membantu memberikan pertolongan medis saat terjadinya pertempuran
di Kota Solferino. Organisasi tersebut terus ia perjuangkan tanpa mengenal

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 18


lelah. Tentu berbagai rintangan yang selalu menyelimuti organisasinya itu
tidak membuat surat tekad yang sudah tertanam dijiwa raganya untuk saling
tolong menolong antar sesama. Sampai akhirnya beliau menghembuskan
nafasnya pada tanggal 30 oktober 1910 di desa Helden.
H. Latar Belakang Palang Merah Remaja (PMR)
Pada konvensi palang Merah Internasional di Genewa Swiss tanggal 5
Mei 1919 berdirilah LIGA (League Of The Read Cross And Red Crescent
Societies). Dalam sidangnya yang pertama diputuskan bahwa Palang Merah
Remaja (PMR) adalah bagian dari Palang Merah. Realisasi dari hasil
keputusan tersebut, maka Palang Merah Indonesia (PMI) dalam sidang ke-5 di
Solo Tawangmangu pada tanggal 13-16 Oktober 1949 yang isinya sesuai
dengan konvensi Genewa Swiss bahwa Palang Merah Remaja merupakan
bagian dari PMI.
Pada tanggal 01 Maret 1950 Palang Merah Remaja (PMR) dibentuk di
Jakarta yang dipimpin oleh:
1. Paramita Abdurachman Hakim
2. Nona Siti Dasimah
a. Tugas dan Kewajiban Palang Merah Remaja
Tugas dan kewajiban utama Palang Merah Remaja ada tiga pedoman yang
disebut:
1. Janji PMR
Dengan niat yang suci saya berjanji akan menjadi anggota PMR yang baik
dan bertanggung jawab dengan:
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
3. Siap melaksanakan Tri Bakti PMR
2. Tri Bakti PMR
1. Meningkatkan keterampilan hidup sehat.
2. Berkarya dan berbakti di masyarakat.
3. Mempererat persahabatan Nasional dan Internasional.

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 19


3. Tujuan Prinsip Dasar Palang Merah
Semua kegiatan kemanusiaan dilandasi oleh 7 prinsip dasar
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Ketujuh
prinsip ini disahkan dalam Konferensi Internasional Palang Merah ke XX
di Wina tahun 1965. Ketujuh prinsip ini juga disahkan dalam Munas XIV
Palang Merah Indonesia di Jakarta pada tahun 1986.
 Prinsip-prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Internasional
1. Kemanusiaan ( Humanity )
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional
didirikan berdasarkan keinginan untuk memberikan pertolongan
tanpa membedakan korban terluka didalam pertempuran, berupaya
dalam kemampuan bangsa dan antar bangsa, mencegah dan
mengatasi penderita sesama manusia. Palang Merah menumbuhkan
saling pengertian, kerjasama dan perdamaian abadi bagi sesama
manusia.
2. Kesamaan ( Impartiality )
Gerakan ini tidak membuat perbedaan atas dasar
kebangsaan, kesukuan, agama/ kepercayaan tingkatan atau
pandangan politik. Tujuannya semata-mata mengurangi penderitaan
manusia sesuai dengan kebutuhannya dengan mendahulukan
keadaan yang paling parah.
3. Kenetralan ( Noutrality )
Agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak,
gerakan ini tidak boleh memihak atau melibatkan diri dalam
pertentangan politik, kesukuan, agama atau ideologi.
4. Kemandirian ( Independence )
Gerakan bersifat mandiri. Perhimpunan Nasional
disamping membantu pemerintahannya dalam bidang kemanusiaan,
juga harus mentaati peraturan negaranya, harus selalu menjaga
otonominya sehingga dapat bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip.

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 20


5. Kesukarelaan ( Voluntary Service )
Gerakan memberi bantuan atas dasar sukarela, yang tidak
didasari oleh keinginan untuk mencari keuntungan apapun.
6. Kesatuan ( Unity )
Didalam suatu negara hanya ada satu Perhimpunan Palang
Merah atau Bulan Sabit Merah yang terbuka untuk sesama orang
dan melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayah.
7. Kesemestaan ( Universality )
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional
adalah bersifat semesta. Setiap perhimpunan mempunyai hak dan
tanggung jawab yang sama dalam menolong sesama manusia.
b. Syarat-syarat Keanggotaan Palang Merah Remaja
1. Warga Negara Indonesia.
2. Dapat membaca dan menulis.
3. Berusia antara 7 tahun sampai dengan 21 tahun.
4. Persetujuan dari orang tua.
5. Atas dasar kemauan sendiri.
6. Bersedia mengikuti DIKLAT kepalang merahan .
7. Bersedia melaksanakan tugas-tugas kepalang merahan dengan sukarela.
8. Bertanggung jawab dan mematuhi tata tertib yang berlaku.

c. Tingkat Palang Merah Remaja (PMR)


Tingkatan Organisasi Palang Merah Remaja dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. PMR Mula adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Dasar
(10-12 tahun). Warna lambang hijau muda.
2. PMR Madya adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah
Menengah Pertama (12-15 tahun). Warna lambang biru langit.
3. PMR Wira adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah
Menengah Atas (15-17 tahun). Warna lambang kuning cerah.

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 21


d. Beberapa Singkatan dalam Kepalang Merahan
1. UTD : Unit Transfusi Darah
2. DDD : Dinas Donor Darah
3. LTD : Lembaga Transfusi Darah
4. DTD : Dinas Transfusi Darah
5. PUTD : Pengurus Usaha Transfusi Darah
6. UTDC : Unit Transfusi Darah Cabang
7. KSR : Korps Suka Rela
8. TSR : Tenaga Suka Rela
9. PC.PMR : Pengurus Cabang PMR
10. ADM : Administrasi
11. DKW : Dewan Kerja Wira
12. DORA : Donor Darah
13. DORAS : Donor Darah Sekolah
14. TET : Tekan Elevasi Tingkatan
15. GAKY : Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
16. TTT (3T) : Telaah Tunjangan Tindakan
17. BHD : Bagian Hidup Dasar
18. TMS : Tim Medis Servis
19. DDS : Donor Darah Sukarela
20. KOMPAK : Keluhan utama, Obat yang diminum, Makanan/minuman
terakhir, Penyakit yang diderita, Alergi yang diderita, Kejadian

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 22


BAB II
MATERI PALANG MERAH TINGKAT WIRA

A. Pertolongan Pertama (PP/ P3K)


Pertolongan Pertama adalah suatu cara untuk memberikan pertolongan
segerah pada korban sakit, cidera atau kecelakaan sebelum dibawa ke tempat
rujukan seperti dokter, Rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Tempat
rujukan adalah tempat dimana untuk mendapatkan pertolongan. Pemberian
pertolongan segera kepada penderita sakit atau korban kecelakaan yang
memerlukan penanganan medis dasar untuk mencegah cacat atau maut.
B. Tujuan Pertolongan Pertama

1. Menyelamatkan jiwa korban.


( Keselamatan jiwa korban adalah tujuan paling utama dari sebuah
tindakan pertolongan).

2. Mencegah cacat berkelanjutan.


( Tindakan pertolongan darurat selain ditunjukan untuk
menyelamatkan nyawa, juga untuk mencegah kemungkinan cacat
berkelanjutan. Setelah keselamatan nyawa korban tercapai, seorang
penolong harus memerhatikan kondisi korban di mana terdapat
kemungkinan-kemungkinan yang mengarah kepada kecacatan).

3. Memberikan rasa nyaman pada korban.


(Setelah dua poin tersebut di atas tercapai, tindakan pertolongan
diupayakan mengarah kepada memberikan rasa nyaman pada korban.

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 23


Rasa nyaman akan mengurangi kondisi kepanikan korban sehingga
mental korban terkondisikan).

P3K adalah memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan


atau sakit mendadak dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke
tempat rujukan.

C. Obat dan Peralatan P3K


1. Penutup penutup luka (kain kasa steril dan bantalan kasa)
2. Pembalut (pembalut gulung, mitela dan plaster)
3. Cairan anti septic (alcohol 70%, providone 10%)
4. Cairan pencuci mata (borwater)
5. Peralatan stabilisasi (bidai, gunting, pembalut, pinset, senter, kapas,
selimut, oksigen, tensimeter dan stetoskop serta tandu atau drackbard)
6. Alat bidai (spalk)
7. Obat antibiotic (asetosal, antalgin dan sebagainya )
Siapa yang disebut sebagai pelaku penolong pertama yaitu penolong yang
pertama kali tiba di tempat kejadian, memiliki kemampuan dan terlatih dalam
penanganan medis dasar atau kedaruratan. Dalam hal ini pelaku PP harus
berpedoman pada kata PATUT:
P : Penolong mengamankan diri sendiri sebelum bertindak menolong korban.
A : Amankan korban dari gangguan ditempat kejadian sehingga bebas dari
bahaya.
T : Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu ditempat itu ada
kecelakaan.
U : Usahakan menghubungi ambulan, rumah sakit, dokter, pihak yang
berwajib.
T : Tindakan pertolongan terhadap korban pada urutan yang paling tepat.
D. Pokok Pelaku pada Pertolongan Pertama
1. Penolong dapat mengenali sesuatu (kondisi korban).
2. Penolong mengatur dan merencanakan transportasi.

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 24


3. Usahakan untuk tetap tenang, jangan panik dan percaya akan kemampuan
sendiri.
4. Perhatikan keadaan setempat sekitar terjadinya kecelakaan dan keadaan
cuaca.
5. Perhatikan jenis kecelakaan (pendarahan, patah tulang, pingsan, dan lain-
lain).
6. Merencanakan pertolongan.
7. Jika korban banyak, sedangkan penolong sedikit, buat pengelompokkan
korban.
8. Lakukan pertolongan dengan cepat, tepat sesuai dengan kemampuan.
9. Jika pemindahan tidak segerah dilakukan, berikan perlindungan pada
korban.
E. Alat Perlindungan Diri
Keamanan penolong merupakan hal yang sangat penting, sebaiknya
dilengkapi dengan peralatan yang dikenal sebagai Alat Perlindungan Diri antara
lain :
a. Sarung tangan lateks

b. Kaca mata pelindung. (Mata juga termasuk pintu gerbang masuknya


penyakit kedalam tubuh manusia)

c. Baju pelindung. (Mengamankan tubuh penolong dari merembesnya


carian tubuh melalui pakaian).

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 25


d. Masker penolong. (Mencegah penularan penyakit melalui udara).

e. Masker Resusitasi Jantung Paru.(Masker yang dipergunakan untuk


memberikan bantuan napas).

f. Helm. (Mencegah benturan di kepala ketika melakukan pertolongan).

F. Kewajiban Pelaku Pertolongan Pertama


FUNGSI ALAT PELINDUNG DIRI
Untuk mencegah penularan penyakit melalui cairan tubuh:
1. Mencuci Tangan
2. Membersihkan peralatan
3. Membersihkan perlatan dengan sabun dan air
4. Infesinfeksi
5. Menggunakan bahan kimia seperti alkohol untuk membunuh bakteri
patogen erilisasi
6. Proses menggunakan bahan kimia atau pemanasan untuk membunuh
semua mikroorganisme.
7. Menggunakan APD

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 26


Dalam menjalankan tugasnya ada beberapa kewajiban yang harus dilakukan :
a. Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang sekitarnya.
b. Dapat menjangkau penderita.
c. Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa.
d. Meminta bantuan/rujukan.
e. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan keadaan
korban
f. Membantu pelaku pertolongan pertama lainnya.
g. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita.
h. Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat.
i. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi.

G. Kualifikasi Pelaku Pertolongan Pertama


Agar dapat menjalankan tugas seorang petugas penolong harus memiliki
kualifikasi sebagai berikut :
a. Jujur dan bertanggungjawab.
b. Memiliki sikap profesional.
c. Kematangan emosi.
d. Kemampuan bersosialisasi.
e. Kemampuannya nyata terukur sesuai sertifikasi PMI. Secara
berkesinambungan mengikuti kursus penyegaran.
f. Selalu dalam keadaan siap, khususnya secara fisik.
g. Mempunyai rasa bangga
Peralatan Pertolongan Pertama

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 27


 Isi tas pertolongan pertama
Pinset 2 buah
Gunting 1 buah
Kasa gulung / kasa steril standard 1 pack
Kapas 1 pack
Plaster gulung 1 roll
Plaster standard 3 buah
Stetoskop 1 buah
Spigmomanometer 1 buah
Senter 1 buah
Selimut 1 buah
Mitela 12 buah
Pembalut cincin 1 buah
Pembalut gulung 3 buah
Kartu penderita + bolpoint 1 buah
Alkohol / revanol 1 botol
Betadine 1 botol
Bantalan kasa 2 buah
Peniti 1 lusin
Plastik tempat sampah 2 buah
Air bersih (sterilisasi manual dan alternatif) 1 botol
Cotton bud 1 pack
Alas peralatan 1 buah
Jam tangan 1 buah

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 28


Lembar list peralatan pp 1 lembar
 Tandu 1 set
 Bidai 1 set
 Bendera PMI ( 40 x 60 cm ) 1 buah
 Tongkat caraka 1 buah

 contoh laporan penata laksanaan korban


LAPORAN PENATALAKSANAAN KORBAN
1. Nama :
2. Jenis kelamin : Perempuan/Laki-laki
3. Umur :
4. Alamat :
5. Kesan umum : Kasus Trauma / KasusMedis / Kasus
Trauma Medis)
6. Penyebab :
7. Penilaian dini :
8. Tingkat respon : ( Awas/Suara/Nyeri/TidakRespon )
9. Keadaan jalur nafas : ( Terbuka/ Tertutup )
10. Keadaan pernafasan : ( Ada / Tidak Ada )
11. Keadaan sirkulasi : ( Ada / Tidak Ada )
12. Penatalaksanaan BHD :
13. Hasil pemeriksaan fisik :
a) …………………………………………………………………………
b) ……………………………………………………………………...…
c)  ………………………………………………………………………...
d) …………………………………………………………………………
a. Penatalaksanaan
a) ……………………………………………………………………………
b) ……………………………………………………………………………
c) …………………………………………………………………………....

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 29


d) ……………………………………………………………………………
e)  ………………………………………………………………………....
b. Tanda Vital
a) Frekwensi Nafas :
b) Frekwensi Nadi :
c) Suhu :
d) Tekanan Darah :
e) Keadaan kulit :

c. Riwayat Penderita
a) Keluhan utama :
b) Obat Yang Diminum :
c) Makanan/Minuman Terakhir :
d) Penyakit Yang Diderita :
e) Alergi Yang Dialami :
f) Kejadian :
d. Hasil Pemeriksaan Berkala
KEADAAN TAHAP TAHAP TAHAP TAHAP
1 2 3 4
Jam: Jam: Jam: Jam:
……….. ……….. ……….. ……….
a.        Respon
b.       Frekwensi
nafas
c.        Frekwensi
nadi
d.       Tekanan
Darah
e.       Suhu
f.         Keadaan

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 30


Kulit
e. Korban di rujuk ke :
Pacitan,……………………………
Penolong

(……………………………………….)
Pengertian Perdarahan
Sistem peredaran darah yang terdiri dari 3 komponen utama yaitu
jantung, pembuluh darah dan darah. Dalam tubuh manusia darah relatif selalu
berada dalam pembuluh darah kecuali pada saat masuk dalam jaringan untuk
melakukan pertukaran bahan makanan dan oksigen dengan zat sisa pembakaran
tubuh dan karbondioksida.
Jantung
Bagian sebelah kiri menerima darah yang kaya dengan oksigen setelah
diproses dari paru – paru untuk selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh. Bagian
sebelah kanan menerima darah dari tubuh dan meneruskan ke paru – paru untuk
kembali diperkaya dengan oksigen.
- Arteri/Pembuluh Nadi
Adalah pembuluh darah yang mengangkut darah yang kaya dengan oksigen ke
seluruh tubuh. Darah yang keluar berwarna merah segar dan memancar
- Vena/Pembuluh Balik
Adalah pembuluh darah yang mengangkut darah dari seluruh tubuh kembali
ke jantung. Darah yang keluar mengalir dan berwarna merah gelap
- Kapiler/Pembuluh Rambut
Arteri akan terbagi – bagi menjadi pembuluh yang lebih kecil sehingga dapat
mencapai hingga lebih dekat dengan kulit. Darah yang keluar sangat sedikit
dan kadang hanya berupa titik-titik perdarahan

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 31


- Denyut
Dapat dirasakan dengan mudah pada daerah dimana Arteri/Pembuluh Nadi
berada dekat dengan kulit. Lokasi pengecekan denyut yang paling mudah:
1) Radial – Berada di pergelangan tangan
2) Carotid – Berada di leher
3) Femoral – Berada di lipatan paha
4) Bracial – Berada di lipatan ketiak / lengan atas
Setiap kali jantung berdetak, anda dapat merasakan denyutnya pada sistem
arteri.

- Sumber Perdarahan
Perdarahan terjadi apabila darah keluar dari pembuluh darah oleh berbagai
sebab seperti cedera atau penyakit. Berdasarkan sumber perdarahan:
a) Perdarahan nadi
b) Perdarahan pembuluh balik
c) Perdarahan pembuluh rambut
 Jenis Perdarahan
Perdarahan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1) Perdarahan luar (terbuka), bila kulit juga cedera sehingga darah bisa
keluar dari tubuh dan terlihat ada di luar tubuh. Untuk membantu
memperkirakan berapa banyak darah yang telah keluar dari tubuh
penderita, hal yang dipakai adalah keluhan korban dan tanda vital. Bila
keluhan korban sudah mengarah ke gejala dan tanda syok seperti yang
dibahas dalam topik ini maka penolong wajib mencurigai bahwa
kehilangan darah terjadi dalam jumlah yang cukup banyak. Perawatan
untuk perdarahan luar sebagai berikut:
a. Tekanan Langsung
b. Elevasi
c. Titik Tekan
d. Immobilisasi
 Menggunakan Torniket

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 32


Torniket hanya digunakan dalam keadaan gawat darurat dimana tidak ada cara
lain utnuk menghentikan perdarahan. Torniket diaplikasikan sedekat mungkin
dengan titik perdarahan.
2) Perdarahan dalam (tertutup), jika kulit tidak rusak sehingga darah tidak
bisa mengalir langsung keluar tubuh. Perdarahan yang harus segera
ditangani adalah perdarahan yang dapat mengancam nyawa.
Perdarahan dalam dapat berkisar dari skala kecil hingga yang mengancam
jiwa penderita. Kehilangan darah tidak dapat diamati pada perdarahan
dalam.

Gejala dan Tanda Pendarahan Dalam


Beberapa tanda perdarahan dalam dapat diidentifikasi. Beberapa adalah
sebagai berikut:
a. Batuk darah berwarna merah muda
b. Memuntahkan darah berwarna gelap (seperti ampas kopi)
c. Terdapat memar
d. Bagian Abdomen terasa lunak
Perawatan untuk Perdarahan dalam
Ingatlah untuk menggunakan standard universal, amankan lokasi
kejadian dan hubungi tenaga terlatih.
a. Jaga jalan napas tetap terbuka dan berikan oksigen sesuai peraturan
b. Pertahankan panas tubuh penderita, tapi jangan sampai kepanasan
c. Atasi Syok
d. Pindahkan penderita secepatnya
Laporkan kemungkinan adanya perdarahan dalam kepada tenaga terlatih
segera setelah mereka tiba di lokasi.
Bahaya lain pada perdarahan adalah kemungkinan terjadinya penularan
penyakit. Banyak kuman penyakit bertahan hidup di dalam darah manusia,
sehingga bila darah korban ini bisa masuk kedalam tubuh penolong maka ada
kemungkinan penolong dapat tertular penyakit.
Perdarahan dalam harus dicurigai pada beberapa keadaan seperti :

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 33


1. Riwayat benturan benda tumpul yang kuat
2. Memar
3. Batuk darah
4. Muntah darah
5. Buang air besar atau air kecil berdarah
6. Luka tusuk
7. Patah tulang tertutup
8. Nyeri tekan, kaku atau kejang dinding perut

Perawatan Perdarahan
1. Perlindungan terhadap infeksi pada penanganan perdarahan:
- Pakai APD agar tidak terkena darah atau cairan tubuh korban.
- Jangan menyentuh mulut, hidung, mata, makanan sewaktu
memberi perawatan.
- Cucilah tangan segera setelah selesai merawat.
- Dekontaminasi atau buang bahan yang sudah ternoda dengan darah
atau cairan tubuh korban.
2. Pada perdarahan besar:
 Jangan buang waktu mencari penutup luka.
 Tekan langsung dengan tangan (sebaiknya menggunakan
sarung tangan) atau dengan bahan lain.
 Bila tidak berhenti maka tinggikan bagian tersebut lebih tinggi
dari jantung (hanya pada alat gerak), bila masih belum berhenti
maka lakukan penekanan pada titik-titik tekan.
 Pertahankan dan tekan cukup kuat.
 Pasang pembalutan penekan
3. Pada perdarahan ringan atau terkendali :
 Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka.
 Tekan sampai perdarahan terkendali.
 Pertahankan penutup luka dan balut.

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 34


 Sebaiknya jangan melepas penutup luka atau balutan pertama.
4. Perdarahan dalam atau curiga ada perdarahan dalam:
 Baringkan dan istirahatkan penderit.
 Buka jalan napas dan pertahankan.
 Periksa berkala pernapasan dan denyut nadi.
 Perawatan syok bila terjadi syok atau diduga akan menjadi
syok.
 Jangan beri makan dan minum.
 Rawatlah cedera berat lainnya bila ada
 
SYOK
Syok terjadi bila sistem peredaran darah (sirkulasi) gagal mengirimkan
darah yang mengandung oksigen dan bahan nutrisi ke alat tubuh yang penting
(terutama otak, jantung dan paru-paru).
Penyebab
Ø Kegagalan jantung memompa darah
Ø Kehilangan darah dalam jumlah besar
Ø Pelebaran ( dilatasi ) pembuluh darah yang luas, sehingga darah tidak dapat
mengisinya dengan baik
Ø Kekurangan cairan tubuh yang banyak misalnya diare.
Gejala dan tanda syok
Ø Nadi cepat dan lemah
Ø Napas cepat dan dangkal
Ø Kulit pucat,dingin dan lembab
Ø Sering kebiruan pada bibir dan cuping telinga
Ø Haus
Ø Mual dan muntah
Ø Lemah dan pusing
Ø Merasa seperti mau kiamat, gelisah
Penanganan syok
Ø Bawa penderita ke tempat teduh dan aman

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 35


Ø Tidurkan telentang, tungkai ditinggikan 20 – 30 cm bila tidak ada kecurigaan patah
tulang belakang atau patah tungkai. Bila menggunakan papan spinal atau tandu
maka angkat bagian kaki.
Ø Pakaian penderita dilonggarkan
Ø Cegah kehilangan panas tubuh dengan beri selimut penutup
Ø Tenangkan penderita
Ø Pastikan jalan napas dan pernapasan baik.
Ø Kontrol perdarahan dan rawat cedera lainnya bila ada
Ø Jangan beri makan dan minum.
Ø Periksa berkala tanda vital secara berkala
Ø Rujuk ke fasilitas kesehatan

CEDERA JARINGAN LUNAK


Pengertian
Cedera jaringan lunak adalah cedera yang melibatkan jaringan kulit, otot,
saraf atau pembuluh darah akibat suatu ruda paksa. Keadaan ini umumnya dikenal
dengan istilah luka. Beberapa penyulit yang dapat terjadi adalah perdarahan,
kelumpuhan serta berbagai gangguan lainnya sesuai dengan penyebab dan
beratnya cedera yang terjadi.
Klasifikasi Luka
Luka secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Luka terbuka
Cedera jaringan lunak disertai kerusakan / terputusnya jaringan kulit yaitu
rusaknya kulit dan bisa disertai jaringan di bawah kulit.
Pembagian ini tidak menjadi penentu berat ringannya suatu cedera.
Luka Terbuka
Luka terbuka dapat ditemukan dalam berbagai bentuk diantaranya :
 Luka lecet
Terjadi biasanya akibat gesekan dengan permukaan yang tidak rata
 Luka robek

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 36


Luka ini memiliki ciri tepi yang tidak beraturan, biasanya terjadi akibat
tumbukan dengan benda yang relatif tumpul. Merupakan luka yang paling banyak
ditemukan.
 Luka sayat
Diakibatkan oleh benda tajam yang mengenai tubuh manusia. Bentuk
lukanya biasanya rapi. Sering merupakan kasus kriminal
 Luka tusuk
Terjadi bila benda yang melukai bisa masuk jauh ke dalam tubuh, biasanya
kedalaman luka jauh dibandingkan lebar luka. Bahayanya alat dalam tubuh
mungkin terkena.

 Luka avulsi
Luka ini ditandai dengan bagian tubuh yang terlepas, namun masih ada
bagian yang menempel.
 Luka amputasi
Bagian tubuh tertentu putus.
b. Luka tertutup
Cedera jaringan lunak tanpa kerusakan/terputusnya jaringan kulit, yang
rusak hanya jaringan di bawah kulit.
Luka Tertutup
Luka tertutup yang sering ditemukan adalah :
 Luka memar
Terjadi akibat benturan dengan benda tumpul, biasanya terjadi di daerah
permukaan tubuh, darah keluar dari pembuluh dan terkumpul di bawah hulit
sehingga bisa terlihat dari luar berupa warna merah kebiruan
 Hematoma (darah yang terkumpul di jaringan)
Prinsipnya sama dengan luka memar tetapi pembuluh darah yang rusak
berada jauh di bawah permukaan kulit dan biasanya besar, sehingga yang terlihat
adalah bengkak, biasanya besar yang kemerahan.
 Luka remuk

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 37


Terjadi akibat himpitan gaya yang sangat besar. Dapat juga menjadi luka
terbuka. Biasanya tulang menajadi patah di beberapa tempat.
Penutup dan Pembalut Luka
Penutup luka
1. Membantu mengendalikan perdarahan
2. Mencegah kontaminasi lebih lanjut
3. Mempercepat penyembuhan
4. Mengurangi nyeri
Mekanisme Penutupan luka
Ø Penutup luka harus meliputi seluruh permukaan luka.
Ø Upayakan permukaan luka sebersih mungkin sebelum menutup luka, kecuali bila
luka disertai perdarahan, maka prioritasnya adalah menghentikan perdarahan tersebut.
Ø Pemasangan penutup luka harus dilakukan sedemikian rupa sehingga permukaan
penutup yang menempel pada bagian luka tidak terkontaminasi
Pembalut
Pembalut adalah bahan yang digunakan untuk mempertahankan penutup
luka. Bahan pembalut dibuat dari bermacam materi kain.
Fungsi pembalut

1. Penekanan untuk membantu menghentikan perdarahan.


2. Mempertahankan penutup luka pada tempatnya.
3. Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera.

Pemasangan yang baik akan membantu proses penyembuhan.

Beberapa jenis pembalut


Ø Pembalut pita/gulung.
Ø Pembalut segitiga (mitela), Funda
Ø Pembalut penekan.
Pembalutan
Ø Jangan memasang pembalut sampai perdarahan terhenti, kecuali pembalutan
penekanan untuk menghentikan perdarahan.

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 38


Ø Jangan membalut terlalu kencang atau terlalu longgar.
Ø Jangan biarkan ujung bahan terurai, karena dapat tersangkut pada saat
memindahkan korban
Ø Bila membalut luka yang kecil sebaiknya daerah yang dibalut lebih lebar untuk
menambah luasnya permukaan yang mengalami tekanan diperluas sehingga
mencegah terjadinya kerusakan jaringan.
Ø Jangan menutupi ujung jari, bagian ini dapat menjadi petunjuk apabila pembalutan
kita terlalu kuat yaitu dengan mengamati ujung jari. Bila pucat artinya pembalutan
terlalu kuat dan harus diperbaiki.
Ø Khusus pada anggota gerak pembalutan dilakukan dari bagian yang jauh lebih
dahulu lalu mendekati tubuh.
Ø Lakukan pembalutan dalam posisi yang diinginkan, misalnya untuk pembalutan
sendi jangan berusaha menekuk sendi bila dibalut dalam keadaan lurus.

Penggunaan penutup luka penekan dan pembalut


Kombinasi penutup luka dan pembalut dapat juga dipakai untuk membantu
melakukan tekanan langsung pada kasus perdarahan. Langkah-langkahnya :

1. Tempatkan beberapa penutup luka kasa steril langsung atas luka dan tekan.
2. Beri bantalan penutup luka.
3. Gunakan pembalut rekat, menahan penutup luka.
4. Balut.
5. Periksa denyut nadi ujung bawah daerah luka (distal).

Perawatan luka Terbuka


1. Pastikan daerah luka terlihat
2. Bersihkan daerah sekitar luka
3. Kontrol perdarahan bila ada
4. Cegah kontaminasi lanjut
5. Beri penutup luka dan balut
6. Baringkan penderita bila kehilangan banyak darah dan lukanya cukup parah
7. Tenangkan penderita

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 39


8. Atasi syok bila ada, bila perlu rawat pada posisi syok walau syok belum terjadi
9. Rujuk ke fasilitas kesehatan
Perawatan Luka Tertutup
Lakukan perawatan seperti halnya terjadi perdarahan dalam
Khusus untuk luka memar dapat dilakukan pertolongan sebagai berikut :
Ø Berikan kompres dingin (misalnya kantung es)
Ø Balut tekan
Ø Istirahatkan anggota gerak tersebut
Ø Tinggikan anggota gerak tersebut

Perawatan luka dengan benda asing menancap


Langkah-langkah perawatan luka yang disertai dengan menancapnya
benda asing adalah sebagai berikut:
1. Stabilkan benda yang menancap secara manual.
2. Jangan dicabut. Benda asing yang menancap tidak pernah boleh dicabut
3. Bagian yang luka dibuka sehingga terlihat dengan jelas.
4. Kendalikan perdarahan, hati-hati jangan sampai menekan benda yang menancap
5. Stabilkan benda asing tersebut dengan menggunakan penutup luka tebal, atau
berbagai variasi misalnya pembalut donat, pembalut gulung dan lain-lainnya.
6. Rawat syok bila ada
7. Jaga pasien tetap istirahat dan tenang.
8. Rujuk ke fasilitas kesehata
 
CEDERA SISTEM OTOT RANGKA

Cedera Otot Rangka


Alat gerak yang terdiri dari tulang, sendi, jaringan ikat dan otot pada
manusia sangat penting. Setiap cedera atau gangguan yang terjadi pada sistem ini
akan mengakibatkan terganggunya pergerakan seseorang untuk sementara atau
selamanya.

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 40


Gangguan yang paling sering dialami pada cedera otot rangka adalah
Patah tulang. Pengertian patah tulang ialah terputusnya jaringan tulang, baik
seluruhnya atau hanya sebagian saja.
Penyebab
Pada dasarnya tulang itu merupakan benda padat, namun masih sedikit
memiliki kelenturan. Bila teregang melampau batas kelenturannya maka tulang
tersebut akan patah.
Cedera dapat terjadi sebagai akibat :
1. Gaya langsung.
Tulang langsung menerima gaya yang besar sehingga patah.

2. Gaya tidak langsung.


Gaya yang terjadi pada satu bagian tubuh diteruskan ke bagian tubuh
lainnya yang relatif lemah, sehingga akhirnya bagian lain iilah yang patah. Bagian
yang menerima benturan langsung tidak mengalami cedera berarti
3. Gaya puntir.
Selain gaya langsung, juga tulang dapat menerima puntiran atau terputar
sampai patah. Ini sering terjadi pada lengan.
Mekanisme terjadinya cedera harus diperhatikan pada kasus-kasus yang
berhubungan dengan patah tulang. Ini dapat memberikan gambaran kasar kepada
kita seberapa berat cedera yang kita hadapi.
Gejala dan tanda patah tulang
Mengingat besarnya gaya yang diterima maka kadang kasus patah tulang
gejalanya dapat tidak jelas. Beberapa gejala dan tanda yang mungkin dijumpai
pada patah tulang :

1. Perubahan bentuk pada anggota badan yang patah. Seing merupakan satu-
satunya tanda yang terlihat. Cara yang paling baik untuk menentukannya
adalah dengan membandingkannya dengan sisi yang sehat.
2. Nyeri di daerah yang patah dan kaku pada saat ditekan atau bila digerakkan.
3. Bengkak, disertai memar / perubahan warna di daerah yang cedera.

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 41


4. Terdengar suara berderak pada daerah yang patah (suara ini tidak perlu
dibuktikan dengan menggerakkan bagian cedera tersebut).
5. Mungkin terlihat bagian tulang yang patah pada luka.

Pembagian Patah Tulang


Berdasarkan kedaruratannya patah tulang dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Patah tulang terbuka


2. Patah tulang tertutup

Yang membedakannya adalah lapisan kulit di atas bagian yang patah. Pada
patah tulang terbuka, kulit di permukaan daerah yang patah terluka. Pada kasus
yang berat bagian tulang yang patah terlihat dari luar. Perbedaannya adalah jika
ada luka maka kuman akan dengan mudah sampai ke tulang, sehingga dapat
terjadi infeksi tulang. Patah tulang terbuka termasuk kedaruratan segera.
Pembidaian
Penanganan patah tulang yang paling utama adalah dengan melakukan
pembidaian. Pembidaian adalah berbagai tindakan dan upaya untuk
mengistirahatkan bagian yang patah.
Tujuan pembidaian
1. Mencegah pergerakan/pergeseran dari ujung tulang yang patah.
2. Mengurangi terjadinya cedera baru disekitar bagian tulang yang patah.
3. Memberi istirahat pada anggota badan yang patah.
4. Mengurangi rasa nyeri.
5. Mempercepat penyembuhan

Beberapa macam jenis bidai :


1. Bidai keras.
Umumnya terbuat dari kayu, alumunium, karton, plastik atau bahan lain
yang kuat dan ringan. Pada dasarnya merupakan bidai yang paling baik dan
sempurna dalam keadaan darurat. Kesulitannya adalah mendapatkan bahan
yang memenuhi syarat di lapangan.

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 42


Contoh : bidai kayu, bidai udara, bidai vakum.
2. Bidai traksi.
Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya, hanya
dipergunakan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada
patah tulang paha.
Contoh : bidai traksi tulang paha
3. Bidai improvisasi.
Bidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk
penopang. Pembuatannya sangat tergantung dari bahan yang tersedia dan
kemampuan improvisasi si penolong.
Contoh : majalah, koran, karton dan lain-lain.
4. Gendongan/Belat dan bebat.
Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela
(kain segitiga) dan memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk
menghentikan pergerakan daerah cedera.
Contoh : gendongan lengan.
Pedoman umum pembidaian
Membidai dengan bidai jadi ataupun improvisasi, haruslah tetap mengikuti
pedoman umum.
1. Sedapat mungkin beritahukan rencana tindakan kepada penderita.
2. Sebelum membidai paparkan seluruh bagian yang cedera dan rawat perdarahan
bila ada.
3. Selalu buka atau bebaskan pakaian pada daerah sendi sebelum membidai, buka
perhiasan di daerah patah atau di bagian distalnya.
4. Nilai gerakan-sensasi-sirkulasi (GSS) pada bagian distal cedera sebelum
melakukan pembidaian.
5. Siapkan alat-alat selengkapnya.
6. Jangan berupaya merubah posisi bagian yang cedera. Upayakan membidai dalam
posisi ketika ditemukan.
7. Jangan berusaha memasukkan bagian tulang yang patah.

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 43


8. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang diukur
lebih dulu pada anggota badan penderita yang sehat.
9. Bila cedera terjadi pada sendi, bidai kedua tulang yang mengapit sendi tersebut.
Upayakan juga membidai sendi distalnya.
10. Lapisi bidai dengan bahan yang lunak, bila memungkinkan.
11. Isilah bagian yang kosong antara tubuh dengan bidai dengan bahan pelapis.
12. Ikatan jangan terlalu keras dan jangan longgar.
13. Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sendi yang banyak bergerak,
kemudian sendi atas dari tulang yang patah.
14. Selesai dilakukan pembidaian, dilakukan pemeriksaan GSS kembali, bandingkan
dengan pemeriksaan GSS yang pertama.
15. Jangan membidai berlebihan.
LUKA BAKAR
Sebab :
v Panas
v Kimia
v Listrik
v Radiasi
PENGGOLONGAN
Berdasarkan dalamnya luka bakar dibagi menjadi :
1. Luka bakar superfisial (derajat satu)
Hanya meliputi lapisan kulit yang paling atas saja (epidermis). Ditandai dengan
kemerahan, nyeri dan kadang-kadang bengkak
2. Luka bakar derajat dua (sedikit lebih dalam)
Meliputi lapisan paling luar kulit yang rusak dan lapisan dibawahnya
terganggu. Luka bakar jenis ini paling sakit , ditandai dengan gelembung-
gelembung pada kulit berisi cairan, bengkak, kulti kemerahan atau putih, lembab
dan rusak.
3. Luka bakar derajat tiga
Lapisan yang terkena tidak terbatas, bahkan dapat sampai ke tulang dan
organ dalam. Luka bakar ini paling berat dan ditandai dengan kulit biasanya

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 44


kering, pucat atau putih, namun dapat juga gosong dan hitam.Dapat diikuti dengan
mati rasa karena kerusakan saraf. Daerah disekitarnya nyeri. Berbeda dengan
derajat satu dan dua luka bakar derajat tiga tidak menimbulkan nyeri
Luas luka bakar
Cara lain untuk menghitung luas luka bakar adalah membandingkannya
dengan luas telapak tangan korban. Telapak tangan korban dianggap memiliki
luas 1% luas permukaan tubuh.
Perlu diingat bahwa perhitungan luas luka bakar dihitung berdasarkan
masing-masing derajat luka bakar.
DERAJAT BERAT LUKA BAKAR
Derajat berat luka bakar ditentukan oleh dua faktor utama yaitu luasnya
permukaan tubuh yang mengalami luka bakar dan lokasinya.
Luka bakar ringan
· Luka bakar derajat tiga kurang dari 2% luas, kecuali pada wajah, tangan, kaki,
kemaluan atau saluran napas
· Luka bakar derajat dua kurang dari 15%
· Luka bakar derajat satu kurang dari 50%
Luka bakar sedang
· Luka bakar derajat tiga antara 2% sampai 10%, kecuali pada wajah, tangan, kaki,
kemaluan atau saluran napas
· Luka bakar derajat dua antara 15% sampai 30%
· Luka bakar derajat satu lebih dari 50%
Luka bakar berat
· Semua luka bakar yang disertai cedera pada saluran napas, cedera jaringan lunak
dan cedera tulang
· Luka bakar derajat dua atau tiga pada wajah, tangan, kaki, kemaluan atau saluran
napas
· Luka bakar derajat tiga di atas 10%
· Luka bakar derajat dua lebih dari 30%
· Luka bakar yang disertai cedera alat gerak
· Luka bakar mengelilingi alat gerak

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 45


Beberapa penyulit pada luka bakar adalah :
1. Usia penderita, biasanya mereka dengan usia kurang dari 5 tahun atau lebih
dari 55 tahun. Penanganan kelompok usia ini biasanya lebih sulit.
2. Adanya penyakit penyerta. Proses penatalaksanaan sering menjadi sukar dan
berkepanjangan.
Penatalaksanaan Penanganana luka bakar
· Keamanan keadaan
· Keamanan penolong dan orang lain
1. Hentikan proses luka bakarnya. Alirkan air dingin pada bagian yang terkena. Bila
ada bahan kimia alirkan air terus menerus sekurang-kurangnya selama 20 menit
2. Buka pakaian dan perhiasan
3. Lakukan penilaian dini
4. Berikan pernapasan buatan bila perlu
5. Tentukan derajat berat dan luas luka bakar
6. Tutup luka bakar dengan penutup luka dan pembalut longgar, jangan memecahkan
gelembungnya. Bila yang terbakar adalah jari-jari maka balut masing-masing jari
tersendiri
7. Upayakan penderita senyaman mungkin
EVAKUASI

MEKANIKA TUBUH
Penggunaan tubuh dengan baik untuk memfasilitasi pengangkatan dan
pemindahan korban untuk mencegah cedera pada penolong.

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 46


Cara yang salah dapat menimbulkan cedera. Saat mengangkat ada
beberapa hal yang harus diperhatikan:
· Rencanakan pergerakan sebelum mengangkat
· Gunakan tungkai jangan punggung
· Upayakan untuk memindahkan beban serapat mungkin dengan tubuh
· Lakukan gerakan secara menyeluruh dan upayakan agar bagian tubuh saling
menopang
· Bila dapat kurangi jarak atau ketinggian yang harus dilalui korban
· Perbaiki posisi dan angkatlah secara bertahap
Hal-hal tersebut di atas harus selalu dilakukan bila akan memindahkan
atau mengangkat korban. Kunci yang paling utama adalah menjaga kelurusan
tulang belakang. Upayakan kerja berkelompok, terus berkomunikasi dan lakukan
koordinasi.
Mekanika tubuh yang baik tidak akan membantu mereka yang tidak siap
secara fisik.
MEMINDAHKAN KORBAN
Kapan penolong harus memindahkan korban sangat tergantung dari
keadaan. Secara umum, bila tidak ada bahaya maka jangan memindahkan korban.
Lebih baik tangani di tempat.
Pemindahan korban ada 2 macam yaitu darurat dan tidak darurat
Pemindahan Darurat (Pemindahan ini hanya dilakukan bila ada bahaya
langsung terhadap korban)
Contoh situasi yang membutuhkan pemindahan segera:
· Kebakaran atau bahaya kebakaran
· Ledakan atau bahaya ledakan
· Sukar untuk mengamankan korban dari bahaya di lingkungannya :
– Bangunan yang tidak stabil
– Mobil terbalik
– Kerumunan masa yang resah
– Material berbahaya
– Tumpahan minyak

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 47


– Cuaca ekstrim
· Memperoleh akses menuju korban lainnya
· Bila tindakan penyelamatan nyawa tidak dapat dilakukan karena posisi korban,
misalnya melakukan RJP
Bahaya terbesar pada pemindahan darurat adalah memicu terjadinya
cedera spinal. Ini dapat dikurangi dengan melakukan gerakan searah dengan
sumbu panjang badan dan menjaga kepala dan leher semaksimal mungkin
Beberapa macam pemindahan darurat
· Tarikan baju
· Tarikan selimut atau kain
· Tarikan bahu/lengan
· Menggendong
· Memapah
· Membopong
· Angkatan pemadam

Pemindahan Biasa
Bila tidak ada bahaya langsung terhadap korban, maka korban hanya
dipindahkan bila semuanya telah siap dan korban selesai ditangani.
Contohnya :
· Angkatan langsung
· Angkatan ekstremitas (alat gerak)
Posisi Korban
Bagaimana meletakkan penderita tergantung dari keadaannya.
· Korban dengan syok
· Tungkai ditinggikan

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 48


· Korban dengan gangguan pernapasan
· Biasanya posisi setengah duduk
· Korban dengan nyeri perut
· Biasanya posisi meringkuk seperti bayi
· Posisi pemulihan
· Untuk korban yang tidak sadar atau muntah
Tidak mungkin untuk membahas semua keadaan. Situasi di lapangan dan keadaan
korban akan memberikan petunjuk bagaimana posisi yang terbaik.
Peralatan Evakuasi
· Tandu beroda
· Tandu lipat
· Tandu skop / tandu ortopedi/ tandu trauma
· Vest type extrication device (KED)
· Tandu kursi
· Tandu basket
· Tandu fleksibel
· Kain evakuasi
· Papan spinal

KEDARURATAN MEDIS

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 49


Semua yang dialami korban yang tidak tergolong dalam kecelakaan
dimasukan dalam kelompok kedaruratan medis. Seseorang yang mengalami kasus
medis mungkin juga dapat mengalami cedera sebagai akibat dari gejala gangguan
fungsi tubuh yang terjadi misalnya kehilangan kesadaran lalu terjatuh sehingga
terjadi suatu luka.
Dalam penatalaksanaan Pertolongan Pertama kasus medis tidak banyak
berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Hal yang paling penting adalah
mengenali kedaruratannya, terutama secara dini. Kesimpulan mengenai keadaan
yang dihadapi hampir 80% diperoleh berdasarkan wawancara dengan penderita
bila sadar, keluarganya atau saksi mata dan sumber informasi lainnya. Dalam
penatalaksanaan penderita yang paling penting adalah menjaga jalan napas dan
memantau tanda vital penderita secara teratur.
Gejala dan tanda pada kedaruratan medis. Gejala dan tanda pada
kedaruratan medis sangat beragam, khas maupun tidak khas. Perubahan yang
tidak normal dari tanda vital penderita sudah mengarah pada kedaruratan medis.
Beberapa hal yang dapat diamati pada penderita yang mengarahkan kecurigaan
kita pada adanya masalah medis adalah :
Gejala :
1. Demam
2. Nyeri
3. Mual, muntah
4. Buang air kecil berlebihan atau tidak sama sekali
5. Pusing, perasaan mau pingsan, merasa akan kiamat
6. Sesak atau merasa sukar bernapas

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 50


7. Rasa haus atau lapar berlebihan, rasa aneh pada mulut
Tanda :
1. Perubahan status mental (tidak sadar, bingung)
2. Perubahan irama jantung : nadi cepat atau sangat lambat, tidak teratur, lemah atau
sangat kuat.
3. Perubahan pernapasan: irama dan kualitas warna pada selaput lendir (pucat,
kebiruan, terlalu merah)
4. Perubahan keadaan kulit : suhu, kelembaban, keringat berlebihan, sangat kering,
termasuk perubahan warna pada selaput lendir (pucat, kebiruan, terlalu merah)
5. Manik mata : sangat lebar, atau sangat kecil
6. Bau khas dari mulut atau hidung
7. Aktivitas otot misalnya kejang atau kelumpuhan
8. Gangguan saluran cerna : mual, muntah atau diare
9. Tanda-tanda lainnya yang seharusnya tidak ada.
Anggap semua keluhan penderita adalah benar. Bila penderita merasa tidak
enak atau nyaman maka perlakukan sebagai kasus medis
Beberapa gangguan medis yang umum ditemukan adalah :
1. Pingsan (Syncope/collapse) :
Terjadi karena peredaran darah yang ke organ otak berkurang, yang dapat
terjadi akibat emosi yang hebat, berada dalam ruangan yang penuh orang tanpa
udara segar yang cukup, letih dan lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga.
Gejala dan tanda:
1. Perasaan limbung.
2. Pandangan berkunang-kunang dan telinga berdenging.
3. Lemas, keluar keringat dingin.
4. Menguap.
5. Dapat menjadi tidak ada respon, yang biasanya berlangsung hanya beberapa menit.
6. Denyut nadi lambat.
Penatalaksanaan :
1. Baringkan penderita dengan tungkai ditinggikan.
2. Longgarkan pakaian.

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 51


3. Usahakan penderita menghirup udara segar.
4. Periksa cedera lainnya.
5. Beri selimut, agar badannya hangat.
6. Bila pulih, usahakan istirahatkan beberapa menit.
7. Bila tidak cepat pulih, maka:
- periksa napas dan nadi.
- posisikan stabil.
- bawa ke fasilitas kesehatan
2. Paparan panas
Panas dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh. Umumnya ada 3 macam
gangguan yang terjadi:
A. Kram panas
Terjadi akibat kehilangan garam tubuh yang berlebihan melalui keringat.
Gejala dan Tanda:
1. Kejang pada otot yang disertai nyeri
2. Tungkai dan perut.
3. Kelelahan.
4. Mual
5. Mungkin pingsan
Penatalaksanaan :
1. Baringkan penderita di tempat teduh.
2. Beri minum kepada penderita, bila perlu campur sedikit garam.
3. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
B. Kelelahan Panas
Terjadi akibat kondisi yang tidak fit pada saat melakukan aktivitas di
lingkungan yang suhu udaranya relatif tinggi, yang mengakibatkan terganggunya
aliran darah.
Gejala dan tanda :
1. Pernapasan cepat dan dangkal.
2. Nadi lemah.
3. Kulit teraba dingin, keriput, lembab dan selaput lendir pucat

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 52


4. Pucat, keringat berlebihan.
5. Lemah, Pusing, kadang tidak repon.
Penatalaksanaan :
1. Baringkan penderita di tempat yang teduh.
2. Kendorkan pakaian yang mengikat.
3. Tinggikan tungkai penderita sekitar 20 – 30 cm.
4. Berikan oksigen bila ada.
5. Beri minum bila penderita sadar.
6. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
C. Sengatan Panas
Merupakan keadaan yang mengancam nyawa. Suhu tubuh menjadi terlalu
tinggi dan pada banyak kasus penderita tidak lagi berkeringat. Bila tidak diatasi
dengan segera, maka sel otak akan segera mati.
Gejala dan tanda:
1. Pernapasan cepat dan dalam.
2. Nadi cepat dan kuat diikuti nadi cepat tetapi lemah.
3. Kulit teraba kering, panas kadang kemerahan
4. Manik mata melebar.
5. Kehilangan kesadaran.
6. Kejang umum atau gemetar pada otot.
Penatalaksanaan :
1. Turunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin.
2. Letakkan kantung es pada ketiak, lipat paha, dibelakang lutut dan sekitar mata
kaki serta di samping leher.
3. Bila memungkinkan, masukkan penderita ke dalam bak berisi air dingin dan
tambahkan es ke dalamnya.
4. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
3. Paparan dingin (Hipotermia)
Udara dingin dapat menyebabkan suhu tubuh menurun. Suhu lingkungan
tidak perlu sampai beku untuk mencetuskan hipotermia. Ada beberapa keadaan
yang memperburuk hipotermia yaitu faktor angin dan kekurangan makanan.

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 53


Gejala dan tanda
Hipotermia sedang :
1. Menggigil.
2. Terasa melayang.
3. Pernapasan cepat, nadi lambat.
4. Gangguan penglihatan.
5. Reaksi mata lambat.
6. Gemetar.
Hipotermia berat :
1. Pernapasan sangat lambat.
2. Denyut nadi sangat lambat.
3. Tidak ada respon.
4. Manik mata melebar dan tidak bereaksi.
5. Alat gerak kaku.
6. Tidak menggigil.
Penanganan hipotermia:
Rawat penderita dengan hati hati, berikan rasa nyaman.
1. Penilaian dini dan pemeriksaan penderita.
2. Pindahkan penderita dari lingkungan dingin.
3. Jaga jalan napas dan berikan oksigen bila ada.
4. Ganti pakaian yang basah, selimuti penderita, upayakan agar tetap kering.
5. Bila penderita sadar dapat diberikan minuman hangat secara pelan pelan.
6. Pantau tanda vital secara berkala.
7. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
4. Keracunan
Pengertian:
Racun adalah suatu zat yang bila masuk dalam tubuh dalam jumlah
tertentu dapat menyebabkan reaksi tubuh yang tidak diinginkan bahkan dapat
menimbulkan kematian.
Dalam keadaan sehari-hari ada beberapa zat yang sering digolongkan
sebagai racun namun sebenarnya bahan ini adalah korosif, yaitu dapat

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 54


menyebabkan luka bakar pada bagian tubuh dalam bila masuk ke dalam tubuh.
Penatalaksanaan penderita pada kasus ini biasanya disamakan dengan keracunan.
Jalur masuknya racun dalam tubuh manusia
1. Melalui mulut/alat pencernaan.
2. Melalui pernapasan.
3. Melalui kulit atau absorbsi (kontak)
4. Melalui suntikan atau gigitan
Gejala dan tanda keracunan secara umum
a. Riwayat yang berhubungan dengan proses keracunan
b. Penurunan respon
c. Gangguan pernapasan
d. Nyeri kepala, pusing, gangguan penglihatan
e. Mual, muntah, diare
f. Lemas, lumpuh, kesemutan
g. Pucat atau sianosis
h. Kejang-kejang
i. Gangguan pada kulit
j. Bekas suntikan, gigitan, tusukan
k. Syok
l. Gangguan irama jantung dan peredaran darah pada zat tertentu.

Penatalaksanaan keracunan secara umum :


1. Pengamanan sekitar, terutama bila berhubungan dengan gigitan binatang.
2. Pengamanan penderita dan penolong terutama bila berada di daerah dengan gas
beracun.
3. Keluarkan penderita dari daerah berbahaya bila memungkinkan.
4. Penilaian dini, bila perlu lakukan RJP.
5. Bila racun masuk melalui jalur kontak, maka buka baju penderita dan bersihkan
sisa bahan beracun bila ada
6. Bila racun masuk melalui saluran cerna, uapayakan mengencerkan racun.
7. Awasi jalan napas, terutama bila respon menurun atau penderita muntah.

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 55


8. Bila keracunan terjadi secara kontak maka bilaslah daerah yang terkena dengan
air.
9. Bila ada petunjuk seperti pembungkus, sisa muntahan dan sebagainya sebaiknya
diamankan untuk identifikasi.
10. Penatalaksanaan syok bila terjadi
11. Pantaulah tanda vital secara berkala.
12. Bawa ke fasilitas kesehatan

BAB III
PERAWATAN KELUARGA (PK)

Latar belakang adanya perawatan keluarga ini diawali dengan adanya


kirsus keperawatan tahun 1950 yang diadakan oleh Rumah Sakit PMI bogor yang
kemudian kursus tersebut berkembang sampai berkembang kepada kursus
perawatan keluarga. Pengertian perawatan keluarga adalah perawatan yang
dilakukan oleh anggota keluarga itu sendiri dengan menggunakan alat-alat yang
ada di lingkungan keluarga itu dan sederhana tetapi hasilnya memuaskan.
A. Dasar Perawatan Keluarga
a. Mengapa diperlukan PK?
1. Pada umumnya mereka yang sakit senang bila ia berada di rumah dari
pada berbaring di Rumah Sakit dan dirawat oleh yang belum dikenal.
2. Demi menghemat waktu, tenaga dan biaya transportasi.
3. Dirawat oleh orang lain di sebuah kamar dapat mempengaruhi
keadaan orang yang sakit sehingga mempengaruhi penyembuhannya.
4. Untuk meningkatkan kemandirian orang yang sedang sakit dan
keluarganya secra optimal.
b. Siapa yang Melakukan PK?
1. Pada dasarnya siapa saja dapat melakukan tugas PK asal sebelumnya
diberi pengetahuan (berupa pendidikan PK) dan dilatih secukupnya.

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 56


2. Sejak tahun 1950 PMI telah menyelenggarakan pendidikan latihan
PK.
B. Sifat Pribadi yang Tepat untuk Menerima Pendidikan PK adalah:
1. Mempunyai sifat kasih sayang yang tulus.
2. Menaruh minat dan memiliki rasa kemanusiaan yang mendalam.
3. Ingin belajar dan berbakat dalam bidang perawatan.
C. Sikap dan Perilaku yang Perlu Dimiliki oleh Pelaku Pk
1. Berperikemanusiaan yang jelastampak dan sikap kesediaan untuk
menolong yang akan memberi kesan tentang kepribadiannya.
2. Bertanggung jawab, sifat ini harus tampak dari segala tindakan pelaku PK
yang senantiasa berpendoman pada apa yang ia telah pelajari antara lain
tidak akan melakukan tindakan yang merugikan si sakit maupun anggota
keluarga yang lain.
3. Selalu mengutamakan kebutuhan si sakit.
4. Selalu bersikap terbuka terhadap tindakan yang akan dilakukan terhadap si
sakit serta menerangkan/ mendidik keluarga lain misalnya bagaimana
hidup sehat.
D. Peralatan yang Diperlukan
1. Perawatan yang dilakukan di rumah membutuhkan peralatan. Kita tidak
boleh memaksakan untuk membeli peralatan seperti yang ada di Rumah
Sakit. Dengan peralatan yang ada dan sederhana dapatlah kita menolong si
sakit dengan cukup memuaskan.
2. Perlengkapan kamar tidur.
3. Tempat penyimpanan obat-obatan.
E. Penerapan
1. Sebagai individu : perlu mempersiapkan diri agar mampu dan
mau melakukan PK untuk siapa saja yang
membutuhkan.
2. Sebagai anggota masyarakat : menjelaskan kepada anggota masyarakat
pentingnya PK. Dapat juga mengordinir
disediakannya peralatan PK agar masyarakat

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 57


sekitar dapat menggunakan secara bersama.
3. Di lingkungan organisasi PMI : turut berpartisipasi pada Tim PK PMI
dalam kegiatan pelayanan sosialnya PMI
misalnya untuk panti jompo.
4. Pada saat bencana : turutberpartisipasi pada Tim PK PMI
dalam kegiatan di tempat penampungan
sementara/ pengungsian.

F. Kesehatan Dasar Keluarga


a. Kebersihan Diri
1. Kebersihan diri merupakan faktor penting dalam usaha pemeliharaan
kesehatan, agar kita selalu dapat hidup sehat.
2. Menjaga kebersihan diri berarti juga menjaga kesehatan umum.
 Cara menjaga kebersihan diri :
 Mandi setiap hari secara teratur.
 Tangan harus dicusi sebelum menyiapkan makanan dan minuman,
sebelum makan, sesudah buang air besar atau buang air kecil.
 Kuku digunting pendek dan bersih.
 Kaki perlu dirawat dengan baik dan teratur.
 Sikit gigi setiap habis makan.
 Pakaian perlu diganti setiap habis mandi dengan pakaian yang sudah
dicuci bersih dengan sabun,dijemur, dan distrika.
b. Kebersihan lingkungan
1. Kebersihan lingkungan adalah suatu usaha menjaga lingkungan bersih
dan sehat sehingga dapat mencegah penularan penyakit.
2. Penularan penyakit terjadi bila ada hubungan antara 3 mata rantai,
yaitu: sumber penyakit, perantara penyakit, dan orang yang
lemah/peka terhadap serangan penyakit.

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 58


3. Usaha meningkatkan kebersihan lingkungan dapat dilakukan bersama
masyarakat dengan mengusahakan untuk memutuskan hubungan mata
rantai tersebut agar tidak terjadi penularan.
4. Kebersihan lingkungan dapat dicapai dengan:
- Rumah harus sehat dan terpelihara.
- Hewan peliharaan tidak berkeliaran di dalam rumah atau ditempat anak
bermain terutama hewan yang berkutu.
- Sediakan tempat sampah yang tertutup dan buang sampah pada
tempatnya.
- Jaga kebersihan sumber air dan lingkungan.
- Hindari genangan air/ air hujan disekitar rumah.
- Air limba usahakan lancar alirannya.
F. Kompres

Suhu tubuh yang optimal sangat penting untuk kehidupan sel agar dapat
berfungsi secara efektif. Perubahan suhu tubuh yang eksterem dapat
membahayakan bagi tubu. Oleh karena itu, perawatan harus berusaha untuk dapat
memelihara suhu tubuh klien agar tetap normal. Ada beberapa tindakan yang
dapat dilakukan untuk memelihara suhu tubuh di anataranya adalah melalui
kompres.
Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan
cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh
yang memerlukan.
Demam merupakan gejala umum pada saat sakit. Suhu tubuh meningkat
di atas normal. Baik pada bayi, anak-anak maupun orang dewasa. Peningkatan

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 59


panas tubuh ini tetap harus diwaspadai dan dipantau. Kenaikan suhu tubu yang
berlebihan dapat memberikan implikasi medis yang serius.
Pada bayi dan anak-anak titik kritis panas tubuh adalah 38 ℃ .
Sedangkan pada orang dewasa, suhu 39,4℃ Pada titik suhu seperti ini sebaiknya
harus diwaspadai.
Untuk menurunkan panas tubuh dapat diberikan obat penurun panas.
Namun jika perlu dapat pula dilakukan kompres. Ada dua jenis kompres, yaitu
kompres panas dan kompres dingin. Diantara kedua hal tersebut. Mana yang
paling tepat?
1. Kompres dingin untuk saat ini dianggap tidak tepat. Kompres dingin tidak
direkomendasikan untuk mengatasi demam, karena dapat meningkatkan pusat
pengatur suhu (set point) hipotalamus, mengakibatkan anak merasa tidak
nyaman.
2. Kompres panas, tubuh akan dirangsang untuk mengeluarkan keringat. Jika
keringat telah keluar, secara alami suhu tubuh akan turun. Penggunaan
kompres panas selama kurang lebih 10-15 menit akan membuka pori-pori dan
mengeluarkan keringat sehingga panas tubuh berkurang melalui proses
penguapan.

 Cara yang tepat menggunakan kompres panas saat demam sebagai berikut:
a. Menyiapkan alat yang diperlukan, yaitu:
- Waslap dan handuk bersih.
- Baskom berisi air hangat.
- Termometer.
b. Menyiapkan klien yang sedang demam.
c. Melakukan prosedur, yaitu:
- Ukur suhu tubuh anak dengan termometer.
- Buka pakaian klien yang sedang demam.
- Bahasi waslap atau handuk dengana iar hangat.
- Peras waslap atau handuk samapi terasa cukup lembab (tidak terlalu
basah/kering).

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 60


- Usapkan waslap atau handuk yang sudah dilembabkan dengan air
hangat ke seluruh tubuh (seperti memandikan).
- Usapkan lebih sering pada daerah yang dekat dengan pembulu darah
yang besar, seperti leher, tengkuk, ketiak, dan lipatan paha.
- Lakukan selama 10-15 menit.
- Keringkan tubuh klien dengan handuk yang bersih dan kering.
- Pakaikan klien dengan baju yang bersih, kering, tidak tebal, dan bahan
menyerap keringat.
- Ukur suhu tubuh klien dengan termometer.

 Teknik pengompresan ini selain bisa menurunkan orang yang sedang sakit
demam juga bisa digunakan untuk mengompres kaki cidera:
 Kompres Panas
Saat otot terasa kaku, nyeri atau cidera yang berkepanjangan, kompres panas
adalah pertolongan pertama yang ideal. Panas cukup efektif meredakan rasa
sakit akibat pergerakan otot yang berlebihan. Kompres dengan menggunakan
kantung atau handuk panas meningkatkan elastisitas jaringan sendi dan
menstimulasi peredaran darah.
 Kompres Dingin
Es yang dibalut kain atau handuk paling ideal sebagai pertolongan pertama
pada cidera, juga untuk perawatan lanjutan setelah pengobatan. Jika Anda
hanya mengalami sakit ringan saat olahraga, kompres dengan air dingin untuk
mengurangi bengkak dan rasa sakit. Es juga baik untuk alat yang baru
merasakan cidera setelah berolaraga karena bisa mencegah peradangan.
Jika Anda terkena cidera yang menyebabkan bengkak, rasa panas atau
kemerahan, maka kompres es bisa dilakukan. Jangan mengompresnya lebih
dari 20 menit karena bisa mengakibatkan radang beku dan jangan pernah
mengompresnya sebelum olahraga. Cara ini akan membuat otot jadi kaku dan
lebih rentan mengalami cidera.

PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 61


PMR SMK AL-IKHLAS LOSARI Page 62

Anda mungkin juga menyukai