PLANNING
Oleh : Dr. Ririn Probowati, S.Kp.,M.Kes
DEFINITION OF
DISCHARGE PLANNING
“ A process used to decide what a patient needs for a smooth move from
one level of care to another, this is done by a social worker or other healt
care professional. It include moves from a hospital to a nursing home or
to home care. Discharge planning may also include the service of home
health agencies to help with the patient home care.”
PERENCANAAN PULANG
Komponen system keperawatan berkelanjutan
Kebutuhan klien
Tersedianya time kesehatan
Dimulai sejak dini masuk RS
Discharge planning harus disusun oleh Tim (perawat, dokter, OT/Keluarga)
Harus ada evaluasi program discharge planning
Kriteria
pemulangan :
• Pengobatan
• ADL
• Mental health
after care
• Physical health
care
FACTORS ASSOCIATED WITH
POOR DISCHARGE OUTCOMES
• Age >80 • Depressions history
• Fair-to-poor self rating of • Chronic disability and
health functional impairment
• Recent and frequent • History of nonadherence
hospitalizations to therapeutic regimen
• Indequete social support • Lack of documented
• Multiple, active chronic patient / family education
health problem
JENIS PEMULANGAN
CONDITIONAL DISCHARGE ABSOLUTE DISCHARGE JUDICIAL DISCHARGE
(dengan syarat) : (dengan syarat) : (dengan syarat) :
• Untuk adaptasi klien dari Rs ke • Pemulangan yang sifatnya • Diberikan pada klien
rumah/keluarga/masyarakat mutlak dengan alasan Hukum
• Sifatnya sementara (cuti) • Terminasi dengan pihak • Berdasarkan keputusan
• Dicoba untuk adaptasi di rumah sakit pengadilan
rumah 30-90 hari • Sifatnya menetap • Tanggung jawab klien
• Bila kambuh, kembali ke RS • Bila kambuh, harus melewati oleh keluarga dan
langsung ke Ruang Perawatan administrasi poliklinik pengadilan
• Merupakan pemulangan • Diberikan pada klien yang
dengan syarat khusus stabil/ada perbaikan/ dapat
• Memerlukan pengawasan RS adaptif dan berfungsi secara
atau Puskesmas optimal
• Biasanya didahului dengan • Pengawasan dilakukan oleh
adanya home visit perawat puskesmas
Slide 3
1 2
CONTOH
LEMBAR
DISCHARD
PLANNING
PROSES KEPERAWATAN
DISCHARD PLANNING
PENGKAJIAN
Pengkajian discharge planning terdiri dari
“apa dan kapan” maksud dari apa adalah
apa yang harus dikaji dalam discharge
planning dan kapan yang berarti
pengkajian tersebut dilaksanakan (Bull
and Robert, 2013). Pengkajian tentang
apa meliputi lima area yaitu area kognitif,
psikologis, status ekonomi atau finansial,
akses dan dukungan lingkungan baik
formal maupun informal. Sedangkan
untuk mengetahui kapan pengkajian
discharge planning dilakukan adalah sejak
pasien masuk ke rumah sakit atau pada
saat screening atau control kesehatan.
Pada tahap ini diharapkan discharge
planner mengetahui semua kebutuhan
pasien (Bull and Robert, 2013).
DIAGNOSA
Penentuan diagnosa keperawatan secara khusus bersifat individual berdasarkan
kondisi atau kebutuhan pasien. Adapun diagnose keperawatan yang dapat
ditegakkan antara lain:
a. Kecemasan Hal ini dapat menginterupsi proses keluarga
b. Tekanan terhadap care giver Hal yang menyebabkannya adalah ketakutan.
c. Kurang pengetahuan terhadap pembatasan perawatan dirumah Pasien
mengalami deficit perawatan diri dalam hal:makan, toileting, berpakaian,
mandi atau kebersihan
d. Stress sindrom akibat perpindahan Stresss indrom akibat perpindahan ini
berhubungan dengan upaya meningkatkan pertahanan atau pemeliharaan
di rumah
PERENCANAAN