Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

PPOK Eksaserbasi Berat dengan Gagal


Napas tanpa mengancam jiwa dalam
PPOK Stabil Grup D
Pembimbing: dr. Andika Pradana, M.Ked(Paru), Sp.P(K)
Kelompok O2
• Febry Aris Munandar (210131028)
• Firyal Nazhifa (210131074)
• Ruth Magdalena T (210131134)
• Khoirun Nisaa’ Nasution (210131182)
• Eno Ayu Ningsih Zega (210131193)
• Clara Thaniya Sitompul (210131197)
Diagnosis
(GOLD, 2022)
Anamnesis
• Paparan faktor risiko
• Riwayat penyakit sebelumnya
• Riwayat keluarga dengan PPOK atau penyakit pernafasan kronik lainnya
• Riwayat perjalanan penyakit
• Riwayat eksaserbasi atau hospitalisasi
• Adanya komorbiditas
• Dampak penyakit pada kehidupan pasien
• Riwayat sosial dan dukungan keluarga
• Kemungkinan pengurangan faktor risiko

(GOLD, 2021)
Pemeriksaan Fisik
• Barrel chest
• Mengi
• Suara nafas menurun
• Hiperresonansi pada perkusi
• Ronki kasar pada inspirasi
• Tingkat lanjut  sianosis, peningkatan TVJ dan edema perifer

(Mosenifar, 2022)
Spirometri
• Mengukur:
• Kapasitas vital paksa (FVC)  udara yang dihembuskan paksa dari titik
inspirasi maksimal
• Volume ekspirasi paksa dalam satu detik (FEV1)  volume udara yang
dihembuskan selama detik pertama manuver
• Dilakukan:
• 10-15 menit setelah pemberian 400mcg beta 2 agonist kerja cepat, atau
• 30-45 menit setelah pemberian 160mcg antikolinergik kerja cepat atau
kombinasi
• FEV1/FVC < 0,70

(GOLD, 2021)
Tujuan Spirometri
Penilaian Tingkat Keterbatasan Aliran Udara

(GOLD, 2023)
Penilaian Berasarkan Gejala

Modified
British
Medical
Research
Council
(mMRC)

(GOLD, 2023)
Penilaian Dampak Gejala PPOK
• Skor < 25 jarang
ditemukan pada
pasien PPOK
• Batas titik
potong: 10

(GOLD, 2023)
Penilaian Gabungan
• Memberi
informasi
mengenai
beban gejala
dan risiko
eksaserbasi 
memandu
terapi

(GOLD, 2023)
Pemeriksaan Tambahan
PPOK Eksaserbasi
Merupakan kondisi PPOK yang mengalami perburukan dibandingkan dengan kondisi
sebelumya.
Kriteria diagnosis PPOK eksaserbasi yaitu sebagai berikut:
• Memenuhi kriteria PPOK
• Terdapat perburukan dengan gejala berupa : Sesak bertambah, produksi sputum
meningkat dan atau perubahan warna sputum menjadi purulen
Kriteria Eksaserbasi
• Tipe I: Eksaserbasi berat, memiliki 3 gejala di atas
• Tipe II: Eksaserbasi sedang, memiliki 2 gejala
• Tipe III: Eksaserbasi ringan, memiliki 1 gejala di atas ditambah:
• Infeksi saluran napas atas lebih dari 5 hari
• Demam tanpa sebab lain
• Peningkatan batuk
• Peningkatan mengi atau peningkatan frekuensi pernapasan > 20%
nilai dasar, atau frekuensi nadi > 20% nilai dasar (PDPI, 2021).
Berdasarkan Gejala Klinis
• Tidak ada gagal napas, dengan frekuensi napas 20-30x/menit, tidak menggunakan otot bantu
napas, tidak ada gangguan kesadaran, perbaika hipoksemia dengan FiO2 28-55% dengan masker
venturi.
• Gagal napas akut tidak mengancam jiwa, dengan frekuensi napas >30x/menit, terdapat
penggunaan otot bantu napas, tidak ada gangguan kesadaran, perbaikan hipoksemia dengan FiO2
35040% dengan masker venturi dan peningkatan PaCO2 50-60 mmHg.
• Gagal napas akut mengancam jiwa, dengan frekuensi napas >30x/menit, terdapat gangguan
kesadaran, perbaikan hipoksemia dengan FiO2 >40% dengan masker venturi dan peingjatan
PaCO2 50-60 mmgHg.
Diagnosis
Banding
Diagnosis
Banding
PENCEGAHAN
• Diagnosis dini (skrining)
• Perawatan perilaku merokok
• Hindari paparan iritan lingkungan
• Aktivitas fisik
• Nutrisi
THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai