Distressed
Syndrome (ARDS)
Dr. Christian Dion Saelan, MARS.,
Sp.PD., FINASIM
RS. Kristen Mojowarno
• Hipoksemia berat yang onsetnya akut,
infiltrat bilateral yang difus pada foto toraks
dan penurunan compliance atau daya regang
paru. (Asbaugh dkk, 1967)
• Syndrome inflamasi dan peningkatan
permeabilitas yang berhubungan dengan
Definisi sekumpulan kelainan klinis, radiologis dan
fisiologis yaitu adanya infiltrate paru dan
gangguan oksigenasi dengan latar belakang
onset akut gagal nafas.
(The American European Consensus Conference Committee, 1994)
Definisi (American-European Consensus Conference)
Acute Lung Injury (ALI) Acute Respiratory Distress Syndrome
• Kegagalan respirasi dengan onset yang akut • Kegagalan respirasi dengan onset yang akut
• Terdapat infiltrat pada dada bilateral yang
• Terdapat infiltrat pada dada bilateral yang
terlihat pada rontgen dada
terlihat pada rontgen dada
• Tidak terdapat peningkatan tekanan jantung kiri,
• Tidak terdapat peningkatan tekanan jantung kiri, tidak ada bukti terjadinya
tidak ada bukti terjadinya gagal jantung • gagal jantung ( Pulmonary Artery Occlusion
(Pulmonary Artery Occlusion Pressure/PAOP <
Pressure/PAOP < 18 mmHg )
18 mmHg )
• PaO2/FIO2 < 200 mmHg
• PaO2/FIO2 < 300 mmHg
Etiologi • Syok
Semua tipe
• Infeksi
• Trauma
Pneumonia oleh karena virus maupun bakteri
Trauma paru langsung
Septikemia
• Overdosis Obat Trauma non torakal
Heroin Fraktur tulang iga
Metadon
• Inhalasi Zat yang Berbahaya
Asam asetilsalisilat (aspirin)
Aspirasi isi lambung
Barbiturat
Colchicine Near drowning (air tawar maupun air laut)
Propoxyphene (Darvon) Gas iritan
Chlordiazepoxide (Librium)
Inhalasi asap
FiO2 tinggi (>50%-60%)
Etiologi
• Kelainan Hematologi • Lain-lain
Transfusi darah yang masif Eklampsia
Disseminated Intravascular Coagulation Emboli udara atau cairan amnion
Prolonged Cardiopulmonary bypass Radiasi
Thrombotic thromocytopenic purpura Heat Stroke
Leukemia
• Kelainan Metabolik
Ketoasidosis diabetik
Uremia
Pankreatitis
Patofisiologi
1. Fase eksudatif : fase permulaan, dengan cedera
pada endothelium dan epitelium, inflamasi, dan
eksudasi cairan. Terjadi 2-4 hari sejak serangan
akut.
2. Fase proliferatif : terjadi setelah fase eksudatif,
ditandai dengan influks dan proliferasi fibroblast,
sel tipe II, dan miofibroblast, menyebabkan
penebalan dinding alveolus dan perubahan
eksudat perdarahan menjadi jaringan granulasi
seluler/ membran hialin. Merupakan fase
menentukan : cedera bisa mulai sembuh atau
menjadi menetap, ada resiko terjadi lung rupture
(pneumothorax).
3. Fase fibrotik/recovery : Jika pasien bertahan
sampai 3 minggu, paru akan mengalami
remodeling dan fibrosis. Fungsi paru berangsur-
angsur membaik dalam waktu 6 – 12 bulan, dan
sangat bervariasi antar individu, tergantung
keparahan cederanya.
Patofisiologi
1. Penyebab (Modifiers)
2. Kondisi predisposisi
3. Treatment atau tata laksana paripurna