Anda di halaman 1dari 17

DIREKTORAT RENCANA, PENGGUNAAN DAN PEMBENTUKAN WILAYAH PENGELOLAAN HUTAN

DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
DASAR HUKUM
PEMBAYARAN PNBP-PKH

Peraturan Menteri Keuangan No 91/PMK.02/2009 tanggal 18 Mei 2009, tentang


Tata cara pengenaan, pemungutan dan penyetoran penerimaan Negara bukan
pajak yang berasal dari penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan
pembangunan di luar kegiatan kehutanan
Pasal 2, ayat (1) :
PNBP Penggunaan kawasan hutan dikenakan kepada wajib bayar dengan berdasarkan pada
baseline penggunaan kawasan hutan dan perubahan luas penggunaan kawasan hutan
pada masing-masing kategori L1, L2, L3.

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 84/Menhut-II/2014 TentangPerubahan atas peraturan


Menteri Kehutanan Nomor 56/Menhut-II/2008 Tentang Tata Cara Penentuan Luas Areal
Terganggu dan Areal Reklamasi dan Revegetasi Untuk Perhitungan PNBP PKH
Pasal 9 Ayat (7) :
Dalam hal hasil verifikasi menyatakan terdapat kekeliruan dalam penentuan kategori L1, L2,
L3 atau kekeliruan dalam perhitungan pembayaran PNBP-PKH sehingga berakibat
terdapat kelebihan pembayaran PNBP-PKH, maka pemegang IPPKH dapat mengajukan
kelebihan pembayaran untuk diperhitungkan sebagai pembayaran di muka atas jumlah
PNBP-PKH terutang tahun berikutnya
PP. NO 33 TAHUN 2014 MULAI BERLAKUNYA
TANGGAL 19 AGUSTUS 2014
Tarif PNBP PKH
TARIF BARU
TARIF LAMA
No JENIS PNBP SATUAN (Rp)
(Rp)

1. Penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan


pertambangan dan sarana prasarana penunjangnya:
a.Hutan Lindung Ha/Thn 3.000.000,- 4.000.000,-
b.Hutan Produksi Ha/Thn 2.400.000,- 3.500.000,-

2. Penggunaan kawasan hutan untuk area


pengembangan dan atau/area penyangga untuk Sebelumnya tidak
keamanan kegiatan pertambangan: dikenakan Tarif
a.Hutan Lindung Ha/Thn 2.000.000,-
b.Hutan Produksi Ha/Thn 1.750.000,-

3. Penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan antara


lain untuk migas, panas bumi, jaringan
telekomunikasi, repiter telekomunikasi, stasiun
pemancar radio, stasiun relai televisi,
ketenagalistrikan, instalasi teknologi energi
terbarukan, instalasi air, jalan tol, atau pertanian
tertentu yang bersifat komersil, beserta sarana
prasarana penunjangnya dan area pengembangan dan
atau/ area penyangga untuk keamanan kegiatan:
a.Hutan Lindung Ha/Thn 1.500.000,- 2.000.000,-
b.Hutan Produksi Ha/Thn 1.200.000,- 1.600.000,-
PERUBAHAN RUMUS PENGHITUNGAN PNBP

1. Semula : PNBP-PKH = (L1 x 1 x tarif)+ (L2 x 4 x tarif) + (L3 x 2 x tarif)


Rp/ha/tahun
Keterangan :
• L1 belum memasukkan areal penyangga
• L3 faktor pengalinya hanya 2 x tarif (Menjadi Temuan BPK RI)
2. Menjadi :
Berdasarkan Pasal 1, PP No. 33 Tahun 2014
Ayat (4)
a. PNBP-PKH = (L1 x 1 x tarif)+ (L2 x 4 x tarif) Rp/Ha/Tahun
Ayat (5)
b. Dalam hal dari hasil verifikasi terdapat areal L3, maka :

PNBP PKH = (L1x1xtarif)+ (L2x4xtarif) + (L3 x 7 x tarif) Rp/ha/tahun.


Keterangan:
• L1 memasukkan areal penyangga
• L3 faktor pengalinya menjadi 7 x tarif
Lampiran-3 : Formulir PNBP-4. Sumber: Permenhut P.56/Menhut-II/2008
SURAT SETORAN BUKAN PAJAK

NPWP Wajib Bayar

Nama Wajib Bayar

Alamat Wajib Bayar

Kode Departemen Kehutanan (029)


Kode Ditjen Planologi Kehutanan (006)

MAP : 421441 (Pendapatan Penggunaan


Kawasan Hutan untuk Kepentingan
Pembangunan di luar kegiatan
kehutanan)

Jumlah setoran PNBP

Kode KPPN Provinsi setempat


Apabila terjadi kesalahan penyetoran ke alamat
Kementerian/Lembaga lain atau Eselon I lain lingkup
Kementerian LHK, maka :
1.WB wajib menyampaikan permohonan perbaikan
pencatatan pembayaran PNBP-PKH kepada Direktur RPP
dengan melampirkan bukti setoran yang salah dan
menyampaikan perbaikan setoran yang seharusnya,
yaitu :
semula …..menjadi 029 (Kemen-LHK);
semula…… menjadi 006 (Ditjen Planhut &TL)
semula……menjadi 400198 (Dit. RPP)
semula……menjadi 421441 (PKH)
2.Direktur RPP akan menindaklanjuti permohonan
dimaksud kepada Menteri Keuangan c.q Ditjen
Anggaran/Ditjen Perbendaharaan Negara dengan
melampirkan permohonan WB.
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Tata
Cara Penentuan Jumlah, Pembayaran, dan Penyetoran PNBP
Yang Terutang.
Pasal 5
(1) Wajib Bayar (WB) wajib membayar seluruh Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) yang terutang secara tunai paling lambat pada saat jatuh tempo
(JT) pembayaran sesuai ketentuan peraturan Perundang-undangan.
(2) Dalam hal pembayaran PNBP yang terutang melampaui JT pembayaran
yang ditetapkan, WB dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 2%
per bulan dari bagian yang terutang dan bagian dari bulan dihitung satu
bulan penuh.
(3) Sanksi administrasi berupa denda sebagaimana dimaksud Ayat (2)
dikenakan untuk paling lama 24 bulan.
Pasal 6
(1) Dalam hal terjadi kekurangan pembayaran PNBP yang terutang, WB wajib
segera melunasi pembayaran tersebut.
(2) Dalam hal terjadi kekurangan pembayaran kekurangan PNBP yang
terutang, WB dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% per
bulan dari jumlah kekurangan PNBP yang terutang dan bagian dari bulan
dihitung satu bulan penuh.
(3) Sanksi administrasi berupa denda dikenakan untuk paling lama 24 bulan.
TATA WAKTU PEMBAYARAN BERDASARKAN 91/PMK.02/2009
Pasal 3
(3) JT Penyetoran PNBP PKH untuk tahun pertama paling lambat 90 hari sejak
terbitnya SK IPPKH dari Menteri LHK.
(4) JT Penyetoran PNBP-PKH untuk tahun kedua dan seterusnya adalah setiap
tanggal SK IPPKH yang diterbitkan oleh Menteri LHK.
Bagaimana jika IPPKH perpanjangan/perubahan SK IPPKH??????
1. Terhadap surat persetujuan perubahan luas SK IPPKH belum bisa digunakan
sebagai dasar pembayaran PNBP-PKH karena belum terbit SK IPPKH yang
baru.
2. jika SK IPPKH yang lama tidak berlaku maka JT pembayaran berdasarkan SK
IPPKH yang baru. Jika dalam SK IPPKH perpanjangan dinyatakan berlaku
surut, maka kewajiban pembayaran PNBP PKH ada dua, yaitu :
a. pembayaran PNBP-PKH mulai dinyatakan berlaku surut sampai
dengan tanggal SK IPPKH terbit;
b. Pembayaran PNBP-PKH setelah 90 hari sejak terbitnya SK IPPKH
sesuai tata waktu JT nya tahun pertama.
2. Jika SK IPPKH perpanjangan/perubahan menyatakan bahwa SK IPPKH yang
lama masih tetap berlaku, maka JTnya mengikuti SK IPPKH yang lama.
Penatausahaan PNBP, Kualitas Piutang dan Penerbitan Surat Peringatan kepada
Wajib Bayar

PP No. 29 Tahun 2009 PMK NO. Permenhut No.


201/PMK.06/2010 P.16/Menhut-II/2014
Kualitas Piutang/
Penyisihan

menagih
Wajib Bayar IPPKH dicabut
IPPKH KEMEN LHK
Surat Tagihan Pertama
30 Hari Kerja
KURANG
1 bulan Surat Peringatan Ketiga
LANCAR/10%

30 Hari Kerja
Surat Tagihan Kedua
UU No. 49 tahun 1960
tentang Paniitia Urusan Piutang DIRAGUKAN/ Surat Peringatan Kedua
1 bulan
Nengara: piutang yg adanya dan 50%
besarnya tlh pasti menurut 30 Hari Kerja
hukum (setelah 24 bulan)
Surat Tagihan Ketiga
Surat Peringatan Pertama
MACET/
1 bulan
100%

Penetapan Piutang
KPKNL 30 hari kerja dr SPn-3 tidak ada pembayaran diterbitkan SP-1

Surat Penyerahan Tagihan


kepada Instansi yang
mengurus Piutang Negara
DITJEN KEKAYAAN NEGARA
Penundaan dan Pengangsuran
Berdasarkan hasil Penilaian,
30 hari sejak Permohonan
WB diterima, Men LHK
Meneruskan permohonan
WB kepada Menkeu

Menkeu

ya

Surat Persetujuan
Wajib Bayar KEMEN LHK

KEMEN-LHK
Permohonan diajukan
20 hari sebelum 30 hari sejak surat
tanggal jatuh tempo Men-LHK diterima 7 hari setelah
diterima scr lengkap Keputusan
Menteri Keuangan
tidak
Melampirkan dokumen
diantaranya: Surat
1.Alasan Penolakan
2.Data pendukung (laporan
keuangan perusahaan meliputi
neraca, laporan laba rugi, laporan
arus kas yg telah diaudit
sekurangnya 3 tahun buku
berturut-turut serta data Wajib Bayar
penunjang keuangan lainnya 7 hari setelah Kpts
(hasil audit BPKP) Menkeu diterima Angsuran + Bunga 2%
Men-LHK

Wajib Bayar
Peninjauan Kembali Kewajiban PNBP terutang dan/atau
sanksi denda

MENKEU

ya

Surat Persetujuan
Wajib Bayar KEMEN-LHK

KEMEN-LHK
Melampirkan diantaranya :
1.Penjelasan 15 Hari kerja setelah
2.Dokumen dan data Keputusan
pendukung, yaitu keterangan Menteri Keuangan
dari instansi yang berwenang,
laporan keuangan perusahaan tidak
meliputi neraca, laporan laba Surat
rugi dan laporan arus kas Penolakan
(cash flow) yang telah diaudit
sekurang –kurangnya 3 tahun
buku berturut-turut, seerta
data penunjang keuangan
lainnya
Wajib Bayar

KEMEN-LHK
Angsuran + Bunga 2%

Pimpinan IP wajin menagih


15 Hari kerja setelah
PNBP Terutang 1 bulan
Keputusan
Sejak surat penolakan
Menteri Keuangan
Menteri Keuangan

Wajib Bayar
SURAT EDARAN DIRJEN PLANOLOGI KEHUTANAN
Nomor: SE.01/VII-PKH/2011 Tanggal 7 Januari 2011
Sehubungan dengan banyaknya Wajib Bayar yang belum memenuhi
ketentuan, dengan ini disampaikan bahwa dalam rangka penelaahan
ketepatan pembayaran PNBP-PKH, maka Wajib Bayar wajib
menyampaikan data pendukung berupa:
1.Formulir PNBP-1;
2.Formulir PNBP-2;
3.Formulir PNBP-3;
4.Lembar SSBP ke-5 asli;
5.Fotokopi Bukti Penerimaan Negara (NTPN);
6.Peta rencana tahunan Penggunaan Kawasan Hutan;
7.Peta Realisasi tehunan Penggunaan Kawasan Hutan;
8.Citra Satelit resolusi sangat tinggi dengan resolusi detail ≤ 1 Meter;

14
REKLAMASI DAN REVEGETASI UNTUK PERHITUNGAN PNBP

• Upaya maksimal untuk mencapai kondisi awal menuju ekosistem hutan.


• Untuk bidang pertambangan, reklamasi dilakukan sesuai dengan rencana
reklamasi yang tertuang dalam rencana kerja tahunan teknis dan
lingkungan
• Untuk menjaga kelestarian lingkungan, maka semua areal dengan
kategori L2 segera dilakukan reklamasi jika sudah tidak dipergunakan
lagi.
• Akan dilakukan audit kinerja pemenuhan kewajiban pemegang IPPKH.

15
SANKSI PIDANA & DENDA

16

Anda mungkin juga menyukai