Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ivan Rusdian Saputra

NIM : 152110713114
Prodi : Perpajakan
Matkul : Pajak Daerah dan Retribusi
Kelas : DE
SOAL TEORI
TUGAS INDIVIDU TM 9
1. Apa yang membedakan pada PBB sektor P2 dan PBB sektor P3 ?
Objek pajak dari PBB-P2 sesuai dengan namanya, yaitu bumi dan bangunan yang ada
di wilayah perkotaan dan perdesaan, seperti apartemen, rumah susun, hotel, pabrik,
tanah kosong, dan sawah. Sedangkan objek pajak PBB-P3 adalah perkebunan,
perhutanan, pertambangan dan sektor lainnya.

2. Sebutkan sanksi2 yang dikenakan kepada WP terkait pengenaan PBB P2 dan


BPHTB ?
STP PBB memuat PBB atau yang tidak atau kurang dibayar ditambah dengan denda
administrasi sebesar 2% (dua persen) per bulan dari PBB yang tidak atau kurang
dibayar.” Dijelaskan lebih lanjut, denda administrasi tersebut dihitung dari saat jatuh
tempo sampai tanggal pembayaran untuk jangka waktu paling lama 24 bulan.
Pembayaran BPHTB Kurang bayar maka akan dikenakan Sanksi administrasi
yaitu bunga 2% sebulan untuk jangka waktu paling lama 24 bulan dapat
dikenakan apabila hasil pemeriksaan menyatakan kurang bayar, sanksi ini
dihitung mulai saat terutangnya pajak sampai dengan diterbitkannya Surat
Ketetapan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Kurang Bayar
(SKBKB).

3. Bagaimanakah prosedurnya bagi WP yang akan mengajukan keberatan dan


keringan PBB sektor P2 ?
Pengajuan keberatan : PER-25/PJ/2009 Pasal 4 ayat 1
Pengajuan keringanan : PMK Nomor 82/PMK.03/2017
1. Melakukan permohonan pengurangan atau keringanan secara tertulis menggunakan
bahasa Indonesia. Pengajuan ditujukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak yang
melakukan penerbitan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) atau Surat
Ketetapan Pajak (SKP).
2. Di dalam Surat Permohonan yang akan diajukan, harus menyebutkan berapa besaran
angka persentase pengurangan yang diajukan.
3. Saat melakukan proses pengajuan, wajib pajak diminta untuk mempersiapkan
lampiran Surat Pernyataan, Fotokopi Kartu Keluarga, Fotokopi rekening tagihan
listrik, air, dan telepon, Fotokopi Bukti Pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan tahun
pajak sebelumnya, dan dokumen-dokumen pendukung lainnya.
4. Permohonan pengurangan atau keringanan Pajak Bumi dan Bangunan dilakukan
paling lambat 3 bulan sejak Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) atau Surat
Ketetapan Pajak (SKP) diterima oleh wajib pajak atau paling lambat 6 bulan sejak
bencana alam dan sebab-sebab lain yang luar biasa terjadi.
5. Pengurangan atau keringanan diajukan secara kolektif, akan diterbitkan paling lambat
tanggal 10 Januari sebelum dikeluarkannya Surat Pemberitahuan Pajak Terutang
(SPPT) untuk tahun pajak tersebut.

4. Sebutkan objek pajak yang dikecualikan dari PBB sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku ?
UU No 29 Tahun 2008 Pasal 77 ayat 3
a. digunakan oleh Pemerintah dan Daerah untuk penyelenggaraan pemerintahan;
b. digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang ibadah,
sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional, yang tidak dimaksudkan
untuk memperoleh keuntungan;
c. digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang sejenis dengan itu;
d. merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah
penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum dibebani suatu
hak;
e. digunakan oleh perwakilan diplomatik dan konsulat berdasarkan asas perlakuan
timbal balik; dan
f. digunakan oleh badan atau perwakilan lembaga internasional yang ditetapkan
dengan Peraturan Menteri Keuangan.

5. Jelaskan saat dan tempat PBB P2 terutang, kapan saat jatuh tempo PBB P2, dan
apa sanksi yang akan dikenakan terkait dengan PBB P2 ?
a. Tempat PBB P2 Terutang: Di wilayah daerah yang meliputi letak objek pajak
b. Saat yang menentukan pajak yang terutang: menurut keadaan objek pajak pada
tanggal 1 Januari
c. Jatuh tempo pembayaran PBB pada 30 September 2022
d. STP PBB memuat PBB atau yang tidak atau kurang dibayar ditambah dengan
denda administrasi sebesar 2% (dua persen) per bulan
dari PBB yang tidak atau kurang dibayar.
SOAL PRAKTIKA

Anda mungkin juga menyukai