Anda di halaman 1dari 1

Nama : Muhammad Hidayat

NIM : 043983522
Program Studi : D-III Perpajakan
Kode/Nama MK : PAJA3233/ Pajak Bumi dan Bangunan
Tugas : 3

Soal
Menentukan penagihan BPHTB dengan Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD)
Diketahui bahwa pada tanggal 02 Februari 2018 Bapak Aro membeli tanah dan rumah.
BPHTB yang harus dibayar sejumlah Rp.4.500.000, ternyata sampai tanggal 03 Oktober
2018 Bapak Aro belum juga membayar sampai diterbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah
(STPD). Dalam STPD diinformasikan total yang harus dibayar adalah BPHTB dan bunga
setiap bulannya sebesar 2%.
Pertanyaan :
1. Jelaskan yang dimaksud penagihan Pajak BPHTB, dan
2. Berapa tagihan yang harus dibayar oleh Bapak Aro sesuai dengan STPD yang
diterima per tanggal 03 Oktober 2018?

Jawab :

1. Penagihan Pajak BPHTB adalah serangkaian tindakan agar wajib pajak melunasi utang
pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan , melaksanakan
penagihan seketika dan sekaligus memberitahukan surat paksa, mengusulkan pencegahan,
melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, serta menjual barang yang telah
disita.

2. Tarif BPHTB
BPHTB dikenakan terhadap seluruh transaksi properti, baik yang dibeli dari perorangan atau
developer. Besarnya BPHTB adalah sebesar 5% dari nilai transaksi yang sudah dikurangi
NJOPTKP (Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak).
Sanksi
Sanksi administratif berupa denda 2% setiap bulan dikenakan bagi wajib pajak yang tidak
membayarkan kewajibannya. Tarif ini dihitung dari pajak yang kurang/terlambat dibayar
untuk jangka waktu paling lama 24 bulan dihitung sejak saat terutangnya pajak.
Penagihan
Untuk melakukan tagihan terhadap wajib pajak yang tidak melaksanakan kewajibannya, akan
diterbitkan suatu STPD. STPD berisi tagihan pajak dan/atau sanksi administrasinya.

Sanksi: Rp4.500.000,- x 2% x 9 = Rp 810.000,-

Total yang harus dibayar : Rp4.500.000,- + Rp 810.000,- = Rp5.310.000,-

Sumber Referensi : BMP PAJA3233 Pajak Bumi dan Bangunan Modul 4-5

Anda mungkin juga menyukai