Anda di halaman 1dari 48

ANTROPOLOGI

KESEHATAN
OLEH : BARTO MANSYAH
KONSEP ANTROPOLOGI SOSIAL DAN
KESEHATAN
a. Sejarah perkembangan ilmu antropologi
 Fase Pertama (sebelum 1800)

Sejak akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, suku-suku bangsa di benua Asia, Afrika,
Amerika, dan Oseania mulai kedatangan orang-orang Eropa Barat selama kurang lebih 4
abad. Orang-orang eropa tersebut, yang antara lain terdiri dari para musafir, pelaut, pendeta,
kaum nasrani, maupun para pegawai pemerintahan jajahan, mulai menerbitkan buku-buku
kisah perjalanan, laporan dan lain-lain yang mendeskripsikan kondisi dari bangsa-bangsa
yang mereka kunjungi. Deskripsi tersebut berupa adat istiadat, susunan masyarakat, bahasa,
atau cirri-ciri fisik. Deskripsi tersebut kemudian disebut sebagai "etnografi" (usaha untuk
menguraikan atau menggambarkan kebudayaan atau aspek-aspek kebudayaan).
 Fase Kedua (kira-kira pertengahan abad ke -19)

Permulaan abad 19: kalangan ilmiah mulai menghimpun dan mengkategorisasi berbagai
bentuk persamaan dan perbedaan sehingga menjadi pengetahuan etnografi. Karangan-
karangan yang menyusun bahan etnografi berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat.
Masyarakat dan kebudayaan manusia berevolusi sangat lambat dalam jangka waktu beribu-
ribu tahun lamanya, dari tingkat yang rendah ke tingkat yang semakin rumit.
 Fase Ketiga (Awal abad ke – 20)

Ilmu antropologi menjadi sangat praktis, bertujuan mempelajari masyarakat dan kebudayaan
suku bangsa diluar Eropa untuk kepentingan Kolonial Snouck Hurgronje (ilmuwan Belanda)
1889, Snouck tiba di P. Jawa dan meneliti pranata Islam di masyarakat pribumi Hindia
Belanda, khususnya Aceh. Dia mempelajari politik kolonial untuk memenangi pertempuran
Belanda di Aceh. Sosok Snouck kontroversial. Bagi Belanda dan kaum orientalis, Snouck
dipandang sebagai peneliti sukses; Bagi rakyat Aceh, Snouck adalah pengkhianat sejati
 Fase Keempat (Sesudah Kira-kira 1930)

Pada fase ini, antropologi berkembang pesat dan lebih berorientasi akademik.
Perkembangannya meliputi ketelitian bahan pengetahuannya maupun metode-metode
ilmiahnya.
Pada fase keempat ini antropologi memiliki dua tujuan utama:
1. Tujuan Akademis, untuk mencapai pemahaman tentang manusia berdasarkan bentuk
fisiknya, masyarakatnya, maupun kebudayaannya.
2. Tujuan Praktis, untuk kepentingan pembangunan
b. Sejarah perkembangan antropologi kesehatan
 Tahun 1849, Rudolf Virchow ahli patologi Jerman terkemuka, pada tahun 1849 kedokteran
adalah ilmu mengenai manusia sehat maupun yang sakit
 Tahun 1953, Sejarah pertama tentang timbulnya perhatian Antropologi Kesehatan terdapat
pada tulisan yang ditulis Caudill berjudul “Applaied Anthropologyin Medicine”
 Tahun 1963, Sepuluh tahun kemudian, Scoth memberi judul “ Antropologi Kesehatan “ dan
Paul membicarakan ahli Antropologi Kesehatan dalam suatu artikel mengenai kedokteran
dan kesehatan masyarakat. Setelah itu baru ahli-ahli antropologi Amerika benar-benar
menghargai implikasi dari penelitian-penelitian tentang kesehatan dan penyakit bagi ilmu
antropologi. Pengesahan lebih lanjut atas subdisiplin Antropologi Kesehatan ini adalah
dengan munculnya tulisan yang di buat Pearsall (1963) yang berjudul Medical Behaviour
Science yang berorientasi Antropologi
Perkembangan Antropologi Kesehatan
1. Hubungan Antara Sosial Budaya Dan Biologi
Antropologi Kesehatan mengkaji masalah-masalah kesehatan dan penyakit dari dua kutub yang
berbeda yaitu kutub biologi dan kutub sosial budaya.
a. Pokok perhatian Kutub Biologi:
1) Pertumbuhan dan perkembangan manusia
2) Peranan penyakit dalam evolusi manusia
3) Paleopatologi (studi mengenai penyakit-penyakit purba)
b. Pokok perhatian kutub sosial-budaya:
1) Sistem medis tradisional (etnomedisin)
2) Masalah petugas kesehatan dan persiapan professional mereka
3) Tingkah laku sakit
4) Hubungan antara dokter pasien
5) Dinamika dari usaha memperkenalkan pelayanan kesehatan barat kepada
masyarakat tradisional
2. Biological Pole
Biological or physical anthropology, berusaha untuk memahami jasad/fisik manusia melalui
evolusi, kemampuan adaptasi, genetika populasi, dan primatologi (studi tentang makhuk
primate / binatang yang menyerupai manusia). Sub bidang dari Anthropologi fisik ini
mencakup : anthropometrics, forensic anthropology, osteology, and nutritional anthropology.
Dalam bidang biologi, antropologi kesehatan menggambarkan teknik dan penemuan ilmu-
ilmu kedokteran dan variasinya, termasuk mikrobiologi, biokimia, genetik, parasitologi,
patologi, nutrisi, dan epidemiologi
Hal tersebut memungkinkan untuk menghubungkan antara perubahan biologi yang
didapatkan dengan menggunakan teknik tersebut terhadap faktor-faktor sosial dan budaya di
masyarakat tertentu.
Contoh: penyakit keturunan albinism di suatu daerah di Nusa Tenggara Timur ditransmisikan
melalui gen resesif karena pernikahan diantara anggota keluarga.
3. Sosiocultural Pole
Socio-cultural anthropology, adalah suatu investigasi yang memerlukan jangka waktu yang
cukup panjang dan intensif (dengan observasi partisipan), atas budaya dan organisasi sosial
dari suku bangsa tertentu khususnya tentang: bahasa, organisasi ekonomi dan politik, hukum
dan resolusi konflik, pola konsumsi dan perdagangan kinship dan struktur keluarga, relasi
gender, sosialisasi dan pemeliharaan anak, agama, mytologi, simbolisme, dan sebagainya
Antropologi kesehatan membantu mempelajari sosio-kultural dari semua masyarakat yang
berhubungan dengan sakit dan sehat sebagai pusat dari budaya, diantaranya :
 Penyakit yang berhubungan dengan kepercayaan (misfortunes)
 Di beberapa masyarakat misfortunes disebabkan oleh kekuatan supranatural maupun
supernatural atau penyihir
 Kelompok healers ditemukan dengan bentuk yang berbeda di setiap kelompok masyarakat
 Healers mempunyai peranan sebagai penyembuh
 Adapun perhatian terhadap suatu keberadaan sakit atau penyakit tidak secara individual,
terutama illness dan sickness pada keluarga ataupun masyarakat.
c. Definisi Antrapologi kesehatan
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang
budaya masyarakat suatu etnis tertentu.
Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-
ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Terbentuklah
ilmu antropologi dengan melalui beberapa fase. Antropologi lebih memusatkan pada
penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang
tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih
menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
 Definisi menurut para ahli antropologi

William A. Haviland
Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat
tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang
keanekaragaman manusia.
David Hunter
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.
Koentjaraningrat
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari
aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan
Dari definisi tersebut, dapat disusun pengertian sederhana antropologi,
yaitu sebuah ilmu yang mempelajari manusia dari segi keanekaragaman fisik serta
kebudayaan (cara-cara berprilaku, tradisi-tradisi, nilai-nilai) yang dihasilkan sehingga
setiap m.anusia yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda.
d. Konsep dasar individu dan masyarakat
Individu adalah bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi
menjadi bagian yang lebih kecil. Masyarakat merupakan kelompok manusia atau
individu yang secara bersama-sama tinggal di suatu tempat dan saling berhubungan.
Hubungan individu dengan masyarakat adalah salah satu contoh dari hubungan sosial
dalam hal sosiologi.
Hubungan sosial adalah adalah interaksi atau hubungan timbal balik yang terjadi antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok.
Konsep individu mengacu pada kata individu yang berasal dari kata latin “individuum”
artinya yang tidak terbagi, maka kata individu merupakan sebutan yang dapat digunakan
untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
Konsep Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang sudah lama hidup dan bekerja
sama sehingga akan terbentuk suatu organisasi. Yang mana, organisasi tersebut dapat
mengatur setiap orang di dalam masyarakat dan bisa mengatur dirinya sendiri sebagai
sebuah satu kesatuan sosial yang memiliki batas-batas tertentu.
Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang sudah lama hidup dan bekerja sama
sehingga akan terbentuk suatu organisasi. Yang mana, organisasi tersebut dapat mengatur
setiap orang di dalam masyarakat dan bisa mengatur dirinya sendiri sebagai sebuah satu
kesatuan sosial yang memiliki batas-batas tertentu.
Kedudukan Individu dalam masyarakat = individu berusaha menyesuaikan diri dengan
individu lain yang telah tertata baik norma dan kebudayaan. Dengan kata lain individu akan
menyelaraskan dirinya dengan individu lain. Ketika manusia berada dalam kelompok maka
akan ada proses mematangkan diri menjadi pribadi.
Di dalam suatu masyarakat, individu berperan sebagai makhluk sosialis, sekaligus
individualis. tanpa individu, tak akan terbentuk masyarakat
Ciri-Ciri Individu
Individu memiliki pikiran, kehendak, hasrat, dan perasaan, yang bisa menetapkan kenyataan
aksi dari luar dan di dalam dirinya. Individu juga memiliki naluri untuk bertahan hidup,
keinginan untuk mempertahankan keturunan, dan naluri untuk mencapai kepuasan.
Proses terbentuknya masyarakat
Proses terbentuknya masyarakat dengan cara mencari dan berpindah tempat akibat adanya
kesadaran untuk mengembang diri, keturunan dan kehidupannya melalui proses adaptasi fisik
dan sosial budayanya ditempat tersebut, menurut teori dapat disebut dengan Proses Difusi
yaitu penyebaran manusia
Proses terbentuknya individu
Individu sebagai manusia perseorangan pada dasarnya dibentuk oleh tiga aspek yaitu aspek
organis jasmaniah, psikis rohaniah, dan sosial. Dalam perkembangannya menjadi 'manusia',
sebagaimana diistilahkan oleh Dick Hartoko, individu tersebut menjalani sejumlah bentuk
sosialisasi
Konsep dasar perbedaan individu
Pengertian Perbedaan individu adalah suatu perbedaan yang dimiliki oleh setiap individu
baik fisik maupun non fisik yang menjadikan seseorang memiliki karakter/ ciri-ciri yang
berbeda antara satu dengan yang lain
Contoh perbedaan Individu
Terdapat beberapa macam bidang perbedaan individu yaitu perbedaan kognitif, perbedaan
kecakapan berbahasa, perbedaan kecakapan motoric, perbedaan latar belakang, perbedaan
bakat, perbedaan kesiapan belajar, perbedaan jenis kelamin, perbedaan kepribadian, dan
perbedaan gaya belajar.
Struktur Sosial dalam Masyarakat
Berdasarkan sifatnya, bentuk struktur sosial terbagi menjadi tiga, yaitu struktur sosial kaku,
struktur sosial luwes, struktur sosial formal, dan struktur sosial informal.
Peran masyarakat adalah keikutsertaan individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam
setiap menggerakkan upaya kesehatan yang juga merupakan tanggung jawab kesehatan diri,
keluarga, dan masyarakat
Unsur-unsur yang terkandung dalam masyarakat
 Manusia hidup bersama minimal terdiri dari dua orang.
 Bergaul dalam waktu cukup lama. ...
 Adanya kesadaran bahwa setiap manusia merupakan bagian dari suatu kesatuan.
 Menghasilkan kebudayaan yang mengembangkan kebudayaan
Masyarakat dapat mempengaruhi prilaku manusia
Karena kita hidup di masyarakat. Kita interaksi dengan mereka. Dari interaksi, kita belajar
cara mereka hidup, pandangan mereka terhadap berbagai hal, dan kebiasaan/budaya mereka.
Sedikit-sedikit manusia akan mengadaptasikan hal ini ke dalam diri mereka agar bisa masuk
dan diterima di lingkungan tempat dia hidup
e. Manusia dan Kebudayaan
Pengertian Manusia :
Hampir semua disiplin ilmu pengetahuan berusaha menyelidiki dan mengerti tentang
makhluk yang bernama manusia. begitu juga pendidikan, secara khusus tujuannya adalah
memahami dan mendalami hakikat manusia. Bagi Aristoteles ,(384-322 SM), manusia adalah
hewan berakal sehat yang mengeluarkan pendapatnya dan berbicara berdasarkan akal
pikirannya
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, manusia adalah makhluk berakal budi.
Manusia adalah mahluk yang berpikir, maksudnya adalah mahluk yang berkata-kata dan
mengeluarkan pendapat serta pikiran. Dengan demikian pada hakekatnya manusia
merupakan makhluk yang  berpikir, merasa, bersikap dan bertindak, sikap dan tindakannya
bersumber dari pengetahuan yang didapatkan lewat kegiatan berpikir dan dapat
dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari
Pengertian kebudayaan
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua
pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kajayaan hidup manusia untuk
mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang ada pada lahirnya bersifat tertib dan damai
Defini Kebudayaan menurut para ahli
 E.B. Tylor, Budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta
kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
 Menurut Antropologi Kebudayaan, Keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar.
 Kuntjaraningrat: Kebudayaan (culture) berasal dari bahasa Sansekerta buddayah budi/akal.
Jadi kebudayaan: Hal-hal yang bersangkut paut dengan akal.
J.J. Honigmann  The World of Man (1959) Membedakan adanya tiga gejala kebudayaan:
1.Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide (gagasan), nilai- nilai/norma dan
peraturannya.
2.Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Unsur-unsur Kebudayaan
1. Sistem Religi ,( Sistem kepercayaan)
Merupakan produk manusia sebagai homo religieus. Manusia yang memiliki kecerdasan
pikiran dan persaaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain
yang Maha besar. Karena itu manusia takut sehingga menyembahnya dan lahirlah keper!
ayaan yang sekarang menjadi agama.
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya
lemah, namun memiliki akal. Maka disusunlah organisasi kemasyarakatn dimana manusia
bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya
3. Sistem Pengetahuan
Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari
pemikiran sendiri disamping itu didapat juga dari orang lain. Kemampuan manusia
mengingat-ingat apa yang telah diketahui kemudian menyampaikannya kepada orang lain
melalui bahasa, menyebabkan pengetahuan menyebar luas. Lebih-lebih bila pengetahuan itu
dibukukan, maka penyebarannya dapat dilakukan dari satu generasi ke generasi  berikutnya.
4. Sistem Mata Pencaharian hidup dan Sistem-Sistem ekonomi
Merupakan produk manusia sebagai homo ekonomicus menjadikan tingkat kehidupan
manusia secara umum terus meningkat
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber. Bersumber pemikirannya  yang cerdas
dan dibantu dengan tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan erat, manusia dapat
membuat dan mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih
mampu mencukupi kebutuhannya daripada binatang.
6. Bahasa
Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia apada mulanya
diwujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa
lisan, dan akhirnya menjadi bentuk bahasa tulisan
7. Kesenian
Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus. Setelah manusia dapat mencukupi
kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk dipuaskan. Manusia bukan
lagi semata-mata memenuhi isi perut saja, mereka  juga perlu pandangan mata yang indah,
suara yang merdu, yang semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian.
Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Wujud ini disebut sebagai sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat dan  berpusat
pada kepala-kepala manusia yang menganutnya atau dengan perkataan lain, dalam alam
pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkut hidup
2. Kompleks aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati atau
diobservasi. Wujud ini sering disebut sistem sosial.
3. Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan
sebagai hasil karya manusia untuk men!apai tujuannya. Aktivitas karya manusia tersebut
menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya. Kebudayaan dalam bentuk fisik
yang kongkret bisa juga disebut kebudayaan pisik, mulai dari benda yang diam sampai pada
benda yang bergerak
Perubahan Kebudayaan
Kebudayaan tidak statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan
sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat  yang menjadi wadah
kebudayaan tadi. Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan
manusia lainnya.
Terjadinya gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1.Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri. Misalnya perubahan
jumlah dan komposisi penduduk. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat
mereka hidup.
2.Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan
masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat
3. Adanya difusi kebudayaan dan penemuan-penemuan baru khususnya teknologi dan inovasi.
Perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan
kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat laun
diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian
kebudayaan itu sendiri.
Proses akulturasi di dalam sejarah kebudayan terjadi dalam masa-masa silam. biasanya suatu
masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat-masyarakat lainnya dan antara mereka terjadi
hubungan-hubungan, mungkin dalam lapangan perdagangan, pemerintahan dan sebagainya.
Pada saat itulah unsur-unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup. Proses migrasi besar-
besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut.
Beberapa masalah yang menyangkut proses Akulturasi adalah :
1. Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima Unsur-unsur tersebut misalnya
unsur yang terbukti membawa manfaat besar seperti radio, komputer dan telepon yang
banyak membawa kegunaan terutama sebagai alat komunikasi.
2. Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang sulit diterima
Unsur-unsur tersebut misalnya unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideology,
falsafah hidup dan lain-lain.
3. Individu-individu makah yang cepat menerima unsur-unsur baru
Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima
unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua
dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru
5. Ketegangan-ketegangan yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut
Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu
yang sukar sekali atau bahkan tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
yang terjadi. Perubahan-perubahan masyarakat dianggap oleh golongan tersebut sebagai
keadaan krisis yang membahayakan keutuhan masyarakat.
Proses akulturasi yang berjalan dengan baik dapat menghasilkan integrasi antara unsur-unsur
kebudayaan asing dengan unsur-unsur kebudayaan sendiri. Dengan demikian unsur-unsur
kebudayaan asing tidak lagi dirasakan sebagai hal yang berasal dari luar. Akan tetapi dianggap
sebagai unsur-unsur kebudayaan sendiri. Unsur-unsur asing yang diterima, tentunya terlebih
dahulu mengalami proses pengolahan, sehingga bentuknya tidaklah asli lagi sebagai semula.
Misalnya sistem pendidikan di Indonesia, untuk sebagian besar diambil dari unsur-unsur
kebudayaan barat.  Akan tetapi sudah disesuaikan serta diolah sedemikian rupa sehingga
merupakan unsur-unsur kebudayaan sendiri
f. Hubungan Manusia dan Sosial
Pengertian Hubungan Sosial adalah menunjukkan adanya interaksi antar manusia.
Menurut Gillin dan Gillin, hubungan sosial adalah hubungan yang dinamis yang menyangkut
hubungan antarindividu, antarkelompok, dan antar orang dan kelompok.
Proses hubungan sosial :
a. Bisa terjadi secara langsung dengan tatap muka
b. Tidak langsung atau menggunkan media, misalnya telpon televise radio surat menyurat dll
Proses hubungan sosial akan terjadi pada saat dua individu atau lebih yang saling mengadakan
kontak sosial maupun komunikasi.
Ciri-ciri hubungan Sosial :
a. Ada pelaku lebih dari satu orang
b. Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama tidaknya tujuan tersebut dengan yang
diperkirakan pelaku.
c. Ada komunikasi antarpelaku dengan memakai simbol-symbol dalam bentuk bahasa lisan
maupun bahasa isyarat.
d. Ada dimensi waktu (masa lalu, sekarang dan masa mendatang) yang menentukan sikap aksi
yang sedang berlangsung
Bentuk-bentuk hubungan sosial :
1. Hubungan sosial Asosiatif merupakan hubungan yang bersifat positif, artinya hubungan ini
dapat mempererat atau memperkuat jalinan atau solidaritas kelompok
2. Hubungan sosial Disosiatif merupakan hbungan yang bersifat negative artinya hubungan ini
dapat merenggangkan atau menggoyahkan jalinan atau solidaritas kelompok yang telah
terbangun.
Bentuk-bentuk hubungan sosial sosiatif :
a. Kerjasama
Kerjasama dapat dilakukan paling sedikit oleh dua individu untuk mencapai suatu tujuan
bersama.
Bentuk-bentuk kerjasama :
1). Kerukunan; merupakan bentuk kerja sama yang paling sederhana dan mudah
diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat. Contohnya : gotong royong membangun
rumah, menolong korban bencana, musyawarah dalam memilih kepanitiaan suatu
acara dilingkungan RT
2). Bergaining; merupakan bentuk kerja sama yang dihasilkan melalui proses tawar
menawar atau kompromi antara dua pihak atau lebih untuk mencapai suatu
kesepakatan. Bentuk kerja sama ini pada umumnya dilakukan dibidang perdagangan
atau jasa, Contohnya kegiatan tawar menawar antar penjual dan pembeli dalam
kegiatan perdagangan.
3. Kooptasi (co-optation).
Proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik suatu
organisasi agar tidak terjadi kegunjangan atau perpecahan ditubuh organisasi tersebut.
Contohnya pemerintah akhirnya menyetujui penerapan hokum Islam di Nanggroe Aceh
Darussalam yang semula masih pro kontra, untuk mencegah disintegrasi bangsa.
4. Koalisi (coalition)
Kombinasi antara dua pihak atau lebih yang bertujuan sama. Contohnya Koalisi anatar dua
partai politik dalam mengusung tokoh yang dicalonkan dalam Pilkada
5. Joint Venture
Kerja sama antara pihak asing dengan pihak setempat dalam pengusahaan proyek-proyek
tertentu. Contohnya kerjasama anatar PT Exxon mobil Co.LTD dengan PT Pertamina dalam
mengelola proyek penambangan minyak di blok Cepu.
b. Akomodasi
Akomodasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan atau sebagai suatu proses. Sebagai keadaan,
akomodasi adalah suatu bentuk keseimbangan dalam interaksi antarindividu atau kelompok
manusia dalam kaitannya dengan norma sosial dan nilai sosial yang berlaku. Sebagai proses,
akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan, yaitu usaha-
usaha untuk mencapai kestabilan.
Bentuk-bentuk akomodasi.
 Koersi (coercion)

suatu bentuk akomodasi yang dilaksanakan karena adanya paksaan, baik secara fisik (langsung)
ataupun secara psikologis (tidak langsung). Di dalam hal ini, salah satu pihak berada pada
kondisi yang lebih lemah. Contoh: Koersi secara fisik adalah perbudakan dan penjajahan,
sedangkan koersi secara psikologis contohnya tekanan negara-negara donor (pemberi pinjaman)
kepada negara-negara kreditor dalam pelaksanaan syarat-syarat pinjaman.
 Kompromi (compromize)

suatu bentuk akomodasi di antara pihak-pihak yang terlibat untuk dapat saling mengurangi
tuntutannya agar penyelesaian masalah yang terjadi dapat dilakukan. Contohnya perjanjian
antara pemerintah Indonesia dengan gerakan separatis Aceh dalam hal menjaga stabilitas
keamanan stabilitas keamanan di Aceh.
 Arbitrasi (arbitration);

suatu cara mencapai kesepakatan yang dilakukan antara dua pihak yang bertikai dengan
bantuan pihak ketiga. Pihak ketiga tersebut memiliki wewenang dalam penyelesaian sengketa
dan biasanya merupakan suatu badan yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari pihak-pihak
yang bertikai. Contohnya penyelesaian pertikaian antara buruh dengan pemilik perusahaan
oleh Dinas Tenaga Kerja
 Mediasi (mediation);

mediasi hampir sama dengan arbitrasi. Akan tetapi, dalam hal ini fungsi pihak ketiga hanya sebagai
penengah dan tidak memiliki wewenang dalam penyelesaian sengketa. Contohnya mediasi yang dilakukan
oleh pemerintah Finlandia dalam penyelesaian konflik antara pemerintah Indonesia dengan GAM.
 Konsiliasi (conciliation);

yaitu usaha mempertemukan keinginan dari beberapa pihak yang sedang berselisih demi tercapainya
tujuan bersama. Contohnya konsultasi antara pengusaha angkutan dengan Dinas Lalu Lintas dalam
penetapan tarif angkutan.
 Toleransi (tolerance);

suatu bentuk akomodasi yang dilandasi sikap saling menghormati kepentingan sesama sehingga
perselisihan dapat dicegah atau tidak terjadi. Dalam hal ini, toleransi timbul karena adanya kesadaran
masing-masing individu yang tidak direncanakan. Contohnya toleransi antarumat beragama di Indonesia
 Stalemate;

suatu keadaan perselisihan yang berhenti pada tingkatan tertentu. Keadaan ini terjadi karena
masingmasing pihak tidak dapat lagi maju ataupun mundur (seimbang). Hal ini menyebabkan
masalah yang terjadi akan berlarut-larut tanpa ada penyelesaiannya. Contohnya perselisihan
antara negara Amerika Serikat dengan negara Iran terkait dengan isu nuklir.
 Pengadilan (adjudication);

merupakan bentuk penyelesaian perkara atau perselisihan di pengadilan oleh lembaga negara
melalui peraturan perundang-undangan yang berlaku. Contohnya penyelesaian kasus
sengketa tanah di pengadilan
c. Asimilasi
proses sosial yang timbul apabila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang
kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara interaktif dalam jangka waktu lama. Dengan
demikian, lambat laun kebudayaan asli akan berubah sifat dan wujudnya menjadi kebudayaan
baru yang merupakan perpaduan kebudayaan dan masyarakat dengan tidak lagi membeda-
bedakan antara unsur budaya lama dengan kebudayaan baru.
d. Akulturasi;
suatu keadaan diterimanya unsur-unsur budaya asing ke dalam kebudayaan sendiri.
Diterimanya unsur-unsur budaya asing tersebut berjalan secara lambat dan disesuaikan
dengan kebudayaan sendiri, sehingga kepribadian budaya sendiri tidak hilang. Contohnya
akulturasi antara budaya Hindu dan Islam yang tampak pada seni arsitektur masjid Kudus
Bentuk-Bentuk Hubungan Disosiatif
 Persaingan;

adalah suatu proses sosial yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam usahanya mencapai
keuntungan tertentu tanpa adanya ancaman atau kekerasan dari para pelaku. Contohnya persaingan
antarperusahaan telekomunikasi atau provider dalam menyediakan pelayanan tarif murah pulsa
 Kontravensi;

merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dengan pertentangan atau
pertikaian. Kontravensi adalah sikap mental yang tersembunyi terhadap orang atau unsur-unsur
budaya kelompok lain. Sikap tersembunyi tersebut dapat berubah menjadi kebencian, namun tidak
sampai menjadi pertentangan atau pertikaian. Bentuk kontravensi, misalnya berupa perbuatan
menghalangi, menghasut, memfitnah, berkhianat, provokasi, dan intimidasi. Contohnya demontrasi
yang dilakukan elemen masyarakat untuk menghalangi atau menolak kenaikan BBM
 Pertentangan/Perselisihan;

adalah suatu proses sosial di mana individu atau kelompok menantang pihak lawan dengan
ancaman dan atau kekerasan untuk mencapai suatu tujuan. Contohnya pertentangan antara
golongan muda dengan golongan tua dalam menentukan waktu pelaksanaan Proklamasi
Kemerdekaan RI pada tahun 1945.
Hubungan Antara Manusia dan Kebudayaan
1. Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku
kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia.
2. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal. Maksudnya adalah
walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan
kebudayaan dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar
sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan. Contoh
sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan
kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia. Setelah peraturan itu jadi,
maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan  yang dibuatnya sendiri. dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena
kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu
kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.
4. Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan
hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya
saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap, yaitu
a. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun
dunianya. Melalui eksternalisasi ini, masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.
b. Objektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi relitas objektif atau suatu kenyataan
 yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian
masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk
perilaku manusia.
c. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya
 bahwa manusia mempelajari kembali masyarakat sendiri agar dia dapat hidup dengan
 baik sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat

Anda mungkin juga menyukai