BENTUK SEDIAAN

FARMASI DARI
TANAMAN
Choroba Akbar Jabara

KELOMPOK
Farhan Naufal Firdaus
KELOMPOK

Indra Jeed Kumar

Lilis Sulistiawati
Moh. Rafly Hasan

5
5

Putri Zulvani Samudin

Rizqi Hulul Amalia
Siti Amina
Syamsul Aditya
 OBAT TRADISIONAL
Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turuntemurun, berdasarkan resep nenek
moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan
tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan dan saat
ini penggunaannya cukup gencar dilakukan karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun
ketersediaannya.

Obat tradisional memiliki bentuk sediaan berupa tanaman herbal yang diproses untuk diambil sari patinya dan
agar lebih bertahan lama maka dilakukan proses pengeringan. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang
berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral sediaan cairan dari bahan (galenik) yang secara turun
temurun digunakan untuk pengobatan. Syarat bahan yang memenuhi standar keamanan dan mutu antara lain
pada, proses pembuatan dengan menerapkan CPOTB, memenuhi persyaratan Farmakope Herbal Indonesia,
dapat berkhasiat dan dapat dibuktikan secara turun temurun. Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik
(CPOTB) agar lebih memperhatikan pada proses produksi dan penangan bahan baku agar dapat menjamin
produk yang dihasilkan telah memenuhi syarat yang sesuai dengan mutu dan tujuan penggunaannya.
 ~ KATEGORI OBAT TRADISIONAL ~
Berdasarkan Keputusan Kepala BPOM RI, No: HK.00.05.2411 tentang Ketentuan Pokok Pengelompokan dan Penandaan Obat Bahan Alam 01
Indonesia,

JAMU OHT FITOFARMAKA

02
Jamu adalah obat tradisional Indonesia Fitofarmaka adalah obat tradisional
berdasarkan data empiris dan tidak yang telah teruji khasiatnya melalui
memerlukan pembuktian ilmiah uji pra-klinis (pada hewan percobaan)
sampai dengan klinis. Akan tetapi,
Obat Herbal Terstandar (OHT) adalah
dan uji klinis (pada manusia) serta
03
obat tradisional yang telah dibuktikan
tetapi harus memenuhi kriteria terbukti keamanannya melalui uji
khasiat dan keamanannya secara pra-
keamanan sesuai dengan persyaratan toksisitas. Uji praklinik sendiri
klinis (terhadap hewan percobaan) dan 04
yang telah ditetapkan, khasiatnya telah me;liputi beberapa uji, yaitu: uji
lolos uji toksisitas akut kronis. OHT
terbukti berdasarkan data empiris serta khasiat dan toksisitas, uji teknologi
dibuat dari bahan yang terstandar
harus memenuhi persyaratan mutu farmasi untuk menentukan identitas
seperti ekstrak yang memenuhi
yang berlaku. Jamu umumnya terdiri
parameter mutu serta dibuat dengan
atau bahan baku yang terstandarisasi. 05
dari 5-50 tanaman obat dalam serbuk, Fitofarmaka diproduksi secara
cara higienis. Contohnya: Tolak angin,
pil, minuman ataupun cairan dari higienis, bermutu sesuai dengan
Diapet, Fitolac dan Lelap.
beberapa tanaman. Contohnya: Jamu standar yang ditetapkan. Contoh:
Nyonya Mener, Antangin dan Kuku Stimuno, Tensigard, Rheumaneer, X- 06
Bima Gingseng. gra dan Nodiar.
 Macam Bentuk Sediaan Obat Tradisional
Menurut Keputusan MENKES RI: 661/Menkes/SK/VII/1994 Tentang Persyaratan Obat Tradisional bentuk-
bentuk sediaan obat tradisional, antara lain :
Rajangan
01 Sediaan obat tradisional berupa potongan
simplisia, campuran simplisia, atau campuran 04
simplisia dengan sediaan galenik, yang
penggunaannya dilakukan dengan pendidihan
atau penyeduhan dengan air panas.
Serbuk
02 Sediaan obat tradisional berupa butiran 05
homogen dengan derajat halus yang cocok,
bahan bakunya berupa simplisia sediaan
galenik, atau campurannya.
Pil
03 Sediaan padat obat tradisional berupa massa
bulat, bahan bakunya berupa serbuk simplisia,
06
sediaan galenik, atau campurannya.
Tablet
Sediaan obat tradisional padat kompak dibuat
secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih,
silindris, atau bentuk lain, kedua permukaannya
rata atau cembung, dan terbuat dari sediaan
galenik dengan atau tanpa bahan tambahan.
Pastiles
Sediaan padat obat tradisional berupa lempengan
pipih umumnya berbentuk segi empat, bahan bakun
berupa campuran serbuk simplisia, sediaan galenik,
atau campuran keduanya
Koyok
Sediaan obat tradisional berupa pita kain yang
cocok dan tahan air yang dilapisi dengan serbuk
simplisia dan atau sediaan galenik, digunakan
sebagai obat luar dan pemakainya ditempelkan
pada kulit.
Pengembangan Obat Tradisional atau Tanaman Obat Di
Indonesia 01

Pemanfaatan tanaman obat di Indonesia pada saat ini semakin meningkat baik dipergunakan langsung oleh masyarakat maupun industri 02
kecil maupun besar. Pemanfaatan ini diperlukan upaya untuk pembudidayaannya. Tanaman obat harus dibudidayakan secara alami atau
ramah lingkungan, harus bebas dari bahan-bahan kimia sehingga budidayanya pun harus secara organik. Tanaman obat lebih berkhasiat
jika digunakan dalam keadaan segar. 03
Pengobatan tradisional banyak disebut sebagai pengobatan alternatif. Menurut WHO, ada bareneka-macam jenis pengobatan tradisional
yang bisa dibedakan lewat hal cara-caranya. Perbedaan ini dijelaskan sebagai terapi yang “berdasarkan cara-cara” seperti terapi spiritual 04
atau metafisik yang terkait hal gaib atau terapi dengan ramuan atau racikan. Jenis terapi yang kedua “berdasarkan obat-obatan” seperti
Elephant
jamu dan pengobatan herbal.
05
Tanaman obat biasanya digunakan persediaan untuk obat tradisional dan bahan penghasil obat modern. Ketersediaan tanaman obat
dalam jumlah yang cukup atau memadai dengan kualitas yang cocok atau tepat perlu dijaga dalam jangka waktu yang panjang karena
sering merupakan faktor penentu dalam keberhasilan industri obat herbal baik yang masih berupa jamu, Obat Herbal Terstandarisasi 06
maupun Fitofarmaka.
Pig Chicken
Faktor lain yang dapat menentukan keberhasilan industri obat herbal adalah kualitas obat yang ditentukan oleh lingkungan alam dimana
tanaman obat tersebut tumbuh. Hal ini merupakan bukti kuat bahwa kandungan kimia tanaman obat sangat dipengaruhi oleh faktor
lingkungan biotik maupun abiotik, letak geografis dan musim atau waktu panen.
 01

02

THAN
03

04

K YOU
05

06

Let's get started