a. Indikasi : Penyakit tuberkulosis b. Mekanisme : Menghambat biosintesis dinding sel dengan mengganggu sintesis lipid dan DNA (bakterisida) c. Dosis : 5 mg/kg PO/IM qDay, tidak melebihi 300 mg qDay 15 mg/kg PO/IM ke atas; tidak melebihi 900 mg 1-3 kali/minggu d. Efek Samping >10% : neuropati perifer (insiden terkait dosis, insiden 10-20% dengan 10 mg/kg/hari), kehilangan selera makan, mual, muntah, sakit perut, dan kelemahan 1-10% : pusing, bicara cadel, kelesuan, kerusakan hati progresif (meningkat seiring bertambahnya usia; 2,3% pada poin > 50 tahun) dan hiperrefleksia <1% : agranulositosis, anemia, anemia megaloblastik, trombositopenia, lupus eritematosus sistemik, dan kejang Reaksi merugikan lainnya yang dilaporkan: pankreatitis; nekrolisis epidermal toksik, dan reaksi obat dengan sindrom eosinofilia (DRESS). e. Cara Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya. Simpan pada suhu 25º, masih diperbolehkan antara 15º dan 30º (FI Edisi VI, 2020) f. Aturan Pakai: 1-3kali/minggu 2. Rifampisin (Medscape, 2022): a. Indikasi : Tuberkulosis b. Mekanisme : Menghambat RNA polimerase yang bergantung pada DNA dengan mengikat subunit beta, yang pada gilirannya memblokir transkripsi RNA; penginduksi enzim yang kuat. c. Dosis : 10 mg/kg/hari PO atau 10 mg/kg PO dua kali seminggu (terapi pengamatan langsung [DOT]); tidak melebihi 600 mg/hari d. Efek Samping 1-10% : hasil tes fungsi hati (lft) yang meningkat (hingga 14%), ruam (1-5%), gangguan epigastrium (1-2%), anoreksia (1-2%), mual (1-2%), muntah (1-2%), diare (1-2%), kram (1-2%), kolitis pseudomembran (1-2%), dan pankreatitis (1-2%). e. Cara Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya dan hindarkan dari panas berlebih (FI Edisi VI, 2020). f. Aturan Pakai: 2kali/minggu 3. Pirazinamid (Medscape, 2022): a. Indikasi : Tuberkulosis b. Mekanisme : Bakteriostatik atau -sidal untuk Mycobacterium c. Dosis : Pengobatan Tuberkulosis Untuk HIV Negatif Terapi harian : 15-30 mg/kg PO setiap hari; tidak melebihi 2 g/hari Terapi dua kali seminggu : 50 mg/kg PO dua kali seminggu; tidak melebihi 2 g/dosis Pengobatan Tuberkulosis Untuk Terkena/Terinfeksi HIV 20-40 mg/kg/dosis PO setiap hari; tidak melebihi 2 g/hari d. Efek Samping 1-10% : rasa tidak enak badan, mual, muntah, anoreksia, nyeri sendi, dan nyeri otot <1% : demam, ruam, gatal, jerawat, fotosensitifitas, asam urat, disuria, porfiria, trombositopenia, hepatotoksisitas, dan nefritis interstisial. e. Cara Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat (FI Edisi VI, 2020). f. Aturan Pakai: Sekali/sehari atau 2kali/minggu 4. Etambutol (Medscape, 2022): a. Indikasi : Tuberkulosis b. Mekanisme : Mengganggu produksi metabolit di Mycobacterium c. Dosis : Pengobatan TB awal: 15 mg/kg PO qDay Pengobatan TB sebelumnya: 25 mg/kg PO qDay; setelah 60 hari, turunkan menjadi 15 mg/kg PO qDay d. Efek Samping Asam urat akut atau hiperurisemia, sakit perut, anafilaksis, anoreksia, kebingungan (disorientasi), demam, sakit kepala, kelainan lft, rasa tidak enak badan, mual, optic neuritis; gejala mungkin termasuk penurunan ketajaman, buta warna atau cacat visual (biasanya reversibel dengan penghentian, meskipun kebutaan ireversibel telah dilaporkan), neuritis perifer, pruritis, ruam, dan muntah. e. Cara Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat (FI Edisi VI, 2020). f. Aturan Pakai: Setiap hari atau 2kali/minggu 5. Streptomisin (Medscape, 2022): a. Indikasi : Tuberkulosis b. Mekanisme : Mengganggu sintesis protein bakteri normal dengan mengikat subunit ribosom 30S c. Dosis : Terapi harian: 15 mg/kg IM setiap hari; tidak lebih dari 1 g/hari Terapi dua kali seminggu: 25-30 mg/kg IM 2 kali/minggu; tidak lebih dari 1,5 g/hari d. Efek Samping Hipotensi, neurotoksisitas, mengantuk, sakit kepala, demam obat, parestesia, ruam kulit, mual, muntah, eosinofilia, anemia, artralgia, kelemahan, tremor, ototoksisitas (pendengaran), ototoksisitas (vestibular), nefrotoksisitas, dan kesulitan bernafas e. Cara Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat (FI Edisi VI, 2020). f. Aturan Pakai: Setiap hari atau 2kali/minggu