• CO2
Bertambahnya konsentrasi di udara akan meningkatkan kecepatan & frekuensi nafas
• HCN
Dihasilkan dari pembakaran senyawa hidrokarbon terklorinasi di udara, plastik, karet, kulit,
sutera, wool, kayu, < udara, jika 100 ppm >> kematian (30 – 60 menit)
• COCl2
Dihasilkan dari dekomposisi pembakaran senyawa hidrokarbon terklorinasi ex: karbon
tetraklorida, freon, etilen diklorida, beracun & berbahaya pada konsentrasi 25 ppm, mematikan
dalam waktu 30 – 60 menit
• HCl
Hasil pembakaran bahan-bahan yang mengandung klorin
PRINSIP PEMADAMAN
SISTEM ISOLASI
Menurunkan kadar oksigen sampai di bawah 12%
Ex : menutup benda terbakar dengan karung basah, menimbun dengan
pasir, penyemprotkan APAR
SISTEM PENDINGINAN
Menurunkan suhu/panas pada benda yang terbakar sampai di bawah titik
nyala
Ex : menyiram bahan terbakar dengan air
SISTEM PENGURAIAN
Memisahkan bahan yang terbakar dengan unsur lainnya atau membagi kecil
bagian yang terbakar
Ex : sebelum kebakaran meluas maka material mudah terbakar harus
disingkirkan
Video
Perlu diperhatikan sebelum pemadaman
kebakaran
• Arah angin (faktor keselamatan dan keberhasilan
pemadaman).
• Jenis bahan yang terbakar (klasifikasi kebakaran A-B-C-
D-K).
• Volume dan potensi bahan yang terbakar (fire load).
• Letak dan situasi lingkungan (lay out).
• Lamanya telah terbakar.
• Alat pemadam yang tersedia atau yang harus diadakan
berdasarkan kebutuhan
Operasional Hydrant
Box
Hydrant Padamkan
Bentangkan
selang
Safety Sign
PROSEDUR KESELAMATAN
• BILA TERJADI KEBAKARAN DALAM
RUANGAN INI, KE ARAH MANA KITA
LARI ?
• APAKAH PINTU KE LUAR DALAM
RUANGAN INI MEMENUHI SYARAT ?
• APAKAH DALAM RUANGAN INI ADA
ALAT PEMADAM ?
• BERAPA LAMA DIPERLUKAN MENUJU
KE PINTU KEBAKARN
MENGAPA INTENSITAS
Kombustibilitas / flamabilitas bahan Ditunjukkan
KEBAKARAN TINGGI ? Beban api Temperatur penyalaan / flash point dalam kurva
& sifat Jumlah bahan combustibles kebakaran
Lokasi bahan bakar / fuels
Kendala bakar bhn
operasi IPK Ketahanan
Kondisi infrastruktur kota
api kurang
response time tinggi
Tipe konstruksi bangunan
Belum menerapkan RISPK
Fire resistance rating
SDM & sarana kurang
Kompartemenisasi
Belum memiliki SOP/Protap
Proteksi bukaan
FSM kurang
Tata ruang
diterapkan
dalam &
lingk.luar
Kurangnya kegiatan inspeksi alat
SDM yg ada kurang terlatih Tata & bahan interior
Latihan kebakaran tidak dilakukan Penutup luar bangunan
Belum memiliki FEP/FOEP Akses keluar & ke dalam bang
Firesafety audit tidak dilakukan menyulitkan evakuasi/rescue
Tata lingkungan luar bangunan
Sistem pro-
teksi kurang Sistem Sistem
handal deteksi instalasi
Kelengkapan & spesifikasi kurang Jenis sistem tidak memenuhi standar Non firesafe design dari instalasi
Desain tidak berbasis potensi bahaya Pemasangan tidak memenuhi syarat Kebakaran akibat instalasi
Inspection & maintenance kurang Kurangnya inspection & maintenance Kurang perawatan
PERSYARATAN KESELAMATAN GEDUNG TERHADAP
KEBAKARAN
1. PERANCANGAN TAPAK BANGUNAN AMAN
KEBAKARAN
2. SARANA PENYELAMATAN (AKSES MASUK
DAN KE LUAR)
3. SISTEM PROTEKSI PASIF (HHN BANGUNAN
DAN KOMPONEN STRUKTUR BANGUNAN)
4. SISTEM PROTEKSI AKTIF (SISTEM DETEKSI
& ALARM, SISTEM PEMADAM BASIS
KIMIA DAN AIR)
5. FIRE SAFETY MANAGEMENT (INSPEKSI &
PEMELIHARAAN, TIM EMERGENCY, FIRE
SAFETY AUDIT, DLL)
ASPEK KESELAMATAN
TAPAK
GEDUNG
SISTEM SISTEM
PROTEKSI AKTIF PROTEKSI PASIF
PERSYARATAN TAPAK BANGUNAN
• Tersedia hidran halaman
• Ada siamesse connection
• Ada akses dan maneuvre bagi
mobil pemadam
• Tidak ada penghalang akses
masuk (portal dll)
• Perhatikan radius belokan
• Di lokasi tertentu ada
pengerasan
• Tersedia muster points
• Jarak antar bangunan hrs
memenuhi syarat
SYARAT SARANA PENYELAMATAN
• Prinsip 2 (dua) jalan ke luar &
jarak antar eksit
• Persyaratan jarak tempuh
(travel distance), dgn atau
tanpa sprinkler
• Persyaratan pintu dan tangga
kebakaran
• Tersedia lampu dan tanda
penunjuk arah ke luar
• Perhatikan koridor buntu
• Syarat daerah pengungsian
(utk gedung tinggi)
• Lobi kedap asap
LANJUTAN SARANA PENYELAMATAN
Dec
h ov e r
Flas
th
w
Steady
a
o
Gr
y
Initiation
33
FLASHOVER
Fenomena flashover
ΔTg = 500-600oC,
fluks ke lantai 20kW/m2,
kondisi tak tertahankan
(untenable)
SISTEM SISTEM
PROTEKSI PROTEKSI
AKTIF PASIF
FIRE
SAFETY
MANAGE-
MENT Ketiga
komponen
sistem proteksi
total ber sinergi
PEMADAM KELAPARAN
SELALU SIAP KAPAN DIBUTUHKAN
KESIMPULAN
Bahaya kebakaran dapat terjadi setiap saat, karena banyak peluang yang
dapat pemicu terjadinya kebakaran
Kebakaran dapat dicegah, & kerugian dapat dihindarkan
Fire satey manajement ditujukan untuk melindungi penghuni, asset dan
lingkungan
Sistem proteksi kebakaran (perencanaan)
• Aktif fire protection
• Passif fire protection
• Fire safety management
Penerapan syarat k3 adalah kewajibab semua fihak dimulai dari
• Komitmen manajemen untuk menerapkan k3 yang dituangkan dalam
kebijakan perusahaan secara tertulis
• Pengorganisasian yang didukung sdm yang memiliki kemampuan
teknis dan manajerial
• Sosialisasi, pembinaan & latihan
TERIMA KASIH