Anda di halaman 1dari 18

DEMOGRAPHY

ANGGOTA KELOMPOK
PENGERTIAN DEMOGRAPHY

Demography adalah ilmu yang mempelajari tentang distribusi, struktur, dan


perubahan populasi. Demografi melibatkan analisis tentang faktor seperti laju
pertumbuhan populasi, kelahiran, kematian, migrasi, dan perubahan usia dalam
sebuah populasi. Demografi juga mempelajari bagaimana faktor-faktor ini
mempengaruhi tingkat kesejahteraan, struktur sosial, dan pembangunan ekonomi.
PENGERTIAN DEMOGRAPHY

Demografi memainkan peran penting dalam memahami dan memprediksi


perubahan populasi, yang memiliki implikasi pada bidang seperti ekonomi,
kesehatan, dan pendidikan. Informasi demografis digunakan oleh pemerintah,
perusahaan, dan organisasi lain untuk membuat kebijakan dan strategi yang
sesuai dengan perubahan demografis.
TIPE DEMOGRAFI PURE DAN SOSIAL

1. Demografi Pure: Demografi pure adalah tipe demografi yang


mempelajari tentang distribusi, struktur, dan perubahan populasi
secara statistik dan matematis. Ini melibatkan analisis tentang faktor
seperti laju pertumbuhan populasi, tingkat kelahiran, tingkat
kematian, dan migrasi.
2. Demografi Sosial: Demografi sosial adalah tipe demografi yang
mempelajari bagaimana perubahan demografis mempengaruhi
sosial, ekonomi, dan lingkungan. Ini melibatkan analisis tentang
bagaimana perubahan demografis mempengaruhi tingkat
kesejahteraan, struktur sosial, dan pembangunan ekonomi.
TIPE DEMOGRAFI PURE DAN SOSIAL

Kedua tipe demografi ini sangat berkaitan dan saling


mempengaruhi satu sama lain. Informasi yang diperoleh
dari demografi pure dapat digunakan untuk memahami
perubahan demografis dan bagaimana perubahan tersebut
mempengaruhi sosial, ekonomi, dan lingkungan. Sementara
itu, informasi yang diperoleh dari demografi sosial dapat
digunakan untuk memahami bagaimana perubahan sosial,
ekonomi, dan lingkungan mempengaruhi perubahan
demografis.
PERBEDAAN PURE DENGAN SOCIAL DEMOGRAPHY
MAHALNYA MAHAR PERNIKAHAN DI
NTT
MAHALNYA MAHAR PERNIKAHAN DI NTT

1. Tingginya Harga Barang dan Jasa: Harga barang dan jasa untuk
pernikahan seringkali lebih mahal di NTT dibandingkan dengan
daerah lain di Indonesia. Ini bisa disebabkan oleh faktor geografis,
transportasi, dan kelangkaan barang dan jasa.
2. Adat dan Tradisi: Adat dan tradisi yang beragam di NTT membuat
pernikahan menjadi lebih mahal. Banyak acara adat dan tradisi yang
harus dilakukan selama pernikahan, seperti acara adat istiadat, acara
pengabenan, dan acara-acara lain yang membutuhkan biaya yang
cukup besar.
MAHALNYA MAHAR PERNIKAHAN DI NTT

1. Standar Hidup Masyarakat: Tingginya standar hidup masyarakat di


NTT juga bisa menjadi faktor penyebab mahalnya biaya pernikahan.
Masyarakat di NTT cenderung lebih memperhatikan tampilan dan
kualitas acara pernikahan, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk
pernikahan lebih besar.
2. Kekurangan Peralatan dan Perlengkapan: Kekurangan peralatan dan
perlengkapan untuk acara pernikahan di NTT juga bisa menjadi
penyebab mahalnya biaya pernikahan. Masyarakat seringkali harus
menyewa peralatan dan perlengkapan dari luar NTT, sehingga biaya
menjadi lebih tinggi.
MAHALNYA MAHAR PERNIKAHAN DI NTT

Di Nusa Tenggara Tlmur, kekerasan terhadap perempuan muncul dalam berbagai


manifestasi, dan yang paling umum adalah bentuk kesewenang- wenangan terhadap
perempuan dalam konteks keluarga. Di sini perempuan sering sekali mengalami
bentuk- bentuk kekerasan dari suami atau pasangan hidupnya, karena pengaruh adat
membuat laki- laki memiliki otoritas yang besar dalam keluarga dan cenderung
mendomlnasi dalam segala urusan keluarga. Keberadaan Adat {Bells) tidak boleh
dijadikan alasan sebagai pemicu tingginya angka kekerasan terhadap perempuan di
wilayah Kabupaten Sumba Timur, mengingat Bells sesunguhnya merupakan wujud
nyata mengangkat harkat martabat perempuan. Dalam pelaksanaan, Bells
sesungguhnya memindahkan perempuan yang bukan siapa siapa dari sebuah klan
yang kemudian posisi perempuan itu dimasukkan/dipindahkan dalam klan laki-laki.
Di sini perempuan itu cjihormati dan dihargai sebagai ratu dan orang terhormat.
MAHALNYA MAHAR PERNIKAHAN DI NTT

Be//5 pun bermakna sebagai sebuah ikatan sosial yang memuat jalinan kekerabatan, kehidupan saling tolong
menolong, menghargai pihak Iain, serta sebagai upaya melindungi kaum perempuan. Makna bells di masa
kini telah mengalami pergeseran. Suatu bells dianggap sebagai proses tawar-menawar secara pribadi antara
yang tibelis dan yang membells, akibatnya muncul pengaruh yang besar bagi masyarakat Sumba. Awalnya
bells dimaknai secara kultural dan sekarang bergeser karena mengandung unsur ekonomi atau komersial.
Ketika bells dimaknai menurut kacamata ekonomi maka kehadiran bells seringkali disertai proses tawar
menawar-menawar secara pribadi dalam pranata perkawinan Sumba. Dampak lebih luas adalah munculnya
kemiskinan yang disebabkan nilai bells semakin mahal. Kewajiban untuk memenuhi nilai bells yang telah
disepakati pihak pengantin laki-laki dan perempuan cenderungtinggi. Hal ini berakibat munculnya masalah
ekonomi pihak keluarga laki-laki, sehingga usai upacara perkawinan keluarga pengantin pria terlilit hutang.
Berpijak pada kondisi sosial masyarakat seperti ini maka pemerintah Sumba mengatur pembelisan melalui
Undang-undang Peraturan Daerah. Dalam aturan itu, pemerintah menghimbau warganya untuk hidup hemat.
Nilai belis dibatasi sehingga masyarakat Sumba mengeksploitasi hewan secara berlebihan. Eksploitasi hewan
yang berlebihan akan berakibat populasinya semakln berkurang
ANALISIS PURE DEMOGRAPHY

Berdasarkan Komposisi Penduduk di data BPS menujukkan bahwa proporsi


jumlah wanita hampir sebanding dengan laki-laki di Sumba. Hal tersebut
tentunya akan bepengaruh terhadap hubungan yang diakibatkan oleh Mahalnya
mahar wanita yang juga akan sangat berpengaruh pada angka kelahiran atau
fertilitas nantinya, dimana jumlah wanita yang lebih banyak dengan ketentuan
bahwa setiap wanita memiliki mahar yang tinggi akan menyebabkan angka
perkawinan akan semakin kecil dan di masa yang akan datang juga akan
menganggu tingkat fertilitas di daerah tersebut.
ANALISIS PURE DEMOGRAPHY
ANALISIS SOCIAL DEMOGRAPHY

Dilihat dari pemberian Belis tersebut diatas bila kita kaitkan denganpendapat masyarakat Manggarai
yang mayoritas penduduknya bermatapencarian petani dan peternak, bila di sandingkan dengan mata
pencaharianmasyarakat, jumIah Belis tersebut terasa begitu tinggi bagi calon mempelaipria yang akan
menikahkan calon mempeIai wanita. Apalagi jika wanitayang akan dinikahi memiliki gelar dibelakangnya
dan status sosial tertentu. Hal tersebut menyebabkan Kemungkinan Penurunan Jumlah Perkawinan dan
Juga Angka Kelahiran menjadi lebih tinggi karena tidak semua masyarakat mampu membayar mahar
wanitanya. Harga mahar tersebut yangawalnya berkisaran 90.000.000-150.000.000 bisa digantikan
dengan hewanternak seperti sapi, kerbau, kuda dengan sejumlah 2-4 ekor. Mahar yang terbilang tinggi
ini tentu menjadi permasalahan yang serius dalam perkembangan penduduk kedepannya karena
seringkali besarnya mahar menyebabkan pernikahan harus di tunda sampai dibatalkan.
Kebijakan yang mengatur?
KESIMPULAN

Dampak Mahalnya harga belis atau Mahar dari segi pure demography dan social
demography berdampak buruk pada menurunya angka fertilitas yang terjadi di
NTT terkhusus di daerah Kabupaten Sumba. Menurunnya angka fterilitas akan
menyebabkan permasalahan perkembangan penduduk di masa yang akan
datang seperti mengurangnya jumlah penduduk usia produktif dan sebagainya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai