Anda di halaman 1dari 15

VARIASI

FERTILITAS
DI BUMI
1. LAILA ZAIDATUL KHASANAH
ANGGOTA (203141104)

2. LILIN ECHA NUR JANNAH (203141114)

3. HANI AZZAHRO (203141118)

4. ISNAINI RISKI QORIAH (203141119)

5. ILYAS ROZIN ZAIM (203141123)


SUB BAB PEMBAHASAN

GEOGRAFI DAN STUDI PERTUMBUHAN


FERTILITAS DAN DINAMIKA
FERTILITAS

PENURUNAN
PENURUNAN
FERTILITAS DAN
FERTILITAS
MODERNISASI

VARIASI FERTILITAS
PERBEDAAN
ENTER TITLE FERTILITAS
BERBAGAI NEGARA
GEOGRAFI DAN STUDI FERTILITAS

Pembahasan yang mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi fertilitas dan dampak tingkat fertilitas
terhadap berbagai aspek kehidupan, lebih bersifat multidisipliner. Belum ada respons yang
berkelanjutan dari para ahli geografi dalam menyikapi fertilitas, tidak seperti mengaitkan geografi
dengan bidang lain, misalnya dengan bidang medis pada mortalitas, morbiditas, dan akses terhadap
perawatan kesehatan.
Cara kerja modern yang lebih peka telah mulai menyadari bahwa pola spasial dari fertilitas harus
lebih tepat dianggap sebagai alat untuk mencapai tujuan, yang mampu dan berpotensi dalam
menyoroti beberapa masalah penting yang belum terselesaikan dalam studi kependudukan.
GEOGRAFI DAN STUDI FERTILITAS

Tiga aplikasi dari studi geografi dengan perspektif spasialnya mampu memberikan kontribusi yang
penting untuk studi fertilitas, yaitu :
1. Teori difusi spasial dapat digunakan untuk menilai penyebaran dari pusat inovasi dan pengetahuan
fertilitas, sikap dan perilaku.
2. Sebuah apresiasi identitas budaya daerah yang didasarkan pada tradisi geografi regional.
3. Data teritorial yang telah dipilah dapat digunakan untuk melengkapi, atau mengganti data temporal
dalam analisis hubungan antara pembangunan dan fertilitas.
Geografi modern terdapat analisis multivarian yaitu :
a. menghargai keterbatasan prosedur inferensial klasik
b. memahami bahwa kesimpulan tentang perilaku individu tidak dapat secara terus-menerus dibuat dari
kelompok
c. menyadari masalah analisis yang disebabkan baik dalam skala umum maupun khusus.
PENURUNAN FERTILITAS DAN MODERNISASI
Penyebab penurunan : modernisasi dan program KB

Penurunan fertilitas pada berbagai masyarakat berkaitan dengan peralihan dari masyarakat agrasis ke
industri, yang berarti mengalami perbaikan taraf hidup masyarakat, perubahan pola pekerjaan
penduduk, bertambahnya proposi penduduk perkotaan, transportasi membaik, pengaruh media massa,
perbaikan kesehatan, dan modernisasi di berbagai bidang.
Variabel yang dipengaruhi modernisasi yang mempengaruhi naik turunnya fertilitas :
1. Fekunditas yang di pengaruhi oleh laktasi 6. Keadaan janda dan menjanda turun
2. Fekunditas dalam hal amenorrhea 7. Perceraian dan perpisahan turun
.
3. Keguguran dan lahir mati 8. Usia kawin dan proporsi wanita tidak kawin
4. Kemandulan 9. Frekuensi hubungan kelamin tinggi
5. Absistensi sukarela sudah tinggi 10. Absistensi terpaksa dan tidak sengaja
berkurang
PENURUNAN FERTILITAS DAN MODERNISASI
Penyebab penurunan : modernisasi dan
program KB

Kemajuan sosial ekonomi dan program keluarga Notestein (1945 dalam Munir dan Budiarto 1983)
berencana di dalam proses penurunan angka menyusun 3 tipe evolusi demografis (Tahap Evolusi
kelahiran tidak perlu di perdebatkan lagi, karena Demografi) yaitu :
dalam berbagai kasus, keduanya berjalan I. Penduduk dengan tingkat penurunan pada tahap awal
bersamaan. Program keluarga berencana atau sudah menyelesaikan transisi (Amerika Serikat,
berjalan dengan lancar dan terdapat kemajuan Eropa, Australia)
sosial ekonomi yang mendukung, sehingga II. Penduduk yang transisional (Rusia, Jepang, dan
keduanya saling bersinergi. Tanpa kemajuan beberapa negara Amerika Latin)
sosial ekonomi, program keluarga berencana III. Penduduk dengan daya pertumbuhan/pertumbuhan
tidak dapat berjalan sendiri, begitupun transisional yang belum mulai (negara kawasan Afrika,
sebaliknya. Asia dan Amerika Latin)
PERBEDAAN FERTILITAS
FERTILITAS DIFERENSIAL
Perbedaan fertilisasi merupakan suatu studi mengenai perbedaan fasilitas antara kelompok penduduk khusus.
Analisis disusun antara kelompok sosial-ekonomi, tingkat pendidikan, ras, pekerjaan, agama, tempat tinggal
(kota-desa), pengalaman kerja istri, maupun penghasilan suami.
Analisis itu dititik beratkan Untuk mengetahui berbagai sebab reproduktif, maupun untuk menafsirkan
perubahan angka kelahiran dan sebagai pegangan dalam menghadapi perubahan yang akan datang.
 Perbedaan fertilitas kelompok penduduk tertentu pada hakikatnya berasal dari tiga sumber, yaitu:
1. Jumlah anak yang di bahan lagi oleh pasangan suami-istri yang terjatuh di dalam berbagai kelompok

.
penduduk berhantu.
2. Perbedaan pengetahuan, sikap dan praktek pengendalian fertilitas yang menjadi dasar pasangan suami-
istri untuk mencapainya.
3. Perbedaan yang disebabkan oleh karakteristik demografi setiap kelompok penduduk.
PERBEDAAN FERTILITAS

 Perbedaan fertilisasi menurut kelas sosial


Menurut Wrong norma hampir dikatakan sebagai suatu hukum sosial ekonomi. Survei di India dan tempat
lain wanita kelas rendah cenderung lupa akan jumlah anak yang dilahirkannya. Hill menentang survei di Jawa
tengah istri yang berpenghasilan tinggi jumlah anak yang lebih banyak.
 Perbedaan arteri terpengaruh pendidikan
Pelajar dan mahasiswa umumnya berstatus bujangan. Pembatasan kelahiran memang tergantung pada latar
belakang daerah kota- desa atau tempat tinggal, pendidikan dan penghasilan
 Perbedaan fertilitas menurut tempat tinggal (kota-desa)
.
Di negara maju, fertilitas di daerah pedesaan biasanya lebih tinggi daripada daerah kota. Abad ke-20 terjadi
perbedaan jumlah anak antara di daerah desa dan kota.
PERBEDAAN FERTILITAS

 Perbedaan fertilisasi menurut agama


Agama merupakan pengaruh penting mengenai warga berencana. Islam sering mempunyai fasilitas yang lebih
tinggi daripada yang non-islam.
Terdapat 3 hipotesis yang menerangkan fertilitas bagaimana agama dapat mempengaruhi fertilitas :
1. Hipotesis karakteristik
2. Hipotesis teologi khusus
3. Hipotesis status kelompok minoritas.
.
PERTUMBUHAN DAN DINAMIKA FERTILISASI

Penurunan fertilisasi di beberapa negara yang tingkat pembangunannya terbatas (miskin dan banyak tinggal di
desa). Butuh lebih dari satu kombinansi untuk menjelaskan perubahan fertilisasi yang terjadi. Negara miskin telah
terjadi  sejumlah perubahan secara mendasar.
1. Kesehatan yang baik dan usia yang panjang(perlu sedikit kelahiran dan merangsang penanman modal masa
depan)
2. Pendidikan lebih tinggi akan meningkatkan biaya dan mengurangi keuntungan ( dengan jumlah anak sedikit
akan memberi pendidikan yang lebih baik dari pada banyak anak tapi kurang terdidik)
3. Lembanga
.
kemasyarkatan membantu kebutuhan pokok masyarakat ( akan mengurangi ketergantungan orang
tia pada anakanya)
4. Fertilisasi komunikasi dan informasi akan memberikan informasi, barang, jasa dan menyebabkan perubahan.
PENURUNAN FERTILISASI

Sebab terjadinya penurunan fertilisasi  sangat rumit. Bukan dari struktur sosial dan ide baru dari konunikasi. Tetapi
adanya faktor pendorong dan penghambat.
Contoh :
a. Wanita yang berpendidikan  rendah dan disishkan akan menuju pada fetilitas. Lebih banyak berurusan dengan
masalah reproduksi.
b. Berbeda dengan wanita dinegara maju yang sangat strategis, aktif bekerja, melibatkan diri dalam ekonomi dan
sosial, tidak tersisih oleh laki-laki
Negara
.
Maju, Berkembang, dan, Negara Miskin tahun 1999-2013.
 Negara maju : Amerika Serikat, TFR pada tahun 1999-2003 (2.0), 2004-2008 (1,9), 2009-2013 (1,9)
 Negara berkembang : Indonesia, TFR pada tahun 1999-2003 (2,5), 2004-2008 (2,4), 2009-2013 (2,4)
 Negara miskin : Zimbabwe, TFR pada tahun 1999-2003 (3,8), 2004-2008 (3,7), 2009-2013 (3,6)
VARIASI FERTILITAS DI BERBAGAI NEGARA

1. India
Kasus penurunan fertilitas di India tidak terlepas dari pelaksanaan program keluarga berencana yang
bersinergi dengan kebijakan-kebijakan sosial lainnya. Penggunaan kontrasepsi meningkat dari sekitar
13% di tahun 1970 menjadi 56% di tahun 2005/2006,dan tingkat fertilitas menurun dari sekitar 6 per
perempuan pada 1960-1970an menjadi sekitar 2,6 pada tahun 2008. Penggunaan kontrasepsi
meningkat pada semua kelompok penduduk. Rata-rata tingkat kelahiran di India di masa depan
akan tergantung pada apa yang terjadi di empat wilayah; Bihar, Madhya Pradesh, Rajasthan, dan
. Uttar Pradesh yang menurut sensus 2001 terdiri 366 juta atau sekitar 36% dari seluruh penduduk
India
VARIASI FERTILITAS DI BERBAGAI NEGARA

2. Indonesia
Kebijakan pemerintah Indonesia hingga saat ini adalah menurunkan angka pertumbuhan penduduk
sekaligus mengendalikan pertambahan penduduk (anti natalis). Kebijakan ini dilaksanakan Karena
jumlah dengan jumlah penduduk yang besar dan ditambah pertumbuhan penduduk yang sangat
tinggi serta kualitas penduduk yang relatif masih rendah. Paradigma anti natalis menganggap
pertumbuhan penduduk yang tinggi harus diturunkan karena menghambat peningkatan kesejahteraan
penduduk melalui pembangunan yang dicanangkan. Kebijakan anti natalis pemerintah Indonesia
. sebagai langkah pengendalian pertumbuhan penduduk menunjukkan keberhasilannya. Selama
periode 1971-2010 melalui BKKBN, pemerintah cukup berhasil menurunkan angka TFR dari 5,60
pada tahun 1972, menurun menjadi 2,26 di tahun 2005,namun meningkat lagi menjadi 2,41 pada
tahun 2010.
The end
Thanks

Anda mungkin juga menyukai