KELAHIRAN (FERTILITAS)
Dibuat untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kependudukan Lingkungan Hidup
Tahun Akademik 2014-2015
Disusun Oleh :
Lugina Fitriani Khaerunnisa
170803130003
Dinny Silviani
170803130016
170803110029
Dosen Pembimbing :
Drs. H. Herry Suharyadi, M.Si
Kata Pengantar
Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan ridho-Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berisi data tentang Kelahiran (Fertilisasi). Makalah ini disusun
dalam rangka pengerjaan tugas yang diberikan oleh dosen Studi Kependudukan
Lingkungan Hidup.
Makalah ini tidak mungkin dapat selesai tanpa bantuan, doa dan saran yang
terlibat dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima
kasih kepada :
1
2
doa.
Serta pihak-pihak yang terlibat dalam pengerjaan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
segala bentuk kritik dan saran yang membangun akan kami terima. Kami berharap
makalah ini dapat memenuhi tugas kami dan bermanfaat untuk kita semua.
Penulis
i
Daftar Isi
ii
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang ......................................................................
Tujuan ...................................................................................
BAB II Pembahasan
Pengertian Kelahiran (Fertilitas) ..........................................
15
27
39
42
47
Komentar ..............................................................................
48
Saran .....................................................................................
49
50
BAB I
PENDAHULUAN
fertilitas
pembangunan
inilah
untuk
pemerintah
masa
dapat
yang
menentukan
akan
datang
tindakan
dengan
meningkatkan
guna mengurangi
keberhasilan
peningkatan
program
jumlah
Keluarga
kelahiran
di
Indonesia.
2 Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang akan kami angkat yaitu
sebagai berikut :
1
2
3
4
5
6
Indonesia?
7 Dampak dari Meningkatnya Kelahiran (Fertilitas) bagi Indonesia?
3 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui pengertian kelahiran (fertilitas).
2. Mengetahui konsep terkait kelahiran (fertilitas).
3.
4.
5.
6.
(fertilitas)
7. Mengetahui dampak meningkatnya kelahiran (fertilitas) bagi
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
sebagai
potensi
untuk
bereproduksi.
Kurangnya
lain
yang
berkaitan
dengan
Fertilitas
yakni
adalah Natalitas hanya saja dalam hal ruang lingkup agak sedikit
berbeda.
perubahan
Fertilitas
hanya
penduduk
mencakup
sedangkan
peranan
Natalitas
kelahiran
mencakup
pada
peranan
1.
Lahir hidup (Life Birth), menurut WHO, Lahir Hidup (Life Birth)
adalah suatu kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di
dalam kandungan, dimana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan,
misalnya bernafas, jantung terdeteksi berdenyut, adanya, gerakangerakan otot yang aktif.
2.
3.
4.
Kematian bayi intra uterin (di dalam kandungan ibu), terdiri dari:
10
Kematian bayi extra uterin (di luar kandungan ibu), terdiri dari:
1. Lahir mati (still birth) adalah jika bayi yang lahir setelah
cukup masanya, tetapi tidak ada tanda-tanda kehidupan
2. Kematian baru lahir (neonatal death) atau kematian endogen
adalah kematian sebelum bayi berumur 1 bulan yang
biasanya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa bayi
sejak lahir.
3. Kematian lepas baru lahir (post neonatal death) adalah
kematian bayi setelah berumur 1 bulan tetapi kurang dari 1
tahun yang biasanya disebabkan oleh faktor-faktor yang
berkaitan dengan lingkungan luar.
P=
B
Rounded Receangle : CBR = P x k
CBR = Crude Birth Rate atau Tingkat Kelahiran Kasar
B
= Jumlah kelahiran
P
= Jumlah penduduk pertengahan tahun
k
= Bilangan konstan (1.000)
P0 = Jumlah penduduk awal tahun
P1 = Jumlah penduduk akhir tahun
Kelemahan dalam perhitungan CBR yaitu tidak memisahkan
antara penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan baik yang
masih kanak-kanak ataupun yang telah berumur 50 tahun ke atas.
Jadi angka yang dihasilkan sangat kasar. Sedangkan kelebihan
dalam penggunaan ukuran CBR adalah perhitungannya sederhana,
karena hanya memerlukan keterangan tentang jumlah anak yang
dilahirkan dan jumlah penduduk pada pertengahan tahun.
2 Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate)
Tingkat fertilitas umum mengandung pengertian sebagai jumlah
kelahiran (lahir hidup) per 1.000 wanita usia produktif (15-49 tahun)
pada tahun tertentu. Pada tingkat fertilitas kasar masih terlalu kasar
karena membandingkan jumlah kelahiran dengan jumlah penduduk
pertengahan tahun. Tetapi pada tingkat fertilitas umum ini pada
penyebutnya sudah tidak menggunakan jumlah penduduk pada
pertengahan
tahun
lagi,
tetapi
jumlah
penduduk
wanita
12
GFR
B
Pf (15-49)
k
B
Pf x k
13
i
ASFRi = Age Specific Fertility Rate Batau
Tingkat Fertilitas menurut
ASFRi = P fi x k
Umur
Bi
= Jumlah kelahiran bayi pada kelompok umur i
Pfi
= Jumlah wanita kelompok umur i pada pertengahan tahun
k
= Angka konstanta bernilai 1.000
Berdasarkan dua kondisi di atas dapatlah disebutkan beberapa
14
menambah
kelahiran
memiliki
kemungkinan
yang
15
BOSFR
B0 i
= Birth Order
Specific
BOSFR
= Fertility
P f x kRate atau Tingkat Fertilitas
TFR
ASFR
ASFR
TFR Rate
= 5 x atau
= Total Fertility
Tingkat Fertilitas Total
= Age Specific Fertility Rate atau Tingkat Fertilitas
menurut Umur
6 Angka Reproduksi Bruto (Gross Reproduction Rate)
Angka Reproduksi Bruto adalah angka yang menunjukkan rata-rata
jumlah anak perempuan yang dilahirkan oleh seorang wanita
selama masa hidupnya dengan mengikuti pola fertilitas dan
mortalitas yang sama dengan ibunya, tetapi tidak memperhitungkan
unsur kematian.
16
Jml kelahiran
GRR
= Gross Reproduction
Ratebayi
atauwanita
Tingkat Fertilitas Total
GRR
=
x
Jml
kelahiran
bayi
lakilaki
dan wanitaTotal
TFR
= Total Fertility Rate atau Tingkat Fertilitas
Menggunakan ASFR bagi perempuan dengan ketentua sebagai
berikut :
GRR
GRR = 5 x Rate
ASFRatau
fi
= Gross Reproduction
Angka Reproduksi
ASFRfi
Bruto
= Angka kelahiran menurut umur untuk bayi perempuan
pada kelompok umur i
umur
perkawinan,
lama
perkawinan,
paritas,
distrupsi
17
18
terjadinya
konsepsi
(conception variables) :
1. Kesuburan atau kemandulan yang dipengaruhi oleh faktorfaktor yang tidak disengaja
19
2.
Menggunakan
atau
tidak
menggunakan
metode
kontrasepsi:
a)
Menggunakan cara-cara mekanik dan bahan-bahan
kimia
b)
Menggunakan cara-cara lain
3. Kesuburan atau kemandulan yang dipengaruhi oleh faktorfaktor yang disengaja (sterilisasi, subinsisi, obat-obatan dan
d.
sebagainya)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan dan kelahiran
dengan selamat (gestation variables) :
1. Mortalitas janin yang disebabkan oleh faktor-faktor yang
2.
tidak disengaja
Mortalitas janin oleh faktor-faktor yang disengaja
ekonomi
mempunyai
berarti
memikul
beban
ekonomis
dan
menghambat
20
kasar
mengenai
jumlah
kelahiran
anak
yang
21
tua
yang
mempunyai
tanggungan
keluarga
besar
(Leibenstein, 1958).
Menurut Leibenstein, apabila ada kenaikan pendapatan maka
aspirasi orang tua akan berubah. Orang tua menginginkan anak
dengan kualitas yang baik. Berarti sangat memungkinkan adannya
kenaikan biaya sesuai keperluan anak tersebut. Pengembangan
lebih lanjut tentang ekonomi fertiitas dilakukan oleh Gary S. Becker
22
analisis
ekonomi
fertilitas
tersebut
kemudian
(c)
suatu
lingkungan
pasar
tenaga
kerja
yang
23
24
biaya
tidak
langsung,
selera,
modernisasi
dan
sebagainya.
Sejalan dengan apa yang telah dikemukakan Becker, Bulatao
menulis tentang konsep demand for children dan supply of
children. Konsep demand for children dan supply of children
dikemukakan dalam kaitan menganalisis economic determinan
factors dari fertilitas. Bulatao mengartikan konsep demand for
children sebagai jumlah anak yang dinginkan. Termasuk dalam
pengertian jumlah adalah jenis kelamin anak, kualitas, waktu
memliki anak dan sebagainya.
Konsep demand for children diukur melalui pertanyaan survei
tentang jumlah keluarga yang ideal atau diharapkan atau
diinginkan. Pertanyaannya, apakah konsep demand for children
berlaku di negara berkembang? Apakah pasangan di negara
berkembang
dapat
memformulasikan
jumlah
anak
yang
25
dinginkan?
Menurut
Bulato,
jika
pasangan
tidak
dapat
fertilitas
alami
dapat
Ketidak-suburan
setelah
melahirkan
(postpartum
infecundibality)
b.
26
c.
perubahan
suplai
anak
karena
perbaikan
gizi,
suatu
masyarakat
bisa
melebihi
permintaan
atau
sebaliknya.
27
Easterlin
berpendapat
bahwa
bagi
negara-negara
permintaan
adalah
rendah
sedangkan
kemampuan
28
suatu kelompok keluarga yang lebih besar bahkan jika tidak satu
wilayah sekalipun daripada oleh norma-norma yang sudah
diterima masyarakat. Seperti yang diamati oleh Caldwell, di dalam
keluarga selalu terdapat tingkat eksploitasi yang besar oleh suatu
kelompok atau generasi terhadap kelompok atau generasi lainnya,
sehingga jarang dilakukan usaha pemaksimalan manfaat antar
individu.
survei
kelahiran
membahas
mengenai
pencatatan
kelahiran yang tidak akan pernah terlepas dari tingkat kepemilikan akta
kelahiran. Menurut laporan SUSENAS 2001 hanya sekitar 40% anakanak di Indonesia yang berusia di bawah lima tahun yang tercatat
kelahirannya dan memiliki akta kelahiran. Bahkan di era 80-90an para
orangtua yang baru melahirkan anak dengan sengaja mengubah
tanggal lahir yang sebenarnya, entah itu dimajukan atau dimundurkan
dari tanggal asli kelahiran sang anak. Tak tanggung-tanggung para
orangtua memajukan atau memundurkan tanggalnya tidak lagi dalam
hitungan minggu melainkan dalam hitungan tahun. Tidak hanya dalam
ukuran waktu kelahiran, bukan tidak mungkin seorang bayi memiliki
dua akta kelahiran dengan nama yang berbeda dan salah satunya
belum dihanguskan oleh orangtuanya. Hal ini terjadi karena tidak
adanya kesadaran dari masyarakat yang bersangkutan bahwa hal
29
30
harus
dikeluarkan
pemerintahan
oleh
daerah
masyarakat
cukup
mahal
yang
jauh
sedangkan
dari
pusat
masyarakat
on
Universal
Birth
Registration
karena
persoalan
Dalam
Konferensi
tersebut
masing-masing
negara
anak
harus
dicatatkan
segera
identitasnya
setelah
kelahirannya dan atas hal itulah sang anak memiliki hak atas nama,
31
32
33
34
Jml. Penduduk
250,000,000
200,000,000
150,000,000
Jml. Penduduk
100,000,000
50,000,000
0
1971
1980
1990
2000
2010
35
membawa
Desa/Lurah
persyaratan
menandatangani
yang
Formulir
ditentukan,
Surat
Kepala
Keterangan
36
persyaratannya
dokter/bidan/penolong
Ibu/Bapaknya
cukup
kelahiran
Surat
dan
Kelahiran
dari
menunjukkan
KTP
Pejabat
Kepolisian,
berdasarkan
laporan
tersebut
Pejabat
37
38
penerbitan
Akta
Kelahiran
berlaku
ketentuan
39
dispensasi
pelayanan
tanpa
adanya
penetapan
Peraturan Bupati/Walikota;
Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 474.1/3827/MD, pada tanggal
11 September 2008, perihal Dispensasi Pelayanan Pencatatan
Kelahiran Dalam Masa Transisi berlakunya Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2006, yang ditujukan kepada Bupati/Walikota seluruh
Indonesia.dalam
surat
ini
tercantum
bahwa
pemerintah
lapangan
rejekinya.
Di
samping
itu
pula
diharapkan
akan
41
42
43
pionir
memegang
peranan
penting
dalam
44
45
di
negara
Indonesia
46
diperbaharui.
Namun
masyarakat
Indonesia
belum
yang
memiliki
sistem
membuat
siswa/i
lebih
aktif
47
Secara
otomatis
akan
mengurangi
harapan
hidup
menjadi
masalah
pemerintah
sejak
lama.
Proses
yang
tertanggulangi
hanya
sekitar
10%-15%
saja
yang
dilaksanakan
tidak
seimbang
dengan
karena
kurangnya
48
49
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fertilitas merupakan hasil reproduksi yang nyata dari seorang
wanita atau sekelompok wanita yang menyangkut banyaknya bayi
yang lahir hidup. Konsep dari fertilitas antara lain lahir hidup, lahir
mati, abortus, dan masa reproduksi. Fertilitas memiliki cara tersendiri
untuk mengukur kelahiran baik secara tahunan atau perhitungan yaitu
Tingkat Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate), Tingkat Fertilitas Umum
(General Fertility Rate), Tingkat Fertilitas menurut Umur (Age Specific
Fertility Rate), Tingkat Fertilitas menurut Urutan Kelahiran (Birth Order
Specific Fertility Rate), Tingkat Fertilitas Total (Total Fertility Rate),
Angka
Reproduksi
Bruto
(Gross
Reproduction
Rate),
Angka
50
51
3.3 Saran
Kami berharap dengan dibuatnya makalah ini kami dapat lebih
mengetahui tentang segala aspek yang mencakup Kependudukan
dan Lingkungan Hidup, khususnya dalam hal Fertilitas. Kami juga
berharap adanya kritik dan saran yang membangun dari Dosen
Pembimbing maupun para pembaca makalah ini agar ke depannya
kami memiliki acuan untuk membuat makalah yang lebih baik lagi
serta menjadi pribadi yang jauh lebih profesional lagi.
52
DAFTAR PUSTAKA
Andry,
Dr
(2002).
Kamus
Kesehatan
Inggris-Indonesia.
53