Anda di halaman 1dari 11

• Uji puntir (torsion test) adalah salah satu pengujian

merusak yang mengakibatkan suatu material


mengalami patahan.
• Uji puntir sering digunakan untuk menguji bahan-
bahan getas, misalnya baja-baja untuk perkakas, dan
telah digunakan sebagai  uji plintir suhu tinggi untuk
menilai kemampuan tempaan suatu bahan. Uji
puntir sangat bermanfaat untuk berbagai
penggunaan dibidang teknik dan juga penelitian
teoretis mengenai aliran plastik.
Mesin uji Puntir
Uji Bentur (Impact)
• Uji bentur / impact berfungsi untuk
mengetahui:
– Sifat getas/rapuh
– Sifat elastifitas
• Sejarah pengujian impak terjadi pada masa Perang Dunia
ke 2, karena ketika itu banyak terjadi fenomena patah
getas yang terjadi pada daerah lasan kapal-kapal perang
dan tanker-tanker. Diantara fenomena patahan tersebut
ada yang patah sebagian dan ada yang benar-benar
patah terbeah menjadi 2 bagian, fenomena patahan ini
terjadi terutama pada saat musim dingin-ketika diaut
bebas ataupun ketika kapal sedang berabuh. Dan contoh
yang sangat terkenal tentang fenomena patahan getas
adalah tragedi Kapal TITANIC yang melintasi samudera
Atlantik.
• Dasar pengujian impak ini adalah penyerapan
energi potensial dari pendulum beban yang
berayun dari suatu ketinggian tertentu dan
menumbuk benda uji sehingga benda uji
mengalami deformasi.
Jenis-jenis metode uji impak
• Metode Charpy: Pengujian tumbuk dengan
meletakkan posisi spesimen uji pada tumpuan
dengan posisi horizontal/ mendatar, dan arah
pembebanan berlawanan dengan arah
takikan.
• Metode Izod: Pengujian tumbuk dengan
meletakkan posisi spesimen uji pada tumpuan
dengan posisi , dan arah pembebanan serah
dengan arah takikan.
analisis perpatahan pada benda hasil uji tarik maka
perpatahan impak digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:

• Perpatahan berserat (fibrous fracture)


• Perpatahan granular/kristalin,
• Perpatahan campuran (berserat dan granular).
Patah Getas dan Patah Ulet
Patah Ulet/ liat
• Patah yang ditandai oleh deformasi plastis yang
cukup besar, sebelum dan selama proses
penjalaran retak.
Patah Getas
• Patah yang ditandai oleh adanya kecepatan
penjalaran retak yang tinggi, tanpa terjadi
deformasi kasar, dan    sedikit sekali terjadi
deformasi mikro.
Terdapat 3 faktor dasar yang mendukung
terjadinya patah dari benda ulet menjadi patah
getas :
• Keadaan tegangan 3 sumbu/ takikan.
• Suhu yang rendah.
• Laju regangan yang tinggi/ laju pembebanan
yang cepat.

Anda mungkin juga menyukai