NIM : 2205531042
Creep
Pengertian Creep
Creep (mulur) adalah deformasi permanen suatu material akibat tegangan (stress) dan
temperatur tinggi. Creep merupakan fungsi dari tegangan, temperatur, dan waktu. Mulur dapat
terjadi pada berbagai suhu, namun mulur ideal terjadi pada suhu antara 0,4 sampai
0,6 dari titik lebur materialnya. Selain factor suhu, mulur juga terjadi akibat dari adanya
tegangan pada material mengakibatkan terjadinya regangan (strain) yang seiring waktu (time
dependent) regangan berkembang sampai suatu saat material putus (rupture). Dengan kata
lain bila suatu komponen tersebut akan mengalami mulur. Ini disebabkan
komponen tersebut secara bertahap mengalami deformasi plastis.
Tahapan Deformasi
Ada tiga tahapan deformasi pengujian creep yang dijelaskan dari perubahan regangan
terhadap waktu, yaitu Primary creep, Secondary creep (steady state creep), dan Tertiary creep.
1. Primary Creep
Selama mulur primer pada tahap pertama, laju regangan akan menurun seiring
berjalannya waktu hingga laju regangan konstan tercapai. Keadaan ini berlangsung dalam
periode pendek.
2. Secondary Creep
Setelah Primary creep, ditahap ini terjadi laju mulur yang konstan dan ini dikatakan
sebagai mulur pada kondisi tunak (steady-state creep). Karena pada tahap kedua ini
terjadi laju mulurnya konstan, maka digunakan untuk menentukan umur komponen.
3. Tertiary Creep
Pada tahap ketiga ini, laju mulur meningkat dengan cepat dan akhirnya patah
Bentuk kurva mulur sangat tergantung pada tegangan aplikasi dan temperature. Semakin tinggi
tegangan dan temperature, laju mulur akan semakin meningkat. Laju dari creep sekunder sangat
penting dalam kriteria material yang Tangguh. Karenanya laju Creep sekunder sangat
menentukan ketahanan dari material tersebut.