FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2019
0
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................3
1
BAB 1
PENDAHULUAN
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Tingkat deformasi ini adalah fungsi dari sifat material, pemaparan waktu,
paparan suhu dan penerapan structural beban. Tergantung pada besarnya tegangan
dan durasi nya, deformasi dapat menjadi begitu besar sehingga komponen tidak
bisa lagi melakukan fungsinya. Ada beberapa macam deformasi diantaranya
deformasi plastis dan deformasi elastis.deformasi elastis terjadi < 0,005
regangan,sedangkan deformasi plastis (deformasi permanen) terjadi > 0,005
Regangan. Creep biasanya digunakan insinyur dan metallurgists ketika
mengevaluasi komponen yang beroperasi di bawah tegangan tinggi atau suhu
yang tinggi. Creep adalah mekanisme deformasi yang mungkin atau tidak
mungkin merupakan modus kegagalan Moderat di beton kadang-kadang disambut
karena mengurangi tegangan tarik yang dinyatakan bisa mengakibatkan retak.
Mulur bisa terjadi pada temperatur ruangan walau terjadinya lebih lambat.
Seperti halnya material yang mengalami pertambahan panjang dapat
membahayakan. Contohnya, apabila baja yang digunakan pada pembangunan
jembatan mengalami pemuaian (pertambahan panjang) maka akan mengakibatkan
kerusakan material pada jembatan. Material mengalami peregangan ketika
digunakan pada temperatur setengah dari titik cair atau lebih.
3
tinggi. Uji mulur berguna untuk jangka waktu lama dalam pembangunan bahan
yang memiliki keterbatasan regangan.
Material yang belim digunakan pertama – tama dipanaskan pada temperatur yang
dibutuhkan dan panjangnya diukur. Antisipasi kerusakan material dilakukan
secara cepat dan bertahap. Pengukuran pertambahan panjang harus selalu diukur
dengan frekuensi dengan waktu yang teratur.
Dislokasi Creep
Dislokasi mulur dikontrol oleh pergerakan dari dislokasi dan ketergantungan
tinggi pada tegangan.
Pengaruh Suhu
Terjadi pada bahan polimer dan bahan viskoelastis lainnya.
4
2.6 Mesin Uji Creep Tipe Mekanis ASTM E139 ISO204 Temperatur Tinggi
HTC504B
5
6
2.7 Spesimen Uji Creep
Spesimen yang digunakan berbentuk silinder yang dibentuk dari batang logam
melalui proses hot rolling hingga terbentuk plat dengan ketebalan 10 mm.
Spesimen yang digunakan memiliki dimensi dengan panjang 30 mm dan diameter
6mm. Pengujian melar dilakukan sesuai dengan standar ASTM E139 .
Pembebanan yang diterapkan pada pengujian melar bervariasi yaitu 225 MPa, 215
MPa, 195 MPa, 185 MPa, dan 180 MPa, dengan temperatur konstan sebesar
525oC. Sesuai standar yang digunakan, temperatur dijaga dengan batas toleransi ±
2 oC dari temperatur pengujian. Dari hasil pengujian diperoleh kurva melar
berupa regangan terhadap fungsi waktu. Berdasarkan kurva tersebut, nilai laju
regangan melar ditentukan dari nilai minimum kurva laju regangan terhadap
waktu. Nilai eksponen melar, n dapat ditentukan dengan menerapkan hukum
Norton pada regresi garis linear kurva laju regangan minimum terhadap fungsi
tegangan.