Anda di halaman 1dari 13

d

c
▼ TERMODINAMIKA ▼
Merupakan cabang ilmu fisika yang khusus yang mempelajari
perpindahan energi dalam bentuk kalor dan usaha yag terjadi antara
sistem dan lingkungan

Kumpulan dari benda-benda atau objek yang


diteliti atau diamati yang menjadi pusat perhatian

Benda-benda atau objek yang berada diluar dari


sistem tersebut

Sistem Terbuka Sistem Tertutup Sistem Terisolasi


Sistem yang Sistem yang Sistem yang tidak
mengakibatkan mengakibatkan terjadinya mengakibatkan terjadinya
terjadinya pertukaran pertukaran energi (panas pertukaran panas, zat atau
energi (panas dan kerja) dan kerja) tetapi tidak kerja dengan
dan benda (materi) dengan terjadi pertukaran zat lingkungannya.
lingkungannya dengan lingkungan.
PERUBAHAN ENERGI DALAM
U  U 2  U1
1  1
U  N. EK  N . f  KT   f . nRT 3 3
2  2 U  nRT2  nRT1
2 2
Untuk gas monoatomik (f  3) 3
U  nR(T2  T1 )
1  3 2
U  3N  KT   nRT
2  2 3
U  nRT
2 Monoatomik
Untuk gas diatomik (Suhu Kamar, f  5) dan Diatomik
3
1  5 U  NKT (suhu rendah)
U  5N  KT   nRT 2
2  2 5
U  nRT
dengan n  jumlah mol gas 2 Diatomik
5 (suhu kamar)
U  NKT
2
USAHA YANG DILAKUKAN GAS

Dalam proses di samping, kalor yang


diterima gas diubah menjadi
usaha/kerja yang dapat dinyatakan
sebagai :

V W  P.V
dimana :
W  usaha/kerja (J)
P  tekanan gas ( Pa atau N/m 2 )
V  perubahan Volume (m 3 )
P = F.A
HUKUM I TERMODINAMIKA

BERBUNYI :
Q ΔU W “Meskipun energi kalor telah berubah
sistem menjadi energi mekanik (usaha luar)
dan energi dalam, jumlah energi itu
selalu tetap. Hukum ini merupakan
hukum kekekalan energi”.
Ketentuan :
•Jika sistem melakukan kerja
nilai W bertanda positif
•Jika sistem menerima kerja Q = ΔU + W
nilai W bertanda negatif
•Jika sistem melepas kalor
nilai Q bertanda negatif
•Jika sistem menerima kalor
nilai Q bertanda positif
PROSES-PROSES
TERMODINAMIKA GAS
A. Proses Isobarik

P P (atau V/T) = konstan


V1 V2

T1 T2
P
W  P.V  P.(V2  V1 )
W  nRT atau W  NKT
0 W 3 3 3
V U 
2
nRT atau U  NKT atau U  PV
2 2
ΔV
Grafik proses isobarik Q = ΔU + W
B. Proses Isokhorik
V (atau T/P) = konstan
P
W  P.V  P.0
P W 0

3 3 3
U  nRT atau U  NKT atau U  PV
2 2 2

Q = ΔU
0 V
Grafik proses isokhorik
C. Proses Isotermik T ( atau PV) = konstan
PV  tetap
P1V1  P2 V2
P U 
3 3
nRT  nR.0  0
2 2
P1 W  P.V 
nRT
.V
V
V2
nRT
W  
V1
V
.dV

P2 V2
dV
W  nRT 
0 V V1
V
V1 V2 V2
W  nRT ln
V1
Grafik proses isotermik

Q=W
D. Proses Adiabatik Pada proses ini tidak ada kalor
yang diserap atau dilepas,
sehingga usaha luar yang
dilakukan oleh gas berasal dari
P perubahan energi dalam gas
Q  U  W
0  U  W
P1 U  W
 1  1
T1V1  T2V2
1
W ( P2V2  P1V1 )
P2 1- 
0 V Cp
V1 V2  
CV
Kapasitas Kalor (C)
kalor yang diperlukan oleh suatu zat
untuk menaikkan suhu zat tersebut sebesar
satu kelvin
Q
C= atau Q = C . ∆T
T
Dimana, C = kapasitas kalor (J/K)
Kapasitas Kalor Pada Keadaan Tekanan Tetap
/Isobarik (CP )
kalor yang diperlukan oleh suatu zat untuk menaikkan
suhu zat tersebut sebesar satu kelvin pada tekanan tetap
Beda CP dan CV

CP - CV = nR
Nilai Kapasitas Kalor dan Tetapan Laplace
Defenisi Tetapan Laplace : nilai perbandingan antara kapasitas kalor pada
tekanan tetap dengan kapasitas kalor pada volume tetap

CP
 C p  CV    1
CV
Gas Monoatomik
3 5 5
C V  nR; C p  nR;    1,67
2 2 3
Gas Diatomik
5 7 7
C V  nR; C p  nR;    1,40
2 2 5
Kapasitas Kalor Molar (kapasitas kalor per mol)

C Gas Monoatomik
Cm  atau C  nC m
n 3 5
C V, m  R C p,m  R
Kalor pada tekanan tetap 2 2
Q p  C p T ; Q p  nC P ,m T Gas Diatomik
5 7
Kalor pada volume tetap C V, m  R C p,m  R
2 2
Q V  CV T ; Q V  nCV ,m T

Anda mungkin juga menyukai