DAN
APRESIASI
SASTRA
PENDEKATAN EMOTIF
ARDANI SUBAHTI
DINDA HASANUDDIN
VIRSA FATIMAH AZZAHRA RUSMAN.AR
HAJRANA ULFA
ANDI ADE RIFAI
NURLINDA
KELOMPOK 2
Pengertian Pendekatan Emotif
Pendekatan Emotif adalah pendekatan apresiasi
karya sastra dengan cara menemukan unsur-unsur yang
mengajuk emosi dan perasaan pembaca. Ajukan emosi
dapat berupa keindahan atau hal baru yang bisa
menghibur para penikmat karya sastra, atau pun tentang
ide-ide serta gagasan yang lucu dan menarik yang
terdapat dalam karya sastra yang mereka nikmati.
Dasar-Dasar Pendekatan Emotif
– Karya sastra hadir untuk dinikmati, memberi
hiburan dan kesenangan
– Menemukan wujud keindahan dalam karya sastra,
oleh sebab itu dengan melakukan pendekatan
emotif, para penikmat karya sastra dapat
merasakan keindahan dari tiap karya sastra yang
mereka baca, dengar atau lihat.
Kelebihan dan Kekurangan
Pendekatan Emotif
Kelebihan Kekurangan
- Mengarahkan pembaca untuk Hanya berfokus pada
menikmati keindahan karya sastra keindahan karya sastra tanpa
- Menambah wawasan pengetahuan memperhatikan pesan yang
tentang estetika sastra serta cara terkandung
penentuannya secara objektif
Penerapan Pendekatan Emotif di
Sekolah Dasar
Kepekaan pikiran kritis berkaitan dengan
kemampuan memahami dan mengungkapkan
sinstesis tentang makna atau nilai-nilai yang
dikandung suatu karya sastra setelah mengadakan
analisis yang teliti, saksama dan menyeluruh.
Adapun kepekaan perasaan berkaitan dengan
kemampuan menikmati dan menampilkan nilai-
nilai keindahan yang terkandung dalam karya
senang tidak senang, berkenaan dengan cerita dan
tokoh, perasaan terharu dan gembira berkenaan
dengan nasib tokoh, persaan takut, kecewa, dan
kagum berkenaan dengan gambaran peristiwa
dalam cerita yang tergambar pada ekspresi wajah,
gestur tubuh dan atau intonasi pada saat
pembacaan karya sastra tertentu.
Apresiasi sastra anak-anak merupakan
serangkaian kegiatan bermain dengan sastra
sehingga tumbuh pemahaman, penghargaan,
kepekaan pikiran kritis, kepekaan perasaan yang
baik bagi anak terhadap karya sastra anak-anak.
Agar anak dapat menerapkan pendekatan
emotif, guru dapat :