Anda di halaman 1dari 18

PENDIDIKAN AGAMA

HINDU
FILSAFAT, ILMU DAN AGAMA
OM SWASTYASTU
NI RAI VIVIEN PITRIANI, M.Pd.H.
PENGERTIAN FILSAFAT

A. Segi Semantik
• Perkataan filsafat berasal dari bahasa Arab ‘falsafah’,(nasution, 1779: 9) yang berasal dari
bahasa Yunani, ‘philosophia’, yang berarti ‘philos’ yaitu cinta, suka (loving), dan ’sophia’
yaitu pengetahuan, hikmah/wisdom. Jadi ‘philosophia’ berarti cinta kepada kebijaksanaan
atau cinta kepada kebenaran. Maksudnya, setiap orang yang berfilsafat akan menjadi
bijaksana. Orang yang cinta kepada pengetahuan disebut ‘philosopher’, dalam bahasa
Arabnya ‘failasuf’(Hasyimsyah, 1998: 1) Pecinta pengetahuan ialah orang yang menjadikan
pengetahuan sebagai tujuan hidupnya, atau perkataan lain, mengabdikan dirinya kepada
pengetahuan.
PENGERTIAN FILSAFAT

B. Segi Praktis
• Dilihat dari pengertian praktisnya, filsafat berarti ‘alam pikiran’ atau ‘alam berpikir’. Berfilsafat artinya
berpikir (Hasyimsyah, 1998: 1). Namun tidak semua berpikir berarti berfilsafat. Berfilsafat adalah
berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sebuah semboyan mengatakan bahwa “setiap manusia
adalah filsuf”. Semboyan ini benar juga, sebab semua manusia berpikir. Akan tetapi secara umum
semboyan itu tidak benar, sebab tidak semua manusia yang berpikir adalah filsuf. Filsuf hanyalah orang
yang memikirkan hakikat segala sesuatu dengan sungguh-sungguh dan mendalam. Tegasnya filsafat
adalah hasil akal seorang manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-
dalamnya. Dengan kata lain filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat
kebenaran segala sesuatu secara sistematis, radikal, dan universal
PENGERTIAN FILSAFAT

• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia filsafat adalah 1. pengetahuan dan penyelidikan
dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya; 2. Teori
yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan; 3. Ilmu yang berintikan logika, estetika,
metafisika, dan epistemologi.
• Banyak definisi yang bermunculan karana luasnya lingkungan pembahasan ilmu filsafat,
maka tidak mustahil kalau banyak di antara para filsafat memberikan definisinya secara
berbeda-beda
PENGERTIAN ILMU

• Ilmu berasal dari bahasa Arab: ’Alima-ya’lamu-ilman dengan wazan fa’ila-yaf’ulu, yang
berarti : mengerti, memahami benar-benar. Dalam bahasa inggris disebut science; dari
bahasa latin scientia (pengetahuan) scire (mengetahui). Sedangkan dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara
bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala
tertentu di bidang (pengetahuan) itu.
• ilmu adalah sebagian pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda, syarat tertentu, yaitu
sistematik, rasional, empiris, universal, objektif, dapat diukur, terbuka, dan kumulatif
(bersusun timbun).
PENGERTIAN ILMU

• Adapun objek ilmu pada dasarnya ada dua bentuk, yaitu objek material dan objek formal. Objek material adalah
sesuatu yang dijadikan sasaran penyelidikan, seperti tiubuh manusia adalah objek material ilmu kedokteran. Sedangkan
objek formalnya adalah metode untuk memahami objek material tersebut, seperti pendekatan induktif dan deduktif
• Ilmu adalah pengetahuan. Tetapi ada berbagai pengetahuan. Dengan “pengetahuan ilmu” dimaksud pengetahuan yang
pasti, eksak dan betul-betul terorganisasi. Jadi pengetahuan yang berdasarkan kenyataan dan tersusun baik.
• Baik ilmu ataupun filsafat sama-sama mencari pengetahuan dan pengetahuan yang dicari itu ialah pengetahuan yang
benar. Dalam segi ini maksud kedua-duanya sama tetapi dalam persamaan itu ada perbedaan. Pengetahuan ilmu
melukiskan, sedangkan pengetahuan filsafat menafsirkan.
• ilmu merupakan lukisan dan keterangan yang lengkap dan konsisten mengenai hal-hal yang dipelajarinya dalam ruang
dan waktu sejauh jangkauan logika dan dapat diamati pancaindera manusia
PENGERTIAN AGAMA

• Kata agama berasal dari dua suku kata yaitu “A” yang berarti tidak ada “Gama” yang berarti pergi. Jadi agama berarti tidak pergi.
• Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, agama berarti ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan
kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
• Agama memang tidak mudah diberi definisi, karena agama mengambil berbagai bentuk sesuai dengan pengalaman pribadi
masing-masing. Meskipun tidak terdapat definisi yang universal, namun dapat disimpulkan bahwa sepanjang sejarah manusia telah
menunjukkan rasa "suci", dan agama termasuk dalam kategori "hal yang suci". Kemajuan spiritual manusia dapat diukur dengan
tingginya nilai yang tidak terbatas yang diberikan kepada obyek yang disembah. Hubungan manusia dengan "yang suci"
menimbulkan kewajiban, baik untuk melaksanakan maupun meninggalkan sesuatu. Tidak mudah bagi kita untuk menentukan
pengertian agama, karena sikap terhadap agama bersifat batiniah, subjektif, dan individualistis, walaupun nilai-nilai yang dimiliki
oleh agama bersifat universal. Kalau kita membicarakan agama, maka kita akan dipengaruhi oleh pandangan agama yang kita anut
sendiri
PENGERTIAN AGAMA

• Istilah agama memiliki pengertian yang sama dengan istilah religion dalam bahasa Inggris
• Religi berasal dari kata religie (bahasa Belanda) atau religion (bahasa Inggris), masuk dalam
perbendaharaan bahasa Indonesia dibawa oleh orang-orang Barat yang menjajah bangsa Indonesia.
• Religi mempunyai pengertian sebagai keyakinan akan adanya kekuatan gaib yang suci, menentukan
jalan hidup dan mempengaruhi kehidupan manusia yang dihadapi secara hati-hati dan diikuti jalan dan
aturan serta norma-normanya dengan ketat agar tidak sampai menyimpang atau lepas dari kehendak
jalan yang telah ditetapkan oleh kekuatan gaib suci tersebut. Secara terminologi dalam ensiklopedi
Nasional Indonesia, agama diartikan aturan atau tata cara hidup manusia dengan hubungannya dengan
tuhan dan sesamanya
PERSAMAAN ANTARA FILSAFAT, ILMU DAN
AGAMA
Agama dan filsafat sebenernya memiliki kesamaan, yaitu bahwa keduanya mengejar suatu hal yang dalam bahasa Inggris
disebut Ultimater yaitu hal-hal yang sangat penting mengenai masalah kehidupan, dan bukan suatu hal yang remeh. Orang
yang memegang filsafat dan agama tentunya sama-sama menjunjung tinggi apa yang dianggapnya penting dalam kehidupan.
Persamaan :
1. Ketiganya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki obyek selengkap-lengkapnya sampai ke-akar-akarnya.
2. Ketiganya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami
dan mencoba menunjukkan sebab-akibatnya.
3. Ketiganya hendak memberikan sistesis, yaitu suatu pandangan yang bergandengan.
4. Ketiganya mempunyai metode dan sistem.Ketiganya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya
timbul dari hasrat manusia (obyektivitas), akan pengetahuan yang lebih mendasar.
PERBEDAAN ANTARA FILSAFAT DAN ILMU

• Perbedaan filsafat dengan ilmu pengetahuan juga tampak jelas ketika berhadapan untuk melihat masalah-masalah
kenyataan yang bersifat praktis. Ilmu pengetahuan bersifat binformasional dan analitis untuk bidang-bidang
tertentu, tetapi filsafat tidak sekedar memberikan informasi dari kehidupan hanya menjadi satu bagian saja yang
harus dikaitkan dengan pengetahuan lainnya.
• Jadi, bisa dikatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah anak dari filsafat. Filsafat disebut sebagai “ibu dari ilmu
pengetahuan” (mother of science). Dilihat dari sejarahnya, pengetahuan manusia dimulai dengan filsafat, ketika
filsafat adalah kegiatan untuk menjelaskan gejala-gejala kehidupan yang belum terpecah-pecah menjadi berbagai
(bidang) ilmu pengetahuan seperti matematika, astronomi, fisika kimia, biologi,psikologi, sosiologi, ilmu politik,
ilmu komunikasi,ilmu bahasa, dan lain-lain.
• Jadi, ilmu berkaitan dengan lapangan yang terbatas, sedangkan filsafat mencoba menghubungkan diri dengan
berbagai pengalaman manusia untuk memperoleh suatu pandangan yang lebih utuh dan lengkap.
PERBEDAAN FILSAFAT DAN ILMU
Ilmu Filsafat
Anak filsafat Induk ilmu
Objeknya terbatas (bidangnya saja) Filsafat memiliki objek lebih luas, sifatnya universal.
Deskriptif dan analitis, memeriksa semua gejala melalui Sinoptik, memandang dunia dan alam semesta sebagai
unsur terkecilnya untuk memperoleh gambaran senyatanya keseluruhan untuk dapat menerangkannya, menafsirkannya,
menurut bagian-bagiannya dan memahaminya secara utuh.
Menekankan fakta-fakta untuk melukiskan objeknya, netral, Bukan hanya menekankan keadaan sebenarnya dari objek,
dan mengabstrakkan faktor keinginan dan penilaian manusia melainkan juga bagaimana seharusnya objek itu. Manusia dan
nilai merupakan faktor penting
Memulai sesuatu dengan menggunakan asumsi-asumsi Memeriksa dan meragukan segala asumsi-asumsi
Menggunnakan metode eksperimen yang terkontrol dengan Menggunakan semua penemuan ilmu pengetahuan, menguji
cara kerja dan sifat terpenting, menguji sesuatu dengan sesuatu berdasarkan pengalaman dengan menggunakan
menggunakan indra manusia pikiran
PERBEDAAN FILSAFAT DAN AGAMA

• Filsafat berbeda dengan agama, tetapi juga ada yang menganggap agama sebagian bagian dari filsafat. Ketika kita
mendefinisikan filsafat sebagai kegiatan yang menggunakan pikiran mendalam, menyeluruh, rasional, dan logis,
agama tampak sebagai suatu pemikiran yang bukan hanya dangkal, melainkan juga suatu hal yang digunakan tanpa
menggunakan pikiran sama sekali.
• Dari titik ini agama tampak sebagai hal yang malah menentang filsafat. Pertentangan ini tampak dalam berbagai
ekspresi, yang paling tampak barang kali adalah pertentangan antara orang yang berpegangan teguh pada pikiran
spekulatif serta tidak rasional agama dan para filusuf yang muncul ditengah-tengah meluasnya pemikiran agama.
Kita dapat melihat pertentangan semacam itu pada era munculnya era pencerahan di Eropa, ketika para agamawan
memusuhi para filsul dan pemikiran moderen. Misalnya Copernicus dengan filsafatnya dan pandangannya tentang
alam semesta ~ bahwa pusat tata surya adalah matahari, ditentang oleh para agamawan (gereja) yang memegang
pandangan lama bahwa pusat tata surya adalah bumi. Pertentangan ini mengakibatkan Copernicus dibunuh.
PERBEDAAN FILSAFAT DAN AGAMA

• Agama dan filsafat sebenernya memiliki kesamaan, yaitu bahwa keduanya mengejar suatu hal yang dalam bahasa
Inggris disebut Ultimater yaitu hal-hal yang sangat penting mengenai masalah kehidupan, dan bukan suatu hal yang
remeh. Orang yang memegang filsafat dan agama tentunya sama-sama menjungjung tinggi apa yang dianggapnya
penting dalam kehidupan.
• Menurut David Trueblood dalam bukunya phylosophy of religion, perbedaan antara agama dan filsafat tidak terletak
pada bidang keduanya, tetapi dari cara kita menyelidiki bidang itu sendiri. Filsafat berarti berfikir, sedangkan agama
berarti mengabdi diri. Orang yang belajar filsafat tidak saja mengetahui soal filsafat, tetapi lebih penting adalah bahwa
ia dapat berfikir. Begitu juga dengan orang yang mempelajari agama, tidak hanya puas dengan pengetahuan agama,
tetapi butuh untuk membiasakan dirinya dengan hidup secara agama.
• William Temple mengatakan, “Filsafat itu menuntut pengetahuan untuk beribadat. Pokok dari bukan pengetahuan
tentang Tuhan, akan tetapi hubungan antara manusia dan Tuhan
PERBEDAAN FILSAFAT DAN AGAMA
Filsafat Agama
Filsafat berarti berfikir, jadi yang pentingialah ia dapat berfikir Agama berarti mengabdi diri, jadi yang penting ialah hidup secara
beragama sesuai dengan aturan-aturan agama itu
Menurut William Tample, filsafat adalah menuntut pengetahuan untuk Agama menuntut pengetahuan untuk beribadat yang terutama
memahami merupakan hubungan manusia dengan Tuhan
C.S. Lewis membedakan “enjoymen” dan “contemplation”, misalnya Agama dapat dikiaskan dengan enjoymen atau rasa cinta seseorang,
laki-laki mencintai perempuan. Rasa cinta daisebut enjoymen, rasa pengabdia (dedication) atau contentmen.
sedangkan memikirkan rasa cintannya disebut contemplation, yaitu
pikiran sipecinta tentang rasa cintanya itu
Filsafat banyak berhubungan dengan pikiran yang diingin dan tenang Agama banyak berhubungan dengan hati

Filsafat dapat diumpamakan seperti air telaga yang tenang dan jernih Agama dapat diumpamakan sebagai air sungai yang terjun dari
dan dapat dilihat dasarnya bendungan dengan gemuruhnya
Seorang ahli filsafat, jika berhadapan dengan penganut aliran atau Agama oleh pemeluk-pemeluknya, akan diperhatikan dengan habis-
paham lain, biasanya bersikap lunak habisan sebab mereka telah terikat dan mengabdikan diri

Filsafat, walaupun bersifat tenang dalam pekerjaannya, sering Agama disamping memenuhi pemeluknya dengan sangat dan
mengeruhkan pikiran pemeluknya perasaan pengabdian diri, juga mempunyai efek yang menenangkan
jiwa pemeluknya. Filsafat penting dalam mempelajari agama
RELASI ANTARA FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA

• filsafat adalah kebenaran. Demikian pula ilmu. Agama juga mengajarkan kebenaran.
Kebenaran dalam filsafat dan ilmu adalah "kebenaran akal", sedangkan kebenaran
menurut agama adalah "kebenaran wahyu". Kita tidak akan berusaha mencari mana yang
benar atau lebih benar di antara ketiganya, akan tetapi kita akan melihat apakah ketiganya
dapat hidup berdampingan secara damai. Meskipun filsafat dan ilmu mencari kebenaran
dengan akal, hasil yang diperoleh baik oleh filsafat maupun ilmu juga bermacam-macam.
Hal ini dapat dilihat pada aliran yang berbeda-beda, baik di dalam filsafat maupun di
dalam ilmu. Demikian pula terdapat bermacam-macam agama yang masing-masing
mengajarkan kebenaran.
RELASI ANTARA FILSAFAT, ILMU DAN AGAMA

Jika seseorang melihat sesuatu kemudian mengatakan tentang sesuatu tersebut, dikatakan ia telah mempunyai
pengetahuan mengenai sesuatu. Pengetahuan adalah sesuatu yang tergambar di dalam pikiran kita. Misalnya, ia
melihat manusia, kemudian mengatakan itu adalah manusia. Ini berarti ia telah mempunyai pengetahuan tentang
manusia. Jika ia meneruskan bertanya lebih lanjut mengenai pengetahuan tentang manusia, misalnya: dari mana
asalnya, bagaimana susunannya, ke mana tujuannya, dan sebagainya, akan diperoleh jawaban yang lebih
terperinci mengenai manusia tersebut. Jika titik beratnya ditekankan kepada susunan tubuh manusia,
jawabannya akan berupa ilmu tentang manusia dilihat dari susunan tubuhnya atau antropologi fisik. Jika
ditekankan pada hasil karya manusia atau kebudayaannnya, jawabannya akan berupa ilmu manusia dilihat dari
kebudayaannya atau antropologi budaya. Jika ditekankan pada hubungan antara manusia yang satu dengan
manusia yang lainnya, jawabannya akan berupa ilmu manusia dilihat dari hubungan sosialnya atau antropologi
sosial
RELASI ANTARA FILSAFAT, ILMU DAN AGAMA

filsafat adalah pendalaman lebih lanjut dari ilmu (Hasil pengkajian filsafat selanjutnya menjadi dasar bagi eksistensi ilmu). Di
sinilah batas kemampuan akal manusia. Dengan akalnya ia tidak akan dapat menjawab pertanyaan yang lebih dalam lagi
mengenai manusia. Dengan akalnya, manusia hanya mampu memberi jawaban dalam batas-batas tertentu. Hal ini sesuai dengan
pendapat Immanuel Kant dalam Kritiknya terhadap rasio yang murni, yaitu manusia hanya dapat mengenal fenomena belaka,
sedang bagaimana nomena-nya ia tidak tahu. Sehubungan dengan hal tersebut, maka yang dapat menjawab pertanyaan lebih
lanjut mengenai manusia adalah agama; misalnya, tentang pengalaman apa yang akan dijalani setelah seseorang meninggal
dunia. Jadi, sesungguhnya filsafat tidak hendak menyaingi agama. Filsafat tidak hendak menambahkan suatu kepercayaan baru.
Selanjutnya, filsafat dan ilmu juga dapat mempunyai hubungan yang baik dengan agama. Filsafat dan ilmu dapat membantu
menyampaikan lebih lanjut ajaran agama kepada manusia. Filsafat membantu agama dalam mengartikan (menginterpretasikan)
teks-teks sucinya. Filsafat membantu dalam memastikan arti objektif tulisan wahyu. Filsafat menyediakan metode-metode
pemikiran untuk teologi. Filsafat membantu agama dalam menghadapi masalah-masalah baru.
KESIMPULAN

filsafat, ilmu, dan agama memiliki perbedaan, tetapi ada titik persamaanya yaitu ketiganya mencari sebuah
kebenaran dan memberikan sebuah jawaban bagi permasalahan-permasalahan kehidupan. Sehingga antara
filsafat, ilmu dan agama memiliki relevansi sebagai berikut:
1. Filsafat, ilmu, dan agama sama-sama mencari kebenaran. Sebagai contoh pengetahuan tentang manusia.
2. Filsafat dan ilmu dapat membantu menyampaikan lebih lanjut ajaran agama kepada manusia. Filsafat
membantu agama dalam mengartikan (menginterpretasikan) teks-teks sucinya.
3. Sebaliknya, agama dapat membantu memberi jawaban terhadap problem yang tidak dapat dijangkau dan
dijawab oleh ilmu dan filsafat.

OM SANTIH, SANTIH, SANTIH, OM

Anda mungkin juga menyukai