Anda di halaman 1dari 3

Upakara dan upacara

1. Upakara
Upakara artinya pelayanan dengan ramah diwujudkan dengan banten yang dalam
ajaran siddhanta disebutkan upakara termasuk yajna atau persembahan suci. Dan
sebagai perbuatan yang sangat mulia untuk dapat belajar membuat upakara
hendaknya juga terlebih dahulu dapat menyucikan laksana agar tingkat kesucian
upakara yang di buat tersebut dapat dipertahankan. Karena upakara adalah sarana
perantara untuk persembahan dan bhakti umat hindu kepada sang hyang widhi wasa
beserta manifestasinya yang mana disebutkan kata “upakara” berasal dari kata upa+
kara “upa” berarti perantara (jalaran) dan “kara” artinya sembah sehingga untuk di
bali, ucapan upakara sebagai sarana perantara yang lebih mentradisi dengan sebutan
“yadnya (banten)” dengan tetandingan banten yang memiliki nilai religius tinggi. Di
jawa upakara bisa di sebut sesaji yang artinya sesuatu yang di sajikan atau
dihidangkan ke hadapan ida sang hyang widhi wasa, namun demikian karena adanya
keterbatasan kemampuan umat hindu yang bermacam-macam seperti halnya:
 Ada yang mampu hanya melakukan pekerjaan dimana akan mengambil jalan
karma yoga
 Ada yang mampu dengan melaksanakan persembahyangan
 Ada yang memiliki kekuatan jnana yoga yang tinggi
 Dan ada yang lebih dari mampu menjalani marga sampai tingkat raja yoga

Sehingga dari uraian singkat di atas menunjukan bahwa sebetulnya dengan adanya
upakara sebagai perantara atau sesuatu yang di sajikan kepada hyang widhi akan
mendidik umat agar selalu ingat kepada-Nya. Maka dari itu suatu wujud bebanten
( tetandingan banten) dalam upakara disebutkan terdiri dari tiga kelompok, yaitu:

 Kelompok banten pangresikan, pabresihan atau penyucian


 Banten ayaban atau persembahan
 Kelompok banten sebagai pengharapan

Karena selain diri kita sendiri, alam semesta ini juga berada dalam pengaruh vibrasi
energy kosmik yang bersifat tri guna, sehingga manusia patut melaksanakan upacara
panca yadnya. Oleh karena itu sarana kelengkapan upakara dalam aspek religi
pertamanan tradisional di bali, sarana upakara terdiri dari air,daun, bunga, buah, dan
api. Selain unsur api dan air yang selebihnya merupakan unsure tanaman.

Dalam siwa siddhanta sebagaimana juga disebutkan upakara yadnya


merupakan pelayanan dengan ramah diwujudkan dengan banten. Upakara
termasuk yajnya atau persembahan suci. Baik sembahyang maupun
persembahyangan yajnya memerlukan tempat pemujaan. Pemangku,balian,dan
sulinggih mengantarkan persembahan umat kepada tuhan dengan mantra dan
puja.pedewasan dan rerainan memegang peranan penting, yang mana pada
semua ini ajaran sradha kepada tuhan akan selalu tampak terwujud

Demikian disebutkan beberapa hal tentang pengertian upakara sebagai sarana


perantara sembah bhakti umat hindu kehadapan ida Sang Hyang Widhi Wasa

2. Upacara
Upacara adalah penghormatan daan perayaan yang dilaksanakan untuk dapat
menghubungkan diri dengan tuhan, dimana di bali di sebutkan bahwa sanya untuk
dapat menghubungkan antara manusia dengan hyang widhi, tuhan yang maha esa
sebagai pencipta beserta manifestasinya agar dapat menjadikan manusia itu memiliki
budi pekerti yang luhur dan memiliki sifat kedewataan dilakukan umat hindu dengan
melaksankan upacara yadnya yang beragam banyaknya.
Diwarisi dari sejak dahulu kala dimana lontar aji swamandala
disebutkan sebagai salah satu naskah kuno dalam hal tata cara orang
untuk mendapat hari baik, dewasa ayu (ala ayuning dewasa) agar dapat
melaksanakan upacara kecil, menengah, ataupun besar
selanjutnya dijelaskan pula dalam menjalani upacara itupun tak lepas dari yang
namnya karma phala, karena proses hidup kita bergantung dengan apa yang kita
perbuat baik itu sebelum atau sesudahnya yang di landasi dengan falsafah
keharmonisan hidup tri hita karana. Ketika berbicara tentang upacara, tentu tak lepas
dari yantra dan mantra (persembahan/banten dan doa). Bhagawadgita BAB IX sloka
26 menjelaskan: patram puspam phalam toyam, yo me bhaktya prayacchati, tad aham
bhakty-upahrtam, asnami prayatatmanah. Artinya, siapapun dengan sujud bhakti
kepada-ku mempersembahkan sehelai daun,sekuntum bunga,sebiji buah-buahan,
seteguk air, aku terima sebagai bhakti persembahan dari orang yang berhati suci

sumber: https://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2011/12/upacara.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai