Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN MUNDAKA UPANISAD DENGAN GERHANA BULAN

Ni Kadek Suarmayani
Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Indonesia
Kadeksuarmayani180@gmail.com
ABSTRAK
Gerhana bulan merupakan fenomena langit yang tidak lepas dari masalah penentuan fase-fase Bulan,
khususnya fase bulan purnama, karena gerhana bulan terjadi ketika Bulan berlawanan dengan Matahari
dan letaknya dekat dengan sumbu bayangan Bumi. Mundaka Upanisad yaitu bahwa Alam Semesta
peserta isi dan berubahan serta geraknya di ciptakan oleh Brahman, begitu juga dengan Matahari, Planet,
dan Bulan. Proses terjadinya Gerhana Bulan ini terjadi dan ada hubungannya dengan Mundaka Upanisad
dimana dalam proses ini melibatkan Brahman yang merupakan sebab dan akibat alam semesta mengalami
perubahan dan pergerakan yang semuannya dikenehdaki oleh Brahman,proses ini melibatkan penciptaan
Brahman dan yaitu matahari, Bulan, dan bumi berada pada suatu garis lurus. Penelitian ini membahas
mengenai yang pertama pengertian dari Mundaka Upanisad, yang kedua yaitu Pengertian serta proses
terjadinya Gerhana Bulan , yang ketiga yaitu peran serta pengaruh Mundaka Upanisad terhadap terjadinya
Gerhana Bulan. Jadi hubungan antara Mundaka Upanisad sangat mempengaruhi terjadinya Gerhana
Bulan dan terhadap Alam semesta ini jadi penelitian ini akan membahas hal tersebut.
Kata Kunci: Hubungan, Mundaka, dan Gerhana
ABSTRACT
Lunar eclipse is a celestial phenomenon that can be separated from the problem of determining the phases
of the Moon, especially the full moon phase, because the Moon occurs when it is in opposition to the Sun
and is located close to the Earth's shadow axis. The Mundaka Upanishad is that the participating Universe
contains and changes and its motion is created by Brahman, as well as the Sun, Planets, and Moon. The
process of the occurrence of this lunar eclipse occurs and has something to do with the Mundaka Upanis
in this process involving Brahman which is the cause and effect of the universe undergoing changes and
movements which are all at the will of Brahman, this process involves the creation of Brahman and the
earth, moon, and earth in a straight line. This study discusses the first understanding of the Mundaka
Upanisad, the second is the understanding and process of the occurrence of a lunar eclipse, the third is the
role and influence of the Mundaka Upanisad on the occurrence of a lunar eclipse. So the relationship
between the Mundaka Upanisad greatly affects the occurrence of the Lunar Eclipse and the Universe, so
this study will discuss this.
Keywords: Relationship, Mundaka, and Eclipse
PENDAHULUAN bayangan di Bulan tidak dijelaskan dengan jelas.
Padahal prediksi ini sangat penting, untuk
Gerhana bulan merupakan fenomena langit
memperkirakan dari arah mana bayangan
yang tidak lepas dari masalah penentuan fase-
muncul dan bergerak perlahan menutupi cahaya
fase Bulan, khususnya fase bulan purnama,
penuh, maka diharapkan gerhana bulan dapat
karena gerhana bulan terjadi ketika Bulan berada
disimulasikan secara detail dan jelas, dengan
pada posisi berlawanan dengan Matahari dan
menunjukkan ilustrasi arahnya. dari bayangan
terletak dekat dengan Matahari. sumbu
yang masuk, kemudian arah bayangan saat mulai
bayangan, Bumi Dalam menghitung gerhana
terang dan arah bayangan terakhir menyentuh
bulan, adalah wajar untuk memprediksi waktu
piringan Bulan.
gerhana. dan posisi Bulan saat terjadi gerhana,
algoritma untuk mengetahui arah jatuhnya
Dalam hal ini Gerhana Bulan dapat terjadi pengetahuan yang mengandung materi. atau
dikarenakan adanya pengaruh atau ada prinsip yang bermakna
hubungannya dengan Mundaka Upanisad Pengetahuan ini telah diturunkan oleh guru
dimana isi Upanisad ini disebutkan bahwa kepada siswa secara lisan dari mulut ke mulut
Brahman menyebabkan adanya Matahari,planet , dan diperkaya dan dikonfirmasi oleh
bulan dan lainnya, Jadi bagaimana Hubungan pengalaman. Alam semesta yang berubah dan
antara keduannya? bergerak ini yang diciptakan oleh brahman, bijak
Tentu saja Mundaka Upanisad ini atau samsara adalah hasil dari penyatuan ciptaan
mempengaruhi adanya Gerahana Bulan dimana dan pencipta. Ini adalah realitas yang nyata dan
Brahman dalam Mundaka Upanisad bermanfaat, selama seseorang menyadari realitas
menciptakan adanya alam semesta ini seperti tersebut. kegiatan suci yang memberikan
Matahari, Bumi, dan Bulan sebagai komponen kehidupan baru yang lebih panjang, tetapi
yang menyebabkan terjadinya gerahan Bulan memiliki akhir. Sesungguhnya semua makhluk
yang semuanya dipengaruhi oleh Brahman. adalah brahman dan tidak ada yang lain karena
semuanya dimulai dan adalah brahman. makhluk
PEMBAHASAN
yang berasal dari Brahman Berhman
1. Mundaka Upanisad menyebabkan keberadaan Matanen, Planet
Bintang, dan Bulan yang semuanya dipengaruhi
Upanishad ini diawali dengan seruan, agar oleh Brahman.
mata dapat melihat hal-hal yang bajik, telinga
dapat mendengar suara-suara yang baik dan
kehidupan dapat digunakan dalam kontemplasi 2. Proses Terjadinya Gerhana
kepada Tuhan. Ajaran upanishad ini dikaitkan
Gerhana dalam bahasa Arab dikenal dengan
dengan brahma-vidya, karena ini menjelaskan
kusuf untuk gerhana matahari dan khusuf untuk
atau menguraikan terlebih dahulu pesan-pesan
gerhana bulan. Sedangkan dalam bahasa Inggris
hiranyagarbha atau brahma kausal, atau karena
dikenal dengan istilah moon eclipse untuk
pesan-pesan yang berhubungan dengan
gerhana bulan dan solar eclipse untuk gerhana
keluhuran brahman. Upanishad ini berbicara
matahari. Pada dasarnya, istilah kufuf dan
tentang brahmavidya sebagai sebuah misteri,
khusuf dapat digunakan untuk menyebut
dan hanya mereka yang kepalanya dicukur dan
gerhana matahari dan bulan. Namun, pada
yang menjalankan upacara api suci (agni hotra)
kenyataannya kata kusuf lebih dikenal untuk
penahbisan kepala botak yang dapat
matahari, dan khusuf untuk bulan (Khazin,
memahaminya.
2004:187). Dalam bahasa Jawa, peristiwa
Oleh karena itu, disebut mundaka atau kepala
gerhana ini lebih dikenal dengan istilah geraono,
botak. Tetapi Upanishad ini berbicara tentang
baik untuk matahari maupun bulan. Dengan
brahmavidya sebagai sebuah misteri, dan hanya
demikian, hampir setiap daerah memiliki istilah
mereka yang kepalanya dicukur dan yang
tersendiri untuk menggambarkan fenomena
melakukan upacara api suci penahbisan
gerhana. Dalam bahasa Arab, kusuf berarti
kebotakan yang dapat memahaminya karena
penutup. Hal ini menunjukkan fenomena alam
mereka disebut mundaka atau kepala botak.
bahwa jika ada pengamatan dari bumi, bulan
Upanishad ini dimuliakan sebagai puncak dari
menutupi matahari, sehingga terjadilah gerhana
semuanya, karena menyatakan inti dari brahma
matahari. Kemudian, kata khusuf berarti masuk,
jnana dan ditujukan untuk veda keempat, yaitu
yang menggambarkan fenomena alam yaitu
Atharwa veda Mundaka, juga disebut sebagai
bulan memasuki bayang-bayang bumi, sehingga
berikut Paravidya, yaitu pengetahuan tentang
terjadi gerhana bulan (Alimuddin, 2014: 72).
prinsip-prinsip tanpa makna Aparavidya yaitu
Gerhana matahari terjadi pada saat ijtima'
(konjungsi), yaitu ketika matahari, bulan dan
bumi berada dalam satu garis lurus. Sedangkan tempat itu matahari tidak berada di atas ufuk
gerhana bulan terjadi pada saat istiqbal (waktu malam), atau karena matahari berada
(berlawanan), yaitu ketika matahari, bumi, dan di atas ufuk.
bulan berada pada satu garis lurus, sedangkan 2. Tipe A, atau annular (cincin/halqi), adalah
matahari berada pada jarak 180 bujur astronomis tipe gerhana sentral di mana perpanjangan
dari posisi bulan. Gerhana matahari terjadi kerucut umbra bulan menyentuh permukaan
selama fase bulan baru, tetapi tidak setiap bulan bumi.
baru akan terjadi gerhana matahari. 3. Ketik A-T, atau gabungan ring dan total.
Sedangkan gerhana bulan terjadi pada fase Pada jenis gerhana ini, gerhana dimulai
bulan purnama (full moon), namun tidak setiap dengan fase cincin, di tengah menjadi total
bulan purnama akan terjadi gerhana bulan. Hal dan diakhiri dengan fase cincin lagi.
ini karena bidang orbit bulan mengelilingi bumi 4. Tipe (T), atau gerhana total tetapi tidak
tidak sejajar dengan bidang orbit bumi sentral. Ini terjadi di daerah sekitar kutub
mengelilingi matahari (bidang ekliptika), tetapi utara atau selatan. Artinya, sumbu umbra
miring dengan sudut sekitar 5 derajat. Jika tidak menyentuh permukaan bumi tetapi ada
bidang orbit bulan yang mengelilinginya terletak sebagian kecil umbra yang masih
tepat pada bidang ekliptika, maka setiap bulan menyentuh bumi (di daerah kutub).
baru akan selalu terjadi gerhana matahari, dan 5. Tipe(A), atau gerhana cincin tetapi bukan
setiap bulan purnama akan selalu terjadi gerhana gerhana pusat. Hal ini juga terjadi di daerah
bulan (A. Ghazali, 2005: 157- 159). Piringan kutub, di mana sumbu umbral tidak
bulan yang menutupinya dari suatu tempat di menyentuh permukaan bumi, tetapi ada
permukaan bumi secara umum dibagi menjadi sedikit perpanjangan kerucut umbral yang
tiga jenis gerhana, yaitu gerhana matahari total, masih menyentuh bumi (di daerah kutub).
sebagian, dan cincin. Namun, jika kita melihat Jenis gerhana yang paling sering muncul
lebih jauh, gerhana matahari akan dibagi adalah tipe titik 1, 2 dan 3. Saat gerhana
menjadi enam jenis gerhana, yaitu: matahari bukan gerhana pusat, mayoritas
Tipe P atau parsial (ba'dhi), yaitu ketika hanya tipe gerhana adalah tipe parsial
bagian kerucut penumbra bulan yang menyentuh (m.eramuslim.com). Adapun gerhana bulan
permukaan bumi. Orang yang berada di daerah ada tiga jenis gerhana, yaitu:
yang dapat melihat gerhana hanya akan melihat 1. Tipe-T, atau gerhana bulan total (kulli). Di
gerhana sebagian. sini, bulan masuk sepenuhnya ke dalam
1. Tipe T atau total (kulli), yaitu gerhana pusat kerucut umbra bumi.
di mana kerucut umbra bulan menyentuh 2. Tipe P, atau gerhana bulan sebagian
permukaan bumi. Pada gerhana pusat, (ba'dhi), ketika hanya sebagian bulan yang
sumbu bayangan bulan mengenai masuk ke kerucut umbra bumi
permukaan bumi. Pada jenis gerhana total 3. Jenis pen, atau gerhana bulan penumbral,
ini, ada yang disebut garis tengah, yaitu ketika bulan memasuki kerucut penumbra,
garis lurus yang menghubungkan pusat tetapi tidak ada bagian bulan yang
matahari, pusat bulan dan suatu tempat di memasuki kerucut umbra bumi.
permukaan bumi. Ketika dikatakan terjadi
gerhana matahari total, hanya sebagian kecil Ada beberapa fakta yang berlaku bagi
dari permukaan bumi yang bisa gerhana matahari dan bulan.
menyaksikan gerhana matahari total. 1. Setidaknya ada dua gerhana matahari setiap
Sebagian besar tempat lain hanya dapat tahun, tetapi tidak pernah lebih dari lima
melihat sebagian. Dan sebagian besar tempat kali. Jumlah total gerhana (matahari dan
di permukaan bumi tidak dapat melihat baik bulan) dalam satu tahun maksimal tujuh
seluruhnya maupun sebagian, baik karena di kali.
2. Terjadinya gerhana cenderung dalam bentuk gerhana matahari. Untuk gerhana matahari
pasangan: gerhana matahari – gerhana bulan total dan cincin, akan terjadi empat kali
– gerhana matahari. Sebuah gerhana bulan kontak, yaitu:
selalu didahului atau diikuti oleh gerhana • Kontak pertama adalah ketika piringan
matahari (selang dua pekan antara bulan mulai menyentuh piringan matahari,
keduanya). dan pada posisi inilah waktu dimulai
3. Susunan gerhana cenderung untuk kembali gerhana.
sama dalam suatu siklus selama 18 tahun 11 • Kontak kedua adalah ketika seluruh
hari 8 jam, atau yang dikenal dengan siklus piringan bulan sudah menutupi piringan
Saros. Namun susunan (pattern) tersebut matahari. Pada posisi ini waktu mulai total.
tidak tepat sama. • Kontak ketiga adalah ketika piringan bulan
4. Pada gerhana bulan, fase gerhana total dapat mulai menyentuh untuk keluar dari piringan
mencapai maksimum 1 jam 40 menit, matahari. Pada saat ini waktu akhir total.
sedangkan fase umbra yaitu parsial – total – • Kontak keempat adalah ketika seluruh
parsial dapat mencapai maksimum 3 jam 40 piringan bulan sudah keluar lagi dari
menit. Sementara durasi maksimum piringan matahari, dan pada saat ini waktu
terjadinya fase total pada gerhana matahari gerhana telah berakhir.
di ekuator dapat mencapai 7 menit 40 detik, Sedangkan pada gerhana matahari
sedangkan untuk gerhana cincin mencapai sebagian (ba’dhi) hanya dua kali kontak,
maksimum 12 menit 24 detik. Telah yakni:
disebutkan bahwa jumlah gerhana dalam • Kontak pertama adalah ketika piringan
satu tahun maksimal sebanyak tujuh kali. bulan mulai menyentuh piringan matahari.
Tujuh kali gerhana dalam setahun ini dapat Pada saat posisi ini waktu gerhana dimulai.
terealisir dalam beberapa cara yaitu: • Kontak kedua adalah ketika piringan
5 gerhana matahari + 2 gerhana bulan, pada bulansudah keluar dari piringan matahari.
tahun 1805, 1935, 2206. Pada saat ini waktu gerhana telah berakhir
4 gerhana matahari + 3 gerhana bulan, pada Selanjutnya, sama halnya dengan gerhana
tahun 1917, 1982, 2094, 2159. matahari, dalam perhitungan gerhana bulan
3 gerhana matahari + 4 gerhana bulan, pada hakikatnya adalah menghitung kapan waktu
tahun 1908, 1973, 2038, 2103. terjadi gerhana bulan, pada saat kapan mulai
2 gerhana matahari + 5 gerhana bulan, pada terjadi kontak. Untuk gerhana bulan sempurna
tahun 1879, 2132. (kulli) akan terjadi empat kali kontak, yaitu:
Sebagai contoh, pada tahun 1982 terdapat • Kontak pertama, ketika piringan bulan mulai
tujuh gerhana (4 matahari + 3 bulan) yang menyentuh masuk pada bayangan bumi, yang
telah terjadi pada: menandai dimulainya gerhana bulan.
9 Januari, gerhana bulan total25 Januari, • Kontak kedua, ketika seluruh piringan bulan
gerhana matahari parsial21 Juni, gerhana sudah memasuki bayangan bumi. Pada saat ini
matahari parsial6 Juli, gerhana bulan total20 dimulai waktu total.
Juli, gerhana matahari parsial15 Desember, • Kontak ketiga, ketika piringan bulan mulai
gerhana matahari parsial 30 Desember, menyentuh untuk keluar dari bayangan bumi.
gerhana bulan total Untuk memperjelas Pada posisi ini menandai waktu akhir total.
perjalanan fase masing-masing gerhana • Kontak keempat, ketika seluruh piringan bulan
matahari dan bulan, bisa kita perhatikan sudah
sebagai berikut: keluar dari bayangan bumi. Pada saat ini waktu
Pada dasarnya perhitungan gerhana gerhana
matahari adalah menghitung waktu, yakni sudah berakhir.
kapan atau jam berapa terjadi kontak
Sedangkan untuk gerhana bulan sebagian berasal dari berahman Berhman menyebabkan
(ba’dhi) hanya terjadi dua kali kontak, yaitu: adanya Matanen, Planet Bintang, dan bulan yang
• Kontak pertama, apabila piringan bulan mulai semuanya dipengaruhi oleh brahman.
menyentuh masuk pada bayangan bumi, Gerhana Bulan yaitu ketika matahari, bulan
sekaligus menandai awal terjadi gerhana. dan bumi berada pada suatu garis lurus.
• Kontak kedua, apabila pisingan bulan sudah Sedangkan gerhana bulan terjadi pada saat
keluar dari bayangan bumi, yang menandai istiqbal (oposisi), yakni saat matahari, bumi dan
waktu gerhana telah berakhir. bulan berada pada suatu garis lurus, sementara
matahari berada pada jarak bujur astronomis 180
dari posisi bulan.
Sehingga Proses terjadinya Gerhana Bulan
ini terjadi dan ada hubungannya dengan
Mundaka Upanisad dimana dalam proses ini
3. Peran Mundaka Upanisad terhadap melibatkan Brahman yang merupakan sebab dan
Gerhana Bulan akibat alam semesta mengalami perubahan dan
Mundaka Upanisad ini mempercayai bahwa pergerakan yang semuannya dikenehdaki oleh
Alam semesta yang berubah dan bergerak yang Brahman,proses ini melibatkan penciptaan
diwujudkan oleh brahman , Sesungguhnya Brahman dan yaitu matahari, Bulan, dan bumi
semua mahluk adalah brahman dan bukan yang berada pada suatu garis lurus sehingga
lain karena semuannya bermula dan brahman, terjadinya Gerhana Bulan hal ini merupakan
Seperti percikan api yang berasal dari api, pengaruh dari Mundaka Upanisad dimana
seperti bulu yang tumbuh dikulit, totap berbeda Brahman sebagai Pencipta Alam semesta dan
dengannya, demikian pula mahluk-mahluk sebagai penggeraknya serta berubahnya Alam
semesta ini.
PENUTUP Brahman dan yaitu matahari, Bulan, dan bumi
berada pada suatu garis lurus.
Dari semua pemaparan diatas kita lihat
betapa pentingnya mengetahui Hubungan Adapun Pesan yang ingin disampaikan
sesuatu yang melibatkan pengaruh dari Agama penulis yaitu sebagai seorang pelajar kita harus
serta pengaruh sainsnya, Gerhana Bulan banyak belajar menganai Agama serta Sains
merupakan fenomena langit yang tidak dapat dimana dengan kita belajar hal ini kita belajar
dipisahkan dari masalah penentuan fasefase mengenai ilmu tentang kepercayaan dan Metode
Bulan khususnya fase purnama,sebab gerhana ilmiah.
bulan terjadi ketika Bulan berada pada
DAFTAR PUSTAKA
kedudukan oposisi terhadap Matahari dan
letaknya dekat dengan sumbu bayang-bayang, Al-Asqalani, Ibnu Hajar. (2002) Bulugh al-
Mundaka Upanisad yaitu bahwa Alam Semesta Maram min Adillah al-Ahkam, Jakarta:
peserta isi dan berubahan serta geraknya di Dar al-Kutub al-Islamiyah.
ciptakan oleh Brahman, begitu juga dengan
Matahari, Planet, dan Bulan. Proses terjadinya Alimuddin. (2004) Jurnal al-Daulah, Makassar:
Gerhana Bulan ini terjadi dan ada hubungannya UIN Alaudin.
dengan Mundaka Upanisad dimana dalam proses Azmi, M. F. (2018). Prediksi Pergerakan
ini melibatkan Brahman yang merupakan sebab Bayangan Bumi Saat Terjadi Gerhana
dan akibat alam semesta mengalami perubahan Bulan Menggunakan Ephemeris Hisab
dan pergerakan yang semuannya dikenehdaki Rukyat. Al-Marshad: Jurnal Astronomi
oleh Brahman,proses ini melibatkan penciptaan Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan, 4(2).
Kasturi, N. (1998). Pesan-pesan Upanisad. Mujab, S. (2016). Gerhana; Antara Mitos, Sains,
Surabaya: Paramita dan Islam. YUDISIA: Jurnal Pemikiran Hukum
dan Hukum Islam, 5(1).
Khazin, Muhyiddin. (2004) Ilmu Falak Dalam
Teori dan Praktek, Yogyakarta: Buana
Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai