2
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen
Peraturan Menteri Kesehatan RI
No. 1010/MENKES/PER/XI/2008 tentang Registrasi Obat
Peraturan Menteri Kesehatan RI
No. 1799/MENKES/PER/XII/2010 tentang Industri Farmasi
Implementasi ACTD / ACTR termasuk format dokumen
registrasi dan persyaratannya
3
Revisi terdiri atas 12 Bab, 22 Bagian, 60 Pasal,
dan 20 Lampiran.
BAB I : KETENTUAN UMUM (1 pasal, 46 definisi)
BAB II : KRITERIA OBAT (3 pasal)
BAB III : KATEGORI REGISTRASI OBAT (1 pasal)
BAB IV : PERSYARATAN REGISTRASI
(9 bagian, 16 pasal)
BAB V : TATA LAKSANA REGISTRASI OBAT
(8 bagian, 17 pasal, 16 lampiran)
4
HASIL REVISI (2)
BAB VI : EVALUASI DAN PEMBERIAN KEPUTUSAN
(5 bagian, 12 pasal, 2 lampiran)
5
l 5 Pengelompokan baru registrasi baru:
Pasa
• Kategori 1 : registrasi Obat Baru dan Produk Biologi,
termasuk Produk Biologi Sejenis (PBS)/Similar Biotherapeutic
Product (SBP)
• Kategori 2 : registrasi Obat Copy
• Kategori 3 : registrasi sediaan lain yang mengandung obat
Pengelompokan baru registrasi variasi:
• Kategori 4 : registrasi variasi major (VaMa)
• Kategori 5 : registrasi variasi minor yang memerlukan
persetujuan (VaMi-B)
• Kategori 6 : registrasi variasi minor dengan notifikasi (VaMi-
A)
7
Pasal 31
8
Pasa
l 31
9
Pasal
28 - 30 PNBP
a i P P
sesu hun
o .48 ta
N
2010
Time Line
Biaya
Pra-Registrasi
40 HK
10
Registrasi Obat Impor dalam Didaftarkan bersamaan
bentuk ruahan yang dikemas dengan kemasan siap
kembali edarnya
Registrasi Obat
khusus Ekspor
11
Persyaratan Drug Master File (DMF) yang akan
diimplementasikan secara bertahap:
•Zat aktif baru
•Copy Pertama
•Obat Copy tertentu untuk penyakit serius dan life
saving (seperti obat kanker, kardiovaskular, antibiotik)
Pemeriksaan setempat
di fasilitas pembuatan obat (in-situ)
12
• Penghilangan persyaratan
pencantuman tanggal
produksi pada etiket, blister
dan strip
Informasi
• Penghilangan persyaratan
Minimal
pencantuman logo golongan
obat pada blister/strip
• Penambahan persyaratan
pencantuman HET pada
blister/strip
13
Izin Edar obat, Persetujuan impor dalam bentuk ruahan,
persetujuan impor Khusus Ekspor dan persetujuan Khusus Ekspor
berlaku paling lama 5 (lima) tahun selama memenuhi ketentuan
yang berlaku
Obat yang telah habis masa berlaku izin edarnya dan tidak
diperpanjang dinyatakan sebagai obat yang tidak memiliki
izin edar
14
1. Pendaftar wajib memproduksi atau
mengimpor, dan mengedarkan obat yang
telah mendapat izin edar selambat-lambatnya
1 (satu) tahun setelah tanggal persetujuan
dikeluarkan.
Pasal 53 2. Pelaksanaan kewajiban memproduksi atau
mengimpor, dan mengedarkan obat harus
dilaporkan dengan menyerahkan kemasan
siap edar kepada Kepala Badan.
3. Pelaksanaan impor obat dilakukan oleh
Industri Farmasi Pemilik Izin Edar.
15
4. Industri Farmasi Pemilik Izin Edar dapat
menunjuk Industri Farmasi lain atau
Pedagang Besar Farmasi importir sebagai
pelaksana impor obat.
Pasal 53
5. Kemasan siap edar yang diserahkan berupa
kemasan primer, kemasan sekunder dan
Informasi Produk.
6. Penyerahan kemasan dilakukan selambat-
lambatnya 1 (satu) bulan sebelum
pelaksanaan peredaran obat.
16
KETENTUAN IZIN EDAR (3)
17
Evaluasi kembali dilakukan jika berdasarkan
hasil pemantauan terdapat perkembangan
baru mengenai khasiat, keamanan, dan mutu
Pasal 55
obat yang berbeda dari data penunjang pada
waktu registrasi.
Pasal 42:
(1)Evaluasi data mutu dilakukan oleh Panitia Penilai Mutu sesuai kriteria
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b didasarkan pada
kesahihan informasi dokumen dan data inspeksi CPOB terakhir.
(2)Informasi dalam dokumen mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus menggunakan formula yang sama dengan yang akan dipasarkan
dan proses pembuatannya telah tervalidasi.
(3)Jika diperlukan, untuk memastikan kesahihan informasi dokumen
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pemeriksaan setempat di
fasilitas pembuatan obat (in-situ). 20
Sanksi (3) Pasa
l 57
(2) & ayat
(3)
Pembekuan/
Pembatalan Izin Edar
a. tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal
53 ayat (1);
b. selama 12 (dua belas) bulan berturut-turut tidak diproduksi atau
diimpor, dan diedarkan;
c. izin industri farmasi pemilik izin edar dicabut; dan/atau
d. pemilik izin edar melakukan pelanggaran di bidang produksi dan/atau
distribusi obat
21
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam
Peraturan ini akan ditetapkan lebih
lanjut oleh Kepala Badan.
(2) Dengan berlakunya peraturan ini,
BAB XI registrasi yang diajukan sebelum
KETENTUAN diberlakukannya Peraturan ini, tetap
PERALIHAN akan diproses sesuai dengan
Keputusan Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan Nomor
HK.00.05.3.1950 Tahun 2003 tentang
Kriteria dan Tata Laksana Registrasi
Obat
22
Keputusan Kepala Badan
Pengawas Obat dan
Makanan Nomor
BAB XII
KETENTUAN
HK.00.05.3.1950 Tahun
PENUTUP 2003 tentang Kriteria dan
Tata Laksana Registrasi Obat
dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku lagi
23
24
25
26
Bagian Pertama : Nama Obat
Bagian Kedua : Registrasi
Bagian Ketiga : Registrasi Obat Produksi Dalam Negeri
Bagian Keempat : Registrasi Obat Produksi Dalam Negeri
Berdasarkan Lisensi
Bagian Kelima : Registrasi Obat Produksi Dalam Negeri
Berdasarkan Kontrak
Bagian Keenam : Registrasi Obat Impor
Bagian Ketujuh : Registrasi Obat Narkotika
Bagian Kedelapan : Registrasi Obat Khusus Ekspor
Bagian Kesembilan : Registrasi Obat yang Dilindungi Paten
27
Bagian Pertama : Umum
Paragraf Kesatu : Dokumen registrasi
Paragraf Kedua : Tanggung Jawab
Pendaftar
Bagian Kedua : Proses Obat Pengembangan
Baru
Bagian Ketiga : Pra-registrasi
Bagian Keempat : Jalur Evaluasi
29