Anda di halaman 1dari 23

PENUGASAN MATERI ANALISIS SDMK DI

PUSKESMAS GELUMBANG

HJ. EKA YUNIAR, SKM.,M.KES

KELOMPOK 1
1. DWI APRIANTY
2. MELIYANA
3. VIVIN
4. DINA FEBRIANI
5. JENNI
6. FORTINA
7. TRI JOSIH
8. KARTINI
9. LILI PRAYANI
10. LASTARIANI
PENDAHULUAN

• Dalam undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan dinyatakan juga bahwa pembangunan kesehatan

bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat bagi pembangunan sumber daya

manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi. Agar

kondisi itu dapat terwujud diperlukan upaya pemenuhan

kesehatan secara komprehensif yang didukung oleh sumber

daya kesehatan.
• Salah satu sumber daya di bidang kesehatan
yang strategis adalah Sumber Daya Manusia
Kesehatan (SDMK). Tersedianya SDMK yang
bermutu dapatmencukupi kebuutuhan,
terdistribusi secara adil dan merata, serta
memanfaatkan secara berhasil guna dan
berdaya guna untuk menjamin
terselenggaranya pembangunan kesehatan
guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya mutlak
diperlukan secara berkesinambungan.
• Tujuan pembangunan Kesehatan(Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
33 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan
Perencanaan Kebutuhan Sumber daya
Kesehatan) adalah untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber
daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomi.
• Untuk mewujudkan tujuan pembangunan
kesehatan tersebut diperlukan upaya
pemenuhan kesehatan secara komprehensif
yang didukung oleh sumber daya kesehatan,
yang salah satunya melalui penyediaan sumber
daya manusia kesehatan yang memadai dan
merata di setiap fasilitas pelayanan kesehatan
di seluruh wilayah Indonesia,
PROFIL PUSKESMAS

Puskesmas Gelumbang merupakan salah satu Puskesmas yang


terdapat di Kabupaten Muara Enim yang didirikan pada tahun 1970 dan
terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 80 Kecamatan Gelumbang
Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan dengan luas wilayah
489,73 km2. yang meliputi 1 Kelurahan dan 22 Desa dengan jumlah
penduduk 60.743 jiwa.

Puskesmas Gelumbang merupakan Puskesmas Rawat Inap yang


dilengkapi dengan pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) 1x24 jam
dengan jarak tempuh ±108,40 km2 dari Kabupaten Muara Enim
BATAS WILAYAH
Puskesmas Gelumbang terletak di pusat
Kecamatan Gelumbang dengan batas
wilayah sebagai berikut :
1) Sebelah Utara berbatasan dengan
Kec.Muara Belida

2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec.


Kelekar dan Kab. Ogan ilir

3) Sebelah Timur berbatasan dengan Kec.


Sungai Rotan

4) Sebelah Barat berbatas dengan Kab.


Ogan Ilir
Pemetaan Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Gelumbang

Bertempat Tugas

Puskesmas Pustu Poskesdes


Total
No Jenis Tenaga
    TKS  
Kontra TKS TKS Kontra
PNS PNS Kontrak PNS
k k

     
A. Dokter :              

     

1 Dokter Umum 2 1       3
     
C. Perawat Gigi :              

     
10 D.IV Gigi              

     
11 D.III Perawat Gigi 2           2

     
12 SPRG              

     
D. Kebidanan :              

     
12 S.1 Kebidanan              

1    
13 D.IV Kebidanan 4 1 2 2 1   11

22    
14 D.III Kebidanan ( AKBID ) 5 16 4 4 20 12 83

     
15 DI. Kebidanan              

     
E. Kefarmasian :              

     
16 SMF/SAA              

     
17 D.III Farmasi ( AKFAR )              

     
18 S.1 Farmasi   1         1

     
19 Apoteker              

     
20 S.2 Farmasi              
     

F. Kesehatan Masyarakat :              

1    

21 S.1 Kesmas ( SKM ) 2           3

     

22 S.2 Kesmas ( Magister ) 1           1

     

G. Sanitarian :              

     

23 SPPH              

     

24 DIII. Kesling (APKTS/AKL) 2           2

     

25 D. IV Kesling              

     

26 S.1 Kesling              

     

27 S.2 Kesling              
     
H. Gizi / Nutritionis              

     
28 SPAG              

     
29 D.III Gizi 3           3

     
30 D.IV Gizi              

     
31 S.1 Gizi              

     
32 S.2 Gizi              

I. Keterapian Fisik                    
     
33 D.III Fisioterapi              

     
34 D.IV Fisioterapi              

J. Keterapian Medis                    

  a. Rontgen                    
     
35 D.III Rontgen              

     
36 D.IV Rontgen              

  b. Analis Kimia                    
     
37 SMAK              

     
38 D.III Analis Kimia 1 1         2

     
39 D.IV Analis Kimia              
  c. Teknis Gigi                    
     
40 D.III Gigi              

     
41 D.IV Tehnis Gigi              

     
K. Tenaga Non Kesehatan              

     
42 S.2 Non Kesehatan              

     
43 S.1 Non Kesehatan              

     
44 D.IV Non Kesehatan              

     
45 D.III Non Kesehatan              

     
46 D.I Non Kesehatan              

1    
47 SD Sederajat   1         2

     
48 SLTA Sederajat              

1    
49 SLTP Sederajat   2         3

TOTAL 158
Beberapa permasalahan yang sering ditemukan berkaitan perencanan kebutuhan
SDMK antara lain :
1. Adanya penafsiran yang berbeda oleh pemangku kepentingan yang berkaitan dan
para perencana kebutuhan SDMK sehingga menimbulkan keraguan dalam memilih
dan menggunakannya dalam proses penyusunan perencanan kebutuhan SDMK.
2. Belum Optimalnya kapasitas para perencana SDMK dalam merencanakan
kebutuhan SDMK diberbagai tingkatan administrasi pemerintahan.
3. Perencanaan SDMK masih kurang didukung sistem informasi manajemen SDMK
4. Tim perencana SDMK di daerah belum berfungsi secara optimal dalam
perencanaan kebutuhan SDMK
5. Pembinaan perencanaan SDMK secara berjenjang kurang terintegrasi dan belum
berkesinambungan
6. Komitmen pemerintah daerah dalam bentuk dukungan anggaran, peningkatan kapasitas tenaga
perencana SDMK dan dukungan tindak lanjut terhadap dokumen perencanaan kebutuhan SDMK
masih kurang
7. Perpindahan tenaga perencana SDMK yang sudah diatih tentang perencanaan SDMK masih tinggi
8. Perencanaan SDMK tingkat Kabupaten/kota belum menggambarkan perencanaan SDMK untuk
setiap institusi kesehatan diwilayahnya
9. Pelaporan data dan informasi ketersediaan dan kebutuhan SDMK dari institusi kesehatan swasta
belum lengkap dan berjalan sebagaimana mestinya
10. Belum adanya persepsi yang sama antara pemangku kepentingan dalam metode dan alat
perhitungan kebutuhan SDMK
11. Dokumen perencanaan kebutuhan SDMK tidak sepenuhnya sesuai dengan format yang diharapkan
SKPD yang bertanggung jawab dan berwenang dibidang manajemen kepegawaian
12. Jumlah dan kapasitas tenaga perencana SDMK masih rendah
Metode Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK kes)

•Berdasarkan (Permenkes No. 33 Tahun 2015 /


PermenPANRB No. 26 tahun 2011 / Permendagri
No.12 tahun 2008) Metode ABK Kes adalah suatu
metode perhitungan kebutuhan SDMK berdasarkan
pada beban kerja yang dilaksanakan oleh setiap jenis
SDMK pada tiap fasilitas pelayanan pelayanan
kesehatan (Fasyankes) sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya
Metode ini digunakan untuk menghitung semua jenis SDMK dengan
langkah-langkah :
1. Menetapkan fasyankes dan jenis SDMK

2. Menetapkan Waktu Kerja Tersedia (WKT)

3. Menetapkan Komponen Beban Kerja (tugas pokok dan tugas penunjang)


dan norma waktu

4. Menghitung Beban Kerja

5. Menghitung Standar Kegiatan Penunjang

6. Menghitung kebutuhan SDMK per intitusi/fasyankes.


No Jenis SDMK GELUMBANG

Puskesmas GELUMBANG

• Berdasarkan Standar Ketenagaan Minimal Juni Tahun


Jumlah SDMK Saat Ini
2021
Jumlah SDMK Kesenjang Keadaan
(ASN) Seharusnya an

(A) (B) (A)-(B)


K/S/L

1.  Dokter - Ahli Madya 1 1 0 S

2. S
 Dokter Gigi - Ahli Muda 1 1 0

3.  Sanitarian - Penyelia 1 1 0 S

4.  Bidan - Penyelia 10 10 0 S

5.  Perawat - Mahir 9 9 0 S

6.  nutrisionis - Penyelia 2 2 0 S

7. S

 Pranata Laboratorium Kesehatan - Pelaksana Lanjutan 1 1 0

8.  Bidan - Terampil 11 11 0 S
9. S
 Dokter - Ahli Muda 1 1 0

10. S

 Bidan - Ahli Pertama 1 1 0

11. S

 Perawat - Penyelia 2 2 0

12. K

 Sanitarian - Pelaksana Lanjutan 2 2 0

13. S

 Perawat - Terampil 1 1 0

14. S

 Terapis Gigi dan Mulut - Mahir 1 1 0

15. S

 Terapis Gigi dan Mulut - Penyelia 3 3 0

16. K

 Administrator Kesehatan - Ahli Pertama/muda 1 6 -5


17. S

 nutrisionis - Pelaksana Lanjutan 1 1 0

18. K

 Apoteker - Ahli Pertama 0 1 -1

19. K

 Asisten Apoteker - Pelaksana 0 1 -1

20. S

 Bidan - Mahir 13 13 0

21. K

 Penyuluh Kesehatan Masyarakat - Ahli Pertama 0 1 -1

TOTAL 62 50  
Analisis yang berhak Mengikuti
Pelatihan

No Jenis Ketenagaan Jumlah yang Jumlah Kebutuhan


dibutuhkan yang sudah
ada

1 Administrator 6 1 5
Kesehatan
Syarat mengikuti Diklat Adminkes

1. Pendidikan minimal D4/S1 Kesehatan


2. Pangkat serendah-rendahnya Penata
Muda Minimal Golongan III.a
3. Telah Mengikuti Pendidikan dan pelatihan
Prajabatan dan memperoleh surat tanda
tamat Pendidikan dan pelatihan (STTPP)
atau Sertifikat
4. Usia setingi-tingginya 8 tahun sebelum
mencapai batas usia pensiun
Alur
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai