Anda di halaman 1dari 11

PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN

PUSKESMAS RAWAT INAP JATINANGOR TH 2017

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berdasarkan UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan

bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

memungkinan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Dengan demikian kesehatan selain sebagai hak asasi manusia, kesehatan juga

merupakan suatu investasi.

Pembangunan kesehatan pada dasarnya adalah upaya untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan, serta kemampuan setiap orang untuk

dapat berperilaku hidup yang sehat untuk mencapai derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu

perencanaan pembangunan kesehatan yang sistematis, terarah, terpadu dan

menyeluruh, serta dibutuhkan keterlibatan berbagai sektor dan seluruh

komponen bangsa dalam pelaksanaannya.

Puskesmas merupakan salah satu institusi pelayanan publik yang

memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. Dalam era globalisasi

dewasa ini salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Puskesmas

adalah bagaimana meningkatkan kualitas pelayanan yang professional,

memiliki etos kerja yang tinggi, keunggulan kompetitif dan kemampuan dalam

menjalankan tugas serta fungsinya melaksanakan pembangunan kesehatan

sesuai dengan aspirasi masyarakat.

World Health Organization (2006) melaporkan bahwa tenaga kesehatan

memberikan konstribusi hingga 80% dalam keberhasilan pembangunan

kesehatan dan salah satu jalan terbaik untuk menyelesaikan krisis ketenagaan

1
Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan yaitu melalui pendidikan dan

pelatihan, bersama dengan perbaikan kebijakan manajemen SDM (Kurniati

dan Efendi, 2012). Menurut WHO Indonesia termasuk salah satu dari 57 negara

yang menghadapi krisis SDM kesehatan, baik jumlahnya yang kurang maupun

distribusinya. Guna mengatasi krisis termaksud, pengembangan tenaga

kesehatan perlu lebih ditingkatkan yang melibatkan semua komponen

bangsa.

Isu strategis dalam pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya

Manusia Kesehatan (SDMK) yang yang biasa kenal dengan tenaga kesehatan

yang adalah 1). Pengembangan dan pemberdayaan SDMK belum dapat

memenuhi kebutuhan SDM untuk pembangunan kesehatan. 2) Perencanaan

kebutuhan SDMK masih perlu ditingkatkan dan belum didukung dengan system

informasi yang memadai. 3) Masih kurang serasinya antara kebutuhan dan

pengadaan berbagai SDMK. 4) Dalam pendayagunaan SDMK pemerataan

dan pemanfaatan SDMK yang berkualitas masih kurang terutama di DTPK dan

daerah kurang diminati. 5) Pembinaan dan pengawasan mutu SDMK belum

sesuai dengan yang diharapkan serta Sumber daya pendukung masih sangat

terbatas.

Keadaan SDM Kesehatan di Puskesmas Rawat Inap Jatinangor saat ini

masih menjadi maslah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

dimana masih terdapat beberapa tenaga kesehatan yang masih kurang dan

tidak sebanding dengan kunjungan pasien bahkan masih ada tenaga

fungsional kesehatan yang melaksanakan tugas fungsional secara rangkap

karena petugasnya tidak ada. Selain itu juga terdapat tenaga fungsional

tertentu yang jumlahnya sudah overload. Oleh karena itu, untuk menjadi

acuan bagi semua pemangku kepentingan, khususnya bagi Puskesmas Rawat

2
Inap Jatinangor dalam upaya pemerataan kebutuhan tenaga disetiap

tingkatan pelayanan baik di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Polindes

maupun Poskesdes perlu ditetapkan Rencana Kebutuhan dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas Rawat Inap

Jatinangor Tahun 2017 – 2021.

II. TUJUAN

Merupakan rencana jangka panjang dengan maksud memberikan arah

dan acuan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam pengembangan dan

pemberdayaan tenaga kesehatan secara komprehensif dan menyeluruh,

mewujudkan sinergisme dan upaya yang saling mendukung serta melengkapi

antara pemerintah dan masyarakat termasuk swasta yang memiliki

kepentingan terhadap pengembangan tenaga kesehatan.

Sedangkan tujuan khusus dari penyusuan rencana kebutuhan ini adalah

sebagai berikut :

1. Memberikan gambaran singkat tentang ketersediaan SDM Kesehatan

menurut jenis dan jumlahnya di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap

Jatinangor

2. Memberikannga gambaran kecukupan jenis dan jumlah SDM Kesehatan

dibandingkan dengan standar kebutuhan

3. Menjadi acuan dalam rencana Reditribusi, Usulan Formasi dan Distribusi

3
III. KEADAAN SDM KESEHATAN

1. Jenis Fasilitas Kesehatan

a. Distribusi SDM Kesehatan di Puskesmas Rawat Inap Jatinangor

JENIS KEPEGAWAIAN
NO JENIS SDMK Sukwan Lain JUMLAH
PNS PPPK
Dines nya
1 Dokter 1 1 2
2 Dokter Gigi 1 1
3 Perawat 13 8 21
4 Perawat Gigi 1 1
5 Bidan 16 8 1 25
6 Kes. Masyarakat 0 0
7 Kesling 1 1
8 Lab 0 1 1
9 Gizi 1 1
10 Farmasi 0 1 1
34 0 17 3 54

b. Distribusi SDM Kesehatan di Rumah Sakit

JENIS KEPEGAWAIAN
NO JENIS SDMK Sukwan Lain JUMLAH
PNS PPPK
Dines nya
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

4
c. Distribusi SDM Kesehatan di Faskes Swasta.

SDM Kesehatan

.........................

.........................
As. Apoteker
Dokter Gigi
No Nama Faskes Alamat

Sanitarian
Nutrisionis
Apoteker

Prwt Gigi
Perawat

Promkes

JUMLAH
Dokter

Bidan

Lab
1 Klinik IPDN Ds Cibeusi RT 03 RW 03 3 1 4 8
2 Klinik Murah Ds Cibeusi RT 01 RW 01
3 Klinik Insan Medika Ds Cipacing RT 03 RW 07
4 Klinik Padjadjaran Ds Sayang RT 02 RW 02
5 Klinik 24 Jam As Syifa Ds Sayang RT 02 RW 01
6 Klinik 24 Jam Jatinangor Ds Cikeruh RT 04 RW 01
7 Klinik Cikeruh Sehat Ds Cikeruh RT 05 RW 10 1 1 1 3
8 Klinik Utama Vanessa Ds Hgmanah RT 01 /01
9 Klinik Werisa Ds Hgmanah RT 02/ 08
10 RB Harapan Keluarga Ds Cipacing RT 06 RW 07
11 Praktek dr. Intan Ds Cipacing RT 07 RW 17
12 Praktek dr Euis Aliah Ds Cikeruh RT 01 RW 10
13 Praktek dr Hari Ds Cikeruh RT 03 RW 04 1 1 1 3
14 BPM Bd Wini Ds Cileles RT 03 RW 01
15 BPS Bd Rehni Ds Cipacing RT 01 RW 06
16 BPS Bd Lela Ds Cipacing RT 04 RW 07
17 BPS Bd Nina Ds Cipacing RT 01 RW 01
18 BPS Bd Erna Ds Cipacing RT 02 RW 14
19 BPM Bd Erna Widiawati Ds Sayang RT 04 RW 09
20 BPM Bd Hj. Euis. N Ds Hgmanah RT 01/ 07

5
2. Standar Kebutuhan SDM Kesehatan

a. Berdasarkan Analisis Beban Kerja (ABK)

Penghitungan Analisis Beban Kerja akan dilaksanakan pada bulan

Desember 2016 dengan hasil sebagai berikut

SDM Yg
No Staf yang ada JKT Lebih/Kurang Tindak Lanjut
Ada
1 Dokter Ahli Muda 6 2 Kurang 4
2 Dokter Gigi Ahli Madya 2 1 kurang 1
3 Perawat Ahli Muda 16 1 kurang 15
4 Perawat Penyelia 6 6 Sesuai
5 Perawat Pel. Lanjutan 2 3 Lebih 1 Re distribusi
6 Perawat Pelaksana 8 3 Kurang 5
7 Perawat Gigi Penyelia 4 1 Kurang 3
8 Bidan Penyelia 9 6 Kurang 3
9 Bidan Pel. Lanjutan 2 2 Sesuai
10 Bidan Pelaksana 14 7 Kurang 7
11 Nutrisionis Ahli Madya 1 1 Sesuai
12 Nutrisionis 1 1 Sesuai
13 Sanitarian Terampil 3 1 Kurang 2
14 Bendahara JFU 2 0 Kurang 2
Jumlah 76 35 Kurang 41

Berdasarkan hasil perhitungan Beban Kerja, mak Jumlah Kebutuhan

Tenaga (JKT) Kesehatan di Puskesmas Rawat Inap jatinangor adalah 76

orang, sedangkan jumlah SDM yang ada yaitu 35, sehingga terdapat

selisih yaitu Kurang 41. Berdasarkan perhitungan ABK, diketahui juga

bahwa terdapat selisih, yaitu Lebih SDMK 1 orang SDMK Perawat

Pelaksana Lanjutan.

Tindak Lanjut dari hasil perhitungan ABK tersebut kami sampaikan

melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang dengan mengajukan

Permohonan Tenaga SDMK sesuai dengan kebutuhan, dan

merencanakan dalam rekruitmen Pegawai BLUD.

6
b. Berdasarkan Standar Ketenagaan Minimal SDM (PMK 75 Tahun 2017)

Jenis Puskesmas Tipe Perkotaan (Rawat Inap)


No
Ketenagaan
Jumlah SDMK Standar SDMK Kesenjangan
1 2 3 4 5
1 Dokter 2 2 Sesuai
2 Dokter Gigi 1 1 Sesuai
3 Perawat 21 8 Lebih 13
4 Perawat Gigi 1 1 Sesuai
5 Bidan 25 7 Lebih 18
6 Kes. Masy. 0 2 Kurang 2
7 Kesling 1 1 Sesuai
8 Lab 1 1 Sesuai
9 Gizi 1 2 Kurang 1
10 Apoteker 0 2 Kurang 2
11 Ass. Farmasi 1 1 Sesuai
Jumlah 54 28

3. Kesenjangan Jenis dan Jumlah SDM Kesehatan Berdasarkan ABK.

a. Puskesmas Rawat Inap Jatinangor

JML SDMK JML


NO JENIS SDMK KET.
SAAT INI KEBUTUHAN
1 Dokter Ahli Muda 2 6 Kurang 4
2 Dokter Gigi Ahli Madya 1 2 kurang 1
3 Perawat Ahli Muda 1 16 kurang 15
4 Perawat Penyelia 6 6 Sesuai
5 Perawat Pel. Lanjutan 3 2 Lebih 1
6 Perawat Pelaksana 3 8 Kurang 5
7 Perawat Gigi Penyelia 1 4 Kurang 3
8 Bidan Penyelia 6 9 Kurang 3
9 Bidan Pel. Lanjutan 2 2 Sesuai
10 Bidan Pelaksana 7 14 Kurang 7
11 Nutrisionis Ahli Madya 1 1 Sesuai
12 Nutrisionis 1 1 Sesuai
13 Sanitarian Terampil 1 3 Kurang 2
14 Bendahara JFU 0 2 Kurang 2
JUMLAH 54 76

7
b. Faskes Swasta

JML SDMK JML


NO JENIS SDMK KET.
SAAT INI KEBUTUHAN
1 Dokter
2 Dokter Gigi
3 Perawat
4 Perawat Gigi
5 Bidan
6 Kes. Masy.
7 Kesling
8 Lab
9 Gizi
10 Apoteker
11 Ass. Farmasi
JUMLAH

Kebutuhan tenaga dihitung mengacu pada Daftar Susunan Pegawai

(DSP) berdasarkan Standar Kebutuhan Minimal PMK 75 Tahun 2014 dengan

pertimbangan data pendukung yang tersedia baik dari kategori puskesmas,

jumlah pustu maupun data pendukung lainnya.

Masalah SDM Kesehatan di Puskesmas Rawat Inap Jatinangor merupakan

masalah lama yaitu masalah pemerataan SDM Kesehatan, dimana ada

sebagaian jenis tenaga kesehatan yang sudah melebihi standar bahkan

overload seperti Bidan dan Perawat, dan terdapat bebrapa jenis SDM

Kesehatan tertentu yang sama sekali tidak ada seperti tenaga Promosi

Kesehatan dan Apoteker, terdapat juga SDM Kesehatan tertentu yang masih

kurang dari kebutuhan seperti Nutrisionis serta penyebaran yang tidak merata

selain masalah tersebut masalah lain adalah perlunya peningkatan kualitas

SDM Kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan.

8
IV. RENCANA KEBUTUHAN

1. Mekanisme Alur Usulan Kebutuhan SDMK

Mekanisme alur usulan kebutuhan SDMK di Puskesmas Rawat Inap

Jatinangor selama ini dilakukan melalui Dinas Kesehatan Kabupaten

Sumedang untuk selanjutnya di teruskan ke Badan Kepegawaian

Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kabupaten Sumedang. Jika terdapat

formasi baru CPNS Puskesmas hanya memiliki wewenang mengusulkan

sedangkan penetapan penempatan CPNS Kesehatan menjadi wewenang

BKPPD.

2. Menyusun Rencana Rekruitmen SDMK melalui Mekanisme BLUD

Status BLUD penuh yang sudah diterima semua Puskesmas di Kabupaten

Sumedang pada tanggal 1 Januari 2016 memberi peluang bagi

Puskesmas Rawat Inap Jatinangor untuk melakukan rekrutmen tenaga

kesehatan dan kebutuhannya secara mandiri. Rencana Kebutuhan

Pegawai telah disusun dalam Rencana Strategi Bisnis BLUD. Pada Bulan

Agustus 2017 Untuk mengantisipasi kekurangan tenaga medis di puskesmas

khususnya tenaga dokter umum Puskesmas merekrut 1 orang tenaga

dokter.

3. Untuk tenaga non teknis lainnya seperti : Tenaga Administrasi, Cleaning

Service, Pramu Kantor dan Tenaga Sopir di Puskesmas secara umum masih

menggunakan tenaga sukarela bukan PNS.

4. Sebagai upaya terakhir yang dilakukan dalam rangka pemenuhan

kebutuhan SDM Kesehatan di Puskesmas Rawat Inap Jatinangor dengan

menempatkan tenaga sesuai dengan kompotensi yang dimiliki,

peninjauan dan evaluasi tugas pokok dan tambahan dan dengan

9
meningkatkan kemampuan SDM Kesehatan dengan pelatihan atau

pendidikan berkelanjutan baik yang didanai oleh APBD, APBN dan BLUD

Puskesmas.

V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Terdapat kesenjangan SDM Kesehatan di Puskesmas Rawat Inap Jatinangor

antara ketersediaan dan kebutuhan yaitu :

1. Berdasarkan Standar Minimal maka Tenaga Bidan dan Perawat di

Puskesmas Rawat Inap jatinangor sudah melebihi standar yang

ditetapkan dalam Permenkes 75 Tahun 2014. Sedangkan jika dihitung

berdasarkan Analisis Beban Kerja /WISN (Workload Indicator Staf Needs),

maka hanya perawat pelaksana lanjutan saja yang melebihi ABK (perlu

Re distribusi) sedangkan tenaga fungsional perawat lainnya masih

kurang.

2. Puskesmas Rawat Inap Jatinangor belum memiliki tenaga fungsional

Promkes dan Apoteker, tugas sebagai tenaga Promkes dirangkap oleh

tenaga fungsional perawat, sehingga perlu dilakukan rekruitmen

pegawai tersebut.

3. Standar minimal Tenaga Nutrisionis berdasarkan klasifikasi Puskesmas

perkotaan masih kurang 1 orang.

4. Perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan sangat diperlukan dalam

upaya pemerataan kebutuhan tenaga disetiap tingkatan pelayanan

baik di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Polindes maupun Poskesdes

10
B. Rekomendasi

1. Perlu dilakukan rekruitmen terhadap tenaga dokter, Promkes, Apoteker

dan Nutrisionis.

2. Pengembangan kompetensi SDM Kesehatan harus terus dilaksanakan

melalui pendidikan dan pelatihan, rotasi dan mutasi antar unit

pelayanan.

Sumedang, 2 Oktober 2017

Kepala Puskesmas
Rawat Inap Jatinangor

drg. AMIE FITRIAH., MH.Kes


NIP : 19721111 200604 2 017

11

Anda mungkin juga menyukai