PROGRAM GIZI
UPTD PUSKESMAS
RAWAT INAP KOTAKALER
TAHUN 2019
TAHUN 2021
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Tahunan Program Gizi Tahun 2021. Laporan
tahunan ini merupakan akumulasi dari hasil kegiatan bulanan gizi di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Kotalaler Kecamatan
Sumedang Utara tahun 2021.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan
sejawat yang telah membantu pelaksanaan kegiatan program gizi dan
kelancaran penyusunan laporan ini.
Laporan tahunan ini disusun dalam rangka evaluasi keberhasilan
program gizi yang dicapai oleh UPTD Puskesmas Rawat Inap Kotakaler
dan untuk menyajikan kerangka acuan dasar dalam penyusunan rencana
tahunan Puskesmas untuk tahun berikutnya.
Masukan dari Bapak/Ibu sangat saya harapkan demi perbaikan
penyusunan laporan kegiatan tahunan program gizi di tahun yang akan
datang karena laporan ini tersusun dari segala kekurangan yang
disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan dari
penyusun.
Sabila Gantini, S. Gz
NIP. 19890429 201101 2 003
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PMK NO. 23/KEP/M.PAN/4/2001 TENTANG JABFUNG NUTRISIONIS
TUPOKSI DAN URAIAN TUGAS NUTRISIONIS
BAB I PENDAHULUAN
1.1 .............................................................................................. Latar
Belakang ............................................................................... 1
1.2 .............................................................................................. Tujuan
............................................................................................3
1.2.1 .................................................................................... Tujuan
Umum ........................................................................ 3
1.2.2 .................................................................................... Tujuan
Khusus ....................................................................... 3
1.3 .............................................................................................. Manfaat
............................................................................................. 4
LAMPIRAN
Jabatan :
NUTRISIONIS AHLI PERTAMA
URAIAN TUGAS
Menyusun rencana lima tahunan : menganalisis data secara deskriptif
Menyusun rencana tahunan : menganalisis data secara deskriptif
Menyusun rencana triwulanan: menganalisis data secara deskriptif
Menyusun rencana bulanan: menganalisis data secara deskriptif
Menyusun juklak/juknis: menganalisis data
Menyusun standar gizi : menganalisis data standar umum
Menyusun kebutuhan gizi : menganalisis data
Melaksanakan studi kelayakan rancangan
juklak/juknis/pedoman/standar/kebutuhan gizi: menganalisis
Melaksanakan studi kelayakan rancangan
juklak/juknis/pedoman/standar/kebutuhan gizi: menyusun laporan
pelaksanaan studi
Menyusun instrumen pengamatan keadaan gizi: menyusun proposal
Menyusun instrumen pengamatan keadaan gizi: melaksanakan uji coba
Melakukan pengamatan masalah keadaan gizi, makanan dan dietetik:
menganalisis data secara deskriptif
Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya untuk
melaksanakan koordinasi kegiatan gizi, pemantauan dan penilaian keadaan
gizi, pembinaan kegiatan perbaikan gizi, makanan dan dietetik pada
kegiatan kelompok sasaran tertentu, pencatatan dan pelaporan
Melakukan pelatihan bagi pelaksanaan pelayanan gizi, makanan & dietetik
Melakukan invetarisir fisik bahan materi, pangan, peralatan, sarana
pelayanan gizi
Mengukur palpasi di unit wilayah kerja setiap 10 org
Mengumpulkan data deteksi dini kekurangan vitamin A di unit atau wilayah
kerja tahunan
Melakukan penilaian hasil pengumpulan data prevalensi anemia gizi besi
Melakukan penilaian pemeriksaan penunjang (lab., klinis)
Melakukan konsultasi diet khusus dengan 1 komplikasi
Melakukan konsultasi diet KEB berat tanpa komplikasi
Melakukan penyuluhan gizi/diet kelompok
Melakukan pemeriksaan pada penyediaan makanan biasa
Melakukan pemeriksaan pada penyediaan makanan khusus
Melakukan pengawasan harian mutu makanan dan PMT
Menyusun perencanaan diet sesuai penyakit dengan 2 komplikasi
Melakukan penilaian diet klien dalam tim kerja pada kunjungan keliling
Melakukan penilaian terapan dalam bidang gizi dan dietetik: mengolah data
Melakukan rujukan gizi sesuai kasus layanan gizi, makanan, dietetik:
penyakit tanpa komplikasi
Melakukan rujukan tenaga dalam pelayanan gizi, makanan dan dietetik
Memantau kegiatan pengukuran LILA, IMT, Palpasi, sasaran, perawatan gizi
standar
Memantau penggunaan dana kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik
: bulanan
Memantau Penyuluhan gizi, khusus, individu, kelompok (sasaran, macam
dan jumlah penyuluhan sarana)
Memantau konsultasi diet, standar khusus
Mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan gizi (pengukuran TB, BB, umur) di
akhir kegiatan secara deskriptif
Mengevaluasi hasil distribusi pelayanan gizi (vit. A, pil besi, obat gizi) di
desa, kecamatan ditengah dan diakhir tahun
Mengevaluasi dana kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik di desa,
kecamatan diakhir tahun
Mengevaluasi hasil kegiatan PMT : anak sekokah
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan gambaran secara keseluruhan kegiatan program gizi yang
telah dilaksanakan pada tahun 2021.
Ranca Mulya
Puskesmas
Talun
1 Kotakaler 14
2 Talun 7
3 Rancamulya 10
JUMLAH 31
11 Bayi dengan berat badan lahir rendah (BB < 2500 4,6
gram)
12 Bayi usia 6 bulan mendapat ASI ekslusif 40
Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa cakupan balita kurus yang
mendapat makanan tambahan belum sesuai target (0%). Harus lebih
dioptimalkan kembali koordinasi dengan lintas sektor untuk penggunaan
dana Desa/Kelurahan bagi pengadaan PT-pemulihan balita kurus..
3.1.13. Persentase Remaja Putri Mendapat TTD
4.1 Kesimpulan
1) Presentase stunting (pendek dan sangat pendek) pada balita
9,6% sudah mencapai target (21,1%), namun masih perlu
intervensi konvergensi untuk menurunkan angka kejadian
stunting secara bertahap.
2) Presentase wasting (kurus dan sangat kurus) pada balita 3,4%
sudah mencapai target (7,8%), namun masih perlu intervensi
pemberian makanan tambahan.
3) Ditemukan bumil KEK sebanyak 18 orang (4,8%) sudah
dibawah target (14,5%).
4) Pemberian ASI Ekslusif bayi usia kurang dari 6 bulan sebesar
83,9%, sudah diatas target (45%).
5) Bayi yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya
sebesar 673, diatas target (70%).
6) Ditemukan 1 kasus gizi buruk dengan kategori BB/TB sangat
kurus di UPTD Puskesmas Rawat Inap Kotakaler sepanjang
tahun 2021.
7) Pesentase D/S belum mencapai target.
8) Hasil pemantauan garam beryodium tahun 2021 di wilayah
UPTD Puskesmas Rawat Inap Kotakaler sudah mencapai
target.
9) Cakupan ASI Eksklusif tahun 2021 di wilayah UPTD
Puskesmas Rawat Inap Kotakaler sudah mencapai target.
10) Cakupan bayi dan balita yang mendapat kapsul Vitamin A
tahun 2021 di wilayah UPTD Puskesmas Rawat Inap Kotakaler
sudah mencapai .
11) Cakupan pemberian 90 tablet tambah darah (Fe) pada ibu
hamil tahun 2021 di wilayah UPTD Puskesmas Rawat Inap
Kotakaler telah mencapai target.
12) Cakupan ibu hamil KEK sebanyak 18 orang sudah diberikan
PMT bumil KEK 100%.
13) Cakupan pemberian PMT-pemulihan pada balita kurus sudah
masih 0 perlu koordinasi lebih lanjut dengan lintas sektor.
14) Cakupan pemberian kapsul Vitamin A pada ibu nifas tahun
2021 di wilayah UPTD Puskesmas Rawat Inap Kotakaler telah
mencapai target.
15) Cakupan IMD sudah mencapai target.
16) Cakupan BBLR sudah mencapai target.
17) Cakupan balita naik BB belum mencapai target.
18) Cakupan bumil anemia mencapai target.
19) Cakupan memiliki buku KMS mencapai target.
20) Cakupan rematri mendapat TTD belum mencapai target
dikarenakan pandemi.
4.2 Saran
1) Sebaiknya advokasi lintas program dan lintas sektoral
dengan instansi terkait lebih ditingkatkan guna pencapaian
cakupan partisipasi masyarakat.
2) Alokasi PMT-pemulihan balita kurus sesuai sasaran.
3) Kerja sama yang aktif dengan Bidan Desa untuk pencatatan
dan pelaporan TTD ibu hamil agar pemantauan nya dapat
terevaluasi, sehingga menurunkan angka kejadian anemia
pada ibu hamil.
4) Kerja sama dengan pemegang program PKPR untuk
kegiatan pemberian dan monitoring evaluasi TTD rematri,
serta mengaktifkan tenaga di sekolah untuk input distribusi
dan konsumsi TTD by name.
5) Penguatan pencatatan dan pelaporan menggunakan aplikasi
sigizi e-PPGBM dan e-SIMPATI.
6) Perlu kerjasama lintas sektor dalam upaya pencegahan dan
penanggulangan stunting terutama di Kelurahan Talun
dengan masalah gizi yang kompleks.
7) Peningkatan kualitas pelaksanaan kelas ibu hamil dan ibu
balita
PHOTO KEGIATAN PROGRAM GIZI
TAHUN 2021
11 Bayi dengan berat badan lahir rendah (BB < 2500 4,6 1 -
gram)
12 Bayi usia 6 bulan mendapat ASI ekslusif 40 67,5 -
Makanan komersil
Dominan
Variasi bahan makanan
penggunaan fast
di tingkat rumah tangga
food
kurang variatif Ibu yang
Kurang asupan makan bekerja
Cakupan balita ditimbang yang
naik BB tidak tercapai (-33%)
Cakupan stunting (-)
Merasa fast food kaya akan Cakupan wasting (-)
zat gizi karena pengaruh
lingkungan
Pola asuh yang kurang Orang tua/pengasuh
tidak aktif responsif
baik Metode pemasakan
dalam pemberian
makan tidak beragam, terlalu
sering digoreng
ENVIRONMEN METHOD
T
MATERIAL MAN
Teknis ditribusi,
pencatatan dan pelaporan
kurang menarik
ENVIRONMEN MONEY METHOD
T
NO IDENTIFIKASI MASALAH PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
MATERIAL MAN
balita ditimbang yang naik berat beragam 2. Menjelaskan bahwa makanan untuk balita cukup makanan
2. Variasi bahan makanan di tingkat RT kurang keluarga
badannya (N/D’) (Kesenjangan -33%)
variatif 3. Penjelasan bahaya fast food dan makanan komersil/siap saji
-Stunting 3. Penggunaan makanan komersil apabila di konsumsi secara terus menerus
-Wasting 4. Ibu yang bekerja 4. Ibu diharapkan dapat menyiapkan makanan untuk balitanya
5. Dominan penggunaan fast food sebelum berangkat bekerja
6. Merasa fast food memiliki kandungan gizi yang 5. Penjelasan/peyuluhan tentang tumpeng gizi seimbang
lengkap 6. Penyeliaan PMBA
7. Pola asuh yang kurang baik 7. Memberikan contok MP-ASI yang baik dan benar melalui
8. Metode pemasakan kurang variatif, dominan di demo masak
goreng 8. Pembinaan kader PMBA
9. Konseling PMBA
10. Pemantauan pertumbuhan balita melalui e-PPGBM
11. Profiling balita stunting
12. Optimalisasi kegiatan kelas ibu dan balita
13. Kunjungan rumah pemantauan balita rawan
14. Pendampingan baduta stunting
2 Belum tercapainya remaja putri yang 1. Teman sebaya tidak saling mendukung untuk 1. Optimalisasi distribu dan monev TTD rematri ke sekolah
mendapat TTD (Kesenjangan -3%) konsumsi TTD 2. Optimalisasi kegiatan posyandu remaja
3. Pemantauan dan pembinaan rematri dan WUS wilayah kerja
2. Tidak ada dana untuk gebyar minum TTD
3. Teknis ditribusi, pencatatan dan pelaporan
kurang menarik
4. Rematri kurang antusias untuk konsumsi TTD
5. Petugas kurang koordinasi dengan pihak sekolah
6. Kartu kepatuhan tidak tersedia banyak
3 Belum tercapainya cakupan balita kurus 1. Tidak adanya makanan tambahan yang harus 1. Memanfaatkan pekarangan rumah untuk menananm
(BB/TB) yang mendapat makanan didistribusikan tumbuhan yang dapat dikonsumsi sebagai makanan keluarga
(Kesenjangan -85%) 2. Tidak adanya tanaman hidup yang bisa 2. Memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam tumbuhan
dimanfaatkan untuk makanan keluarga agar yang dapat dikonsumsi sebagai makanan keluarga
tidak perlu membeli 3. Menganggarkan pembelian makanan tambahan
3. Tidak ada anggaran untuk pembelian MP-ASI 4. Meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor (pihak
4. Kurang koordinasi dengan pihak Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan)
11 Bayi dengan berat badan lahir rendah (BB < 2500 4,6 1 -
gram)
12 Bayi usia 6 bulan mendapat ASI ekslusif 40 67,5 -
Makanan komersil
Dominan
Variasi bahan makanan
penggunaan fast
di tingkat rumah tangga
food
kurang variatif Ibu yang
Kurang asupan makan bekerja
Cakupan balita ditimbang yang
naik BB tidak tercapai (-33%)
Cakupan stunting (-)
Merasa fast food kaya akan Cakupan wasting (-)
zat gizi karena pengaruh
lingkungan
Pola asuh yang kurang Orang tua/pengasuh
tidak aktif responsif
baik Metode pemasakan
dalam pemberian
makan tidak beragam, terlalu
sering digoreng
ENVIRONMEN METHOD
T
MATERIAL MAN
Teknis ditribusi,
pencatatan dan pelaporan
kurang menarik
ENVIRONMEN MONEY METHOD
T
MATERIAL MAN
ditimbang yang naik berat badannya 10. Variasi bahan makanan di tingkat RT kurang 16. Menjelaskan bahwa makanan untuk balita cukup
variatif makanan keluarga
(N/D’) (Kesenjangan -33%)
11. Penggunaan makanan komersil 17. Penjelasan bahaya fast food dan makanan
-Stunting 12. Ibu yang bekerja komersil/siap saji apabila di konsumsi secara
-Wasting 13. Dominan penggunaan fast food terus menerus
14. Merasa fast food memiliki kandungan gizi yang 18. Ibu diharapkan dapat menyiapkan makanan
lengkap untuk balitanya sebelum berangkat bekerja
15. Pola asuh yang kurang baik 19. Penjelasan/peyuluhan tentang tumpeng gizi
16. Metode pemasakan kurang variatif, dominan di seimbang
goreng
2
3 Belum tercapainya cakupan balita kurus 6. Tidak adanya makanan tambahan yang harus 6. Memanfaatkan pekarangan rumah untuk
(BB/TB) yang mendapat makanan didistribusikan menananm tumbuhan yang dapat dikonsumsi
(Kesenjangan -85%) 7. Tidak adanya tanaman hidup yang bisa dimanfaatkan sebagai makanan keluarga
untuk makanan keluarga agar tidak perlu membeli 7. Memanfaatkan pekarangan rumah untuk
8. Tidak ada anggaran untuk pembelian MP-ASI menanam tumbuhan yang dapat dikonsumsi
9. Kurang koordinasi dengan pihak Desa/Kelurahan sebagai makanan keluarga