Anda di halaman 1dari 20

Perbedaan

Interindividual
Dalam Respon Obat

Kelompok 3 :
Timothy Zefanya Poluan (2234173)
Dini Kurrata Ayuni (22340171)
Agustia Ningay (223401759)
Sri Rezeki (22340171)
Nadia Pratiwi (22340164)
Pipit Apriani (22340170)

KELAS A REGULER
Perbedaan interindividual
dalam respon obat

Perbedaan interindividual dalam respon obat

Secara umum obat merupakan molekul organik dengan


berbagai derajat kelarutan lemak. Untuk membantu
eliminasi, obat harus di ubah dari senyawa larut dalam lipid
menjadi senyawa yng larut dalam air di dalam tubuh dan
ini di lakukan melalui proses metabolisme.
Perbedaan antar individu dalam respon obat
Untk menentukan adanya aktivitas farmakologi,
respon tubuh setiap individu berbeda-beda, hal
tersebut di tentukan dengan empat proses utama
yang menentukan nasib obat :

Absopsi Distribusi

Metabolisme Ekresi
Absorpsi / Penyerapan obat
Obat sering diberikan melalui oral. Setelah obat ditelan
(tablet atau kapsul), obat tersebut harus hancur dan
larut dalam cairan gastrointestinal sebelum di absorpsi. 
Sebgian besar obat diserap di usus kecil tetapi
beberapa obat bersifat asam, sehingga akan larut dan
diserap oleh lambung. Ada empat mekanisme
absorpsi obat
Ada empat mekanisme penyerapan obat
antara lain :

DISFUSI TRANSPORT
01 PASIF 02 AKTIF

Memerlukan energi. Pengangkutan dilakukan


proses di mana sebagian besar obat
dengan mengikat zat hidrofil (makro molekul) pada
diserap dan melibatkan transfer obat
protein pengangkut spesifik yang umumnya berada
menuruni gradien konsentrasi dari usus ke
di membran sel (carrier). Setelah membran
aliran darah tanpa mengeluarkan energi.
diIintasi obat dilepaskan kembali. Glukosa, asam
amino, asam lemak dan zat gizi lain di absorpsi
dengan cara transport aktif.
Ada empat mekanisme penyerapan obat
antara lain :

03
Filtrasi Melalui 04 Pinositosis
Pori
Proses dimana partikel
Pori-pori ada di antara sel itu sangat mikroskopis di encerkan oleh sel
kecil, sehingga hanya senyawa dengan tidak terlalu penting untuk
berat molekul kurang dari 100 yang peyerapan obat.
dapat di serap dengan cara ini, dan
sangat sedikit obat yng berkurang sangat
kecil biasa melewatinya
01

Mekanisme perpindahan molekul Merupakan transpor partikel-partikel


atau zat yang tidak melewati melalui membran semipermeabel yg
selaput membran semipermeable bergerak melawan gradien
dan tidak membutuhkan energi konsentra-si yang memerlukan
energi dalam
bentuk ATP.
Tabel 4. Faktor yang mempengaruhi
penyerapan obat dari saluran cerna

1. Formulasi obat 2. Karakteristik pasien

• Waktu hancur • Ph lumen


• Waktu larut • Waktu pengosongan lambung
• Adanya eksipien • Waktu transit usus
• Luar permukaan saluran cerna
• Adanya penyakit gastrointestinal

3. Adanya zat lain disaluran 4. Karakteristik farmakokinetik


pencernaan obat
•Interaksi dengan obat atau ion lain •Metabolisme obat oleh bakteri
usus
•Metaboisme obat oleh dinding
usus
Rute Alternatif Pemberian Obat
Bukal Rektal

IV, IM &
Inhalasi Perkutan
Pengikat dan
Distribusi
• Setelah di absorpsi, obat di distribusikan melalu aliran
darah ke tempat kerja, seperti ke reseptor, tempat
penyimpanan dalam plasma atau dalam jaringan, dan ke
tempat metabolisme dan ekresi. Obat sering terikat oleh
protein plasama dan albumin.

• Pada dasarnya obat juga dapat mengikat protein fase


akut, seperti al-glikoprotein. Kekutan yang terlibat dalam
pengikatan protein termasuk ikatan ionic dan hydrogen.
Dan bisa di lihat pada table 5, beberapa obat seperti (tolbutamide, naproxen
atau indomethacin, akan mengkat kedua tempat, sedangkan obat lain hanya
akan mengikat salah satu tempat.

Site 1 (‘warfarin site’) Site 2 (‘diazepam site’)

Drug % bound Drug % bound


“Voici une citation. Des mots pleins de sagesse
que quelqu'un99d'important
Warfarin
a dit et qui peuvent
Diazepam 98
Furosemid 91-99 Ethacrynic acid 85
inspirer le lecteur.”
Nalidixic acid 93-97 Cloxacilin 85

Phenytoin 87-93 Probenesid 85-95


-Quelqu'un
Tolbutamide
de Célèbre
95-97 Tolbutamide 95-97

Naproxen 89-99 Naproxen 98-99


Indimethacin 92-99 Indomethacin 92-99
Metabolisme Obat
 Metabolisme obat terutama terjadi di hati tempat metabolisme
obat lainnya adalah dinding usus, ginjal, paru, darah ,otak ,kulit,
dan lumen kolon (oleh flora usus).

Mercure
 Tujuan Vénus obat non polar
metabolisme obat adalah untuk mengubah
Mercure est la planète la plus Vénus a un beau nom et est la
( larut lemak) menjadi
petite du système solaire. Elle
polar( larut air ) agar dapat di ekskresi
deuxième planète à partir du
n’est qu’un peu
melalui plus grande
ginjal Soleil. Elle est chaude
atau empedu, Laju metabolisme et a une
suatu obat pada
que la Lune atmosphère toxique
setiap individu biasanya ditentukan secara genetic, tetapi dapat
di pengaruhi oleh faktor lingkungan.
Tabel 6. Faktor yang mempengaruhi metabolisme obat

Faktor Respon

Usia: Penurunan laju metabolisme obat


Lanjut usia
Lingkungan Peningkatan laju metabolisme obat dngan
paparaninsektisida di tempat kerja.
Merokok Peningkatan laju metabolisme obat

Diet Peningkatan laju metabolisme obat dengan diet rendah


karbohidrat berprotein tinggi penurunan laju metabolisme
obat pda malnutrisi
Alkohol:
Akut Penghanmbatan metabolisme obat
kronis Peningkatan laju metabolisme obat
Obat obatan Dapat meningkatkan atau menurunkan laju metabolisme
(ind-uksi atau penghambat enzim)
Faktor yang mempengaruhi
METABOLISME TUBUH

01 Kemampuan untuk metabolisme obat dapat berkurang seiring


dngan bertambahnya usia, tetapi ini merupakan proses bertahap
dan perubahan yang terlihat kecil di bandingkan dengan perbedaan
keseluruhan antar individu dalam metabolisme obat yang di
ketahui terjadi.

Diet tinggi protein, rendah karbonhidrat akan meningkatkan laju


metabolisme obat dan rendah protein, diet tinggi karbonhidrat
02
dapat menghambat metabolisme obat, pada malnutrisi ekstrim laju
metabolism obat berkurang.
Faktor yang mempengaruhi
METABOLISME TUBUH

03 penggunaan alcohol secara berlebihan pada satu waktu, akan cenderung menghambat
metabolisme obat.

Pemberian bersamaan dengan obat lain mempengaruhi laju metabolisme obat dan ini mungkin 04
merupakan faktor lingkungan yang paling penting dalam praktik klinis. Sejumlah obat diketahui
dapat meingkatkan laju metabolism obat pada manusia ( menginduksi enzim) dan ini Bersama
dengan obat-obatan yang menghambat metabolism obat.
EKSRESI

Ekskresi obat merupakan


eliminasi/pembuangan obat dri
tubuh. Sebagian besar obat di buang
dari tubuh oleh ginjal dan melalui
urine. Obat juga dapat di buang
melalui paru-paru, eksokrim
( keringat, saliva, payudara), kulit
dan taraktus intestinal.
Tabel 7. Obat yang diketahui dapat menghambat
atau menginduksi
metabolisme obat pada manusia

Inhibitors Inducers
Alluopurinol Barbiturates
Simetidin Carbamazepine
Sulthiame
Chloramphenicol Glutethimide
Phenylbutazone Phenytoin
Vous pouvez entrer un sous-titre ici si vous en avez besoin
Sulthiame Rifampicin
Eksresi obat melalalui Ginjal

Organ terpenting untuk eksresi obat


adalah ginjal. Eksresi melalui
ginjal akan berkurang bila terdapat
gangguan fungsi ginjal pada pasien
dengan gagal ginjal perlu di berikan
pengurangan dosis obat.
Eksresi obat melalui empedu
Obat dapat dieksresikan oleh sel hati ke dalam
empedu, ekresi obat melalui empedu masuk
kedalam usus dan keluar bersamaan dengan feses

Eksresi melalui paru


Eksresi melalui paru terutama untk eliminasi gas
anestetik umum

Eksresi obat melalui asi,saliva,keringat,air


mata,kuku dan rambut
Terimakasi

Anda mungkin juga menyukai