Anda di halaman 1dari 5

FARMAKOKINETIKA

 Kalo anda merasa demam, sendi dan badan sakit pegal linu, batuk & pilek, leher sakit,
mual sudah 2-3 hari, apa yg harusnya dilakukan?
- Anda cari obat, pergi ke dokter, mengeluh ke orang lain, istirahat atau yg tradisional
dengan pijat, minum jamu dll
- Dalam kedokteran, yang mempelajari obat adalah farmakologi

 Apa itu farmakokinetik?


- Ilmu yang mempelajari, absorbsi, distribusi penyebaran dalam tubuh, metabolisme obat
tersebut dan ekskresi/eliminasi dari obat (A-D-M-E). Artinya, apa yang dikerjakan oleh
tubuh kita terhadap obat yang kita minum

 Proses farmakokinetik
- Obat yang kita minum, akan mengalami absorbsi (dimana obat” tsb masuk ke dalam
darah).
- Setelah obat tsb masuk ke dalam darah, obat akan didistribusikan (tapi di proses distribusi
itu, ada 2 kemungkinan. Apakah dia bebas tidak terikat pada protein atau terikat pada
plasma protein).
- Setelah itu, akan mengalami metabolisme (misalnya pada hati, obat tsb akan dirubah
mungkin terlalu toksis, berubah jadi detoksifikasi dendrit hepar).
- Atau langsung ada yang timbul di jaringan, atau menuju ke tempat” dimana obat tsb
diperlukan.
- Kemudian akan dikeluarkan dalam waktu tertentu dari dalam tubuh

 Absorbsi
Adalah, masuknya obat dari tempat dia diberikan menuju masuk dalam sirkulasi. Obat tsb
harus menembus membran, sebelum sampe ke sirkulasis. Kecepatan dan banyak obat
yang diabsorbsi tergantung dari cara pemberiannya.
Caranya : Oral, Parenteral (secara injeksi, Inhalasi, Transdermal, Transmucosal) &
Topical (ditempelkan kek salonpas tapi isinya obat aktif yang akan diserap kulit menuju
kapiler baru ke sirkulasi)
- Proses :
1. Transfer pasif :
Difusi : Tergantung Konsentrasi obat (makin tinggi makin banyak), kelarutan dalam
lemak, ionisasi obat (bila pH = pKa, berarti 50% terionisasi dan 50% tidak
terionisasi)
Filtrasi : obat masuk melalui pori” sel yang ada. Obat yang mudah larut dalam air
selalu mudah difusi dan besar molekulnya (<100, akan menembus membran pori”
lebih mudah). Diameter pori” (7 derajat A)
2. Transfer dengan membutuhkan mediator : Transport aktif (Primer & Sekunder) &
facilitated difusi
Transfer obat akan menembus membran sel memerlukan energi dan carier pembawa.
Carier yang dimaksud : Protein Spesifik
Obat”/substansi yang memiliki metabolit alami (levodopa, asam amino, besi dll) akan
mudah dilakukan
3. Endositosis & Eksositosis :
Fagositosis (dimakan) Jd obatnya dimakan,
Endositosis
Membutuhkan fasilitator (untuk membawa masuk kedalam jaringan)
- Tujuan
Parenteral : Distribusi sirkulasi untuk mendapatkan efek sistemic
Enteral (oral) : Membawa ke saluran cerna, dia diserap ke hepar, dari hepar dia nnt
dibawa ke jantung, dari jantung baru di sirkulasikan.
Topical : Ditempel

 ENTERAL (Oral)
Absorbsi obat melalui oral, harus mengalami :
1. Disintegrasi dan disolusi waktu
2. Formulasi
3. Ukuran partikel
4. Kelarutan dalam lemak
5. PH yang kaitannya dengan ionisasi
6. Area dan Vaskularisasi
7. Motilitas gastrointestinal (GIT)
8. Ada/tidaknya makanan dalam GIT
9. Penyakit” di saluran cerna atau tidak terutama di GIT
10. Metabolisme dalam saluran cerna/tidak (Frist-pass metabolism)

 METABOLISME
First-pass metabolism
= Metabolism obat yang dilakukan pada saat dia melalui proses penyerapan. Jadi dalam
proses absorbsi, dia mengalami proses metabolisme baru bisa diubah (Presystemic
metabolism).
= Prinsip metabolisme : Mengubah sesuatu menjadi lebih lunak. Kalo saat itu terlalu
toksis, maka akan dirubah supaya tidak membahayakan tubuh (menetralisir)
- Tiap individu prosesnya berbeda
- Merupakan faktor pokok pada pemberian oral
- Untuk obat yang mengalami first pass metabolic, tidak boleh diberikan per oral.

 PARENTERAL
- Rute melalui intravena (obat lgsg masuk ke sirkulasi darah)
- Injeksi dengan cara lain msh perlu waktu untuk masuk ke sirkulasi, tapi Absorbsi jauh
lebih cepat dibanding Per Oral.
- Per oral : lambat mencapai titik optimal
- I.V : Dari tinggi makin lama makin turun
- Tidak melalui sel cerna tapi langsung pada jaringan/cairan/darah
- Injeksi, Inhal, Transdermal, Transmucosal

 BIOAVAILABILITY
- Sebelum obat dipasarkan, dilakukan uji bioavailibility.
- Fraksi dari obat yang dapat dicapai pada sistem sirkulasi setelah pemberian administrasi
dengan berbagai cara
- I.V Bioavailability nya : 100% krn lgsg didalam darah
- I.m/s.c. Injeksi, sub lingual : terserap cukup baik 75%
- P. Oral : Lebih lambat absorbsi nya. (Ex : Chlortetracyclin 30%, Carbamazepine 70%,
dll)
- Transdermal : Absorbsi lambat, tapi dapat 80-100%
- Rumus : AUC (Oral)/AUC (I.V.) x 100

 BIOEQUIVALENCE :
- Dipake untuk menentukan obat”yang struktur kimianya sama tapi merknya beda
- Obat A dan B : Bioavailibilitynya sama, kecepatan absorbsi sama. Artinya, Obat A
Bioequivalent dengan obat B

 DISTRIBUTION (Proses ke2, setelah masuk dalam darah)


- Obat > Absorbsi > Sirkulasi Sistemik > Distribusi ke jaringan” dan organ
- Untuk mencapai tujuan terapi (Site of Action), maka harus mengalami distribusi ke
sirkulasi
- Dalam sirkulasi ini, ada obat yang bebas dan ada yang terikat protein. Sebetulnya yang
berefek pada sel jaringan/organ adalah obat yang bebas.
- Maka dari itu, ada istilah High-Bound Protein Binding(Ikatan dengan protein kuat) &
Low-Bound Protein Binding(Ikatan dengan protein lemah)
- Rumus : Fraction Unbound : Konsentrasi Obat / Total Konsentrasi
- Mengukur Konsentrasi Obat : stlh minum obat, minum 100mg. Kita liat, yang tidak
terikat ada brp didalam darah
- Over Dosage – Intoksikasi akibat Interaksi High-Bound dengan Low-Bound
- Tempat penyimpanan : Jaringan lemak(Obat yang tertimbun : Na Thiopentone
Benzodiazepin) , otot(Emetine), tulang(Tetracyclin Lead), retina(Chloroquine), kelenjar
tiroid(Iodine)
- REDISTRIBUTION : Distribusi dari organ satu ke organ lain (Liat contohnya di ppt
rekaman kelas)
- BLOOD-BRAIN BARRIER (BBB) Liat di ppt jg untuk penjelasannya
- Lokasi yang sulit dicapai obat :
Cerebro Spinal Fluid (CSF)
Jaringan Limfoid
Ocular fluids
Pleural Fluids
Synovial Fluids
Tulang
Placenta (pada blok reproduksi)
- VOLUME of DISTRIBUTION (Vd) : Volume untuk mengakomodasi jumlah obat yang
masuk
Rumus : Jumlah obat dalam tubuh/konsentrasi yang ada pada plasma
Cth : Bila obat yang diberikan 500mg, dan konsentrasi di plasma : 10mg/L, maka Vd =
50L
Prinsip Vd penting saat menangani kasus keracunan
Obat yang High-Bound drug, Vd nya kecil
Obat dengan Vd kecil, dapat menjadi Vd besar (aminoglikosida)

 METABOLISM (Biotransformation)
- Adalah proses biokimia yang dialami oleh obat dalam tubuh
- Prinsip : Setiap substansi asing(termasuk obat) jika masuk kedalam tubuh akan
mengalami Proses Inaktivasi & Eliminasi
- Merupakan Mekanisme Pertahanan Tubuh, Proses merubah menjadi lebih polar, larut
dalam air sehingga mudah diekskresikan dari tubuh
- Lokasi : Hepar (utama), Ginjal, gastrointestinal (mucosa), Pulmo, Darah dan Kulit
- Bentuk pertahanan tubuh : Obat yang aktif mengalami metabolisme menjadi inaktif dan
mudah dieliminasi
- Dampak biotransformasi obat :
 Obat Aktif menjadi inaktif : Lignocaine, Chloramphenicol, Ibuprofen
 Obat aktif menjadi metabolit aktif :
Primidone > Phenobarbitone
Digitoxin > Digoxin
Diazepam > Oxazepam
Allopurinol > Alloxanthine
 Inaktif obat menjadi metabolit aktif :
Levodopa > Dopamine
Prednisone > Prednisolon
Enalapril > Enalaprilat
Bacampisillin > Ampicillin
- Reaksi biotransformasi oleh katalisasi enzym spesifik disebut Enzim Mikrosomal
- Enzym Mikrosomal berfungsi ganda : Sistem Oksidasi dan/atau Monooksigenase dan
memerlukan : NADPH dan Oksigen
- Ada 2 Enzym Mikrosomal yang pokok pada reaksi Oksidasi-Reduksi :
 NADPH-cytochrome P-450 reductase
 Cytochrome P 450 (CYP/P450) suatu hemoprotein.
Notes : CYP3A4 salah satu enzim metabolism sekitar 50% obat pada hepar
- Fase 1 metabolite : Reaksi non-synthetic
 Oksidasi
 Reduksi
 Hydrolisis
- Fase 2 Metabolite : Reaksi Synthetic
 Konjugasi Glukoronidase
 Asetilasi ; Methylasi
 Konjugasi : Gluthation
 Sulfat : Aminoacidm
Baru di ekskresikan
- Enzym Mikrosomal > Cytochrome P450
 Inhibitor & Inducer
- Faktor” yang mempengaruhi Metabolisme/Biotransformasi :
 Variasi genetik
 Interaksi Obat
 Environmental Pollutans (asap rokok > enzym inducer)
 Usia (Usia ekstrem. Aktifitas enzym metabolisme rendah > dpt mengakibatkan
INTOKSIKASI)
 Penyakit Hepar (Fungsi dan peran Enzym Metabolism terganggu)

 EKSKRESI (Obat dikeluarkan dalam tubuh)


- Organ Ekskretor :
 Ginjal
 Gastrointestinal
 Sistem Hepato-Bilier
 Paru-paru
 Saliva, Keringat, Asi (Relatif kecil)
- Renal Excretion
3 Proses di ginjal :
 Filtrasi Glomeruler
 Sekresi melalui tubular aktif
 Reabsorbsi Tubular passive
- Gastrointestinal & Hepato-Biliary Excretion :
 Tidak diabsorbsi diekskresi bersama feses
 Obat yang bersifat asam-basa dan molekul tidak terionasasi, ditransfer ke empedu
 Yang mengalami konjugasi dan larut dalam air diekskresi melalui empedu
 Beberapa obat akan mengalami : Enterohepatic Circulation. Setelah diekskresi ke
usus, sesampainya di bagian bawah akan mengalami reabsorpsi kembali ke HEPAR
- Pulmonary Excretion :
 Organ eliminator untuk obat yang berbentuk : Gas/cairan yang Volatile (Obat general
anestesi ; Alkohol)
 Tergantung pada derajat respirasi dan aliran darah dari dan ke paru
 Dipakai untuk uji mabuk-alkohol pengendara mobil yang minum alkohol
- Rute Excretion lainnya :
 Saliva : Rasa yang unik (phenytoin ; clarithromysin) rasa metal (metronidazole;
metoclopramide; disulfiram)
 Kelenjar Keringat : Iodida; rifampisin; dan metal berat
 ASI : nnt blok reproduksi

 CLINICAL PHARMACOKINETICS
- Peran farmakokinetik di Klinik :
 Pemilihan – seleksi obat
 Pengaturan/frekuensi – penetapan dosis dan durasi
 Mendapatkan efek yang optimal
- Parameter PK :
 Bioavailability (F)
 Volume of Distribution (Vd)
 Clearance (Cl) KALO MW LIAT RUMUS, ADA DI PPT
 T1/2 ; Cmax KALO MW LIAT RUMUS, ADA DI PPT

Anda mungkin juga menyukai