Anda di halaman 1dari 10

PEMBINAAN PETUGAS PARKIR BERLANGGANAN

RABU, 9 NOVEMBER 2022 BERSAMA DINAS


P E R H U B U N G A N K A B U P AT E N T U L U N G A G U N G

A. S E P U T A R O T O R I T A S S AT U A N P O L I S I P A M O N G
P R A J A K A B U P AT E N T U L U N G A G U N G
B. S D M / S U M B E R D A YA M A N U S I A YA N G H A N D A L
DAN PROFESIONAL
C. H U B U N G A N K E L E M B A G A A N A N T A R A S AT P O L P P
D E N G A N D I N A S P E R H U B U N G A N K A B U P AT E N
TULUNGAGUNG
D. P E N U T U P
 
A. SEPUTAR OTORITAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TULUNGAGUNG
A.1. Mobilitas SATPOL PP
1. Tugas, fungsi dan kewajiban Satpol sebagaimana diatur dalam Perbub No. 72 Tahun 2011
yakni “ membantu tugas Kepala Daerah untuk menciptakan suatu kondisi daerah yang
tentram, tertib dan teratur sehingga penyelenggaraan roda pemerintahan dapat berjalan
lancar dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan aman. Yang mempunyai
tugas pokok menegakkan Perda, Perbub, Keputusan Bupati, menyelenggarakan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat”.
2. Secara organisasi tertuang dalam Perda No. 17 Tahun 2011 yang dalam hal ini lebih
mengatur struktur organisasi dan sistim tata kerja. Maka kedudukannya Satpol PP
dipimpin oleh seorang Kepala Kesatuan yang berada di bawah dan bertanggunjawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
3. Dalam pelaksanaan tugasnya Satpol PP berpedoman Standar Operasinal Prosedur /
SOP yakni merupakan acuan bagi Satpol PP dalam melaksanakan tugas untuk
meningkatkan kepatuhan dan ketaatan masyarakat terhadap peraturan daerah, peraturan
kepala daerah dan keputusan kepala daerah serta menyelenggarakan ketertiban umum
dan ketentraman masyarakat yang diatur dalam Permendagri No. 54 Tahun 2011
4. Selain keberadaan anggota dalam satuan organisasi, maka untuk tertib administrasi,
pembinaan dan pengawasan terhadap pelanggaran peraturan daerah diangkatlah Penyidik
Pegawai Negeri Sipil / PPNS untuk pelaksanaan tugas penyelidikan dan penyidikan, hal ini
diatur dalam Permendagri No. 03 Tahun 2019.
A.2. Tindakan Pengendalian
1. Sumber Data/ Informasi
Merupakan aspek penting untuk melaksanakan pengendalian
dan pengawasan penyelenggaraan terhadap ketertiban umum dan dilakukan
apabila telah terjadi, ada indikasi, telah atau ada potensi akan terjadi
pelanggaran ( Pasal 26 Perbub No. 10 Tahun 2016 ) yang didasarkan antara
lain : temuan monitoring, temuan supervise, pemberitahuan media massa,
temuan patroli dan temuan razia oleh Satpol PP maupun aparat penegak
hukum, dalam hal ini setiap orang atau badan yang melihat, mengetahui dan
menemukan terjadinya pelanggaran atas ketertiban umum harus melaporkan
kepada petugas yang berwenang.
Setiap data atau laporan atas terjadinya suatu tindak pelanggaran yang
disampaikan masyarakat paling lama dalam waktu 7 x 24 jam wajib
ditindaklanjuti oleh SKPD terkait.
Petugas yang tidak menindaklanjuti laporan secara hukum atas
pelangggaran dikenakan hukuman disiplin kepegawaian ( PP No.94 Tahun
2021 ).
Dan untuk diketahui dalam melaksanakan tugas penindakan pelanggaran
Satpol PP Tulungagung senantiasa melaksanakan asas “ Praduga tak bersalah. “
2. Kewenangan Satpol PP sesuai Pasal 23 Perbub No. 10 Tahun 2016
antara lain :
Penjagaan / pengamanan, monitoring, supervisi, penertiban,
peringatan lisan atau tertulis, patroli lapangan, razia, pengusiran,
pengahalauan, pembongkaran, penghentian kegiatan, pengendalian
lapangan, pemusnahan, pembersihan, pencopotan/ pelepasan,
pencabutan dan penyitaan. Dalam hal ini pula Satpol PP dapat
berkoordinasi atau bekerjasama dengan instansi pemerintah.
B. SDM/ SUMBER DAYA MANUSIA YANG HANDAL DAN PROFESIONAL

B.1. Pengertian Parkir


Menurut Poerwadarminta, parkir adalah tempat pemberhentian kendaraan beberapa saat.
Menurut Sukanto, parkir adalah memberhentikan dan menyimpan kendaraan untuk
sementara waktu pada suatu ruang tertentu. Ruang tersebut dapat berupa tepi jalan,
garasi atau pelataran yang disediakan untuk menampung kendaraan tersebut.
Menurut Warpani parkir adalah tempat menempatkan atau memangkal dengan dengan
memberhentikan kendaraan angkutan/barang (bermotor maupun tidak bermotor) pada
suatu tempat dalam jangka waktu tertentu.
Menurut PERDA Kabupaten Tulungagung Nomor 10 tahun 2011 tentang penyelenggaraan
perparkiran di kabupaten Tulungagung BAB 1 Pasal 1 ayat :
19. Parkir adalah keadaan kendaraan berhenti atau tidak bergerak untuk beberapa saat dan
ditinggalkan pengemudinya.
20. Parkir berlangganan adalah pemungutan retribusi parkir dengan jumlah uang yang telah
ditentukan dalam jangka waktu tertentu.
21. Parkir insidental adalah parkir yang muncul pada waktu ada kegiatan/ keramaian di
wilayah Kabupaten Tulungagung.
B.2. Kewajiban Petugas Parkir
Menurut PERDA Kabupaten Tulungagung Nomor 10 Tahun 2011
tentang penyelenggaraan perparkiran di kabupaten Tulungagung BAB V
Pasal 15 berbunyi:
a) Memberikan pelayanan masuk dan keluarnya kendaraan di tempat parkir yang
menjadi tanggung jawabnya.
b) Menjaga ketertiban dan kelancaran terhadap kendaraan yang diparkir di
tempat parkir yang menjadi tanggung jawabnya.
c) Menyerahkan karcis parkir yang masih berlaku kepada pemakai tempat parkir
bagi pemakai yang kendaraannya memiliki plat nomor dari luar kabupaten
Tulungagung, dan menerima pembayaran retribusi parkir sesuai dengan tarif
parkir yang ditetapkan.
d) Mematuhi batas –batas parkir atau petak parkir yang telah ditetapkan.
B.3. Sanksi Administrasi Terhadap Petugas Parkir
Tertuang dalam BAB XIV pasal 45 ayat 3 yang berbunyi :
Petugas parkir yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam
pasal 15 selain sanksi teguran lisan dan peringatan tertulis dapat dikenakan sanksi berupa
pemberhentian sebagai petugas parkir.

B.4. Beberapa Hal Yang Harus Diketahui Petugas Parkir Antara Lain :
1. Pelatihan.
Menurut Andrew F. Sikula dalam Mangkunegara (2000:43) pelatihan adalah
sesuatu proses pendidikan jangka pendek dengan menggunakan prosedur yang
sistematis dan terorganisir, sehingga karyawan operasional belajar pengetahuan teknik
pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu, ( Untuk mendapatkan Sertifikat / Surat
Tugas) .
2. Kesiapan Mental

Kesiapan mental sangat diperlukan karena merupakan tugas lapangan maka


banyak hal yang harus dihadapi.
3. Attribut/ Seragam
Menurut KBBI tanda kelengkapan (berupa baret, lencana, dan sebagainya): setiap angkatan di
lingkungan TNI memiliki -- sendiri; 2 ki lambang: -- keadilan ialah pedang dan timbangan; 3 sifat
yang menjadi ciri khas (suatu benda atau orang): berani dan jujur adalah -- seorang kesatria; 4
a Ling penjelas; b adjektiva yang menerangkan nomina dalam frasa nominal; c kata berkelas tertentu
yang mempunyai fungsi menerangkan nomina dalam frasa nominal,
misalnya sekarang dalam pemuda sekarang; 5 kategori variabel kualitatif (seperti laki-laki atau
perempuan menunjukkan jenis kelamin); 6 Ark ciri atau sifat yang terdapat pada setiap benda
purbakala, yang dapat dijadikan dasar untuk menentukan kelompok.
4. Human Error / Kesehatan Fisik
Menurut Merriam-Webster, human error adalah kesalahan yang dilakukan oleh manusia dan
bukannya mesin antara lain : mengabaikan keselamatan, kurang serius menyelesaikan pekerjaan,
terlalu lelah, kurang pelatihan dan tingkat kecepatan pekerjaan.
5. Ketegasan / Semangat
Menurut KBBI Ketegasan adalah kejelasan; kepastian; keterangan yang jelas (pasti)
6. Kedisiplinan
Menurut Suharsimi Arikunto (1980: 114), Disiplin adalah kepatuhan seseorang dalammengikuti
peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya tanpa
adanya paksaan dari pihak luar.
7. Kepekaan Kondisional
Artinya petugas parkir harus bisa membaca situasi lapangan dan karakter pemilik kendaraan agar
pelaksanaan tugas bisa maksimal dan dapat diterima dengan baik.
8. Humanis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Humanis adalah orang yang
menjunjung tinggi dan memperjuangakan kehidupan masyarakat yang mengedepankan asas
perikemanusiaan dan mementingkan kepentingan umat manusia. Humanis memiliki anggapan
bahwa manusia adalah objek yang paling penting.

C. HUBUNGAN KELEMBAGAAN ANTARA SATPOL PP DENGAN DINAS PERHUBUNGAN


KABUPATEN TULUNGAGUNG
Termuat dalam Pasal 22 Perbub No. 10 Tahun 2016 yakni Satpol PP sesuai tugas dan
fungsinya selalu bekerjasama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, hal
mana Satpol PP sebagai penanggungjawab utama dan didalamnya ada Penyidik Pegawai
Negeri Sipil (PPNS) dengan sistim kerja tidak meninggalkan koordinasi atau bekerjasama
sesuai tanggungjawab masing - masing
D. PENUTUP
SEKIAN, MOHON MAAF, SEMOGA BERMANFAAT DAN
“ TERIMA KASIH ”

Tulungagung, 9 November 2022


Dibuat oleh :
Kasi Binluh Satpol PP Kab.Tulungagung

Ttd.
 
KABUL NURKUAT,.S.H.
Penata Tingkat I
NIP. 19710701 199502 1 002  

Catatan :
-Sumber didapat dari googling internet dan beberapa perda dan perbup Kabupaten
Tulungagung
-Untuk pengisian materi giat di Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung
Rabu, 9 November 2022 di Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung

Anda mungkin juga menyukai