Genetika dan
Imunonologi
Kelompok 4
1. Eulis Ardiyanti Sari 112225046
2. Atika 112225047
3. Febi Pramuji Lestari 112225048
4. Desak Putu Eka Heny Hayudha 112225049
5. Seif Firinda 112225050
6. Armalla Roslina S 112225051
7. Siti Fatimah 112225052
8. Raden Fadhila Fatin 112225053
9. Mulia Dian Sumbawati 112225057
10.Siti Marufah 112225058
11.Siti Nurul Komariyah 112225059
12.Elisantri Rambu Saja Engalikka 112225060
13.Yublina Rambu Mbali Idi 112225061
14.Elisabet Br Sebayang 112225064
Asuhan Pra-Konsepsi
Mengoptimalkan output kehamilan, melalui perencanaan konsepsi dan
mengidentifikasi serta mengelola penyakit yang ada. Hal ini dapat
mengurangi potensi efek buruk dari penyakit yang sudah ada
sebelumnya pada ibu dan janin.
Diantara konseling pra konsepsi meliputi : riwayat genetik dan imunologi.
A
GENETIKA
a. Skrining Genetika Prenatal
Tujuan Indikasi
Menilai apakah pasien berada pada Rutin dilakukan untuk wanita yang
resiko memiliki janin yang dipengaruhi terdapat riwayat NTDs, Down
oleh kelainan genetik. Pada tes ini Syndrome, dan Trisomi 18, dan individu
hanya menilai resiko bahwa seorang dari etnis tertentu yang berpotensi
anak akan memiliki penyakit genetik, sebagai carrier suatu penyakit.
tes diagnostik akan dilakukan jika tes
skrining positif.
Beberapa skrining penyakit genetika yang
dilakukan berdasarkan etnis antara lain :
Tujuan Contoh
Skrining serum pada Sindrom Down menggunakan 2
Mendeteksi resiko Down Syndrome, biomarker yaitu free atau total hCG, dan pregnancy-
Trisomy 18, dan Trisomy 13 yang associated plasme protein A (PAPP-A) Naiknya kadar hCG
berkembang pada janin. Keuntungan dan turunnya kadar PAPP-A berhubungan dengan Sindrom
skrining pada trimester pertama adalah Down (ACOG, 2016). Selain itu dapat juga dilakukan
skrining USG yaitu dengan mengukur Nuchal Transparency
bahwa tes dilakukan cukup awal (NT) pada usia kehamilan 10-13 minggu. Peningkatan
sehingga keputusan dapat dibuat untuk ukuran NT menjadi tanda awal dari berbagai kelainan
melanjutkan kehamilan atau tidak. genetic, kromosom, dan structural.
Kejadian penyakit genetik di
Indonesia
✔ Kelainan genetik murni yang ditemukan di RSUD Serang selama
waktu 2007 – 2010 adalah trisomi autosom yaitu Sindrom Down
sebanyak 2 sampai 4 kasus setiap tahun dapat dipengaruhi oleh faktor
genetik yang ditemukan dengan jumlah kasus tiga terbanyak adalah
asma, hipertensi primer dan schizophrenia.
✔ Frekuensi penyakit genetik dan penyakit yang dapat dipengaruhi oleh
faktor genetik selama tahun 2007 sampai 2010 di RSUD Serang
adalah sebesar 0,026%. (Laksono and Purwaningsih 2011)
✔ Ada 12 Kepala Keluarga (KK) yang mengidap gangguan bisu dan tuli.
Jumlah jiwanya ada 42 jiwa di Desa Bengkala, Kubutambahan,
Buleleng, Bali. (Liputan6.com 2016)
2 Konseling Genetik
❖ Pra Konsepsi
❑ Promotif —> konseling pada posyandu / kelas remaja, kelas pranikah
❑ Preventif
1. Merencanakan kehamilan sehat pada calon orang tua yang sudah memiliki riwayat
penyakit keluarga atau penderita penyakit genetika
2. Mencegah terjadinya pernikahan sedarah dengan cara skrining silsilah keluarga dengan
riwayat penyakit yang diderita
Inbreeding (Perkawinan keluarga) akan mengubah frekuensi gen resesif dalam
populasi, sehingga relatif lebih banyak dilahirkan individu-individu homozigot
abnormal seperti penyakit hemofilia, buta warna, albino dan meningkatkan
gangguan mental karena perkawinan saudara berikatan langsung pada kepribadian,
karakter dan kondisi mental, apabila seorang laki-laki dengan gangguan mental dan
menikah dengan tipe yang sama maka anaknya memiliki dua kali lipat mengalami
gangguan mental (Toifah, N, 2020)
Peran Bidan dalam Persiapan Kehamilan
3 Sehat dari faktor Genetika
❖ Pra Konsepsi
❑ Kuratif
1. Persiapan mental terhadap kemungkinan yang akan terjadi jika terdapat keturunan yang
menderita penyakit genetika akibat munculnya gen resesif
● Memberikan dukungan emosional dan sikap empati kepada keluarga atau
melakukan kolaborasi dengan psikolog.
1. Langkah yang dapat dilakukan jika terdapat keturunan dengan penyakit genetika
● Penyakit genetik merupakan suatu penyakit yang diwariskan pada setiap
generasinya dapat terjadi karena abnormal jumlah, struktur pada kromosom. Hal
yang dapat dilakukan mencegah komplikasi penyakit genetik lainnya yang
disebabkan dari penyakit genetik multifaktorial (Disease Multifactorial) yaitu
reaksi kompleks faktor genetik dengan aspek lingkungan tertentu. Contoh :
Hipertensi, kanker, DM.
Peran Bidan dalam Persiapan Kehamilan
3 Sehat dari faktor Genetika
❖ Kehamilan
❑ Promotif —> Konseling pada posyandu / kelas ibu hamil
❖ Kehamilan
❑ Preventif
1. Melakukan skrining : mendeteksi risiko Down Syndrome, Trisomy 18, dan Trisomy 13,
hemofilia, dan thalasemia yang berkembang pada janin. Keuntungan skrining pada
trimester pertama adalah bahwa tes dilakukan cukup awal sehingga keputusan dapat
dibuat untuk melanjutkan kehamilan atau tidak.
● Kriteria skrining pada ibu hamil :
● Berusia > 34 tahun, karena resiko untuk melahirkan bayi dengan kelainan genetik
cenderung lebih besar.
● Pernah melakukan tes skrining, dan hasilnya menunjukkan ada kemungkinan
kelainan genetik.
● Memiliki anggota keluarga yang menderita kelainan genetik atau penyakit
bawaan.
● Telah memiliki anak yang menderita cacat lahir atau kelainan genetik.
● Pernah mengalami keguguran berulang.
● Pernah melahirkan bayi dalam kondisi meninggal dengan tanda kelainan genetik.
Contoh Skrining Pada Saat Hamil
Amniocentesis
prosedur skrining genetik Chorionic Virus
yang dilakukan saat usia
kehamilan 15–20 minggu,
Sample
Tes skrining genetik ini umumnya
dengan cara mengambil
direkomendasikan saat usia
sedikit air ketuban sebagai kehamilan 10-20 minggu. Prosedur
sampel. Melalui Gambar Amniocentesis CVS dilakukan dengan cara
pemeriksaan ini, dapat mengambil sedikit jaringan pada
diketahui apakah janin plasenta. Pada sebagian ibu hamil,
mengalami kelainan CVS dapat menimbulkan efek
genetik tertentu. samping berupa kram perut,
perdarahan, atau infeksi.
Peran Bidan dalam Persiapan Kehamilan
3 Sehat dari faktor Genetika
❖ Kehamilan
❑ Kuratif
Kolaborasi dengan dokter untuk rujukan jika dalam skrining didapatkan adanya kelainan
Peran Bidan dalam Persiapan Kehamilan
3 Sehat dari faktor Genetika
❖ Pasca Kelahiran
❑ Kuratif
1. Manajemen psikologis dalam menerima anak dengan penyakit genetika yang
secara umum hanya memiliki harapan hidup yang kecil.
2. Tips merawat anak dengan penyakit genetika
Apabila pada kehamilan belum terdeteksi, namun kecurigaan
terhadap penyakit kelainan Genetika masih ada, maka perlu
dilakukan Skrining pada bayi baru lahir, antara lain :
Targeted Genotyping in
Second-Tier Newborn
Screening and Family NGS (Metode terbaru
Studies pengurutan DNA)
A. PRA KONSEPSI
❖ Intervensi prakonsepsi lebih penting dari pada intervensi prenatal untuk pencegahan
anomali kongenital, karena sebanyak 30% ibu hamil baru memeriksakan
kehamilannya pada trimester kedua (>13 minggu kehamilan, yaitu setelah periode
organogenesis utama yaitu antara 3-10 minggu kehamilan).
❖ Upaya kesehatan terhadap pasangan pranikah dapat berupa upaya yang bersifat
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pemeriksaan kesehatan bagi pasangan
pranikah sangat penting untuk mengetahui tingkat kesehatan dari pasangan, bila
kemudian ditemukan masalah kesehatan maka akan dapat langsung dilakukan
intervensi untuk pengobatan (Ida Ayu Saputri,2017).
1. Promotif
Penilaian Resiko
Tujuan utama penilaian resiko adalah untuk mendapatkan riwayat kesehatan reproduksi secara
menyeluruh (Parmawati, Nisman, Lismidiati, Mulyani, 2020),.
○ Pesan mempertahankan hasil tetap negatif, pencegahan agar tidak terinfeksi di kemudian hari.
○ Anjuran masuk kelas ibu hamil.
○ Ajakan agar pasangan juga diperiksa HIV, Sifilis dan Hepatitis B.
○ Jadwalkan untuk tes ulang bila ada IMS, atau termasuk populasi kunci dari anamnesis.
○ Hindari perilaku berisiko.
❖ Konseling Kesehatan Untuk Ibu Hamil Positif HIV, Sifilis dan/atau Hepatitis B:
○ Kepatuhan pengobatan
○ Pilihan cara persalinan.
○ Pilihan pemberian makanan bayi.
○ Penanganan pada bayi.
○ Penurunan faktor risiko penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B.
○ Penanganan bagi pasangan seksualnya.
❖ Standar Deteksi Dini HIV, Hepatitis B, dan Sifilis Pada Ibu Hamil
Sumber : PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG ELIMINASI
PENULARAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS, SIFILIS, DAN HEPATITIS B DARI IBU KE ANAK
3. Kuratif
❖ Mendapatkan antibisa ular apabil
Upaya untuk menjaga system imun ibu hamil:
Memberikan Imunisasi/ Vaksinasi
1 ❑ Pemberian vaksin pada trimester kedua atau ketiga kepada wanita hamil bertujuan
untuk memberikan perlindungan pada janin, dan selanjutnya, pada bayi baru lahir
melalui transfer trans-plasenta dari antibodi ibu.
Rujito, L. and Ghozali, P. (2010) Menggagas Pengembangan Layanan Konseling Genetik di Unit Pelayanan
Kesehatan: Sebuah Kajian Awal. [online] available from <https://zenodo.org/record/244551> [13 December
2022]
Toifat, N. 2020. Konsepsi Ilmu Kedokteran Modern Tentang Larangan Pernikahan Incest Dalam Surat An-
Nisa : 23. Journal of Islamic Medicine Vol. 4(1) PP 30-39
Wang, X., Wang, Y.-Y., Hong, D.-Y., Zhang, Z.-L., Li, Y.-H., Yang, P.-Y., Sun, Y., Jiang, T., and Xu, Z.-F.
(2022) ‘Combined Genetic Screening and Traditional Biochemical Screening to Optimize Newborn Screening
Systems’. Clinica Chimica Acta [online] 528, 44–51. available from
<https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0009898122000249> [13 December 2022]
THANKYOU!