GENETIKA KEDOKTERAN
Disusun Oleh :
dr. Nedya Bellinawati
(04112682327001)
Dosen Pengajar :
dr. Triwani, M.Kes
2
bersifat dominan sehingga gen B tersebut mengalahkan atau menutupi gen b yang
bersifat resesif. Oleh karena itu tanaman dengan BB atau Bb memiliki fenotip
berbiji bulat.
3
utama yaitu, dapat disebabkan oleh mutasi pada satu gen (gangguan
monogenik), oleh mutasi pada beberapa gen (gangguan pewarisan
multifaktorial), oleh kombinasi mutasi gen dan faktor lingkungan, atau
oleh kerusakan kromosom (perubahan jumlah atau struktur seluruh
kromosom, struktur yang membawa gen).
3. Personalisasi perawatan medis
Genetika juga digunakan untuk mempersonalisasi perawatan
medis. Mengidentifikasi faktor genetik yang mempengaruhi respons
pengobatan memungkinkan dokter memilih terapi yang paling efektif
untuk setiap pasien dan mencapai hasil yang lebih baik dengan terapi
yang lebih efektif.
4. Paternitas
Penentuan kekerabatan seseorang dengan ayah dan ibunya dapat dilakukan
dengan melihat pola DNA yang dimiliki. Tes paternitas adalah tes DNA
untuk menentukan apakah seorang pria adalah ayah biologis dari seorang
anak. Tes maternitas adalah untuk menentukan apakah seorang wanita
adalah ibu biologis dari seorang anak. Jika pola DNA dari orang tua dan
anak cocok, maka orang tua dapat ditetapkan dengan kepastian lebih besar
dari 99.999%. Hampir semua bagian tubuh dapat digunakan untuk sampel
tes DNA, tetapi yang sering digunakan adalah darah, rambut, air liur dan
kuku.
5. Pengembangan Vaksin
Genetika digunakan untuk mengembangkan vaksin dengan lebih efektif
dan aman, termasuk vaksin berbasis RNA. Vaksin genetik didasarkan
pada produksi laboratorium protein antigenik (protein yang mampu
menghasilkan respon imun) dari virus. Menurut para ahli, teknologi
penyambungan DNA atau gen rekombinan dapat diterapkan pada banyak
penyakit yang saat ini belum ada vaksin pencegahannya, seperti AIDS atau
malaria.
6. Terapi gen
Terapi gen adalah cara inovatif untuk mengobati penyakit
4
genetik. Mereka terdiri dari memasukkan materi genetik yang
dimodifikasi ke dalam sel pasien dengan tujuan memperbaiki mutasi yang
menyebabkan penyakit. Meski masih dalam tahap percobaan, terapi ini
menjanjikan cara yang efektif untuk mengobati penyakit genetik di masa
depan.