TERHADAP PENYAKIT”
I. PENDAHULUAN
penyakit atau studi tentang reaksi system biologi terhadap sesuatu yang
mengalami kondisi yang tidak normal atau dapat kita katakana bahwa kondisi
dimana salah satu atau bahkan lebih dari organ tubuh kita baik eksternal
timbulnya rasa sakit atau nyeri pada bagian tertentu yang tentu saja dapat
hereditas atau keturunan yang memiliki andil paling kecil terhadap stats
1
Berdasarkan uraian diatas, suatu penyakit dapat timbul ataupun muncul
berdasarkan hereditas atau DNA suatu individu, tidak hanya itu bahkan
lingkungan pun dapat memicu munculnya suatu penyakit. Oleh karena itu,
penulis akan membahas seperti apa penyakit hereditas atau penyakit yang
2
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Gen/genetik
setiap lokus yang khas pada kromosom. Gen adalah substansi genetik
dkk. 2017).
keturunannya.
3
Kelainan genetik adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh
kelainan satu atau lebih gen yang menyebabkan sebuah kondisi fenotip
kecacatan dan kematian pada bayi dan anak (Nelson, dkk. 2000).
dijumpai di sekitar kita. Hal ini karena perubahan gaya hidup dan
semakin meningkat yaitu tahun 1986, 1992 dan 1995 sebesar 9,7%;
2011).
umumnya tidak sempurna atau cacat. Oleh karena itu alel mutan
4
bersifat resesif, sedangkan alel normalnya dominan (Endang W, dkk.
2004).
maupun mutasi gen dominan maupun gen resesif pada autosom maupun
1. Subtitusi asam amino tunggal atau sintesis sisa ekstra asam amino
dalam protein
5
1. Pewarisan Alel Resesif Autosomal
yang dikandung oleh suatu individu atau fenotipe adalah setiap karakteritik
yang dapat diukur atau sifat nyata yang dipunyai oleh organisme. Fenotipe
abnormalitas biokimia lewat pemeriksaan sel – sel janin yang terlepas serta
6
volume rongga uterus secara bermakna, yang dapat menimbulkan kontraksi
sindrom down, sindrom Edward, dan sindrom Patau tetapi bukan hanya itu
hal, antara lain : analisis kromosom (usia maternal lanjut >35 tahun, hasil
A. Prosedur Amniosentesis
2020).
7
Prosedur ini memiliki risiko kehilangan janin sekitar 0,5%
yang disebabkan oleh mutasi pada satu atau lebih gen, kromosom
adalah 21.000 atau 1/1150 kelahiran. Selain itu, pada kehamilan dengan
lebih tinggi dan bervariasi dari 17% menjadi 27%. Penyebab paling
8
umum dari aborsi spontan adalah ketidakseimbangan kromosom
numerik (aneuploidies), khususnya kromosom 13, 14, 15, 16, 18, 21, 22,
bayi terlahir dengan cacat bawaan. Oleh karena itu, sangat penting
sampel chorionic villus (CVS) atau cairan ketuban (AF) untuk analisis
awal sebelum muncul gejala klinis. Analisis DNA dapat menentukan adanya
9
analisis biokimia yang mengukur apakah ada atau tidak ada suatu enzim
Oleh karena itu dikembangkan uji penapisan untuk suatu penyakit genetik.
dapat dilihat dengan adanya bentuk sel darah merah yang pipih panjang
seperti bulan sabit. Pada waktu dulu penyakit ini berakibat vatal karena
Sel darah merah dalam bentuk ini mudah terperangkap dalam pembuluh
pecah daripada sel yang normal. Sel tersebut mempunyai waktu hidup
anemia sel sabit homozigot untuk gen abnormal yang terletak pada
10
kromosom autosomal. Anak yang menerima gen abnormal dari salah
satu orang tuanya dan menerima gen normal dari orang tuanya akan
pada kodon ke-6 dari rantai β. Hemoglobin dalam sel itu cacat. Deoksi
(penderita) bentuk sel darah merah tidak teratur. Hal tersebut disebabkan
heterozigot (A/S) mempunyai bentuk sel darah merah yang normal dan
2. Ovalositosis
11
adanya delesi 27 pasang basa, denagn akibat tidak ada 9 residu asam
3. Peramalan Hemofilia A
dan disebabkan oleh kerusakan faktor koagulasi VIII, yaitu suatu protein
12
III. KESIMPULAN
Berdasarkan kajian pustaka pada Bab II, dapat disimpulkan bahwa Gen
merupakan unit terkecil materi genetik. Gen terdapat dalam setiap lokus yang
khas pada kromosom. Gen berperan penting dalam mengontrol sifat-sifat individu
yang diturunkan.
berfungsinya faktor – faktor genetik yang mengatur struktur dan fungsi fisiologi
tubuh manusia. Kelainan dan penyakit genetik pada manusia disebabkan oleh
mutasi gen. mutasi gen merupakan perubahan susunan gen yang umumnya tidak
pengujian atau uji diagnosa. Pada uji diagnostik pemeriksaan penapisan fenotipe
Untuk Uji diagnosa dengan pengambilan sel janin merupakan suatu tes yang
kromosom seperti sindrom down, sindrom Edward, dan sindrom Patau. Dan yang
terakhir yaitu Uji diagnosa analisis genetik molekuler, pengujian ini memiliki
tujuan yang sama dengan kedua pengujian sebelumnya yaitu untuk mendeteksi
kelainan genetik tau penyakit genetik pada seorang individu, namun pada
13
DAFTAR PUSTAKA
Pitriani dan Sanjaya, Kiki. 2020. Buku Ajar Kesehatan Lingkungan. CV. Nas
Media Pustaka : Makassar.
14