Anda di halaman 1dari 22

PEWARISAN SIFAT

(GENETIKA)
Disusun oleh Kelompok 1
1 Konsep Pewarisan Sifat
2 Hukum Mendel

PEMBAHASAN
3 Kelainan Bawaan ( Genetik

MATERI 4 )Epigenetik
PERKENALAN KELOMPOK

2313022020 2313022021 2313022023 2313022025 2313022026 2313022027 2313022035


HEFI PUTRI TITIK DWI VEVI SOFIA KHOIRUL ANISACAHYANI VISKA FIKA MULYATI MELY OKTAVIA
KONSEP PEWARISAN SIFAT
Pengertian Pewarisan Sifat
Pewarisan sifat adalah proses transfer karakteristik dari induk ke keturunannya.
Mari kita eksplorasi konsep dasar pewarisan sifat dan hukum Mendel.

Konsep Dasar Pewarisan Sifat


Pewarisan sifat melibatkan transfer genetik dari induk ke keturunan. Ini
melibatkan alel, genotipe, dan fenotipe yang menentukan ciri-ciri unik individu.
komponen pewarisan sifat
• Gen merupakan komponen utama dalam
pewarisan sifat. Sebab, gen lah yang
dapat menentukan warna kulit, bentuk
mata, bentuk rambut, atau beberapa
jenis penyakit tertentu yang bisa
diturunkan karena diperoleh dari gen
yang diwariskan orang tuanya.
• DNA (deoxyribonucleic acid) merupakan
molekul yang menentukan pewarisan sifat
semua karakteristik di setiap organisme.
Sebab, DNA lah yang menyimpan gen.
Artinya, setiap organisme pasti memiliki
DNA yang terletak di dalam inti sel. DNA
pun membentuk untaian yang sangat panjang
dan dikenal dengan kromosom.
• Kromosom adalah suatu struktur
makromolekul yang tersusun dari DNA dan
molekul lain di mana informasi genetik
tersimpan di dalam inti sel yang membawa
sifat-sifat menurun/pembawa informasi
genetis kepada keturunannya. Jumlah
kromosom yang dimiliki manusia adalah
sebanyak 23 pasang.
HUKUM MENDEL
Hukum Mendel
Siapa Sih Penemu Hukum Mendel Itu?
Sebelumnya, manusia tidak begitu
mengenal pasti dan benar tentang konsep
pewarisan sifat. Sampai akhirnya,
muncullah seorang biarawan dan ahli
botani asal Austria, bernama Gregor
Johann Mendel
HUKUM MENDEL 1
Hukum I Mendel disebut juga dengan
hukum segregasi bebas . Ini karena
pada hukum ini, gen di dalam alel
mengalami perpecahan (segregasi)
secara bebas saat pembentukan gamet.
Persilangan Monohibrid
Hukum I Mendel ini bisa dibuktikan lewat
persilangan monohibrid . persilangan monohibrid
adalah persilangan dua individu, tapi dengan satu sifat
berbeda . Sifat-sifat yang dimaksud seperti warna
bunga yang disilangkan, bentuk biji, tinggi tanaman,
dan lainnya.
Contoh Persilangan Monohibrid Supaya lebih
kebayang, kita ambil contoh dari percobaan Mendel
tentang persilangan tanaman ercis bunga ungu dan
putih
HUKUM MENDEL 2
Hukum II Mendel disebut juga dengan
hukum asortasi bebas . Hal ini
disebabkan karena gen di dalam gamet
mengalami penggabungan (asortasi)
secara bebas saat pembentukan
individu baru.
Persilangan Dihibrid
asortasi itu artinya berpasangan. Hukum II Mendel
bisa diamati pada persilangan dihibridPersilangan
dihibrid adalah persilangan dengan 2 sifat berbeda .
Tujuannya, supaya bisa tau nih pewarisan 2 sifat beda
ini selalu menghasilkan sifat anakan yang sama kayak
induknya atau tidak.
Contoh Persilangan Dihibrid
menyilangkan biji bulat kuning dengan biji kisut
hijau. Biji bulat kuning dan biji kisut hijau
KELAINAN BAWAAN
(GENETIK)
Pengertian kelainan bawaan genetik
Kelainan bawaan genetik adalah gangguan yang terjadi akibat adanya perubahan atau kelainan
pada DNA individu sejak masa perkembangannya di dalam rahim. Kelainan ini dapat
mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, atau fungsi tubuh seseorang.

Penyebab kelainan bawaan genetik


• Genetik : Perubahan atau mutasi pada gen individu dapat menjadi penyebab kelainan
bawaan genetik. Ini bisa diwariskan dari orang tua atau terjadi secara spontan saat
pembentukan sel-sel tubuh.
• Lingkungan : Faktor lingkungan seperti zat kimia, radiasi, dan infeksi dapat memengaruhi
pembentukan embrio dan menyebabkan kelainan bawaan genetik.
Jenis-jenis kelainan bawaan genetik
• Abnormalitas kromosom : Kelainan yang terjadi akibat adanya perubahan
pada struktur atau jumlah kromosom.
• Kelainan gen tunggal : Kelainan yang disebabkan oleh mutasi pada gen
tertentu.
• Kelainan multifaktor : Kelainan yang dipengaruhi oleh kombinasi genetik dan
faktor lingkungan.

Gejala kelainan bawaan genetik


Gejala kelainan bawaan genetik dapat bervariasi tergantung pada jenis dan
keparahannya. Gejala umum meliputi kelainan fisik, perkembangan yang
terhambat, atau gangguan fungsi organ tubuh tertentu.
Diagnosis dan pengujian kelainan bawaan genetik
Diagnosis kelainan bawaan genetik melibatkan pemeriksaan fisik, riwayat keluarga, dan tes
genetik seperti tes darah, tes DNA, atau tes pemindaian

Pencegahan dan pengobatan kelainan bawaan genetik


• Pencegahan : Pencegahan kelainan bawaan genetik melibatkan konseling genetik,
pemeriksaan genetik sebelum kehamilan, dan penghindaran faktor risiko.
• Pengobatan : Pengobatan kelainan bawaan genetik tergantung pada jenis dan
keparahannya. Pengobatan bisa berupa terapi gen, terapi hormonal, atau intervensi bedah.

Dukungan dan perawatan bagi penderita kelainan bawaan genetik


Penderita kelainan bawaan genetik membutuhkan dukungan psikologis, pendidikan khusus,
dan perawatan medis yang holistik. Keluarga juga perlu mendapatkan dukungan untuk
menghadapi tantangan yang dihadapi oleh anggota keluarganya.
EPIGENETIK
Pengertian Epigenetik
Epigenetik sendiri merupakan gabungan dari dua kata “epi” dan “genetic” yang berarti
di atas dan gen. epigenetic sebagai cabang ilmu biologi yang mengkaji interaksi kasual
antara gen dan produknya yang membawa fenotip.

Cara kerja epigenetik


Epigenetik bekerja dengan memengaruhi bagaimana suatu gen dibaca oleh sel dan
membuktikan apakah sel harus menghasilkan protein yang relevan, misalnya, gen
COL1A1 dalam DNA terdapat di semua jenis sel kemudian diekspresikan dalam sel
kulit untuk menghasilkan protein kolagen tipe 1
• Metilasi DNA : Metilasi DNA merupakan
proses biologis penambahan gugus metil
kedalam susunan molekul DNA. Proses
metilasi ini, dapat mengubah aktivitas suatu
segmen DNA tanpa merubah sekuen dari
DNA tersebut. Jika metilasi DNA terletak
didaerah gen promoter maka metilasi DNA
umumnya berperan sebagai penghambat
transkripsi gen.
• Modifikasi histon : Dengan memodifikasi
protein histon, peneliti dapat meregulasi
sekuen gen target sehingga mampu
menonaktifkan gen tertentu sementara
waktu. Modifikasi protein histon dapat
dilakukan dengan cara menambahkan atau
menghilangkan gugus kimia pada protein
histon, sehingga akan meregulasi suatu gen
apakah dapat terbuka atau tertutup.
Non Coding RNA : coding berfungsi untuk
menghasilkan protein sedangkan RNA non
coding berfungsi untuk mengontrol ekspresi
genetik dengan cara menempel pada daerah
RNA coding.
ADA
PERTANYAAN?
barang siapa yang menyulitkan orang lain, maka ALLAH akan
menyulitkan hidupnya.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai