Anda di halaman 1dari 11

Fitoterapi Diare

Nama : Wa Ode Afifah Shalihi

Nim : F201701054

Matkul sp : Fitoterapi

Dosen : apt. Mus Ifayah, S,Farm., M.Si


Pengertian Diare

Menurut WHO (2013) secara klinis diare didefenisikan sebagai bertambahnya defekasi (buang air besar)
lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan perubahan konsistensi tinja (menjadi cair)
dengan atau tanpa darah. Sedangkan menurut Depkes RI (2005) diare adalah suatu penyakit dengan tanda-
tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan
.
bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari
Penyebab Diare

 Rangsangan ke mukosa usu oleh saraf kolinergik ke pleksus myentrik sehingga mengakibatkan
peningkatan motilitas usus, motilitas usus yang meningkat menyebabkan penurunan reabsorpsi cairan
dan elektrolit yang berakibat pada dehidrasi

.  Infeksi bakteri (kolera dan disentri basiler) atau virus di dalam usus
 Bakteri penyebab diare (E.coli, Salmonella, Shigella, Camphylobacter)
 Penyebab lainnya : alergi makanan/minuman, gangguan gizi, kekurangan enzim
Jenis-Jenis Diare

Menurut Depkes RI (2000), mengklasifikasikan jenis diare menjadi empat :


 Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari empat belas hari (umumnya kurang dari tujuh hari)
 Disentri, yaitu diare yang disertai darah dalam tinjanya

.  Diare persisten, yaitu diare yang berlangsung lebih dari empat belas hari secara terus menerus
 Diare dengan masalah lain, anak yang menderita diare (diare akut dan persisten) mungkin juga disertai
penyakit lain seperti demam, gangguan gizi, atau penyakit lainnya.
Gejala-Gejala Diare

 Buang air besar terus-menerus dosertai dengan ras mulas yang berkepanjangan
 Tinja yang encer dengan frekunesi 4 kali atau lebih dalam sehari
 Pegal pada punggung

.  Tidak nafsu makan


 Badan lesu atau lemah
 Mengalami dehidrasi (kekurangan cairan tubuh)
 Dapat menimbulkan mual dan muntah-muntah
Pengobatan Diare

1. Kemoterapeutika
 Antibiotika (Sulfonamida, tetrasiklin, penisilin, fluorkuinolon)
 Nifuroxazida
2. Obstipansia
.  Zat penekan peristaltik
 Adstringen
 Adsorbensia
3. Spasmolitik
Fitoterapi Diare
Jambu Biji (Psidium guajava)

Senyawa aktif pada daun jambu biji yang berfungsi sebagai antidiare adalah tanin. Ekstrak daun jambu biji dapat
digunakan untuk membasmi bakteri penyebab diare (Salmonella typhii, E.coli, Shigella dysentriac). Komposisi
kimia di dalam daun jambu biji adalah tanin sebesar 9-12%, minyak atsiri, minyak lemak, asam malat, asam ursolat,
asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajavarin, dan vitamin. Senyawa tanin bersifat sebagai
adstringen yaitu melapisi mukosa usus, khusunya usu besar dan menciutkan selaput lendir usus, misalnya asam
samak serta sebagai penyerap racun dan dapat menggumpalkan protein, oleh karena itu senyawa tanin dapat
membantu menghentikan diare
Fitoterapi Diare
Gambir (Uncaria gambir Roxb)

Daun pada tanaman gambir mengandung senyawa dihidroksifenil-dihidrobensopiran-triol. Senyawa ini


berkhasiat sebagai adstringen (menciutkan) selaput lendir dinding usus.
Fitoterapi Diare
Kunyit (Curcuma domestica Val.)

Kunyit merupakan tanaman yang dapat tumbuh sepanjang tahun, tanaman ini banyak ditemukan di semak-
semak hutan indonesia, kunyit mempunyai beberapa kandungan kimia utama yang berefek antidiare yaitu
kurkuminoid, tanin, dan minyak atsiri. Kunyit mengandung zat antidiare yaitu dihidroksidicinnamoil-metana
dan parehidroksicinnamoil-feruloil-metana
Fitoterapi Diare
Randu (Ceiba pentandra L.)

Minyak biji dalam tanaman randu digunakan sebagai obat diare, kandungan senyawa aktif yang terdapat
dalam daun randu adalah tanin, flavonoid, saponin, kuersetin, musilago, mineral (sebagai sumber Fe dan
Ca). Kandungan senyawa aktif yang diduga berkontribusi besar terhadap efek antidiare daun randu adalah
tanin, flavonoid, dan saponin
Terimah Kasih

Anda mungkin juga menyukai