. Setelah kering,
semua daun randu diserbuk dengan menggunakan blender dan diayak dengan
ayakan sampai didapatkan serbuk yang halus. Serbuk yang diperoleh langsung
digunakan untuk pembuatan infusa daun randu .serbuk dimasukan kedalam
erlenmeyer lalu panaskan hingga volume mencapai 100 mL
Perhitungan dosis ekstrak daun andong
Dosis Empiris 10 g
10 g x 0,0026 = 0,026 g/ 0,2 ml
= 13 g / 100 ml
Dosis tosik
1000 g x 0,0026 = 2,6 g / 1 mL
= 260 g / 100 mL
Larutan stok dosis empiris
V1 . N1 = V2 . N2
V1 . 260 = 100 . 13
V1 =
V1 = 11,53 mL / 100 mL
3.3 Pengujian Aktivitas Antidiare dengan Penginduksi Oleum ricini
Pengujian aktivitas antidiare yang dilakukan menggunakan metode induksi
oleum ricini, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Hewan diuji atas lima kelompok, yang terdiri dari :
1. Kelompok kontrol negatif (-)
2. Kelompok uji dengan dosis I
3. Kelompok uji dengan dosis II
4. Kelompok uji dengan dosis III
5. Kelompok pembanding (+)
Didapat dosis empiris 1 genggam daun andong segar (66,5 g) kemudian
dibuat ekstraknya dikonversikan ke mecit jantan swiss webster.
b. Setiap kelompok terdiri dari atas 5 ekor mencit (Mus musculus). Semua
hewan setiap kelompok diberi perlakuan sesuai dengan kelompoknya, sebagai
berikut:
1. Kelompok kontrol negatif diberi PGA 1%
2. Kelompok uji dosis I, II dan III.
3. Kelompok uji pembanding diberi loperamid HCl
Pemberian dilakukan secara oral
c. Satu jam setelah pemberian masing-masing sediaan tersebut diatas, semua
mencit diberi oleum ricini sebagai penginduksi diare sebanyak 0,2 ml/20 g
BB mencit, lalu ditempatkan pada kandang yang beralaskan kertas saring
yang telah ditimbang. Diamati waktu muncul diare, konsentrasi feses,
frekuensi defekasi dan bobot feses selama 6 jam.