Kepentingan &
Budaya Populer
Pengertian Konflik
• Menurut Robbins (1996) dalam “Organizational Behavior” menjelaskan bahwa konflik
adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua
pendapat yang berpengaruh atas pihak pihak yang terlibat baik pengaruh positif
maupun negatif.
• Menurut Luthans (1981), konflik adalah kondisi yang ditimbulkan oleh adanya
kekuatan yang bersumber pada keinginan manusia yang mana saling bertentangan.
Istilah konflik sendiri diterjemahkan dalam beberapa istilah yaitu perbedaan pendapat,
persaingan dan permusuhan.Oleh karena konflik bersumber pada keinginan maka
perbedaan pendapat tidak selalu berarti konflik.
Jenis Konflik
A. Intrapersonal
● Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam
perubahan sosial
Jenis Konflik
C. Konflik Antar Individu – Individu Dan Kelompok –
Kelompok
● Hal ini berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk
mencapai konformitas.
● Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasi –
organisasi. Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja – manajemen
merupakan dua macam bidang konflik antar kelompok
Jenis Konflik
E. Konflik Antar Organisasi
● Contoh seperti di bidang ekonomi dimana Amerika Serikat dan negara – negara
lain dianggap sebagai bentuk konflik, dan konflik ini biasanya disebut dengan
persaingan.
Pengertian Kepentingan
Konflik kepentingan adalah suatu keadaan sewaktu seseorang pada posisi yang
memerlukan kepercayaan, seperti pengacara, politikus, eksekutif atau direktur
persahaan, memiliki kepentingan profesional dan pribadi yang bersinggungan.
Pengaruh Konflik Kepentingan
1. Suatu konflik kepentingan dapat timbul bahkan jika hal tersebut tidak menimbulkan tindakan yang
tidak etis atau tidak pantas
2. Suatu konflik kepentingan dapat mengurangi kepercayaan terhadap seseorang atau suatu profesi
3. Konflik kepentingan menyebabkan benturan antara loyalitas profesional dan kepentingan yang
akan mengurangi kredibilitas agen moral
4. Tidak seperti nilai kebenaran, pada konflik kepentingan tidak ada satu peraturan pun yang melarang
hal – hal yang potensial memunculkan konflik kepentingan*.
5. Konflik kepentingan akan mendorong kita untuk berbuat tidak jujur dan tidak adil.**
*Konsultan komunikasi, sebagai contoh, secara legal tidak dilarang untuk menangani klien dua pihak waktu yang bersamaan. Namun
secara etis, hal demikian akan memunculkan konflik kepentingan.
** Seorang menteri yang menangani kasus kenaikan harga kedelai tentu akan mengalami konflik kepentingan jika pada saat yang
sama ia adalah pemilik dari perusahaan pengimpor sembako
• Beberapa organisasi profesi memang memiliki kebijakan tertentu untuk menghadapi
konflik kepentingan seperti dengan melarang penerimaan perquisites [penghasilan
tambahan] dan freebies [pemberian gratis]
• Seorang kritikus musik yang menerima undangan menonton gratis suatu pertunjukan,
bisa saja ia tetap objektif dalam menulis kritik musiknya, namun ausiens yang
mengetahui bahwa ia menerima undangan menonton konser gratis tetap akan memiliki
keraguan ketika membaca kritik musik tersebut.
Sumber Konflik Kepentingan
A. Hubungan yang Menimbulkan Konflik
● Tentu sulit bagi seseorang untuk mengabdi pada dua tuan. Independensi kita akan
menjadi terbatas. Agen iklan atau praktisi PR jika terjadi konflik kepentingan maka
pelayanan kepada klien tersebut menjadi terbatas.
● Contohnya adalah ketika perusahaan PR menangani klien dari perusahaan
perminyakan, namun pada saat yang sama ia juga memiliki klien dari organisasi
pelestarian lingkungan.
Sumber Konflik Kepentingan
B. Pemberian Dan Hadiah [gifts and perks]
• Konflik kepentingan perusahaan media yang sudah menggurita bisnisnya itu, antara
lain bisa terjadi dengan pemasang iklan, politikus, pimpinan pemerintahan, dan lainnya
sehingga menyebabkan media tersebut tidak lagi kritis (galak).
Antisipasi Konflik Kepentingan
1. Introspeksi diri, yakni bagaiman kita biasanya menghadapi konflik? Gaya apa yang biasanya
digunakan? Apa saja yang menjadi dasar dan persepsi kita. Hal ini penting untuk dilakukan
sehingga kita dapat mengukur kekuatan kita
2. Mengevaluasi pihak-pihak yang terlibat. Kita dapat mengidentifikasi kepentingan apa saja yang
mereka miliki, bagaimana nilai dan sikap mereka atas konflik tersebut dan apa perasaan mereka
atas terjadinya konflik.
3. Identifikasi sumber konflik. Seperti dituliskan di atas, konflik tidak muncul begitu saja. Sumber
konflik sebaiknya dapat teridentifikasi sehingga sasaran penanganannya lebih terarah kepada sebab
konflik.
4. Mengetahui pilihan penyelesaian atau penanganan konflik yang ada dan memilih yang tepat.
Pengertian Budaya Popular
• Disebut juga Pop culture, budaya popular adalah budaya yang berkembang mengikuti
perubahan zaman yang perkembangannya lebih banyak ditentukan industri komunikasi
seperti film, televisi, media berita dan industri iklan.
• Sedangkan Allan O'Connor, salah seorang pengkaji budaya, saat menyoroti topik
"popular culture," menjelaskan bahwa terma ini mengacu pada "proses budaya yang
berlangsung di antara masyarakat umumnya (general public)".
Komersialisasi dan Komodifikasi
● Komodifikasi mengacu pada pengemasan wacana, realitas maupun norma yang ada
dalam masyarakat sedemikian rupa sehingga tampil lebih komersil.
● Kepornoan misalnya, oleh budaya popular sedemikian rupa sehingga menjadi tidak
tabu lagi, malah menjadi komoditas yang dikonsumsi secara regular.
Budaya Massa vs Budaya Tinggi
● Berbeda dengan budaya massa, budaya tinggi mempunyai sistem nilai dan evaluasi
yang berbeda. Budaya tinggi lebih dilihat sebagai hasil produksi elite, terkontrol,
secara estetis ternilai dan mempunyai standar yang ketat - tidak tergantung pad
konsumen produk mereka.
Budaya Popular dalam Komunikasi
● "Pemassalan" produk (massification of product) budaya adalah salah satu perkembangan penting
dalam revolusi industri. Dengan proses tersebut barang-barang bisa diproduksi dalam jumlah
besar (large-scale product) dan dengan biaya yang lebih rendah (minimization of cost).
● Penyeragaman produk budaya adalah awal dari logika industri kebudayaan yang berkembang
sebagai "proyek penyeragaman selera dan cita rasa" (homogenization of taste).
● Konsumerisme dan budaya popular sesungguhnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
ideology kapitalisme yang banyak mempengaruhi kehidupan social masyarakat di Dunia.
● Budaya ini diciptakan sebagai bagian dari logika pasar dan komoditi. Hasrat masyarakat dijadikan
komoditi pasar yang menguntungkan bagi pihak-pihak tertentu.
● Karenanya, pertumbuhan budaya massa atau yang dalam perkembangan masyarakat mutakhir
sering disebut sebagai "budaya komoditas," sebenarnya beriringan dengan kritik terhadap
kapitalisme.
THANKS !
ANY QUESTIONS ?