Anda di halaman 1dari 20

Apa Itu Konflik ?

 konflik sebagai persaingan pertentangan antara


pihak-pihak yang tidak cocok satu sama lain, atau
keadaan perilaku yang bertentangan, atau
perselisihan akibat kebutuhan, dorongan,
keinginan, atau tuntutan yang bertentangan.

 kondisi yang ditimbulkan oleh adanya kekuatan


yang saling bertentangan. Kekuatan-kekuatan ini
bersumber pada keinginan manusia.
Konflik adalah adanya pertentangan yang
timbul di dalam seseorang (masalah intern)
maupun dengan orang lain (masalah
ekstern) yang ada di sekitarnya.

Konflik dapat berupa perselisihan


(disagreement), adanya ketegangan (the
presence of tension), atau munculnya
kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak
atau lebih.
Ketika dihadapkan pada dua pilihan,
terkadang menjadi hal yang
menyulitkan bagi setiap individu
karena setiap alternatif pilihan
terdapat konsekuensi yang harus
diterima.

konflik
 Konflik tidak selamanya harus dihindari,
karena dalam kehidupan sosial sering
dijumpai berbagai macam konflik yang
tanpa disadari selama ini pernah kita
alami. Tidak hanya dalam kehidupan
sosial, konflik dapat pula terjadi dalam
proses perkuliahan.
 Pemicu utama konflik ialah perbedaan
Berlanjut menjadi pertengkaran,
pertentangan dan kemudian bisa
berpotensi menjadi konflik yang lebih
serius.
 konflik intrapersonal
 Konflik interpersonal (antar individu)
 Konflik interorganisasi (antar organisasi).
adalah konflik seseorang dengan dirinya
sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu
yang sama seseorang memiliki dua
keinginan yang tidak mungkin dipenuhi
sekaligus.
Dalam menjalani hidup, kadang
seseorang harus dihadapkan pada dua
pilihan yang pada akhirnya harus
menentukan salah satu di antaranya
yang sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingannya.
dalam diri seseorang itu biasanya terdapat hal-hal
sebagai berikut:

1. Sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan


peranan-peranan yang bersaing
2. Banyaknya bentuk halangan-halangan yang bisa
terjadi di antara dorongan dan tujuan.
3. Terdapatnya baik aspek yang positif maupun
negatif yang menghalangi tujuan-tujuan yang
diinginkan.

Hal-hal di atas dalam proses adaptasi seseorang


terhadap lingkungannya acap kali menimbulkan konflik.
Kalau konflik dibiarkan maka akan menimbulkan
keadaan yang tidak menyenangkan.
Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal
yaitu:
 Konflik pendekatan-pendekatan,
contohnya : dua pilihan yang sama-sama
menarik.
 Konflik pendekatan – penghindaran,
contohnya : satu hal yang mempunyai nilai
positif dan negatif sekaligus.
 Konflik penghindaran-penghindaran,
contohnya : dua pilihan yang sama
menyulitkan.
Konflik Interpersonal adalah

pertentangan antar seseorang dengan
orang lain karena pertentangan
kepentingan atau keinginan.

 Sering terjadi antara dua orang yang


berbeda status, jabatan, bidang kerja
dan lain-lain
Merupakan sarana mengembangkan
produk baru, teknologi, jasa, harga, dan
pemanfaatan sumber daya manusia.
1. Perbedaan Individu yang meliputi
pendirian dan perasaan.
2. Perbedaan Latar belakang
kebudayaan.
3. Perbedaan kepentingan antara
individu atau kelompok.
4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat
dan mendadak dalam masyarakat.
Setiap manusia adalah individu yang
unik.
Artinya, setiap orang memiliki kebutuhan
dan kepentingan yang berbeda satu
dengan lainnya.
Solusinya, mengatasi dan menyelesaikan
suatu konflik bukanlah suatu hal yang
mudah.

Cepat tidaknya suatu konflik dapat diatasi


tergantung pada kesediaan dan
keterbukaan individu yang
bersangkutan untuk menyelesaikan
konflik secara efektif.
Setiap keputusan untuk memilih dua hal
yang sama-sama menarik harus di pikirkan
terlebih dahulu secara matang, tentunya
dengan perencanaan yang telah di buat.
Karena tanpa di pikirkan terlebih dahulu,
dan langsung mengambil tindakan maka
kita harus siap dengan konsekuensinya,
dan diperkirakan kita tidak akan
mendapatkan barang atau pilihan yang
sesuai dengan keinginan kita.
Konflik yang diatur dan ditata secara baik
dapat menjadi sebuah keuntungan,
disinilah kita harus memanajemenkan
sebuah konflik, agar konflik tersebut
berakhir menjadi sebuah keberutungan,
bukan malah menjadi sebuah
keburukan.
 Konflik, sekecil apapun kelihatannya, tidak
bisa dianggap sepele juga tidak harus
disikapi secara berlebihan.

 Kita bisa mengelola sikap kita dalam


menghadapi konflik dengan mengetahui
dan memahami akar permasalahannya.

 Sejatinya, konflik merupakan pembelajaran


sikap hidup, pendewasaan berpikir dan
pematangan jiwa seseorang.

Anda mungkin juga menyukai