Anda di halaman 1dari 11

LAHAN SULFAT MASAM KELOMPOK

10

Disusun oleh :
Rio Supriyadi C1011191083
Jumardianto Yuda C1011191165
Satria Mandala C1011191093
Paulinus Kosa C1011191185
Marselus Yogi Yanto C1011191181
Dionisius Eftedi C1011191142
PENGERTIAN
 Secara umum, tanah sulfat masam didefinisikan sebagai tanah
yang mengandung mineral sulfida (terutama pirit) atau mineral
lainnya hasil oksida mineral sulfida (Fanning, Tanah sulfat
masam (Sulfaquept soils) adalah salah satu jenis tanah atau
tipologi lahan yang dijumpai di lahan rawa pasang surut.
Terbentuk sekitar 10.000 tahun yang lalu melalui proses
peningkatan permukaan air laut, dimana air laut banyak
mengandung sulfat tercampur dengan oksida besi dan bahan
organik.
LAHAN SULFAT MASAM AKTUAL
 Lahan sulfat masam aktual ialah lahan yang seluruh lapisan lahan nya
mempunyai tekstur halus yang memiliki kandungan fraksi liat sekitar
35-70% dan debu 25-60%, sehingga tekstur dari lahan masuk kedalam
golongan liat berdebu. Dan pada lapisan atas bereaksi sangat masam
sekali (pH 3,6) dan pada lapisan bawah berkisar antara kedalaman 20-
120 cm yanh menunjukkan pH rata-rata 2,8 sehingga tergolong
bereaksi masam ekstrim
Lahan sulfat masam dibagi
menjadi dua kelompok yaitu,
lahan sulfat masam aktual dan
lahan sulfat masam potensial. LAHAN SULFAT MASAM POTENSIAL
 Lahan sulfat masam potensial memiliki tekstur lapisan lahan yang
halus, tekstur lahan liat berdebu mempunyai kandungan liat antara 40-
75% dan debu 25-60%. Reaksi dari lahan lapisan atas mempunyai rata-
rata sangat masam sekali dengan pH 4,0-4,3. Dan pada lapisan bawah
masam ekstrim sampai sangat masam sekali dengan pH 3,5-3,8 .
KARAKTERISTIK

Tanah sulfat masam mempunyai karakteristik yang khas


yaitu mempunyai lapisan bahan sulfidik (liat belerang)
yang banyak mengandung pirit (FeS). Jika tanah ini
dikeringkan atau teroksidasi, maka senyawa pirit akan
membentuk ferri hidroksida (Fe(OH)3), sulfat (SO42-)
dan ion hydrogen (H+) sehingga tanah menjadi sangat
masam.
KANDUNGANUNSURHARA
PADALAHANSULFATMASAM

Kandungan unsur hara pada lahan sulfat masam bisa


dikatakan tergolong rendah. Kekurangan atau defisiensi
hara N, P, K, sering dialami tanaman budidaya
diakibatkan oleh kemasaman serta keracunan ion Al3 +
dan Fe3+ . Maka dari itu dengan melakukan pemberian
pupuk NPK dan amelioran (seperti kapur, dolomit dan
pukan) yang bisa berpengaruh positif terhadap hasil
pertumbuhan tanaman.
CARAPENGOLAHAN

 Beberapa cara pengolahan yang dapat dilakukan antara


lain :
a. Mengolah tanah secara konservatif
b. Mengelola bahan organik insitu
c. Menggunakan amelioran atau bahan pembenah tanah

d. Menggunakan pupuk hayati


e. Menambahkan unsur hara dengan pemupukan anorganik.
PERMASALAHAN DALAM
PENGOLAHAN LAHAN
 Adapun kendala atau permasalahan yang dihadapi dalam
melakukan pengolahan pada lahan sulfat masam ialah
seperti :
1. Kondisi lahan yang tergenang
2. Mempunyai kandungan pirit yang tinggi
3. pH yang sangat rendah
 Sistem pengelolaan lahan dan tata air merupakan salah
satu faktor penentu keberhasilan pengembangan pertanian
SISTEMPENGOLAHANAIR
PADALAHANSULFATMASAM di lahan pasang surut. Pengelolaan lahan dan tata air
bertujuan untuk mengatur pemanfaatan sumber daya alam
secara optimal untuk mendapatkan hasil/manfaat secara
maksimal, serta sekaligus mempertahankan kelestarian
sumber daya alam tersebut. Langkah utama dalam
kegiatan tersebut ditujukan pada penguasaan air untuk :

1. Memanfaatkan air pasang untuk pengairan.


2. Mencegah akumulasi garam pada daerah perakaran.
3. Mencuci zat-zat beracun bagi tanaman.
4. Mengatur tinggi genangan untuk sawah dan permukaan air
tanah guna menghindari oksidasi pirit.
TEKNOLOGI AMELIORISASI

Produktivitas tanah sulfat masam biasanya rendah, disebabkan oleh tingginya kemasaman (pH rendah),
kelarutan Fe, Al, dan Mn serta rendahnya ketersediaan unsur hara terutama P dan K dan kejenuhan basa
yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman (Dent 1986). Oleh karena itu tanah seperti ini
memerlukan bahan pembenah tanah (amelioran) untuk memperbaiki kesuburan tanahnya sehingga
produktivitas lahannya meningkat. Ameliorasi pada tanah sulfat masam untuk memperbaiki sifat kimia
dan fisik tanah, sebaiknya dilakukan terlebih dahulu sebelum pemupukan dilaksanakan. Pemupukan
tanpa perbaikan tanah/ameliorasi tidak akan efisien bahkan hara dari pupuk tidak bisa dimanfaatkan
oleh tanaman.
KESIMPULAN
Lahan sulfat masam merupakan lahan yang memiliki masalah atau kendala
terhadap kondisi pH yang masam serta memiliki kandungan hara yang rendah.
Oleh karena itu diperlukan pengolahan lahan yang baik seperti pemberian kapur
dan pupuk dan melakukan teknologi ameliorasi serta melakukan pengelolaan tanah
dan air. Untuk meningkatan produktivitas dari lahan sulfat masam itu sendiri akan
diperlukan teknologi ameliorasi dan pemupukan yang sesuai. 
TERIMA
KASIH
👍🥲

Anda mungkin juga menyukai