Anda di halaman 1dari 131

RANCANGAN

PENGELOLAAN AIR

1
IKLIM
RANCANGAN
2
PENGELOLA TANAH
AN AIR
3
VEGETASI
4
LIMPASAN
PERMUKAAN
HIDROLOGI DAS

1
EROSI
VEGETASI
2
DAN LAHAN KUALITAS AIR
3
BANJIR
4
IKLIM
Siklus Hidrologi
Hujan Evaporasi

Air
Atmosfer Intersepsi
S

Transpirasi

Aliran Limpasan Aliran sungai


overflow Permukaan Menuju Laut
Air
Permukaan

Aliran Bawah
Infiltrasi S
Permukaan

Air
Air Tanah
Atmosfer
Resapan air Aliran air
tanah tanah
Proses Hidrologi adalah kompleks

Pori makro
 Heterogenitas

Aliran

Kejenuhan lokal
Daerah Aliran sungai
Aliran Permukaan
Spesifik Luas (a) DAS adalah Slope di
Hulu/panjang kontur [m2/m  m]
Garis aliran
DAS Spesifikasi a = A/b

Garis Kontur

Satuan Panjang
ada
Kontur b

e n g an p length b

si ke le r
tribu
Area A
Ko n
a
DAS
Persamaan Kontinuitas
Saint Venant, Chow
1988 Bentuk Konservasi

Q A
 0
x t
Bentuk Non Konservasi

y V y
V y  0
x x t
Persamaan Kontinuitas
Saint Venant
Bentuk Konservasi

y V y
V  y  0
x x t
Bentuk Non Konservasi
Kinematic wave
V V y
V  g  g S 0  S f   0
t X x
Dynamic wave
Disffution wave
Persamaan Kontinuitas
Henderson,1964

y q
 i f q
t x
Abstraksi Hujan I t)

Batas Sistem

Intersepsi Kanopi

Hujan -Intersepsi
Das

Aliran Sungai
Q (t)

Infiltrasi

Abstraksi = Intersepsi + Infiltrasi


Hubungan Curah hujan,
Intersepsi,Peyimpanan di permukaan,
Infiltrasi, Aliran Permukaan
KERANGKA KONSERVASI AIR
PETA
TATA GUNA LAHAN TANAH HUJAN
TOPOGRAFI

PERTANIAN KEDALAMAN TEKSTUR


HUTAN
TOP SOIL

PEMUKIMAN
PERKEBUNAN
KEMIRINGAN

KLASIFIKASI INFILTRASI
SEBARAN
HUJAN

ARAH ALIRAN
% PENUTUPAN LAHAN/ GROUN COVER

INTERSEPSI

MODEL ABSTRAKSI
VOLUME LIMPASAN

Keterangan:

: Tujuan penelitian

LIMPASAN PERMUKAAN
Persamaan Aliran
Curah hujan - Intersepsi
Aliran per grid

Inflow Outflow

Infiltrasi
Persamaan Kontinuitas
Henderson
y q
 i f q Kontinuitas
t x

f  Icp  Int Abstraksi


Persamaan Aliran
Q A
 q Kontinuitas Saint Venant
 x t

So  S f Persamaan momentum Saint


Venant


A  Q
Persamaan Manning
So1 / 2 5 / 3
Q 2/3
A
nP

3/5
 nP 2/3 
A  Q3 / 5
 S 
 0 
Persamaan Aliran
 
0 .6
2/3
 = nP S0 dan  = 0.6

A  1  Q 
  Q  
t  t 

Substitusi

Q A
 q
x t
Persamaan Aliran

Q  1  Q 
  Q  q
x  t 
Penyelesaian Numerik
Penyelesaian numerik
x
q i  f j 1
i 1
t
 t j 1  1 
j  Qi 1  Qi 
j
j 1
 Qi  Qi 1    xi  f i 1 
j 1

 x  2  
Qi j11 
 t j 1  1 
 Qi 1  Qi 
j
     
 x  2  

0 .6
nP 2 / 3 
  dan  = 0.6
 S 0 
Arah Aliran :

7 1
8

6
x 2

5 3
4

Besarnya akumulasi
aliran = penjumlahan
besarnya aliran sel-sel
sekitar
Arah Aliran D8
 Kemiringan tiap sel bersebelahan
dihitung dg jarak horizontal lebih besar
untuk sel diagonal, kode arah sel
tercuram dimuatkan ke sel tersebut.
 Jika Kemiringan kearah paling curam
lebih dari satu, dipilih sembarang
kearah sel yg dijumpai secara baris
per baris.

Bila sel tetangga tak tentu, kemiringan
diasumsikan ke sel tetangga yg paling
curam.
 Arah aliran pada titik tepi DEM kearah
luar. Arah Aliran metode D8
Penurunan dinyatakan(Moore,1993)
z z
fx  dan fy =
x y

2 2
p f  f
x y dan q  p 1
1
Gradien kemiringan β  p 2

 max z9  zi 
  arctan  i =1,8 Q (i ) 
  
Aliran
 f y   fx 
  180  arctan   +  
f f
 x   x 

j 1  max z9  zi 
AALIR  2 dimana : j  1 untuk  i 1,8 Q(i ) 
  
64 128 1
32 x 2
 

16 8 4

LIHAT DAS SAYANG
DAS Konto Hulu

K. Kwayangan
Sungai Kwayangan
K. Konto
Sungai Sayang

K. Sayang
Sungai Konto
Sungai Pinjal

K. Pinjal
DAS Sayang
Statik Semi Dinamik Dinamik

Peta Topografi Peta Penggunaan Lahan


Peta Penutupan Vegetasi Curah Hujan Data
Peta Jenis Tanah

DEM Analisis Analisis Pengolahan


Spasial Sebaran Hujan Data

Parameter
Slope dan Arah Aliran Model ABSTRAKSI Curah Hujan Hidrologi
(Infiltrasi-Intersepsi)

Model
MODEL INTERSEPSI
Simulasi

Hasil dan
Model Abstraksi Penyajian Visualisasi
Air Permukaan DAS
Diskripsi
 Sebelah Utara: Desa Waturejo dan Desa
Jombok
 Sebelah selatan: Desa Sumber Agung

 Sebelah Barat: Desa Kaumrejo

 Sebelah Timur: Gunung Kukusan dan

Gunung Drowati
IKLIM
Tipe Iklim C

Bulan Jombok Ngantang Pujon Rata-rata Keterangan


(mm)
Januari 566 537.1 318.5 473.9 Basah
Februari 535 547.4 418.7 500.4 Basah
Maret 471 440.8 440.8 450.9 Basah
April 237.1 277.5 277.5 264.0 Basah
Mei 94.4 105.4 94.4 98.1 Lembab
Juni 61.9 74.6 61.9 66.1 Lembab
Juli 36.1 71.2 27.1 44.8 Kering
Agustus 10.3 13.5 13 12.3 Kering
September 28.5 42.9 24.7 32.0 Kering
Oktober 134 134 125.9 131.3 Basah
November 225.1 225.1 256.8 235.7 Basah
Desember 439.1 439.1 381.1 419.8 Basah
Jenis Tanah-Seri
Jenis Tanah
Taksa
Kode tanah Sub
Ordo Group Sub Group Famili Seri
Ordo
Typic
N Andisols Udands Hapludands Isothermic Ngebrong
Hapludands
Andic Fine Clayey,
J Mollisols Udolls Hapludolls Jombok
Hapludolls Isohyperthermic
Anthraquic Clayey,
S Alfisols Udalfs Hapludalfs Selorejo
Hapludalfs Isohyperthermic
Andic
K Inceptisols Udepts Eutrudepts Isohyperthermic Kaumrejo
Eutrudepts
Fluventic Fine Loamy,
Mollisols Udolls Hapludolls Jabon
Hapludolls Isohyperthermic
NA
Typic Clayey,
Mollisols Udolls Argiudolls Ngantang
Argiudolls Isohyperthermic
Typic
Inceptisols Udepts Eutrudepts Isohyperthermic Kali Sereng
Eutrudepts
ST
Fluventic Fine Loamy,
Inceptisols Udepts Eutrudepts Kali Tlogo
Eutrudepts Isohyperthermic

Slip and Landslide


SS - - - - -
Surface
Tata Guna Lahan
Luas
No
Tata Guna Lahan
.

Ha %

1 Hutan Produksi 706,184 58,382

2 Pemukiman 17,438 1,442

3 Kebun 125,190 10,350

4 Sawah Irigasi 170,002 14,054

5 Semak Belukar 91,981 7,604

6 Tegalan 98,803 8,168

Total 1209,598 100


Hujan Lapang Intensitas Hujan 16 Jan-21 maret 2008
No Tanggal Intensitas Hujan Lama Hujan Kelas Hujan
(mm/jam) (Menit) WMO
1 16-1-2008 5,18 25 R
2 25-1-2008 22,21 35 SL
3 26-1-2008 15,75 30 L
4 28-1-2008 17,61 45 L
5 29-1-2008 15,24 30 L
6 30-1-2008 10,97 25 L
7 1-2-2008 13,93 35 L
8 3-2-2008 20,19 40 L
9 4-2-2008 6,10 25 N
10 5-2-2008 9,14 20 N
11 6-2-2008 3,04 25 R
12 7-2-2008 11,58 25 L
13 15-3-2008 15,75 30 L
14 16-3-2008 3,35 30 R
15 18-3-2008 24,99 25 SL
16 19-3-2008 9,14 25 N
18 21-3-2008 8,59 55 N
Intensitas Hujan

R2=0,8990
Hubungan Tekanan dengan Intensitas Hujan

80.00
60.00 y = 15.769x - 46.779
40.00
Intensitas

Intensitas
(mm/jam)

20.00
Linear (Intensitas)
0.00
-20.00 0 1 2 3 4 5 6 7
Tekanan (Psi)
Diameter Hujan

Hubungan Tekanan dengan Diameter Tetesan Hujan


R2=0,9948
6.000
5.000 y = 0.5833x + 1.0632
4.000
Diameter (mm)

3.000 Diameter
2.000 Linear (Diameter)
1.000
0.000
0 1 2 3 4 5 6 7
Tekanan (Psi)
Masa Hujan

Hubungan Tekanan dengan Masa Hujan

R2=0,9910
70.000
60.000
y = 12.333x - 25.817
50.000
Masa Hujan (g)

40.000
Masa
30.000
20.000 Linear (Masa)
10.000
0.000
0 1 2 3 4 5 6 7
Tekanan (Psi)
Kecepatan
Hubungan Tekanan dengan Kecepatan

10.000 R2=0,849
y = 0.3896x + 6.7874
8.000
Kecepatan (m/dt)

6.000 Kecepatan
4.000 Linear (Kecepatan)

2.000

0.000
0 2 4 6 8
Tekanan (Psi)
Energi Kinetis
Hubungan Tekanan dengan Energi Kinetik

0.400
R2=0,849
y = 0.026x + 0.1174
0.300
Energi Kinetik
Energi (NewTon)

0.200
Linear (Energi Kinetik)
0.100
0.000
0 1 2 3 4 5 6 7
Tekanan (Psi)
Koefisien Keseragaman

No Tekanan (Psi) Koefisien Keseragaman (%)

1 2,5 95,82

2 3,0 96,69

3 3,5 98,28

4 4,0 93,42

5 4,5 99,07

6 5,0 99,38

7 5,5 99,22

8 6,0 98,56

9 6,5 97,75
Keseragaman Distribusi
No Tekanan (Psi) Koefisien Keseragaman (%)

1 2,5 98,48

2 3,0 98,08

3 3,5 99,16

4 4,0 99,27

5 4,5 99,43

6 5,0 99,68

7 5,5 99,61

8 6,0 99,16

9 6,5 99,32
Temuan
 Hubungan tekanan dengan intensitas hujan,
diameter tetesan dan energi linier.
 Koefisien keseragaman pada berbagai tekanan
(2,5 Psi sampai dengan 6,5 Psi) dari rainfall
simulator menunjukkan koefisien keseragaman
distribusi diatas 83,15%.
 Keragaman Distribusi pada berbagai tekanan (2,5
Psi sampai dengan 6,5 Psi) dari rainfall simulator
menunjukkan nilai lebih besar 68,17%.
 Rainfall Simulator Tiruan dari ARMVIELD yang
dibangun mempunyai kinerja yang baik.
VEGETASI
Pengaruh Tinggi dan Penutupan Tanaman Pinus
Terhadap Lolos Tajuk Pada Berbagai Intensitas hujan.

Perlakuan Lolos Tajuk(mm/menit)


Intensitas Intensitas Intensitas Intensitas Intensitas
10mm/jam 15mm/jam 25mm/jam (H25) 35mm/jam (H35) 50mm/jam
(H10) (H15) (H50)

T20GC25 0.76f 1.19f 2.03d 2.82d 4.06c


T20GC40 0.66c 1.11c 1.96bc 2.84d 4.05c
T20GC55 0.67c 1.07b 1.94b 2.78cd 4.02bc
T20GC70 0.65bc 1.03a 1.94b 2.76c 4.00b
T20GC85 0.61ab 1.02a 1.92b 2.73b 3.97b
T30GC25 0.74f 1.18e 2.02d 2.82d 3.96b
T30GC40 0.71e 1.17de 2.01c 2.82d 3.94b
T30GC55 0.68d 1.16d 1.94b 2.77c 3.90b
T30GC70 0.66c 1.14cd 1.92b 2.76c 3.89b
T30GC85 0.59a 1.12c 1.91b 2.68a 3.89b
T40GC25 0.71e 1.17e 2.01c 2.77c 3.88b
T40GC40 0.67c 1.15d 1.80a 2.77c 4.05c
T40GC55 0.65bc 1.14cd 1.96bc 2.73b 2.82a
T40GC70 0.63b 1.13c 1.84a 2.71b 3.96b
T40GC85 0.57a 1.12c 1.83a 2.77c 3.94b
Pengaruh Tinggi Tanaman PinusTerhadap Lolos Tajuk
Pada Berbagai Intensitas hujan.

Perlaku Lolos Tajuk(mm/menit)


an
Intensita Intensita Intensit Intensita Intensita
s s as s s
10mm/ja 15mm/ja 25mm/j 35mm/ja 50mm/ja
m m am (H25) m (H35) m (H50)
(H10) (H15)
T20
0.67b 1.08a 1.96b 2.79c 4.02a
T30
0.68b 1.15b 1.96b 2.77b 3.91a
T40
0.65a 1.14b 1.92a 2.73a 3.68a
Pengaruh Penutupan Tanaman Pinus Terhadap Lolos
Tajuk Pada Berbagai Intensitas Hujan.
Perlaku Lolos Tajuk(mm/menit)
an Intensit Intensit Intensit Intensit Intensit
as as as as as
10mm/j 15mm/j 25mm/j 35mm/j 50mm/j
am am am am am
(H10) (H15) (H25) (H35) (H50)
GC25 0.74e 1.18d 2.02c 2.8c 4.03a
GC40 0.68d 1.14c 1.97b 2.81c 3.6a
GC55 0.67c 1.12bc 1.95b 2.76b 3.96a
GC70 0.64b 1.1ab 1.9a 2.75b 3.94a
GC85 0.59a 1.09a 1.89a 2.70a 3.83a
Pengaruh Tinggi dan Penutupan Tanaman Pinus Terhadap
Intersepsi Pada Berbagai Intensitas hujan.
Perlakuan Intersepsi (mm/menit)

Intensitas Intensitas Intensitas Intensitas Intensitas


10mm/jam 15mm/jam 25mm/jam (H25) 35mm/jam (H35) 50mm/jam (H50)
(H10) (H15)

T20GC25 0.05a 0.07a 0.07a 0.18a 0.21a


T20GC40 0.14c 0.15ab 0.14b 0.16a 0.23a
T20GC55 0.14c 0.20b 0.16b 0.21b 0.17a
T20GC70 0.16d 0.22b 0.16b 0.23c 0.27ab
T20GC85 0.20e 0.23b 0.17b 0.26d 0.30b
T30GC25 0.07a 0.08a 0.08a 0.17a 0.31b
T30GC40 0.09ab 0.29b 0.09a 0.18a 0.33b
T30GC55 0.12c 0.11a 0.16b 0.23c 0.38bc
T30GC70 0.15cd 0.12a 0.18b 0.23c 0.38bc
T30GC85 0.21f 0.14a 0.22cd 0.32e 0.40c
T40GC25 0.09ab 0.09a 0.09a 0.23b 0.23a
T40GC40 0.13c 0.09a 0.16b 0.23b 0.24a
T40GC55 0.16d 0.12a 0.14b 0.26d 0.32b
T40GC70 0.18de 0.28b 0.26d 0.28de 0.34b
T40GC85 0.24f 0.14a 0.24d 0.31e 0.46c
Pengaruh Tinggi Tanaman Pinus Terhadap Intersepsi
Pada Berbagai Intensitas hujan.

Perlak Intersepsi (mm/menit)


uan Intensi Intensi Intens Intensi Intensi
tas tas itas tas tas
10mm 15mm 25mm 35mm 50mm
/jam /jam /jam /jam /jam
(H10) (H15) (H25) (H35) (H50)
T20 0.14a 0.17c 0.14a 0.21a 0.24a
T30 0.13a 0.15b 0.14a 0.23b 0.36b
T40 0.16b 0.14a 0.18b 0.26c 0.32b
Pengaruh Penutupan Tanaman Pinus Terhadap Intersepsi
Pada Berbagai Intensitas hujan.

Perlaku Intersepsi (mm/Jam)


an Intensit Intensit Intensit Intensit Intensit
as as as as as
10mm/j 15mm/j 25mm/j 35mm/j 50mm/j
am am am am am
(H10) (H15) (H25) (H35) (H50)
GC25 0.07a 0.08a 0.08a 0.19a 0.25a
GC40 0.12b 0.18b 0.13b 0.19a 0.27ab
GC55 0.14c 0.14ab 0.15b 0.23b 0.29ab
GC70 0.16d 0.21b 0.20c 0.25b 0.33b
GC85 0.22e 0.17b 0.21c 0.30c 0.39c
Intersepsi dan Lolos Tajuk Tananam Pinus

y = 10.085x - 5.013
55
50 R2 = 0.9737
45
y = 9.913x - 4.733
Intersepsi & Lolos Tajuk Pinus

40
35 R2 = 0.9747
(mm/jam)

30
y = 9.701x - 3.979
25
R2 = 0.9796
20
15 y = 0.315x + 1.243
10
R2 = 0.7342
5
y = 0.682x + 0.296
0
R2 = 0.7953
10 15 25 35 50
Intensitas Hujan (mm/jam) y = 0.488x + 0.962
R2 = 0.7862
Lolos tajuk T1 Lolos tajuk T2 Lolos tajuk T3
Intersepsi T1 Intersepsi T2 Intersepsi T3
Intersepsi dan Lolos Tajuk Terhadap Kerapatan tanaman

y = -0.3387x + 26.26
30.00
R2 = 0.9596
27.00
24.00 y = -0.3462x + 26.043
R2 = 0.992
Intersepsi & Lolos Tajuk Pinus

21.00
18.00 y = -0.346x + 26.161
(mm/jam)

15.00 R2 = 0.9757

12.00 y = 0.3386x + 1.171


9.00 R2 = 0.9596
6.00
y = 0.3772x + 1.2076
3.00
R2 = 0.9575
0.00
25 40 55 70 85 y = 0.3462x + 1.3881
R2 = 0.9921
Kerapatan Tanaman (%)

Lolos tajuk T1 Lolos tajuk T2 Lolos tajuk T3


Intersepsi T1 Intersepsi T2 Intersepsi T3
Pengaruh Tinggi dan Penutupan Tanaman Kopi Terhadap Lolos
Tajuk Pada Berbagai Intensitas Hujan.
Perlakuan Lolos Tajuk(mm/menit)
Intensitas Intensitas Intensitas Intensitas Intensitas
10mm/jam 20mm/jam 30mm/jam 40mm/jam 50mm/jam (H50)
(H10) (H20) (H30) (H40)

T75GC50 0.83e 0.61a 2.09b 2.87b 4.14b


T75GC60 0.77d 1.26b 2.04b 2.85b 4.12b
T75GC70 0.72bc 1.19b 2.01b 2.82b 3.49a
T75GC80 0.69b 1.15b 1.98ab 2.8b 4.05b
T75GC90 0.69b 1.11b 2.09b 2.9b 3.97b
T125GC50 0.66a 1.08b 2.06b 2.9b 4.1b
T125GC60 0.77d 1.23b 2.03b 2.87b 4.07b
T125GC70 0.75cd 1.21b 2.09b 2.83b 3.94b
T125GC80 0.73c 1.18b 1.96a 2.82b 4b
T125GC90 0.7b 1.16b 2.05b 2.76b 3.94b
T175GC50 0.66a 1.14b 1.96a 2.86b 4.08b
T175GC60 0.74c 1.19b 2b 2.82b 4.06b
T175GC70 0.72bc 1.18b 1.89a 2.81b 4.03b
T175GC80 0.7b 1.16b 1.93a 2.27a 4b
Pengaruh Tinggi Tanaman Kopi Terhadap Lolos Tajuk Pada
Berbagai Intensitas Hujan

Perlaku Lolos Tajuk (mm/5 menit)


an
Intensit Intensit Intensit Intensit Intensit
as as as as as
10mm/j 20mm/j 30mm/j 40mm/j 50mm/j
am am am am am
(H10) (H20) (H30) (H40) (H50)
T75 0.74b 1.06a 2.03a 2.85b 3.05a
T125 0.72ab 1.17b 2.04a 2.84b 4.01a
T175 0.70a 1.16b 2.04a 2.70a 4.03a
Pengaruh Penutupan Tanaman Kopi Terhadap Lolos Tajuk
Pada Berbagai Intensitas Hujan

Perlak Lolos Tajuk (mm/5 menit)


uan Intens Intens Intens Intens Intens
itas itas itas itas itas
10mm/ 20mm/ 30mm/ 40mm/ 50mm/
jam jam jam jam jam
(H10) (H20) (H30) (H40) (H50)
GC50 0.72ab 0.95a 1.95a 2.88b 4.10b
GC60 0.76 c 1.14b 1.99a 2.85b 4.08ab
GC70 0.73bc 1.16b 2.02a 2.82b 3.82ab
GC80 0.71ab 1.19b 2.04a 2.63a 4.02ab
GC 0.68 a 1.12b 2.35b 2.80b 3.96ab
Pengaruh Tinggi dan Penutupan Tanaman Kopi Terhadap
Intersepsi Pada Berbagai Intensitas hujan.
Perlakuan Intersepsi (mm/5 menit)
Intensitas Intensitas Intensitas Intensitas Intensitas
10mm/jam 20mm/jam 30mm/jam 40mm/jam 50mm/jam
(H10) (H20) (H30) (H40) (H50)

T1GC1 0.02a 0.22a 0.44a 0.44a 0.08a


T1GC2 0.14b 0.39b 0.51b 0.45ab 0.72c
T1GC3 0.21b 0.50cd 0.39a 0.43a 0.23a
T1GC4 0.10a 0.57e 0.48ab 0.45ab 0.9d
T1GC5 0.10a 0.45c 0.39a 0.42a 0.16a
T2GC1 0.17b 0.53d 0.50b 0.42a 0.05a
T2GC2 0.17b 0.41b 0.53b 0.45ab 0.26b
T2GC3 0.13b 0.42b 0.43a 0.47bc 0.14a
T2GC4 0.20b 0.50cd 0.40a 0.44a 0.2a
T2GC5 0.11a 0.44bc 0.43a 0.45ab 0.18a
T3GC1 0.16b 0.48c 0.52b 0.44a 0.13a
T3GC2 0.13b 0.45c 0.55b 0.45ab 0.17a
T3GC3 0.16b 0.48c 0.52b 0.47bc 0.23a
T3GC4 0.25c 0.51d 0.59c 0.45ab 0.15a
Pengaruh Tinggi Tanaman Kopi Terhadap Intersepsi Pada
Berbagai Intensitas hujan

Perlak Intersepsi (mm/Jam)


uan Intensi Intensi Intensi Intensi Intensi
tas tas tas tas tas
10mm/j 20mm/j 30mm/j 40mm/j 50mm/j
am am am am am
(H10) (H20) (H30) (H40) (H50)
T75 0.11a 0.44a 0.44a 0.44a 0.26a
T125 0.16b 0.46a 0.45a 0.45a 0.18a
T175 0.17b 0.51a 0.46b 0.46a 0.18a
Pengaruh Penutupan Tanaman Kopi Terhadap Intersepsi Pada
Berbagai Intensitas Hujan.

Perlak Intersepsi (mm/Jam)


uan Intensi Intensi Intensi Intensi Intensi
tas tas tas tas tas
10mm/ 20mm/ 30mm/ 40mm/ 50mm/
jam jam jam jam jam
(H10) (H20) (H30) (H40) (H50)
GC50 0.12a 0.41a 0.49b 0.43a 0.09a
GC60 0.15ab 0.41a 0.53b 0.45b 0.39b
GC70 0.16b 0.47ab 0.44ab 0.46b 0.24ab
GC80 0.18b 0.53b 0.49b 0.45b 0.13ab
GC90 0.12a 0.45a 0.40a 0.45b 0.19ab
Intersepi dan Lolos Tajuk Terhadap Intensitas Hujan

55 y = 9.759x - 3.503
R2 = 0.981
50
45
y = 9.986x - 4.412
Intersepsi & Lolos Tajuk Kopi

40 R2 = 0.9753
35
(mm/jam)

30 y = 9.873x - 3.709
25 R2 = 0.9791
20
y = -0.027x + 3.715
15
R2 = 0.0006
10
5 y = -0.14x + 3.924
0 R2 = 0.0157
10 20 30 40 50
Intensitas Hujan (mm/jam) y = -0.255x + 4.629
R2 = 0.0409
Lolos tajuk T1 Lolos tajuk T2 Lolos tajuk T3
Intersepsi T1 Intersepsi T2 Intersepsi T3
Hubungan Kerapatan Tanaman dengan
Intersepsi dan Lolos Tajuk
30.00 y = -0.4655x + 27.171
27.00 R2 = 0.5388

24.00 y = -0.3201x + 26.507


Intersepsi & Lolos Tajuk Kopi

21.00 R2 = 0.952

18.00 y = -0.3427x + 26.936


(mm/jam)

15.00 R2 = 0.8847

12.00
y = 0.4627x + 2.2472
9.00 R2 = 0.5347
6.00
y = 0.3432x + 2.4737
3.00 R2 = 0.8849
0.00
y = 0.3199x + 2.9062
50 60 70 80 90
R2 = 0.9521
Kerapatan Tanaman (%)

Lolos tajuk T1 Lolos Tajuk T2 Lolos tajuk T3


Intersepsi T1 Intersepsi T2 Intersepsi T3
Awal Lolos Tajuk
Awal Intersepsi
I n te n s i ta s H u j a n (m m / j a m )

Pinus
100 Kopi
90 Expon. (Pinus)
80 Expon. (Kopi)

70
60 y = 85.269e-0.0104x
50 R2 = 0.7712

40 y = 66.031e-0. 0118x
30 R2 = 0.8085
20
10
0
0 100 200 300
Waktu (detik)
Hubungan Intensitas hujan dengan
% Intersepsi
Intersepsi Kopi
In ten sitas H u jan (m m /Jam )

60
Intersepsi Pinus
50
Log. (Intersepsi
40 Pinus)
Log. (Intersepsi
Kopi)
30
y = -34.675Ln(x) + 145.42
20 R2 = 0.4511
10 y = -29.13Ln(x) + 116.22
R2 = 0.801
0
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00
Intersepsi (%)
Hubungan Intensitas Hujan terhadap Lolos Tajuk dan
Intersepsi pada Tanaman Pinus dan Kopi.

50 y = 2.7468e
0.3494x
y = 10.333e
0.0333x
In ten sitas H u jan (m m /jam )

2 2
45 R = 0.8255 R = 0.8022
40 LosTaj-Kopi
35 ICP-Kopi
30 LosTaj-Pinus
ICP-Pinus
25
Expon. (LosTaj-Kopi)
20 Expon. (LosTaj-Pinus)
15 Expon. (ICP-Pinus)
10 Expon. (ICP-Kopi)

5 y = 7.1614e
0.1462x

2
0 R = 0.611
0 20 40 60 80 100 0.0491x
y = 5.6602e
ICP-LosTaj (mm) 2
R = 0.3762
Curah Hujan, Lolos Tajuk,
Intersepsi Pada Tanaman Pinus

Pada Intensitas < 10 mm/jam

Pada Intensitas 10-20 mm/jam
 Pada Intensitas 20-30 mm/jam
 Pada Intensitas 30-50 mm/jam
 Pada Intensitas >50 mm/jam
Hubungan Curah Hujan, Lolos Tajuk dan Intersepsi
Pada Intensitas < 10 mm/jam

1.80
1.60
CH,LosTaj,ICP (mm)

1.40
1.20
Curah Hujan
1.00
Lolos Tajuk
0.80
Intersepsi
0.60
0.40
0.20
0.00
0.00 4.00 9.00 14.00 19.00 24.00 29.00
Waktu (m enit)
Hubungan Curah Hujan, Lolos Tajuk dan Intersepsi
Pada Intensitas hujan 10-20 mm/jam
2.50 3.50

3.00
2.00

C H,L osTaj,ICP (m m )
CH,LosTaj,ICP (mm)

2.50
1.50 Curah Hujan
2.00 Curah Hujan
Lolos Tajuk Lolos Tajuk
1.00 Intersepsi 1.50
Intersepsi
1.00
0.50
0.50
0.00
0.00
0.00 3.00 8.00 13.00 18.00 23.00 28.00 33.00 0.00 0.00 2.00 7.00 12.00 17.00 22.00 27.00 32.00 37.00 42.00 47.00
Waktu (menit) Wak tu (m enit)

3.00 3.50

2.50 3.00

2.50

CH,LosTaj,ICP (mm)
2.00
CH,LosTaj,ICP (mm)

Curah Hujan Curah Hujan


2.00
1.50 LOlos Tajuk Lolos Tajuk
1.50
Intersepsi Intersepsi
1.00
1.00
0.50
0.50
0.00 0.00
0.00 2.00 7.00 12.00 17.00 22.00 27.00 32.00 37.00 42.00 0.00 2.00 7.00 12.00 17.00 22.00 27.00 32.00 37.00 42.00
Waktu (m enit) Waktu (menit)

3.50
3.50
3.00
3.00
CH,LosTaj,ICP (mm)

2.50
2.50
CH,LosTaj,ICP (mm)

Curah Hujan Curah Hujan


2.00 2.00
Lolos Tajuk Lolos Tajuk
1.50 1.50
Intersepsi Intersepsi
1.00 1.00
0.50 0.50

0.00 0.00
0.00 2.00 7.00 12.00 17.00 22.00 27.00 32.00 37.00 42.00 0.00 2.00 7.00 12.00 17.00 22.00 27.00 32.00 37.00
Waktu (menit) Waktu (m enit)
Hubungan Curah Hujan, Lolos Tajuk dan Intersepsi
Pada Intensitas hujan 20-30 mm/jam
3.00 3.50
2.50

3.00

C H ,L o sT aj,IC P (m m )
2.50
2.00
2.50
2.00
Curah Hujan Curah Hujan

CH,LosTaj,ICP (mm)
2.00 1.50 Curah Hujan
1.50 Lolos Tajuk Lolos Tajuk Lolos Tajuk
1.50
Int ersepsi Intersepsi 1.00 Intersepsi
1.00
1.00
0.50 0.50
0.50

0.00 0.00 0.00


0.00 2.00 7.00 12.00 17.00 22.00 0.00 2.00 7.00 12.00 17.00 22.00 27.00 32.00 0.00 2.00 7.00 12.00 17.00 22.00 27.00 32.00

Wa k t u ( m e n it ) Wak tu (me nit) Waktu (menit)

4.00 2.50
4 .0 0
3.50
CH,LosTaj,ICP (mm )
2.00 3 .5 0
CH,LosTaj,ICP (mm)

3.00
3 .0 0
2.50 Curah Hujan 1.50 Curah Hujan 2 .5 0
Cu ra h Huja n
2.00 Lolos Tajuk Lolos Tajuk 2 .0 0 Lolos Ta ju k

Intersepsi 1.00 Intersepsi In t e r se psi


1.50 1.50

1.00 1.00
0.50
0 .5 0
0.50
0.00 0 .0 0
0.00 0.00 0.00 2 .0 0 7 .00 12.00 17 .0 0 22.00 27 .00 3 2.0 0 37.00 42.00
0.00 3.00 8.00 11.00 13.00 18.00 23.00 28.00 33.00 38.00 43.00 48.00 53.00 58.00
0.00 2.00 7.00 12.00 17.00 22.00 27.00 32.00 37.00 42.00 47.00 52.00 57.00 Wa k t u ( m e n i t )
Waktu (m enit)
Waktu (m enit)

2.50

2.50
4.50
2.00
4.00
2.00
3.50
1.50 Curah Hujan
1.50 3.00
Curah Hujan

CH,LosTaj,ICP (mm)
Lolos Tajuk Curah Hujan
Lolos Tajuk 2.50
1.00 Inter sepsi Lolos Tajuk
1.00 Inter s eps i 2.00
Intersepsi
1.50
0.50
0.50 1.00
0.50
0.00 0.00
0.00
0.00 2.00 7.00 12.00 17.00 22.00 0.00 2.00 7. 00 12.00 17.00 22.00
0.00 2.00 7.00 12.00 17.00 22.00 27.00 32.00 37.00 42.00 47.00 52.00 57.00 62.00 67.00 73.00 78.00 83.00 88.00 93.00
Wakt u ( me ni t) Wa kt u ( me ni t )
Waktu (m enit)

6.00 4.00

3.50
5.00
3.00
CH,LosTaj,ICP (mm)
CH,LosTaj,ICP (mm)

4.00
2.50
Curah Hujan Curah Hujan
3.00 Lolos Tajuk 2.00
Lolos tajuk
Intersepsi
1.50
2.00 Intersepsi
1.00
1.00
0.50
0.00 0.00
0.00 3.00 8.00 13.00 18.00 23.00 28.00 33.00 0.00 2.00 7.00 12.00 17.00 22.00 27.00 32.00
Waktu (menit) W aktu (menit)
Curah Hujan, Lolos Tajuk dan
Intersepsi Pada Intensitas hujan 30-
50 mm/jam
4.50
4.50 12.00
4.00
4.00
3.50 10.00
3.50
3.00
3.00
8.00 Curah Hujan
Curah Hujan

CH,LosTaj,ICP(mm)
2.50 Curah Hujan
Lolos Tajuk 2.50 6.00 Lolos Tajuk
2.00 Lolos Tajuk
Intersepsi 2.00
Intersepsi 4.00 Intersepsi
1.50
1.50
1.00 2.00
1.00
0.50
0.50 0.00
0.00
0.00
0.00 2.00 7.00 12.00 17.00 22.00
0.00 2.00 7.00 12.00 17.00 22.00
Wa kt u ( me nit )
Wa kt u ( me nit ) Waktu (menit)

8.00
12.00 7.00
7.00
10.00 6.00
6.00
8.00 5.00
5.00 Curah Hujan Curah Hujan Curah Hujan
4.00

m)
4.00 Lolos Tajuk 6.00 Lolos Tajuk Lolos Tajuk
m)

CH,LosTaj,ICP(m
P(m

3.00
m
(m)

Intersepsi Intersepsi Intersepsi


,LosTaj,IC

3.00
P

4.00
j,IC

2.00
sa
T

2.00
o
,L

H
H

2.00
C

1.00
C

1.00
0.00 0.00
0.00 0.00 2.00 7.00 12.00 17.00 22.00 27.00 32.00 37.00
0.00 1.00 6.00 11.00 16.00 21.00 26.00 31.00 36.00 41.00
0.00 1.00 6.00 11.00 16.00 21.00 26.00 31.00 36.00 41.00 46.00 51.00 56.00 61.00
Waktu (menit) Waktu (menit)
Waktu (menit)
Hubungan Curah Hujan, Lolos Tajuk dan Intersepsi
Pada Intensitas hujan > 50 mm/jam
9.00
16.00
9.00
8.00
8.00 14.00
7.00
7.00 12.00
6.00
6.00
Curah Hujan

CH,LosTaj,ICP (mm)
10.00
CH,LosTaj,ICP(mm)

Curah Hujan
5.00 5.00
Curah Hujan
Lolos tajuk Lolos Tajuk
8.00 Lolos Tajuk
4.00 4.00 Intersepsi
Intersepsi Intersepsi 6.00
3.00 3.00
4.00
2.00 2.00
2.00
1.00 1.00
0.00
0.00
0.00
0.00 1.00 6.00 11.00 16.00 21.00 26.00 31.00
0.00 1.00 6.00 11.00 16.00 21.00 26.00 31.00 36.00 41.00
Waktu (me ni t) Waktu (menit)
Waktu (menit)

16.00
9.00
12.00
8.00 14.00

7.00 12.00 10.00


6.00
CH,LosTaj,ICP (mm)
CH,LosTaj,ICP(mm)

Curah Hujan 10.00 8.00


5.00 Curah Hujan Curah Hujan
Lolos Tajuk 8.00 Lolos Tajuk

m)
4.00 6.00 Lolos Tajuk

H,LosTaj,ICP(m
Intersepsi Intersepsi
3.00 6.00 Intersepsi
4.00
2.00 4.00
1.00 2.00

C
2.00
0.00
0.00 0.00
0.00 1.00 6.00 11.00 16.00 21.00 26.00 31.00
0.00 1.00 6.00 11.00 16.00 21.00 26.00 31.00 36.00 41.00 46.00
0.00
1.00
6.00

46.00

61.00
66.00

81.00
86.00
11.00
16.00
21.00
26.00
31.00
36.00
41.00

51.00
56.00

71.00
76.00

Waktu (menit)
Waktu (menit) Waktu (menit)
Curah Hujan, Intersepsi, Lolos Tajuk
Pada Tanaman Kopi

Pada Intensitas < 10 mm/jam

Pada Intensitas 10-20 mm/jam
 Pada Intensitas 20-30 mm/jam
 Pada Intensitas 30-50 mm/jam
 Pada Intensitas >50 mm/jam
Hubungan Curah Hujan, Lolos Tajuk dan Intersepsi Pada
Intensitas < 10 mm/jam

0.70
1.40
0.60
Ch,LosTaj,Icp (mm)

1.20

Ch,LosTaj,Icp (mm)
0.50
Curah Hujan 1.00
0.40 Curah Hujan
Lolos tajuk 0.80
0.30 Lolos Tajuk
Intersepsi 0.60
0.20 Intersepsi
0.40
0.10 0.20
0.00 0.00
0 3 8 13 18 23 28 33 38 43 0 3 8 13 18 23 28
Watuk (m enit) Watuk (m enit)

1.40
1.50
1.20
Ch,LosTaj,Icp (mm)

1.00 Curah Hujan Curah Hujan


Ch,LosTaj,Icp (mm)
1.00
0.80
Lolos Tajuk Lolos Tajuk
0.60
0.40 Intersepsi 0.50 Intersepsi
0.20
0.00 0.00
0 1 6 11 16 21 26 31 0 3 8 13 18 23 28
Watuk (menit) Watuk (menit)
Hubungan Curah Hujan, Lolos Tajuk dan Intersepsi Pada
Intensitas hujan 10-20 mm/jam
1.80 2.00 1.80
2.00
1.60 1.60
1.40 1.40
1.50 1.50
1.20 Curah Hujan 1.20 Curah Hujan Curah Hujan

Ch,LosTaj,Icp (mm)
Curah Hujan

Ch,LosTaj,Icp(mm)
1.00 1.00
Lolos Tajuk 1.00 Lolos Tajuk Lolos tajuk 1.00 Lolos Tajuk
0.80 0.80
0.60 Intersepsi Intersepsi 0.60 Intersepsi Intersepsi
0.50 0.50
0.40 0.40
0.20 0.20
0.00 0.00
0.00 0.00
0 2 7 12 17 22 27 0 2 7 12 17 22 27 32 37 42
0 2 7 12 17 22 27 0 2 7 12 17 22 27
Watuk (menit ) Watuk (menit) Watuk (menit)
Watuk (menit)

2.50 3.50
2.00 2.50
3.00
2.00 2.00
1.50 2.50
Curah Hujan

Ch,LosTaj,Icp (mm)
Curah Hujan Curah Hujan Curah Hujan
1.50 1.50 2.00
1.00 Lolos Tajuk Lolos Tajuk Lolos Tajuk Lolos Tajuk
1.00 1.00 1.50
Intersepsi Intersepsi Intersepsi Intersepsi
1.00
0.50 0.50 0.50
0.50
0.00 0.00 0.00
0.00
0 2 7 12 17 22 27 32 37 0 2 7 12 17 22 27 32 37
0 1 6 11 16 21 26 0 2 7 12 17 22 27 32 37 42 47
Wat uk ( me nit ) Wa t uk ( m e nit )
Wat uk ( menit ) Watuk (menit)

3.00 3.00
2.50 2.50 3.00 3.00
2.00 Curah Hujan 2.50 2.50
2.00
Ch,LosTaj,Icp (mm)

Curah Hujan Curah Hujan


1.50 Lolos Tajuk 2.00 Curah Hujan
2.00
m)

1.50 Lolos Tajuk


m)
h,LosTaj,Icp(m

1.50 Lolos Tajuk


Ch,LosTaj,Icp(m

m)
1.00 Intersepsi 1.50 Lolos Tajuk

Ch,LosTaj,Icp(m
1.00 Intersepsi
1.00 Intersepsi
0.50 1.00 Intersepsi
0.50 0.50
0.00 0.50
C

0.00 0.00
0 2 7 12 17 22 27 0.00
0 1 6 11 16 21 26 31 0 2 7 12 17 22 27
0 2 7 12 17 22 27
Watuk (menit) Watuk (menit)
Watuk (menit)
Watuk (menit)
Hubungan Curah Hujan, Lolos Tajuk dan Intersepsi Pada
Intensitas hujan 20-30 mm/jam

3.00 5.00
5.00
2.50
4.00 4.00
2.00 Curah Hujan
3.00 Curah Hujan Curah Hujan
3.00
m)

Ch,LosTaj,Icp(mm)
1.50 Lolos Tajuk
Ch,LosTaj,Icp(m

m)
Lolos Tajuk Lolos Tajuk

Ch,LosTaj,Icp(m
1.00 Intersepsi 2.00 2.00
Intersepsi Intersepsi
0.50 1.00
1.00
0.00 0.00
0.00
0 1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 0 1 6 11 16 21 26 31 36
0 3 8 13 18 23 28 33 38
Watuk (menit) Watuk (menit)
Watuk (menit)

5.00 7.00
6.00
5.00 4.00
5.00 Curah hujan
4.00 Curah Hujan
Curah Hujan 3.00

Ch,LosTaj,Icp(mm)
4.00
Ch,LosTaj,Icp(mm)

3.00 Lolos Tajuk Lolos Tajuk


LosTaj 3.00
2.00
m

2.00 Intersepsi
)

Intersepsi 2.00
p(m

1.00 Intersepsi
j,Ic

1.00 1.00
T a

0.00
s

0.00
,Lo

0.00
h

0 1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 0 2 7 12 17 22 27 32 37 42
C

0 2 7 12 17 22 27 29 34 39 44
Watuk (menit) Watuk (menit)
Watuk (menit)
Hubungan Curah Hujan, Lolos Tajuk dan Intersepsi
Pada Intensitas hujan 30-40 mm/jam

6.00 6.00

5.00 5.00 8.00

4.00 4.00
Curah Hujan Curah Hujan 6.00
Curah Hujan
m)
m)

3.00 Lolos Tajuk 3.00 Lolos Tajuk


Ch,LosTaj,Icp(m
Ch,LosTaj,Icp(m

Intersepsi 4.00 Lolos Tajuk


Intersepsi
2.00 2.00
Intersepsi
2.00
1.00 1.00

0.00 0.00 0.00


0 2 7 12 17 22 27 32 37 42 47 52 57 62 0 2 7 12 17 22 27 32 37 42 47 52 57 62 0 3 8 13 18 23 28 36
Watuk (menit) Watuk (menit)
Watuk (menit)
Hubungan Curah Hujan, Lolos Tajuk dan Intersepsi
Pada Intensitas hujan 40-50 mm/jam

8.00
9.00
7.00
8.00
6.00 7.00
5.00 Curah Hujan
Ch,LosTaj,Icp (mm)

6.00 Curah Hujan

Ch,LosTaj,Icp (mm)
4.00 Lolos Tajuk 5.00
Lolos Tajuk
3.00 Intersepsi 4.00
3.00 Intersepsi
2.00
2.00
1.00
1.00
0.00
0.00
0 2 7 12 17 22 27 32 37 42 47
0 2 7 12 17 22 27 32 37 42 47
Watuk (menit)
Watuk (menit)

7.00
Ch,LosTaj,Icp (mm)

6.00 Ch,LosTaj,Icp (mm) 8.00


5.00 7.00
Curah Hujan
4.00 6.00
Lolos Tajuk 5.00 Curah Hujan
3.00
Intersepsi 4.00 Lolos Tajuk
2.00
3.00 Intersepsi
1.00 2.00
0.00 1.00
0 1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 0.00
Watuk (m enit) 0 1 6 11 16 21 26 31 36 41
Watuk (m enit)
Hubungan Curah Hujan, Lolos Tajuk dan Intersepsi Pada
Intensitas > 50 mm/jam
Ch,LosTaj,Icp (mm)

4.00

3.00 Curah Hujan


2.00 Lolos Tajuk

1.00 Intersepsi

0.00
0 2 7 12 17 22 27 29 34
Watuk (m enit)
Temuan


Perlakuan tinggi tanaman dan penutupan kanopi tanaman memberikan pengaruh yang nyata
terhadap besarnya intersepsi dan lolos tajuk.

Intersepsi tanaman pinus lebih besar dibandingkan tanaman kopi.

Prosentase kanopi yang besar (Ground Cover) memberikan intersepsi yang lebih tinggi
dibandingkan persentase kanopi yang rendah.

Awal terjadinya lolos tajuk dipengaruhi oleh intensitas hujan. Makin tinggi intensitas hujan
lolos tajuk awal makin cepat.

Makin tinggi intensitas hujan maka lolos tajuk makin meningkat mengikuti persamaan linier.
Pada tanaman Pinus koefisien a bervariasi antara 10,085 sampai dengan 9,913 dan pada
tanaman kopi 9,750 sampai dengan 9,986.

Hubungan intensitas hujan dengan intersepsi mengikuti persamaan linier. Pada tanaman
pinus koefisien a bervariasi antara 0,315 sampai dengan 0,682 dan pada tanaman kopi
bervariasi antara 0,027 sampai dengan 0,255.

Pengaruh kerapatan tanam terhadap lolos tajuk mengikuti persamaan linier. Pada tanaman
pinus koefisien b sebesar 26,043 sampai dengan 26,161 dan pada tanaman kopi sebesar
26,507 sampai dengan 27,171 .

Pengaruh kerapatan tanam terhadap intersepsi mengikuti persamaan linier. Pada tanaman
pinus koefisien b sebesar 1,171 sampai dengan 1,3881 dan pada tanaman kopi sebesar
2,437 sampai dengan 2,9062.

Intersepsi tanaman pinus lebih besar dibandingkan tanaman kopi.

Pola lolos tajuk mempunyai kecenderungan selalu mengikuti pola hujan.

Pola intersepsi, pada awal hujan air yang terintersepsikan cenderung meningkat, dan setelah
tercapai volume tertentu pada waktu yang tertentu besarnya intersepsi cenderung menurun.
LAHAN

Laju infiltrasi

Kadar Air
 Struktur tanah
 Tekstur
Laju Infiltrasi Das Sayang

Ngantang Asosiasi
Kaum rejo
Sereng Tlogo Asosiasi
Jombok
Ngebrong
Slip and Land Slide Surface
Selorejo
Kadar Air Tanah
Kadar Air Lapangan rata-
Tanah rata.
(g.g-1)
Ngantang association 0.36
Kaumrejo series 0.45
Sereng tlogo association 0.36
Jombok series 0.47
Ngebrong series 0.46
Slip and landslide surface 0.48
Selorejo series 0.46
Struktur
Tanah Struktur Tanah (mm)
Ngantang association 3.22
Kaumrejo series 4.04
Sereng tlogo association 2.24
Jombok series 1.94
Ngebrong series 3.15
Slip and landslide surface 0.90
Selorejo series 2.68
Tekstur
Laju
Tekstur Tanah Infiltrasi Keterangan
(mm/ jam)
Pasir
berlempung
25-50 Sangat cepat
Lempung
12.5-25 Cepat
Lempung
7.5-15 Sedang
berdebu
0.5-2.5 Lambat
Lempung
<0.5 Sangat lambat
berliat
Liat
Tekstur Tanah pada Beberapa Seri Tanah

Deb
Pasir Liat
Tanah u Kelas
(%) (%)
(%)
Ngantang Lempung Liat
51 27 22
association Berpasir
Kaumrejo series 37 43 20 Lempung
Sereng tlogo
51 40 9 Lempung
association
Jombok series 42 10 48 Liat Berpasir
Lempung Liat
Ngebrong series 49 25 26
Berpasir
Slip and landslide
74 9 17 Pasir Berlempung
surface
Selorejo series 25 38 37 Lempung Berliat
Laju Infiltrasi Pada Seri Tanah
Ngantang Asosiasi
Laju Infiltrasi Pada Seri Tanah Kaum
Rejo
Laju Infiltrasi Pada Seri Tanah
Sereng Tlogo Asosiasi
Laju Infiltrasi Pada Seri Tanah
Jombok
Laju Infiltrasi Pada Seri Tanah
Ngebrong
Laju Infiltrasi Pada Seri Tanah Slip
and Land Slide Surface
Laju Infiltrasi Pada Seri Tanah
Selorejo
Temuan

Pola infiltrasi di DAS mengikuti persamaan
logaritma dengan koefisien diterminasi lebih
besar 0,6.

Pola infiltrasi pada berbagai seri tanah
Ngantang Assosiation di DAS Sayang
koefisien a bervariasi dari -1,1874 sampai
dengan -94,0920 sedangkan koefisien b
bervariasi dari -5,703 sampai dengan -
296,460
MODEL ABSTRAKSI
1
Infiltrasi
2 t t=0 F=0

4
t waktu t infiltrasi kumulatif Ft
diketahui
5

ft ≤ it Menghitung ft dari Ft ft ≥ i t
7

Ya Tidak (2) Tidak terjadi ponding


8 pada seluruh interval:
Ft + t = F’t + t
Dihitung dari curah hujan
9
ft  it ?
10

(1) Ponding terjadi pada Tidak terjadi ponding pada


11
seluruh interval: permulaan interval.
Ft + t dihitung dengan Menghitung nilai sementara
12 persamaan infiltrasi F’t + t = Ft + it t
ft ≤ Dan
it f + Δt ≥ it
+ Δt
f’t + t from F’tt + t

13 Tidak
Ya

14
f’t + t  it ?

15

16
(3) Ponding terjadi selama
interval: Menghitung Fp dari it,
17 menemukan
t’ = (Fp – ft)/ it
Dan menghitung Ft + t f dari Fp
18
dan t’
Dengan persamaan infiltrasi
19

20
Tampilan
Intersepsi Awal
Data Pengamatan Waktu Intersepsi Awal (tIa)

Intensitas
r Ia
Vegetasi Hujan tIa (dtk)
(mm/jam) (mm)
(mm/jam)
10< 8,645 120 1,608
KOPI 10-30 17,063 207 1,33
>30 39,903 204 1,608
10< 5,4865 201 0,270
PINUS 10-30 15,3417 103 0,311
>30 35,6980 100 0,361
Faktor Intersepsi
t
r
tIa Ia Sv Konsta
Vegetasi Hujan (mm/
(dtk) (mm) (mm) n
jam)
(menit)
10< 8,645 120 1,608 2,531 30
KOPI 10-30 17,063 207 1,33 5,401 25
>30 39,903 204 1,608 7,903 15

10< 5,4865 201 0,270 1,724 35

15,341
PINUS 10-30 103 0,311 3,873 25
7
35,698
>30 100 0,361 4,547 20
0
Perbandingan nilai SV laboratorium
dan lapangan

Sv (cm)
Jenis Tanaman
Laboratorium Lapangan

Kopi 0,266 0,528

Pinus 0,124 0,338


Nilai Canopy coefficient (CC)

No
Vegetasi Canopy coefficient (CC)
.

1 Kopi 6,545

2 Pinus 7,473
Grafik nilai canopy coefficient (CC)

12
Pe CC=10
10 Pe CC=9
Pe CC=8
8
Pe CC=7
Hujan Lolos (Pe)

6 Pe CC=6
Pe CC=5
4 Pe CC=4
Pe CC=3
2
Pe CC=2
0 Pe CC=1
0 2 4 6 8 10 12 Pe CC 7,89
-2
Pe CC 8,89
Hujan (P)
Hasil Perhitungan Laboratorium dan
Lapangan
Canopy coefficient
SV (cm)
(CC)
Jenis
Tanaman Laboratori Lapangan Laboratori Lapanga
um um n

Kopi 0,266 0,528 8,89 7,473

Pinus 0,124 0,338 7,89 6,545


Keruangan.

Kesalahan Luas= 4,16%


Kesalahan Panjang =2,16%
Perjalanan limpasan permukaan

a. awal hujan dan awal pembentukan akumulasi aliran


(b) terjadi peningkatan aliran,
(c) terjadi puncak hidrograf, dan
(d) terjadi penyusutan atau resesi aliran; serta
(e) hidrograf aliran di outlet
Hidrograf dengan berbagai besarnya
hujan yang berbeda-beda

Kejadian hujan 1 jam


Abstraksi = 0
Perbandingan volume air masuk (hujan) dan air keluar (Q
simulasi) pada sistem DTA pada berbagai intensitas hujan.

Volume air Kesalah Kesalah


Hujan Volume air keluar an an
NO (mm) masuk (m3) (m3) (m3) (%)
1 6 74664.72 76213.56 1548.84 2.07439
2 8 99552.96 100869.55 1316.59 1.32250
3 10 124441.20 125335.10 893.90 0.71833
4 12 149329.44 149660.35 330.91 0.22160
5 14 174217.68 173876.54 341.14 0.19581
6 16 199105.92 198004.91 1101.01 0.55298
Hubungan Volume Air Masuk
dengan Hujan

250000
Volume Air Masuk (m^3)

200000

150000
y = 24888x + 49776
R2 = 1
100000

50000

0
6 8 10 12 14 16
Hujan (mm)
Hubungan Volume Air Keluar dengan Hujan
Hasil persamaan regresi linier antara volume air keluar dan
hujan

250000
Volume Air Keluar (m^3)

200000

150000
y = 24352x + 52096
R2 = 1
100000

50000

0
6 8 10 12 14 16
Hujan (mm)
Hubungan Volume Air Keluar
dengan Volume Air Masuk

250000
V olum e Air Keluar (m ^ 3)

200000

150000
y = 24352x + 52096
R2 = 1
100000

50000

0
74664.72 99552.96 124441.2 149329.44 174217.68 199105.92
Volume Air Masuk (m^3)
Hubungan Kesalahan dengan
Curah Hujan
2.5
K e s a l a h a n (% )

1.5
y = -0.3281x + 1.996
R2 = 0.7107
1

0.5

0
6 8 10 12 14 16
Hujan (mm)
Intensitas 10 mm – 20 mm/Jam

Q Puncak Q Puncak
Perlakuan (m3/detik) Perlakuan (m3/detik)
Metode Metode
SCS 0.3281 SCS 1.7898
Metode Metode
Kanopi 0.2982 Kanopi 1.6216
Aktual 0.2670
Aktual 1.4969
Intensitas 20 mm -30 mm/ Jam

Q Puncak Q Puncak
Perlakuan (m3/detik) Perlakuan (m3/detik)
Metode Metode
SCS 1.9113 SCS 1.8145
Metode Metode
Kanopi 1.8234 Kanopi 1.7419

Aktual 1.5256 Aktual 1.4319


Intensitas 30 mm-40 mm/Jam

Q Puncak Q Puncak
Perlakuan (m3/detik) Perlakuan (m3/detik)
Metode
SCS 2.0271 Metode SCS 2.3051
Metode Metode
Kanopi 1.9521 Kanopi 2.2214

Aktual 1.7281 Aktual 2.0914


Intensitas 30 mm-40 mm/Jam

Q Puncak Q Puncak
Perlakuan (m3/detik) Perlakuan (m3/detik)

Metode SCS 25.1959 Metode SCS 24.8977


Metode Metode
Kanopi 21.6014 Kanopi 23.6551

Aktual 18.2758 Aktual 20.4211


Perubahan Koefisien Kanopi-Infiltrasi
Hasil Model dengan Aktual
Temuan

Uji keruangan menunjukan kesalahan SIMODAS yang
diintegrasikan dengan metode kanopi-infiltrasi sebesar 4,16%.

Hasil validasi dari model ditunjukkan oleh nilai koefisien
diterminasi (R2), model SIMODAS yang mempergunakan metode
Kanopi-Infiltrasi dan SCS mempunyai keeratan hubungan antara
pengukuran aktual dengan metode kanopi-infiltrasi dan SCS
dengan nilai R2 lebih besar 0,6.

Hasil uji rasionalisasi menunjukkan kesalahan volume kesalahan
lebih kecil 2%.

Model SIMODAS dengan integrasi metode kanopi yang
dikembangkan dapat mensimulasi proses hidrologi hujan limpasan
di DAS Sayang dengan koefisien diterminasi yang lebih tinggi
dibandingkan SIMODAS yang diintegrasikan dengan metode SCS.

Metode kanopi-Infiltrasi menghasilkan nilai puncak banjir lebih kecil
dibandingkan metode SCS.
VARIASI KOEF. KANOPI
Variasi pada Kof.Kanopi 9-7,5- 6-4,5
Debit & Waktu Puncak pada Kof.Kanopi 9-7,5- 6-4,5

Puncak Waktu
Debit Huja Puncak Puncak
Hujan (m3/deti Waktu Puncak n Debit Debit
(mm/jam) k) Debit (menit) (mm) (m3/detik) (menit)
30 0 0
30 0.0137 299
60 3.9173 85
60 27.4177 57
90 43.9837 53 90 100.0876 44

Huja Puncak Waktu Huja


n Debit Puncak n Puncak Waktu
(mm) (m3/detik) Debit (menit) (mm Debit Puncak Debit
) (m3/detik) (menit)
30 13.3089 63
30 49.6485 45
60 97.508 42
60 167.6949 34
90 208.5342 36
Variasi Curah Hujan
Variasi Penggunaan Curah Hujan 30,60, 90 mm/jjam
Pada Berbagai Nilai Koefisien Kanopi
Variasi Penggunaan Curah Hujan 30,60, 90 mm/jjam
Pada Berbagai Nilai Koefisien Kanopi
Waktu Waktu
Koefisi Puncak Puncak Koefisi Puncak Puncak
en Debit Debit en Debit Debit
Kanopi (m3/detik) (menit) Kanopi (m3/detik) (menit)
9 0 0 9.0 3.9173 85
7.5 0.0137 299 7.5 27.4177 57
6.0 13.3089 63 6.0 97.508 42
4.5 49.6485 45 4.5 167.6949 34
Waktu
Koefisi Puncak Puncak
en Debit Debit
Kanopi (m3/detik) (menit)
9.0 43.9837 53
7.5 100.0876 44
6.0 208.5342 36
4.5 299.6287 27
Temuan

Perubahan curah hujan akan merubah pola
aliran permukaan yaitu puncak banjir dan
waktu kejadian puncak banjir.

Peningkatan intensitas hujan akan
meningkatkan puncak banjir dan
menurunkan waktu terjadinya puncak banjir.
 Peningkatan penutupan lahan akan
menurunkan aliran permukaan dan
menurunkan waktu kejadian puncak banjir.
KESIMPULAN

tekanan 2,5 Psi sampai dengan 6,5 CU 83,15%. CU nilai lebih
besar 68,17%.

Pola intersepsi, pada awal hujan air cenderung meningkat, dan
setelah tercapai volume tertentu pada waktu yang tertentu
cenderung menurun.

Infiltrasi mengikuti persamaan logaritma dengan koefisien
diterminasi lebih besar 0,6. koefisien a bervariasi dari -1,1874
s/d -94,0920 dan koefisien b bervariasi dari -5,703 s/d -296,460

Model SIMODAS metode kanopi-Infiltrasi, proses hidrologi
hujan limpasan di DAS Sayang dengan koefisien diterminasi
0,7113 lebih besar dibandingkan dengan metode SCS dengan
koefisien diterminasi 0,6951.

Hasil validasi koefisien diterminasi (R2), mempergunakan
metode Kanopi-Infiltrasi dan SCS mempunyai keeratan
hubungan antara pengukuran aktual dengan metode kanopi-
infiltrasi dan SCS dengan nilai R2 lebih besar 0,6. Hasil uji
rasionalisasi menunjukkan kesalahan volume kesalahan lebih
kecil 2%.

Penerapan metode Kanopi-Infiltrasi pada model SIMODAS
menunjukkan peningkatan intensitas hujan akan meningkatkan
puncak banjir dan menurunkan waktu terjadinya puncak banjir.
Peningkatan penutupan lahan akan menurunkan aliran
permukaan dan menurunkan waktu kejadian puncak banjir.
Sekian Terimakasih

AREA 2

AREA 1

12

Anda mungkin juga menyukai