PENGELOLAAN AIR
1
IKLIM
RANCANGAN
2
PENGELOLA TANAH
AN AIR
3
VEGETASI
4
LIMPASAN
PERMUKAAN
HIDROLOGI DAS
1
EROSI
VEGETASI
2
DAN LAHAN KUALITAS AIR
3
BANJIR
4
IKLIM
Siklus Hidrologi
Hujan Evaporasi
Air
Atmosfer Intersepsi
S
Transpirasi
Aliran Bawah
Infiltrasi S
Permukaan
Air
Air Tanah
Atmosfer
Resapan air Aliran air
tanah tanah
Proses Hidrologi adalah kompleks
Pori makro
Heterogenitas
Aliran
Kejenuhan lokal
Daerah Aliran sungai
Aliran Permukaan
Spesifik Luas (a) DAS adalah Slope di
Hulu/panjang kontur [m2/m m]
Garis aliran
DAS Spesifikasi a = A/b
Garis Kontur
Satuan Panjang
ada
Kontur b
e n g an p length b
si ke le r
tribu
Area A
Ko n
a
DAS
Persamaan Kontinuitas
Saint Venant, Chow
1988 Bentuk Konservasi
Q A
0
x t
Bentuk Non Konservasi
y V y
V y 0
x x t
Persamaan Kontinuitas
Saint Venant
Bentuk Konservasi
y V y
V y 0
x x t
Bentuk Non Konservasi
Kinematic wave
V V y
V g g S 0 S f 0
t X x
Dynamic wave
Disffution wave
Persamaan Kontinuitas
Henderson,1964
y q
i f q
t x
Abstraksi Hujan I t)
Batas Sistem
Intersepsi Kanopi
Hujan -Intersepsi
Das
Aliran Sungai
Q (t)
Infiltrasi
PEMUKIMAN
PERKEBUNAN
KEMIRINGAN
KLASIFIKASI INFILTRASI
SEBARAN
HUJAN
ARAH ALIRAN
% PENUTUPAN LAHAN/ GROUN COVER
INTERSEPSI
MODEL ABSTRAKSI
VOLUME LIMPASAN
Keterangan:
: Tujuan penelitian
LIMPASAN PERMUKAAN
Persamaan Aliran
Curah hujan - Intersepsi
Aliran per grid
Inflow Outflow
Infiltrasi
Persamaan Kontinuitas
Henderson
y q
i f q Kontinuitas
t x
A Q
Persamaan Manning
So1 / 2 5 / 3
Q 2/3
A
nP
3/5
nP 2/3
A Q3 / 5
S
0
Persamaan Aliran
0 .6
2/3
= nP S0 dan = 0.6
A 1 Q
Q
t t
Substitusi
Q A
q
x t
Persamaan Aliran
Q 1 Q
Q q
x t
Penyelesaian Numerik
Penyelesaian numerik
x
q i f j 1
i 1
t
t j 1 1
j Qi 1 Qi
j
j 1
Qi Qi 1 xi f i 1
j 1
x 2
Qi j11
t j 1 1
Qi 1 Qi
j
x 2
0 .6
nP 2 / 3
dan = 0.6
S 0
Arah Aliran :
7 1
8
6
x 2
5 3
4
Besarnya akumulasi
aliran = penjumlahan
besarnya aliran sel-sel
sekitar
Arah Aliran D8
Kemiringan tiap sel bersebelahan
dihitung dg jarak horizontal lebih besar
untuk sel diagonal, kode arah sel
tercuram dimuatkan ke sel tersebut.
Jika Kemiringan kearah paling curam
lebih dari satu, dipilih sembarang
kearah sel yg dijumpai secara baris
per baris.
Bila sel tetangga tak tentu, kemiringan
diasumsikan ke sel tetangga yg paling
curam.
Arah aliran pada titik tepi DEM kearah
luar. Arah Aliran metode D8
Penurunan dinyatakan(Moore,1993)
z z
fx dan fy =
x y
2 2
p f f
x y dan q p 1
1
Gradien kemiringan β p 2
max z9 zi
arctan i =1,8 Q (i )
Aliran
f y fx
180 arctan +
f f
x x
j 1 max z9 zi
AALIR 2 dimana : j 1 untuk i 1,8 Q(i )
64 128 1
32 x 2
16 8 4
LIHAT DAS SAYANG
DAS Konto Hulu
K. Kwayangan
Sungai Kwayangan
K. Konto
Sungai Sayang
K. Sayang
Sungai Konto
Sungai Pinjal
K. Pinjal
DAS Sayang
Statik Semi Dinamik Dinamik
Parameter
Slope dan Arah Aliran Model ABSTRAKSI Curah Hujan Hidrologi
(Infiltrasi-Intersepsi)
Model
MODEL INTERSEPSI
Simulasi
Hasil dan
Model Abstraksi Penyajian Visualisasi
Air Permukaan DAS
Diskripsi
Sebelah Utara: Desa Waturejo dan Desa
Jombok
Sebelah selatan: Desa Sumber Agung
Gunung Drowati
IKLIM
Tipe Iklim C
Ha %
R2=0,8990
Hubungan Tekanan dengan Intensitas Hujan
80.00
60.00 y = 15.769x - 46.779
40.00
Intensitas
Intensitas
(mm/jam)
20.00
Linear (Intensitas)
0.00
-20.00 0 1 2 3 4 5 6 7
Tekanan (Psi)
Diameter Hujan
3.000 Diameter
2.000 Linear (Diameter)
1.000
0.000
0 1 2 3 4 5 6 7
Tekanan (Psi)
Masa Hujan
R2=0,9910
70.000
60.000
y = 12.333x - 25.817
50.000
Masa Hujan (g)
40.000
Masa
30.000
20.000 Linear (Masa)
10.000
0.000
0 1 2 3 4 5 6 7
Tekanan (Psi)
Kecepatan
Hubungan Tekanan dengan Kecepatan
10.000 R2=0,849
y = 0.3896x + 6.7874
8.000
Kecepatan (m/dt)
6.000 Kecepatan
4.000 Linear (Kecepatan)
2.000
0.000
0 2 4 6 8
Tekanan (Psi)
Energi Kinetis
Hubungan Tekanan dengan Energi Kinetik
0.400
R2=0,849
y = 0.026x + 0.1174
0.300
Energi Kinetik
Energi (NewTon)
0.200
Linear (Energi Kinetik)
0.100
0.000
0 1 2 3 4 5 6 7
Tekanan (Psi)
Koefisien Keseragaman
1 2,5 95,82
2 3,0 96,69
3 3,5 98,28
4 4,0 93,42
5 4,5 99,07
6 5,0 99,38
7 5,5 99,22
8 6,0 98,56
9 6,5 97,75
Keseragaman Distribusi
No Tekanan (Psi) Koefisien Keseragaman (%)
1 2,5 98,48
2 3,0 98,08
3 3,5 99,16
4 4,0 99,27
5 4,5 99,43
6 5,0 99,68
7 5,5 99,61
8 6,0 99,16
9 6,5 99,32
Temuan
Hubungan tekanan dengan intensitas hujan,
diameter tetesan dan energi linier.
Koefisien keseragaman pada berbagai tekanan
(2,5 Psi sampai dengan 6,5 Psi) dari rainfall
simulator menunjukkan koefisien keseragaman
distribusi diatas 83,15%.
Keragaman Distribusi pada berbagai tekanan (2,5
Psi sampai dengan 6,5 Psi) dari rainfall simulator
menunjukkan nilai lebih besar 68,17%.
Rainfall Simulator Tiruan dari ARMVIELD yang
dibangun mempunyai kinerja yang baik.
VEGETASI
Pengaruh Tinggi dan Penutupan Tanaman Pinus
Terhadap Lolos Tajuk Pada Berbagai Intensitas hujan.
y = 10.085x - 5.013
55
50 R2 = 0.9737
45
y = 9.913x - 4.733
Intersepsi & Lolos Tajuk Pinus
40
35 R2 = 0.9747
(mm/jam)
30
y = 9.701x - 3.979
25
R2 = 0.9796
20
15 y = 0.315x + 1.243
10
R2 = 0.7342
5
y = 0.682x + 0.296
0
R2 = 0.7953
10 15 25 35 50
Intensitas Hujan (mm/jam) y = 0.488x + 0.962
R2 = 0.7862
Lolos tajuk T1 Lolos tajuk T2 Lolos tajuk T3
Intersepsi T1 Intersepsi T2 Intersepsi T3
Intersepsi dan Lolos Tajuk Terhadap Kerapatan tanaman
y = -0.3387x + 26.26
30.00
R2 = 0.9596
27.00
24.00 y = -0.3462x + 26.043
R2 = 0.992
Intersepsi & Lolos Tajuk Pinus
21.00
18.00 y = -0.346x + 26.161
(mm/jam)
15.00 R2 = 0.9757
55 y = 9.759x - 3.503
R2 = 0.981
50
45
y = 9.986x - 4.412
Intersepsi & Lolos Tajuk Kopi
40 R2 = 0.9753
35
(mm/jam)
30 y = 9.873x - 3.709
25 R2 = 0.9791
20
y = -0.027x + 3.715
15
R2 = 0.0006
10
5 y = -0.14x + 3.924
0 R2 = 0.0157
10 20 30 40 50
Intensitas Hujan (mm/jam) y = -0.255x + 4.629
R2 = 0.0409
Lolos tajuk T1 Lolos tajuk T2 Lolos tajuk T3
Intersepsi T1 Intersepsi T2 Intersepsi T3
Hubungan Kerapatan Tanaman dengan
Intersepsi dan Lolos Tajuk
30.00 y = -0.4655x + 27.171
27.00 R2 = 0.5388
21.00 R2 = 0.952
15.00 R2 = 0.8847
12.00
y = 0.4627x + 2.2472
9.00 R2 = 0.5347
6.00
y = 0.3432x + 2.4737
3.00 R2 = 0.8849
0.00
y = 0.3199x + 2.9062
50 60 70 80 90
R2 = 0.9521
Kerapatan Tanaman (%)
Pinus
100 Kopi
90 Expon. (Pinus)
80 Expon. (Kopi)
70
60 y = 85.269e-0.0104x
50 R2 = 0.7712
40 y = 66.031e-0. 0118x
30 R2 = 0.8085
20
10
0
0 100 200 300
Waktu (detik)
Hubungan Intensitas hujan dengan
% Intersepsi
Intersepsi Kopi
In ten sitas H u jan (m m /Jam )
60
Intersepsi Pinus
50
Log. (Intersepsi
40 Pinus)
Log. (Intersepsi
Kopi)
30
y = -34.675Ln(x) + 145.42
20 R2 = 0.4511
10 y = -29.13Ln(x) + 116.22
R2 = 0.801
0
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00
Intersepsi (%)
Hubungan Intensitas Hujan terhadap Lolos Tajuk dan
Intersepsi pada Tanaman Pinus dan Kopi.
50 y = 2.7468e
0.3494x
y = 10.333e
0.0333x
In ten sitas H u jan (m m /jam )
2 2
45 R = 0.8255 R = 0.8022
40 LosTaj-Kopi
35 ICP-Kopi
30 LosTaj-Pinus
ICP-Pinus
25
Expon. (LosTaj-Kopi)
20 Expon. (LosTaj-Pinus)
15 Expon. (ICP-Pinus)
10 Expon. (ICP-Kopi)
5 y = 7.1614e
0.1462x
2
0 R = 0.611
0 20 40 60 80 100 0.0491x
y = 5.6602e
ICP-LosTaj (mm) 2
R = 0.3762
Curah Hujan, Lolos Tajuk,
Intersepsi Pada Tanaman Pinus
Pada Intensitas < 10 mm/jam
Pada Intensitas 10-20 mm/jam
Pada Intensitas 20-30 mm/jam
Pada Intensitas 30-50 mm/jam
Pada Intensitas >50 mm/jam
Hubungan Curah Hujan, Lolos Tajuk dan Intersepsi
Pada Intensitas < 10 mm/jam
1.80
1.60
CH,LosTaj,ICP (mm)
1.40
1.20
Curah Hujan
1.00
Lolos Tajuk
0.80
Intersepsi
0.60
0.40
0.20
0.00
0.00 4.00 9.00 14.00 19.00 24.00 29.00
Waktu (m enit)
Hubungan Curah Hujan, Lolos Tajuk dan Intersepsi
Pada Intensitas hujan 10-20 mm/jam
2.50 3.50
3.00
2.00
C H,L osTaj,ICP (m m )
CH,LosTaj,ICP (mm)
2.50
1.50 Curah Hujan
2.00 Curah Hujan
Lolos Tajuk Lolos Tajuk
1.00 Intersepsi 1.50
Intersepsi
1.00
0.50
0.50
0.00
0.00
0.00 3.00 8.00 13.00 18.00 23.00 28.00 33.00 0.00 0.00 2.00 7.00 12.00 17.00 22.00 27.00 32.00 37.00 42.00 47.00
Waktu (menit) Wak tu (m enit)
3.00 3.50
2.50 3.00
2.50
CH,LosTaj,ICP (mm)
2.00
CH,LosTaj,ICP (mm)
3.50
3.50
3.00
3.00
CH,LosTaj,ICP (mm)
2.50
2.50
CH,LosTaj,ICP (mm)
0.00 0.00
0.00 2.00 7.00 12.00 17.00 22.00 27.00 32.00 37.00 42.00 0.00 2.00 7.00 12.00 17.00 22.00 27.00 32.00 37.00
Waktu (menit) Waktu (m enit)
Hubungan Curah Hujan, Lolos Tajuk dan Intersepsi
Pada Intensitas hujan 20-30 mm/jam
3.00 3.50
2.50
3.00
C H ,L o sT aj,IC P (m m )
2.50
2.00
2.50
2.00
Curah Hujan Curah Hujan
CH,LosTaj,ICP (mm)
2.00 1.50 Curah Hujan
1.50 Lolos Tajuk Lolos Tajuk Lolos Tajuk
1.50
Int ersepsi Intersepsi 1.00 Intersepsi
1.00
1.00
0.50 0.50
0.50
4.00 2.50
4 .0 0
3.50
CH,LosTaj,ICP (mm )
2.00 3 .5 0
CH,LosTaj,ICP (mm)
3.00
3 .0 0
2.50 Curah Hujan 1.50 Curah Hujan 2 .5 0
Cu ra h Huja n
2.00 Lolos Tajuk Lolos Tajuk 2 .0 0 Lolos Ta ju k
1.00 1.00
0.50
0 .5 0
0.50
0.00 0 .0 0
0.00 0.00 0.00 2 .0 0 7 .00 12.00 17 .0 0 22.00 27 .00 3 2.0 0 37.00 42.00
0.00 3.00 8.00 11.00 13.00 18.00 23.00 28.00 33.00 38.00 43.00 48.00 53.00 58.00
0.00 2.00 7.00 12.00 17.00 22.00 27.00 32.00 37.00 42.00 47.00 52.00 57.00 Wa k t u ( m e n i t )
Waktu (m enit)
Waktu (m enit)
2.50
2.50
4.50
2.00
4.00
2.00
3.50
1.50 Curah Hujan
1.50 3.00
Curah Hujan
CH,LosTaj,ICP (mm)
Lolos Tajuk Curah Hujan
Lolos Tajuk 2.50
1.00 Inter sepsi Lolos Tajuk
1.00 Inter s eps i 2.00
Intersepsi
1.50
0.50
0.50 1.00
0.50
0.00 0.00
0.00
0.00 2.00 7.00 12.00 17.00 22.00 0.00 2.00 7. 00 12.00 17.00 22.00
0.00 2.00 7.00 12.00 17.00 22.00 27.00 32.00 37.00 42.00 47.00 52.00 57.00 62.00 67.00 73.00 78.00 83.00 88.00 93.00
Wakt u ( me ni t) Wa kt u ( me ni t )
Waktu (m enit)
6.00 4.00
3.50
5.00
3.00
CH,LosTaj,ICP (mm)
CH,LosTaj,ICP (mm)
4.00
2.50
Curah Hujan Curah Hujan
3.00 Lolos Tajuk 2.00
Lolos tajuk
Intersepsi
1.50
2.00 Intersepsi
1.00
1.00
0.50
0.00 0.00
0.00 3.00 8.00 13.00 18.00 23.00 28.00 33.00 0.00 2.00 7.00 12.00 17.00 22.00 27.00 32.00
Waktu (menit) W aktu (menit)
Curah Hujan, Lolos Tajuk dan
Intersepsi Pada Intensitas hujan 30-
50 mm/jam
4.50
4.50 12.00
4.00
4.00
3.50 10.00
3.50
3.00
3.00
8.00 Curah Hujan
Curah Hujan
CH,LosTaj,ICP(mm)
2.50 Curah Hujan
Lolos Tajuk 2.50 6.00 Lolos Tajuk
2.00 Lolos Tajuk
Intersepsi 2.00
Intersepsi 4.00 Intersepsi
1.50
1.50
1.00 2.00
1.00
0.50
0.50 0.00
0.00
0.00
0.00 2.00 7.00 12.00 17.00 22.00
0.00 2.00 7.00 12.00 17.00 22.00
Wa kt u ( me nit )
Wa kt u ( me nit ) Waktu (menit)
8.00
12.00 7.00
7.00
10.00 6.00
6.00
8.00 5.00
5.00 Curah Hujan Curah Hujan Curah Hujan
4.00
m)
4.00 Lolos Tajuk 6.00 Lolos Tajuk Lolos Tajuk
m)
CH,LosTaj,ICP(m
P(m
3.00
m
(m)
3.00
P
4.00
j,IC
2.00
sa
T
2.00
o
,L
H
H
2.00
C
1.00
C
1.00
0.00 0.00
0.00 0.00 2.00 7.00 12.00 17.00 22.00 27.00 32.00 37.00
0.00 1.00 6.00 11.00 16.00 21.00 26.00 31.00 36.00 41.00
0.00 1.00 6.00 11.00 16.00 21.00 26.00 31.00 36.00 41.00 46.00 51.00 56.00 61.00
Waktu (menit) Waktu (menit)
Waktu (menit)
Hubungan Curah Hujan, Lolos Tajuk dan Intersepsi
Pada Intensitas hujan > 50 mm/jam
9.00
16.00
9.00
8.00
8.00 14.00
7.00
7.00 12.00
6.00
6.00
Curah Hujan
CH,LosTaj,ICP (mm)
10.00
CH,LosTaj,ICP(mm)
Curah Hujan
5.00 5.00
Curah Hujan
Lolos tajuk Lolos Tajuk
8.00 Lolos Tajuk
4.00 4.00 Intersepsi
Intersepsi Intersepsi 6.00
3.00 3.00
4.00
2.00 2.00
2.00
1.00 1.00
0.00
0.00
0.00
0.00 1.00 6.00 11.00 16.00 21.00 26.00 31.00
0.00 1.00 6.00 11.00 16.00 21.00 26.00 31.00 36.00 41.00
Waktu (me ni t) Waktu (menit)
Waktu (menit)
16.00
9.00
12.00
8.00 14.00
m)
4.00 6.00 Lolos Tajuk
H,LosTaj,ICP(m
Intersepsi Intersepsi
3.00 6.00 Intersepsi
4.00
2.00 4.00
1.00 2.00
C
2.00
0.00
0.00 0.00
0.00 1.00 6.00 11.00 16.00 21.00 26.00 31.00
0.00 1.00 6.00 11.00 16.00 21.00 26.00 31.00 36.00 41.00 46.00
0.00
1.00
6.00
46.00
61.00
66.00
81.00
86.00
11.00
16.00
21.00
26.00
31.00
36.00
41.00
51.00
56.00
71.00
76.00
Waktu (menit)
Waktu (menit) Waktu (menit)
Curah Hujan, Intersepsi, Lolos Tajuk
Pada Tanaman Kopi
Pada Intensitas < 10 mm/jam
Pada Intensitas 10-20 mm/jam
Pada Intensitas 20-30 mm/jam
Pada Intensitas 30-50 mm/jam
Pada Intensitas >50 mm/jam
Hubungan Curah Hujan, Lolos Tajuk dan Intersepsi Pada
Intensitas < 10 mm/jam
0.70
1.40
0.60
Ch,LosTaj,Icp (mm)
1.20
Ch,LosTaj,Icp (mm)
0.50
Curah Hujan 1.00
0.40 Curah Hujan
Lolos tajuk 0.80
0.30 Lolos Tajuk
Intersepsi 0.60
0.20 Intersepsi
0.40
0.10 0.20
0.00 0.00
0 3 8 13 18 23 28 33 38 43 0 3 8 13 18 23 28
Watuk (m enit) Watuk (m enit)
1.40
1.50
1.20
Ch,LosTaj,Icp (mm)
Ch,LosTaj,Icp (mm)
Curah Hujan
Ch,LosTaj,Icp(mm)
1.00 1.00
Lolos Tajuk 1.00 Lolos Tajuk Lolos tajuk 1.00 Lolos Tajuk
0.80 0.80
0.60 Intersepsi Intersepsi 0.60 Intersepsi Intersepsi
0.50 0.50
0.40 0.40
0.20 0.20
0.00 0.00
0.00 0.00
0 2 7 12 17 22 27 0 2 7 12 17 22 27 32 37 42
0 2 7 12 17 22 27 0 2 7 12 17 22 27
Watuk (menit ) Watuk (menit) Watuk (menit)
Watuk (menit)
2.50 3.50
2.00 2.50
3.00
2.00 2.00
1.50 2.50
Curah Hujan
Ch,LosTaj,Icp (mm)
Curah Hujan Curah Hujan Curah Hujan
1.50 1.50 2.00
1.00 Lolos Tajuk Lolos Tajuk Lolos Tajuk Lolos Tajuk
1.00 1.00 1.50
Intersepsi Intersepsi Intersepsi Intersepsi
1.00
0.50 0.50 0.50
0.50
0.00 0.00 0.00
0.00
0 2 7 12 17 22 27 32 37 0 2 7 12 17 22 27 32 37
0 1 6 11 16 21 26 0 2 7 12 17 22 27 32 37 42 47
Wat uk ( me nit ) Wa t uk ( m e nit )
Wat uk ( menit ) Watuk (menit)
3.00 3.00
2.50 2.50 3.00 3.00
2.00 Curah Hujan 2.50 2.50
2.00
Ch,LosTaj,Icp (mm)
m)
1.00 Intersepsi 1.50 Lolos Tajuk
Ch,LosTaj,Icp(m
1.00 Intersepsi
1.00 Intersepsi
0.50 1.00 Intersepsi
0.50 0.50
0.00 0.50
C
0.00 0.00
0 2 7 12 17 22 27 0.00
0 1 6 11 16 21 26 31 0 2 7 12 17 22 27
0 2 7 12 17 22 27
Watuk (menit) Watuk (menit)
Watuk (menit)
Watuk (menit)
Hubungan Curah Hujan, Lolos Tajuk dan Intersepsi Pada
Intensitas hujan 20-30 mm/jam
3.00 5.00
5.00
2.50
4.00 4.00
2.00 Curah Hujan
3.00 Curah Hujan Curah Hujan
3.00
m)
Ch,LosTaj,Icp(mm)
1.50 Lolos Tajuk
Ch,LosTaj,Icp(m
m)
Lolos Tajuk Lolos Tajuk
Ch,LosTaj,Icp(m
1.00 Intersepsi 2.00 2.00
Intersepsi Intersepsi
0.50 1.00
1.00
0.00 0.00
0.00
0 1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 0 1 6 11 16 21 26 31 36
0 3 8 13 18 23 28 33 38
Watuk (menit) Watuk (menit)
Watuk (menit)
5.00 7.00
6.00
5.00 4.00
5.00 Curah hujan
4.00 Curah Hujan
Curah Hujan 3.00
Ch,LosTaj,Icp(mm)
4.00
Ch,LosTaj,Icp(mm)
2.00 Intersepsi
)
Intersepsi 2.00
p(m
1.00 Intersepsi
j,Ic
1.00 1.00
T a
0.00
s
0.00
,Lo
0.00
h
0 1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 0 2 7 12 17 22 27 32 37 42
C
0 2 7 12 17 22 27 29 34 39 44
Watuk (menit) Watuk (menit)
Watuk (menit)
Hubungan Curah Hujan, Lolos Tajuk dan Intersepsi
Pada Intensitas hujan 30-40 mm/jam
6.00 6.00
4.00 4.00
Curah Hujan Curah Hujan 6.00
Curah Hujan
m)
m)
8.00
9.00
7.00
8.00
6.00 7.00
5.00 Curah Hujan
Ch,LosTaj,Icp (mm)
Ch,LosTaj,Icp (mm)
4.00 Lolos Tajuk 5.00
Lolos Tajuk
3.00 Intersepsi 4.00
3.00 Intersepsi
2.00
2.00
1.00
1.00
0.00
0.00
0 2 7 12 17 22 27 32 37 42 47
0 2 7 12 17 22 27 32 37 42 47
Watuk (menit)
Watuk (menit)
7.00
Ch,LosTaj,Icp (mm)
4.00
1.00 Intersepsi
0.00
0 2 7 12 17 22 27 29 34
Watuk (m enit)
Temuan
Perlakuan tinggi tanaman dan penutupan kanopi tanaman memberikan pengaruh yang nyata
terhadap besarnya intersepsi dan lolos tajuk.
Intersepsi tanaman pinus lebih besar dibandingkan tanaman kopi.
Prosentase kanopi yang besar (Ground Cover) memberikan intersepsi yang lebih tinggi
dibandingkan persentase kanopi yang rendah.
Awal terjadinya lolos tajuk dipengaruhi oleh intensitas hujan. Makin tinggi intensitas hujan
lolos tajuk awal makin cepat.
Makin tinggi intensitas hujan maka lolos tajuk makin meningkat mengikuti persamaan linier.
Pada tanaman Pinus koefisien a bervariasi antara 10,085 sampai dengan 9,913 dan pada
tanaman kopi 9,750 sampai dengan 9,986.
Hubungan intensitas hujan dengan intersepsi mengikuti persamaan linier. Pada tanaman
pinus koefisien a bervariasi antara 0,315 sampai dengan 0,682 dan pada tanaman kopi
bervariasi antara 0,027 sampai dengan 0,255.
Pengaruh kerapatan tanam terhadap lolos tajuk mengikuti persamaan linier. Pada tanaman
pinus koefisien b sebesar 26,043 sampai dengan 26,161 dan pada tanaman kopi sebesar
26,507 sampai dengan 27,171 .
Pengaruh kerapatan tanam terhadap intersepsi mengikuti persamaan linier. Pada tanaman
pinus koefisien b sebesar 1,171 sampai dengan 1,3881 dan pada tanaman kopi sebesar
2,437 sampai dengan 2,9062.
Intersepsi tanaman pinus lebih besar dibandingkan tanaman kopi.
Pola lolos tajuk mempunyai kecenderungan selalu mengikuti pola hujan.
Pola intersepsi, pada awal hujan air yang terintersepsikan cenderung meningkat, dan setelah
tercapai volume tertentu pada waktu yang tertentu besarnya intersepsi cenderung menurun.
LAHAN
Laju infiltrasi
Kadar Air
Struktur tanah
Tekstur
Laju Infiltrasi Das Sayang
Ngantang Asosiasi
Kaum rejo
Sereng Tlogo Asosiasi
Jombok
Ngebrong
Slip and Land Slide Surface
Selorejo
Kadar Air Tanah
Kadar Air Lapangan rata-
Tanah rata.
(g.g-1)
Ngantang association 0.36
Kaumrejo series 0.45
Sereng tlogo association 0.36
Jombok series 0.47
Ngebrong series 0.46
Slip and landslide surface 0.48
Selorejo series 0.46
Struktur
Tanah Struktur Tanah (mm)
Ngantang association 3.22
Kaumrejo series 4.04
Sereng tlogo association 2.24
Jombok series 1.94
Ngebrong series 3.15
Slip and landslide surface 0.90
Selorejo series 2.68
Tekstur
Laju
Tekstur Tanah Infiltrasi Keterangan
(mm/ jam)
Pasir
berlempung
25-50 Sangat cepat
Lempung
12.5-25 Cepat
Lempung
7.5-15 Sedang
berdebu
0.5-2.5 Lambat
Lempung
<0.5 Sangat lambat
berliat
Liat
Tekstur Tanah pada Beberapa Seri Tanah
Deb
Pasir Liat
Tanah u Kelas
(%) (%)
(%)
Ngantang Lempung Liat
51 27 22
association Berpasir
Kaumrejo series 37 43 20 Lempung
Sereng tlogo
51 40 9 Lempung
association
Jombok series 42 10 48 Liat Berpasir
Lempung Liat
Ngebrong series 49 25 26
Berpasir
Slip and landslide
74 9 17 Pasir Berlempung
surface
Selorejo series 25 38 37 Lempung Berliat
Laju Infiltrasi Pada Seri Tanah
Ngantang Asosiasi
Laju Infiltrasi Pada Seri Tanah Kaum
Rejo
Laju Infiltrasi Pada Seri Tanah
Sereng Tlogo Asosiasi
Laju Infiltrasi Pada Seri Tanah
Jombok
Laju Infiltrasi Pada Seri Tanah
Ngebrong
Laju Infiltrasi Pada Seri Tanah Slip
and Land Slide Surface
Laju Infiltrasi Pada Seri Tanah
Selorejo
Temuan
Pola infiltrasi di DAS mengikuti persamaan
logaritma dengan koefisien diterminasi lebih
besar 0,6.
Pola infiltrasi pada berbagai seri tanah
Ngantang Assosiation di DAS Sayang
koefisien a bervariasi dari -1,1874 sampai
dengan -94,0920 sedangkan koefisien b
bervariasi dari -5,703 sampai dengan -
296,460
MODEL ABSTRAKSI
1
Infiltrasi
2 t t=0 F=0
4
t waktu t infiltrasi kumulatif Ft
diketahui
5
ft ≤ it Menghitung ft dari Ft ft ≥ i t
7
13 Tidak
Ya
14
f’t + t it ?
15
16
(3) Ponding terjadi selama
interval: Menghitung Fp dari it,
17 menemukan
t’ = (Fp – ft)/ it
Dan menghitung Ft + t f dari Fp
18
dan t’
Dengan persamaan infiltrasi
19
20
Tampilan
Intersepsi Awal
Data Pengamatan Waktu Intersepsi Awal (tIa)
Intensitas
r Ia
Vegetasi Hujan tIa (dtk)
(mm/jam) (mm)
(mm/jam)
10< 8,645 120 1,608
KOPI 10-30 17,063 207 1,33
>30 39,903 204 1,608
10< 5,4865 201 0,270
PINUS 10-30 15,3417 103 0,311
>30 35,6980 100 0,361
Faktor Intersepsi
t
r
tIa Ia Sv Konsta
Vegetasi Hujan (mm/
(dtk) (mm) (mm) n
jam)
(menit)
10< 8,645 120 1,608 2,531 30
KOPI 10-30 17,063 207 1,33 5,401 25
>30 39,903 204 1,608 7,903 15
15,341
PINUS 10-30 103 0,311 3,873 25
7
35,698
>30 100 0,361 4,547 20
0
Perbandingan nilai SV laboratorium
dan lapangan
Sv (cm)
Jenis Tanaman
Laboratorium Lapangan
No
Vegetasi Canopy coefficient (CC)
.
1 Kopi 6,545
2 Pinus 7,473
Grafik nilai canopy coefficient (CC)
12
Pe CC=10
10 Pe CC=9
Pe CC=8
8
Pe CC=7
Hujan Lolos (Pe)
6 Pe CC=6
Pe CC=5
4 Pe CC=4
Pe CC=3
2
Pe CC=2
0 Pe CC=1
0 2 4 6 8 10 12 Pe CC 7,89
-2
Pe CC 8,89
Hujan (P)
Hasil Perhitungan Laboratorium dan
Lapangan
Canopy coefficient
SV (cm)
(CC)
Jenis
Tanaman Laboratori Lapangan Laboratori Lapanga
um um n
250000
Volume Air Masuk (m^3)
200000
150000
y = 24888x + 49776
R2 = 1
100000
50000
0
6 8 10 12 14 16
Hujan (mm)
Hubungan Volume Air Keluar dengan Hujan
Hasil persamaan regresi linier antara volume air keluar dan
hujan
250000
Volume Air Keluar (m^3)
200000
150000
y = 24352x + 52096
R2 = 1
100000
50000
0
6 8 10 12 14 16
Hujan (mm)
Hubungan Volume Air Keluar
dengan Volume Air Masuk
250000
V olum e Air Keluar (m ^ 3)
200000
150000
y = 24352x + 52096
R2 = 1
100000
50000
0
74664.72 99552.96 124441.2 149329.44 174217.68 199105.92
Volume Air Masuk (m^3)
Hubungan Kesalahan dengan
Curah Hujan
2.5
K e s a l a h a n (% )
1.5
y = -0.3281x + 1.996
R2 = 0.7107
1
0.5
0
6 8 10 12 14 16
Hujan (mm)
Intensitas 10 mm – 20 mm/Jam
Q Puncak Q Puncak
Perlakuan (m3/detik) Perlakuan (m3/detik)
Metode Metode
SCS 0.3281 SCS 1.7898
Metode Metode
Kanopi 0.2982 Kanopi 1.6216
Aktual 0.2670
Aktual 1.4969
Intensitas 20 mm -30 mm/ Jam
Q Puncak Q Puncak
Perlakuan (m3/detik) Perlakuan (m3/detik)
Metode Metode
SCS 1.9113 SCS 1.8145
Metode Metode
Kanopi 1.8234 Kanopi 1.7419
Q Puncak Q Puncak
Perlakuan (m3/detik) Perlakuan (m3/detik)
Metode
SCS 2.0271 Metode SCS 2.3051
Metode Metode
Kanopi 1.9521 Kanopi 2.2214
Q Puncak Q Puncak
Perlakuan (m3/detik) Perlakuan (m3/detik)
Puncak Waktu
Debit Huja Puncak Puncak
Hujan (m3/deti Waktu Puncak n Debit Debit
(mm/jam) k) Debit (menit) (mm) (m3/detik) (menit)
30 0 0
30 0.0137 299
60 3.9173 85
60 27.4177 57
90 43.9837 53 90 100.0876 44
AREA 2
AREA 1
12