Bojonegoro adalah salah satu kota yang memiliki banyak drainase khususnya
disepanjang jalan seperti drainase di jalan Gajah Mada, namun tak jarang di saat
hujan lebat drainase tersebut tak dapat menampung dan mengalirkan air sehingga
dapat menimbulkan genangan di jalan dan area sekitarnya.
Tujuan
1 2
Data keadaan,
Data Hidrolika Pengamatan fungsi dan dimensi
lapangan
saluran drainase.
TINJAUAN PUSTAKA
Analisis Hidrologi
1 Analisis Frekuensi Curah Hujan Dengan Distribusi Gumbel I
HujanRencana
Menurut Suripin (2004: 32) Tujuan
analisis frekuensi data hidrologi = harga rata – rata sampel
adalah berkaitan dengan besaran = standardeviasi
peristiwa-peristiwa ekstrim yang
berkaitan dengan frekuensi kejadian = reduced mean yang tergantungjumlahsampel
melalui penerapan distribusi = reduced standard deviation yang
kemungkinan. tergantungjumlahsampel
Distribusi frekuensi digunakan untuk = reduced variate, yang dapatdihitungdenganpersamaan
memperoleh probabilitas besaran
curah hujan rencana dalam berbagai
periode ulang
2 Intensitas Curah Hujan Dengan Rumus Mononobe
INTENSITAS (I)
Menurut Asdak (1995),
menyatakan bahwa instensitas Dimana :
hujan adalah jumlah hujan per R=
satuan waktu. curahhujanrancangansetempat
(mm)
t = Lamanyacurahhujan (jam) Kurva IDF
I = Intensitascurahhujan
(mm/jam) (Loebis, 1992).
3 Waktu Konsentrasi
𝑡 1 =56,7 × 𝐿1,156 × 𝐷 −0,385
𝐿
𝑡 2 =
Tc = Waktu inlet (t1) + Waktu aliran (t2) 60× 𝑉
4 Debit Rencana Dengan Rumus Rasional
JADI, DEBIT SALURAN (Qs) DEBIT HUJAN RENCANA (Qp)
HASIL PEMBAHASAN
Analisis Hidrologi
DATA CURAH HUJAN KOTA BOJONEGORO
Bulan
RH
Tahun Total
JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES Max
2002 66 37 18 40 65 0 0 0 0 0 33 54 66 313
2007 24 52 75 64 15 16 0 0 0 16 69 95 95 456
2011 22 38 58 47 43 9 14 0 51 41 61 49 61 433
1 Analisis Frekuensi Curah Hujan
Hujan rancangan dengan beberapa kala ulang
2004 113 43,56 5 1,4999 0,507 0,9971 0,9957878 106,4 26,7 132,99
2005 115 73,56 20 2,9702 0,507 0,9971 2,4703641 106,4 26,7 172,36
2006 112 31,36 50 3,9019 0,507 0,9971 3,4047738 106,4 26,7 197,31
2007 95 129,96 100 4,6001 0,507 0,9971 4,1050045 106,4 26,7 216
400
la
Du
2 5 20 50 100
Ul
350
an
300
g
i
250
5 183,59 241,65 313,20 358,53 392,50
200
sebagai berikut;
Waktu Inlet
Waktu Aliran (Conduit)
Di subtitusikan ke
13,3 menit persamaan Kurva IDF
kala ulang 5 tahun
4 Debit Rencana
≤
Koefisien run off untuk di jalan
Gajah Madaialah 0,7
1
1 2
( 60 )
1,97 m3/s
PENUTUP
Kesimpulan
Dari analisis perhitungan yang ada didapatkan :
1. Intensitas hujan sebesar 222,5 mm/jam
2. Debit rencana (Qp) sebesar 1,25 m /s 3
Maka dapat dikatakan bahwa saluran drainase di jalan Gajah Mada, Sukorejo,
Bojonegoro, Jawa Timur secara kapasitas saluran sudah mampu menampung air
hujan yang jatuh dimana debit rencana curah hujan lebih kecil dibandingkan dengan
debit saluran sehingga ketika hujan, air hujan mampu tertampung di dalam saluran
tersebut. Namun kenyataan dilapangan ialah disaat hujan yang lebat air hujan tidak
mampu tertampung sehingga menimbulkan genangan di sepanjang jalan. Kondisi itu
di pengaruhi akibat dibebarapa titik lubang-lubang di sepanjang jalan tersumbat oleh
sampah dan endapan-endapan tanah. Oleh karena itu air dapat menggenang di jalan.
Dokumentasi