Anda di halaman 1dari 18

ETIKA DAN HUKUM

KESEHATAN
Rahmi Permatasari SKM,. M.K.M
KONTRAK PERKULIAHAN
Rahmi Permatasari SKM., M.K.M
Mata Kuliah Etika dan Hukum Kesehatan
2 SKS
KEHADIRAN = 10%
TUGAS KELOMPOK = 20%
UTS = 30%
UAS = 40%
Sejarah Hukum Kesehatan
PENYAKIT DI ANGGAP
SEBAGAI
Kutukan
Hukuman
Misteri dan
kekuatan
supranatural
Sejarah Hukum
Kesehatan
MENIMBULKAN PRO DAN
KONTRA
PRO
Hukum itu perlu KONTRA
karena dapat hukum kesehatan/ kedokteran tidak perlu
mengatur bagaimana dokter harus berbuat,
membatasi cukup ada peraturan internal di dalam
kewenangan dokter kedokteran sendiri.
Para dokter juga mengerti kewenangan
yang harus dia perbuat
PERUBAHAN POLA HUBUNGAN PASIEN DAN
TENAGA KESEHATAN DARI PATERNALISTIC
MENJADI PARTNERSHIP
Paternalistic Partnership
Vertikal
Horizontal
(Orang tua dan anak)
(pasien dan nakes= rekan kerja)
1.
2.
Sifat pasrah dari pasien
Tidak ada bantahan terhadap dokter
1979-sekarang
3. Dokter sangat dominan (superiostik)
4. Tingkat kepercayaan pasien ke dokter sangat tinggi
1. Pasien dianggap sebagai rekan kerja. Dokter tidak
5. Pasien segan bertanya
lagi dominan
6. Pasien hanya memunculkan kewajiban, tidak
2. Komunikasi verbal
memunculkan hak nya
3. Saling menghormati hak dan kewajiban
7. Teknologi kedokteran belum berkembang
4. Teknologi kedokteran berkembang pesat
8. Pendidikan masy. Rendah, Nakes/dokter tidak
5. Nakes/dokter bisa diminta pertanggungjawabannya
pernah salah
JADILAH PASIEN YANG PINTAR !
(Prof. Daldiyono Hardjodisastro; Guru besar FKUI)

Gunakan pakaian yang mudah untuk diperiksa

Catat keluhan, kapan dan upaya apa yang sidah dilakukan

Beritahun riwayat alergi dan Riwayat penyakit

Minta penjelasan terkait diagnose, dan obat yang diberikan

Tanyakan manfaat obat

Jika keuangan tidak memungkinkan, mintalah obat generik


JIKA MERASA KURANG PUAS
DENGAN PELAYANAN
CATAT ! Hari, tanggal, jam dan petugas
terkait. Hubungi Humas/ Call centre

Manfaatkan Kotak Saran

Klarifikasi langsung dengan dokter yang


bersangkutan
PARADIGMA
CARA
PANDANG

PARADIG CARA
MA FIKIR
POLA
FIKIR
PARADIGMA

PARADIG PARADIG
MA SAKIT MA SEHAT
PARADIGMA SAKIT
(UNDANG –UNDANG KESEHATAN NO 23 TAHUN 1992)

SAKIT JADI
SEHAT PELAYANAN
FOKUS PADA INDIVIDU
PENYEMBU DAN
HAN SPESIALISTI
K

KURATIF KONSUMTIF
DAN MENGUTAM
REHABILITA AKAN (SAKIT= KE
TIF DOKTER)
UU NO.36TAHUN 2009
ADANYA 5 DASAR PERTIMBANGAN PERLUNYA DIBENTUK
UNDANG-UNDANG KESEHATAN YAITU

Kesehatan adalah hak asasi dan salah satu unsur


kesejahteraan,

Prinsip kegiatan kesehatan yang nondiskriminatif,


partisipatif dan berkelanjutan.

Kesehatan adalah investasi.

Pembangunan kesehatan adalah tanggung jawab


pemerintah serta masyarakat

Undang-undangkesehatan no 23 tahun 1992 sudah tidak sesuai lagi dengan


perkembangan, tuntutan dan kebutuhan hukum dalam masyarakat.
Bertujuan mewujudkan masyarakat
sehat. Menurut anggapan orang
awam, masyarakat sehat berarti tidak
ada lagi yang sakit. Padahal yang
dimaksud paradigma sehat adalah
menjaga yang sehat tetap sehat dan Lingkungan dan Perilaku
yang sakit supaya menjadi sehat.
Promotif,Preventif
(Mencegah, dan Promkes,alokasi SDM tetap sehat)
tanpa mengesampingkan kuratif dan rehabilitatif

Peningkatan, perlindungan,
pemeliharaan
HOLISTIK
(Pola pikir, cara pandang)
PARADIGMA SEHAT
SIKAP DAN ORIENTASI
PARADIGMA SEHAT
Sehat bukan hal yang konsumtif, melainkan suatu investasi karena
menjamin tersedianya SDM yang produktif secara sosial dan ekonomi.

Kesehatan menjadi penanggulangan jangka panjang

Pelayanan kesehatan tidak hanya pelayanan medis yang melihat bagian dari yang
sakit/penyakit, tetapi merupakan pelayanan kesehatan paripurna yang memandang
manusia secara utuh.

Pelayanan kesehatan tidak lagi terpecah-pecah (fragmented), tetapi


terpadu (integrated).

Kesehatan tidak hanya sehat jasmani, tetapi juga sehat mental dan
sosial.
SIKAP DAN ORIENTASI
PARADIGMA SEHAT
Fokus kesehatan tidak hanya penyakit, tetapi juga bergantung pada permintaan
pasar.

Sasaran pelayanan kesehatan bukan hanya masyarakat umum (pelayanan kesehatan pada
fasilitas kesehatan umum), melainkan juga masyarakat swasta (pelayanan kesehatan untuk
perorangan/pribadi, misalnya homecare ).

Kesehatan bukan hanya menjadi urusan pemerintah, melainkan juga


menjadi urusan swasta.
Biaya yang ditanggung pemerintah adalah untuk keperluan publik (seperti pemberantasan penyakit
menular, penyuluhan kesehatan), sedangkan keperluan lainnya perlu ditanggung bersama dengan
pengguna jasa.

Masyarakat bukan sekedar berperan serta tapi menjadi


mitra
SIKAP DAN ORIENTASI
PARADIGMA SEHAT
Biaya kesehatan bergeser dari pembayaran setelah pelayanan menjadi pembayaran di
muka dengan model Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat.

Kesehatan tidak hanya berfungsi sosial, tetapi juga dapat berfungsi ekonomi.

Pengaturan kesehatan tidak lagi diatur dari atas (top down), tetapi berdasarkan
aspirasi dari bawah (bottom up).

Pelayanan kesehatan tidak lagi bersifat birokratis tetapi entrepreuner.

Pengaturan kesehatan tidak lagi tersentralisasi, tetapi telah terdesantralisasi

Anda mungkin juga menyukai