Anda di halaman 1dari 9

HAK ASASI MANUSIA

KELOMPOK 9

 MUHAJIR (22106011268)

AHMAD LATIF (22106011405)

NURUL USHFURIYAH (22106011403)


1. PANCASILA SEBAGAI LANDASAN FILOSOFIS HAM

HAM dalam Pancasila sesunguhnya telah dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945
yang kemudian diperinci di dalam batang tubuhnya yang merupakan hukum dasar,
hukum yang konstitusional dan fundamental bagi negara Republik Indonesia.
Perumusan alinea pertama Pembukaan UUD membuktikan adanya pengakuan HAM ini
secara universal. Ditegaskan di awal Pembukaan UUD itu tentang hak kemerdekaan
yang dimiliki oleh segala bangsa di dunia. Oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus
dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Hubungan antara Pancasila dan HAM di Indonesia

1. Sila Ketuhanan yang maha Esa


Maksudnya adalah menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk agama,
melaksanakan ibadah dan menghormati perbedaan agama. Sila tersebut
mengamanatkan bahwa setiap warga negara bebas untuk memeluk agama dan
kepercayaannya masing-masing.
2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab
menempatkan hak setiap warga negara pada kedudukan yang sama dalam hukum
serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang sama untuk mendapat jaminan dan
perlindungan undang-undang. Sila Kedua, mengamanatkan adanya persamaan
derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia
3. Sila Persatuan Indonesia
mengamanatkan adanya unsur pemersatu diantara warga Negara dengan semangat rela
berkorban dan menempatkan kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan pribadi
atau golongan
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan, bernegara, dan bermasyarakat yang
demokratis. Menghargai hak setiap warga negara untuk bermusyawarah mufakat yang
dilakukan tanpa adanya tekanan, paksaan, ataupun intervensi yang membelenggu hak-
hak partisipasi masyarakat
5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Asas keadilan dalam HAM tercermin dalam sila ini, dimana keadilan disini ditujukan bagi
kepentingan umum tidak ada pembedaan atau diskriminasi antar individu.
2. TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

Sejak didirikan pada 1993, cukup banyak tantangan yang dihadapi oleh Komnas HAM diantaranya adalah:
• Belum optimalnya mekanisme koordinasi termasuk sistem pengaduan yang terpadu dan lebih terintegrasi
• Belum optimalnya mekanisme dan tindak lanjut dari rekomendasi dan juga kesepakatan mediasi,
• Belum optimalnya mekanisme dan model komunikasi yang lebih terukur terutama untuk mendorong
berbagai rekomendasi yang telah dihasilkan
• Belum optimalnya pelaksanaan kajian dan penelitian hak asasi manusia
• Belum optimalnya rekomendasi mengenai pembentukan, perubahan dan pencabutan per UU yang
berperspektif HAM
Problematika Hak Asasi Manusia di Indonesia
Pelanggaran HAM di Indonesia yang terjadi di masa lalu, seperti: pembantaian ratusan orang pada masa G30/s
1965, pelanggaran DOM di aceh, Irian Jaya, kemerdekaan Timur-timur pasca jajak pendapat, Kasus Pembunuhan
Misterius (petrus), Kasus Tanjung Priuk, kasus pembunuhan Munir, Trisakti, dan lain-lain, masih menunggu
kejelasan dan ketegasan dalam penegakan Hak asasi manusia di Indonesia
Kasus pelanggaran HAM di Indonesia pada tahun 2022.
Diantaranya adalah : Kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat, Kekerasan aparat di Wadas, Penyiksaan oleh
Polri-TNI, Kasus multilasi empat warga sipil di Mimika, Penembakan Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo,
Penembakan Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat pada 8 Juli 2022 menjadi kasus yang menarik
perhatian publik akhir-akhir ini. Hal ini dikarenakan penembakan tersebut dilakukan oleh atasannya, Irjen Ferdy
Sambo, di rumah dinas Ferdy di Kompleks Rumah Dinas Polri, Jalan Duren Tiga Utara, Jakarta Selatan. Kasus ini
semakin menarik perhatian karena adanya rekayasa skenario yang dibuat oleh Ferdy Sambo. Akibat kasus ini,
Sambo telah resmi dipecat dari Polri, 19 September 2022
3. REVITALISASI PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN ARAH MENUJU
SUPREMASI HUKUM BAGI TEGAKNYA HAK ASASI MANUSIA

Nilai-nilai Pancasila sangat penting peranannya dalam penegakan hukum agar benar benar
menjadi sarana pembangunan dan pembaharuan masyarakat yang kita harapkan. Tujuan
hukum berdasarkan cita hukum Pancasila adalah untuk memberikan pengayoman kepada
manusia, yaitu melindungi manusia secara pasif dengan mencegah tindakan sewenang-
wenang dan secara aktif dengan menciptakan kondisi kemasyarakatan yang manusiawi
memungkinkan proses kemasyarakatan berlangsung secara wajar sehingga secara adil tiap
manusia memperoleh kesempatan yang luas dan sama untuk mengembangkan seluruh
potensi kemanusiaannya secara utuh.
TERIMA KASIH
🙏

Anda mungkin juga menyukai