Pd
NIP.19690822 200701 1 016
Mulai
Contoh Perangkat Penguat Daya (Audio)
Contoh Perangkat Penguat Daya (RF)
PENGUAT TEGANGAN
Jenis
PENGUAT ARUS
Penguat
PENGUAT DAYA
Konsep Penguat Daya
OPERASI KERJA
METODE PENGKOPLINGAN (COUPLINGMETHOD)
FREKUENSI KERJA
Operasi Penguat
Daya Kelas A
Operasi Penguat
Daya Kelas B
Operasi Penguat
Daya Kelas C
a b c
Frekuensi Kerja Penguat Daya
𝑃 ¿¿
Penguat terkopling
kapasitif 𝑃 ¿¿
𝑃 ¿¿
Analisi Penguat Daya “Kelas A” (1)
𝑉 2 𝑁2
=
N1 : N2
𝑉 1 𝑁1
𝐼1 𝑁 2
R’L RL =
𝐼 2 𝑁1
R1
=
Penguat terkopling CC
transformator Vin
R2 RE CE
• Tegangan Transformator
• Arus Transformator
• Impedansi Transformator
𝑃 ¿¿
𝑃 ¿¿
Analisi Penguat Daya “Kelas B” (1)
Konsep
Push Full
Analisi Penguat Daya “Kelas B” (3)
Skema perbaikan
Skema Rangkaian ini di namakan
Penguat B Push
Perbaikannya Full atau Penguat
Kelas AB
Pembiasan Penguat Daya “Kelas B” (1)
𝑉 𝐶𝐶 −2 𝑉 𝐵𝐸
𝐼 𝐶𝑄 = (Untuk supply tunggal)
2𝑅
Model DC
𝑉 𝐶𝐶 −𝑉 𝐵𝐸
𝐼 𝐶𝑄 = (Untuk supply ganda)
𝑅
Pembiasan Penguat Daya “Kelas B” (2)
𝐼¿ ¿
𝑉 ¿¿
Model AC 𝑃 𝑜(𝑚𝑎𝑘𝑠)=0,25 𝐼 ¿ ¿
𝑃 𝐷𝐶 =𝐼 ¿¿ ¿
𝑃 𝑜 (𝑚𝑎𝑘𝑠)
𝜂=
𝑃 𝐷𝐶
Analisi Penguat Daya “Kelas C” (1)
Keunggulan
Aplikasi
- Efisiensi daya tinggi
- Osilator-Osilator RF
- Sangat bagus diaplikasikan pada sistem RF - Penguat Daya RF
- Memilki ukuran fisik yang kecil - Pemancar FM
- Penguat Booster
Kekurangan - Penguat Ulang (Repeater) Frekuensi Tinggi
- Kelinieritasannnya rendah - Penguat Tertala (Tuned amplifier)
- Tidak terlalu cocok untuk aplikasi audio
- Sering menimbulkan gangguan RF
- Cukup sulit mendapatkan inductor & transformator kopling ideal
Analisi Penguat Daya “Kelas C” (2)
Operasi kerja kelas C