Anda di halaman 1dari 26

Agus Purwanto, S.

Pd
NIP.19690822 200701 1 016

Rangkaian Penguat Frekuensi


Menengah (IF amplifier)
Mata Pelajaran : Penerapan Sistem Radio dan Televisi

Mulai
Contoh Perangkat Penguat Daya (Audio)
Contoh Perangkat Penguat Daya (RF)
PENGUAT TEGANGAN

Jenis
PENGUAT ARUS
Penguat
PENGUAT DAYA
Konsep Penguat Daya
 OPERASI KERJA
 METODE PENGKOPLINGAN (COUPLINGMETHOD)
 FREKUENSI KERJA

Operasi Kerja Penguat Daya


 Penguat Daya Kelas A
 Penguat Daya kelas B
 Penguat Daya kelas C
 Arus kolektor mengalir sebesar siklus 360
derajat

Operasi Penguat
Daya Kelas A

 Bekerja pada daerah aktif di garis beban


transistornya
 Arus kolektor mengalir sebesar siklus 180
derajat (berdampak disipasi daya berkurang)

Operasi Penguat
Daya Kelas B

 Cenderung bergeser ke daerah cut off dari


garis beban transistornya
 Arus kolektor mengalir sebesar siklus < 180
derajat (berdampak disipasi daya berkurang)

Operasi Penguat
Daya Kelas C

 Cenderung bergeser ke daerah cut off dari


garis beban transistornya
Metode Pengkoplingan (Coupling Method)

 Berkaitan dengan distribusi daya input pada penguat


 Berkaitan dengan distribusi daya ouput penguat menuju sistem
selanjutnya
 Memastikan tidak adanya redaman & distorsi pada penguat
Konfigurasi a. Kopling Kapasitif (Capacitive Coupling)
b. Kopling Trafo (Transformer Coupling)
Pengkoplingan c. Kopling langsung (Direct Coupling)

a b c
Frekuensi Kerja Penguat Daya

Berdasarkan Rentang  Penguat Audio (20 Hz – 20 kHz)

Frekuensi Kerjanya  Penguat Radio Frekuensi ( > 20 KHz)

Berdasarkan Lebar Pita  Penguat Pita Sempit (Norrowband)


 Penguat Pita Lebar (Wideband)
Frekuensi Kerjanya
Analisi Penguat Daya “Kelas A” (1)

𝑃 ¿¿
Penguat terkopling
kapasitif 𝑃 ¿¿
𝑃 ¿¿
Analisi Penguat Daya “Kelas A” (1)
𝑉 2 𝑁2
=
N1 : N2
𝑉 1 𝑁1
𝐼1 𝑁 2
R’L RL =
𝐼 2 𝑁1
R1
=
Penguat terkopling CC
transformator Vin

R2 RE CE
• Tegangan Transformator
• Arus Transformator
• Impedansi Transformator
𝑃 ¿¿
𝑃 ¿¿
Analisi Penguat Daya “Kelas B” (1)

 Memiliki efisiensi lebih besar dibanding kelas A


Konsep Penguat  Tidak mudah diimplementasikan
 Kelinieritasannya tidak sebaik penguat kelas A
Daya Kelas B  Operasi kerjanya umumnya bersifat Push Full
Analisi Penguat Daya “Kelas B” (2)

Konsep
Push Full
Analisi Penguat Daya “Kelas B” (3)

Crossover terjadi peralihan kerja dari Q1 ke Q2


Distortion atau sebaliknya
Analisi Penguat Daya “Kelas B” (4)
 Dilakukan penambahan rangkaian pembiasan di sisi
basis-nya (bagian input)
 Caranya:
1. menambahkan rangkian pembagi tegangan
Perbaikan 2. menambahkan komponen dioda
Crossover Distortion
Analisi Penguat Daya “Kelas B” (5)

Skema perbaikan
Skema Rangkaian ini di namakan
Penguat B Push
Perbaikannya Full atau Penguat
Kelas AB
Pembiasan Penguat Daya “Kelas B” (1)

𝑉 𝐶𝐶 −2 𝑉 𝐵𝐸
𝐼 𝐶𝑄 = (Untuk supply tunggal)
2𝑅
Model DC
𝑉 𝐶𝐶 −𝑉 𝐵𝐸
𝐼 𝐶𝑄 = (Untuk supply ganda)
𝑅
Pembiasan Penguat Daya “Kelas B” (2)

𝐼¿ ¿
𝑉 ¿¿
Model AC 𝑃 𝑜(𝑚𝑎𝑘𝑠)=0,25 𝐼 ¿ ¿

𝑃 𝐷𝐶 =𝐼 ¿¿ ¿
𝑃 𝑜 (𝑚𝑎𝑘𝑠)
𝜂=
𝑃 𝐷𝐶
Analisi Penguat Daya “Kelas C” (1)
 Keunggulan
 Aplikasi
- Efisiensi daya tinggi
- Osilator-Osilator RF
- Sangat bagus diaplikasikan pada sistem RF - Penguat Daya RF
- Memilki ukuran fisik yang kecil - Pemancar FM
- Penguat Booster
 Kekurangan - Penguat Ulang (Repeater) Frekuensi Tinggi
- Kelinieritasannnya rendah - Penguat Tertala (Tuned amplifier)
- Tidak terlalu cocok untuk aplikasi audio
- Sering menimbulkan gangguan RF
- Cukup sulit mendapatkan inductor & transformator kopling ideal
Analisi Penguat Daya “Kelas C” (2)
 Operasi kerja kelas C

Siklus kerja lebih kecil dari


setengah sinyal inputnya

Untuk mendapatkan arus balik basis-


emitter-nya, nilai Q-nya harus melampaui
nilai cut-off nya

Rangkaian tank circuit; untuk mengubah arus pulsa menjadi


sinyal sinus
Analisi Penguat Daya “Kelas C” (3)
 Skema Rangkaiannya
Contoh Rangkaian Penguat RF Kelas C
Contoh Rangkaian Penguat Kelas C Tertala

 Penguat RF tala untuk menaikan daya sinyal ke tingkat yang cocok


 Membantu mengisolasi isolator lokal ke antena
 Tingkat ini tidak memiliki tingkat pemilahan frekuensi yang tinggi
 Berperan untuk menolak sinyal-sinyal yang sangat jauh dari saluran yang diinginkan
THANK YOU!
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai