Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 3

Nama Kelompok

Qolbiy A Salsabila_ 4522091227

Sinar Wahyuni_4522091194

Srimuliani Gatti Sirupa_4522091205


Pemikiran Kuht Dan Pluralisme
Paradigma
Biografi
Thomas Samuel Kuhn lahir pada 18 juli di
cincinnati,Ohio pada tanggal 17 juni 1922 di
Cambridge,Massachusetts USA. Kuhn menyelesaikan
studi doktornya dalam ilmu pasti alam di Harvard
dan university of california di Barkeley. pada tahun
1964 -1979 Kuhn mengajar pada universitas
princeton, dan dari tahun 1979-1991 ia bertugas di
Massachusetts Institute of Technology.
Pemikiran Thomas Samuel Kuhn 1 Juni 2021

1 Pentingnya pemahan sejarah ilmu pengetahuan


dan penolakan asa positisme

2 Revolusi Ilmiah 4
Prinsip Ketidaksepadaan dan
Kreteria Ilmu dan Non Ilmu
3 Paradigma
Revolusi Ilmiah
Paradigma Scientific
A Revolusion
Crisis

Normal
Paradigma
Science B
Anomally
Paradigma
2

Paradigma Matafistik Paradigma Sosiologi Paradigma Konstruk


5
Prinsip Ketidaksepadaan dan Kriteria Ilmu dan Non Ilmu

Acuccaracy Consitency Scope Slimplicity Fruitfulness


Pergeseran (Peralihan) Paradigma

Adapun Pergeseran paradigma Ilmiah mengandung beberapa


unsur/ pengertian. Diantaranya adalah sebagai berikkut :

• Munculnya cara berfikir yang baru mengenai masalah


masalah baru
• Dalam paradigma ada prinsip yang selalu hadir '
• Paradigma baru tidak dapat diterapkan
• Paradigma baru selalu dihadapi dengan kecurigaan dan
permusuhan
Paradigma dalam Sosiologi
• Paradigma fakta Sosial

2. Paradigma Definisi Sosial

3. Paradigma Perilaku Sosial


Asumsi Asumsi
(ontologis,epistomologis,dan motologis) Paradigma

• Paradigma Positivisme
3. Paradigma
Teori Keitis

2. Paradigma Post
4. Paradigma
POsitivisme
Konstruk tivis
Postmodernisme : Pluralitas Paradigma (Kebenaran )

Francois Lytard salah satu tokoh tersohor


Postmodernisme . Bagi lytard, perekembangan
teknologi informasi telah mengubah cara
pandang kita tentang ilmu pengetahuan dan
kebudayaan yang ia sebut dengan postmodern

Richard Rorty, adalah salah satu tokoh


Postmodernisme yang menyatakan bahwa
filsuf dalam Pluralitas budaya ilmiah bukanlah
lagi menentukan ini yang benar dan itu yang
benar sebagaimana dilakukan oleh Descartes,
Kant atau tokoh tokoh positivisme.

Anda mungkin juga menyukai