Anda di halaman 1dari 26

Safira Ingin

Bertambah Tinggi
BLOK 1.2 CASE 3
• Sel Osteoprogenitor, berasal dari mesenkim dan
terletak di bagian dalam periosteum, endosteum,
osteon, dan kanalis perforans yang berdeferensiasi
menjadi osteoblas.
• Sel Osteoblas, memiliki prosesus protoplasma
yang memungkinkan berhubungan dengan
osteoblas di sekitarnya.

1a. Sel - Sel Tulang • Sel Osteosit, mempunyai tonjolan sitoplasma yang
berada dalam kanalikuli yang berhubungan
dengan tonjolan sitoplasma osteosit yang
berdekatan.
• Sel Osteoklas, merupakan sel berukuran besar,
motil, inti multiple, dengan sitoplasma bercabang
• Komponen Organik
⚬ Memungkinkan tulang menahan
tegangan/regangan
⚬ Komponen organik utama matriks tulang
adalah serat kolagen tipe I
⚬ Komponen organik lain adalah
glikosaminoglikan sulfat dan asam

Matriks Tulang hialuronat


• Komponen Inorganik
⚬ Memungkinkan tulang menahan tekanan
⚬ Terdiri atas mineral kalsium dan fosfat
dalam bentuk kristal hidroksiapatit
1b. Gambaran Mikroskopis
Tulang Muda (Primer)

Biasa disebut tulang


anyaman atau woven
bone.
1c. Histologi Tulang Dewasa/Sekunder
Perbedaan Tulang Dewasa dengan Tulang Muda

Hialin
Kartilago

2a. Sebutkan macam- ⚬ Matriks (Serabut kolagen, terutama kolagen tipe II)
⚬ Distribusinya pada permukaan sendi, traktus respiratorius
macam kartilago (hidung,laring, trakea, bronkus), lempeng epifisis tulang.
berdasarkan susunan • Kartilago elastis
substansi (matriks) ⚬ Matriks (Kebanyakan serabut elastis, bercabang-cabang dan saling
beranastomosis)
interselulernya, beserta ⚬ Distribusinya pada daun telinga, epiglotis, tuba auditorius (eustachius)
lokasinya ! • Fibrokartilago
⚬ Matriks (Didominasi serabut kolagen tipe I (kasar) lebih padat dan
biasanya asidofilik)
⚬ Distribusinya pada diskus intervertebralis, simfisis pubis
2b. Menjelaskan gambaran
mikroskopis dari jenis-jenis
kartilago

KARTILAGO
HIALIN
• Inti sel : Bulat
• Ada sel isogen
• Sitoplasma mengandung
lemak dan glikogen
• Matriksnya : Kolagen tipe
II
• Matriksnya : Homogen
KARTILAGO
ELASTIS
• Mirip dengan kartilago
hialin secara
mikroskopisnya
• Serabut elastis bercabang
dan beranastomosis
• Indeks bias dari amorf dan
morfnya BERBEDA
FIBROKARTILAGO sehingga tampak tidak
homogen
• Sel nya berederet mengikuti serat
• Matriknya dari kolagen tipe I jadi
terlihat lebih kasar.
• Bahan amorfnya sedikit, bahan morf
(kolagen) lbh banyak.
3a. OSTEOGENESIS /
OSIFIKASI
OSIFIKASI
INTRAMEMBRANOSA
OSIFIKASI
ENDOKONDRAL
3b. Osifikasi os.longum
⚬ Zona istirahat: Kondrosit yang secara acak terdapat pada
matriks, sel-sel jarang
⚬ Zona proliferasi: Kondrosit berproliferasi secara cepat,
Zona pada membentuk barisan sel-sel isogen Kondrosit aktif
mensekresi kolagen (terutama tipe II dan XI)

lempeng ⚬ Zona hipertrofi: Kondrosit matang, hipertrofi dan


mengakumulasi glikogen pada sitoplasmanya. Kondrosit

epifisis
hipertrofi juga mensekresi vascular endothelial growth
factor (VEGF) yang menginisiasi invasi vaskular.
Matriks di antara lakuna akan menyempit
⚬ Zona kalsifikasi: Lakuna menyatu, kondrosit yang
hipertrofi akan mati, dan matriks kartilago terkalsifikasi.
⚬ Zona osifikasi: Sel-sel osteoprogenitor berdiferensiasi
menjadi osteoblas yang menambahkan matriks
terkalsifikasi. diikuti dengan resorpsi kompleks
kartilago/tulang yang terkalsifikasi.
• Faktor biologi :
⚬ Genetik : 60-80% berpengaruh (paretal/etnis juga
berpengaruh : panjang tulang negro>kaukasoid>asian)
(tortora)
⚬ Hormon : (berpengaruh ke usia dan jenis kelamin)
■ Bone formation :

3b. Faktor yang • (+) : PTH, Prostoglandins, Platelet-Derived


Growth Factors (PDGF), Thyroxine (T4),

memengaruhi osifikasi
Dihidroksi Vit D3 (Kalsitriol), Prostoglandins,
insulin, progesteron.
• (-) : Corticosteroids, thyroid hormone,
kalsitonin, estrogen dan testosteron.
⚬ Lokal regulator : stimulasi formasi dan resorpsi
tulanggrowth factors Sitokin
• Faktor lingkungan :
⚬ Aktivitas fisik (olahraga : rangsangan mekanik dapat
meningkatkan kinerja osteoblas(yakin,2014) )
⚬ Nutrisi : mengonsumsi nutrisi mengandung vitamin A C,
provitamin D dan Ca2+ cukup (2100 mg untuk usia
<21), pola hidup seperti merokok, kafein, alkohol dsb
dapat mengambat produktivitas osteoblas-> osteopenia
Korelasi pembentukan tulang dengan
faktor yang memengaruhi
3c. Regulasi Hormonal
pertumbuhan tulang
• Regulasi pelepasan PTH
⚬ Kadar Ca darah turun >> Paratyroid >> PTH >> Menuju Osteoblat >> Menghambat
sekresi osteoid & memicu sekresi >> Osteoklas Stimulating Factors >> Osteoklas
aktif >> Resopsi tulang >> Kadar Ca darah naik
• Regulasi pelepasan Kalsitosin
⚬ Kadar Ca darah naik >> Tiroid >> Kalsitosin >> Menghambat aktivitas osteoklas
dan menurunkan resopsi tulang
• Regulasi Growth Hormone
⚬ Kelenjar pituitari >> Growth hormone >> Merangsang produksi insulin-like growth
factor-1 (IGF-1/ Somatomedin) >> Meningkatkan pertumbuhan tulang melalui
epifisial plate >> Terjadi pertumbuhan
• Regulasi Calcitriol (1,25-dihydroksivitamin D3)
⚬ Kadar Ca2+ turun >> PTH meningkat >> Mendorong aktivasi calcitriol di hepar
atau ginjal >> Calcitriol aktif >> Calcitriol berperan dalam absorpsi kalsium di
intestinum
4a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
remodeling tulang dan apa fungsinya?
Remodeling tulang adalah proses
metabolisme berkelanjutan pada tulang
yang meliputi proses penghancuran tulang
(bone resorption) dan pembentukan
tulang (bone formation).

Resorpsi tulang akan menciptakan


jalur/lekukan oleh osteoklas yang disebut
sebagai lakuna howship. Lekukan ini tadi
akan diisi oleh osteoprogenitor dari
endosteum dan periosteum. Osteoblas
akan berkembang dan memebntuk
jaringan tulang yang baru.
Fungsi Remodeling Tulang
• Tulang dapat beradaptasi terhadap perubahan
(kenaikan berat badan, pengaruh hormon)
• Memperbaiki kerusakan
• Mencegah penuaan tulang
• Mempertahankan kadar ion Ca dan fosfat ekstraseluler
Sel yang berperan dalam remodelling tulang ada
osteoclast dan osteoblast. Peran dari kedua sel itu
dalam proses remodelling sel antara lain: 4b. Sel-sel yang
1. Quiscent Phase
2. Activation Phase
berperan dalam
3. Resorption Phase
4. Reversal Phase
remodelling tulang
5. Formation Phase
6. Mineralisation Phase
4c. Hubungan remodelling dengan
calsium
• Kalsium >> Kristal hidroksiapatit dalam tulang >> Merangsang proliferasi dari sel sel mesenkim >> Mempercepat
terjadinya vaskularisasi. Selain itu, kristal hidroksiapatit memiliki pori >> Menempel pada tulang mempercepat proses
kolonisasi sel osteoblas dan mempermudah osteoblas untuk masuk >> Proses bone formation sangat mungkin terjadi

• Kalsium ini juga berhubungan dengan aktivitas fisik. Jadi saat kita melakukan aktivitas fisik >> Tulang lebih cenderung
melakukan bone formation >> Kadar kalsium dalam darah menjadi berkurang dan menaikkan hormon PTH.

• Kadar kalsium dalam darah juga berpengaruh pada resorpsi tulang, kadar kalsium turun dibawah normal >> Hormon
paratiroid, dilepaskan oleh kelenjar paratiroid >> Merangsang osteoklas untuk meresorpsi matriks tulang. Jika kadar
kalsium di atas normal, suatu hormon disebut kalsitonin, dikeluarkan oleh sel parafolikel di kelenjar tiroid, menghambat
aktivitas osteoklas dan menghambat resorpsi tulang.
4d. Jelaskan hubungan
remodeling dengan
hormon !

Pada remodeling tulang, proses bone formation dan bone resorption terjadi akibat dipicu oleh
rangsangan hormon.

• PTH (Untuk meningkatkan kalsium dalam darah)


• Growth Hormon (Untuk menstimulasi proliferasi dan aktivasi osteoblas dan osteoklas)
• Glucocorticoid (Membantu aktivasi osteoklas)
• IGF-1 (Meningkatkan asktivitas osteoblas)
• Tiroid Hormon (Aktivasi osteoblas)
• Kortikosteroid (Untuk menekan terjadinya bone formation)
Daftar Pustaka
Mescher, AL. (2013). Histologi Dasar Junqueira : Teks & Atlas. Jakarta : EGC

Eroschenko, Victor P.(2012). diFiore’s Atlas of Histology with Functional


Correlations 12th Edition, Philadelphia

Sherwood, L. (2018). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC

Surgeon General. 2004. The Basicof Bone in Health and Disease.


MD.Rockville

Anda mungkin juga menyukai