Kelompok 4 :
- Aisyah Haris
- Andi Citra Dewi
- Ira Saputri
- Kasman
- Muhammad Amril
1. Asal-usul Kejadian Manusi Sesuai dengan Al-Qur’an dan Sains
siapa itu manusia? Unsur kedua adalah tanah. Sebagaimana Allah
berfirman dalam surat Al-An’am ayat 2
Menurut Abbas Mahmud Al-Aqqad dalam kitab
ٓ ٰ َه َُو الَّ ِذيْ َخلَقَ ُك ْم ِّم ْن ِطي ٍْن ثُ َّم ق
َضى اَ َجاًل َۗواَ َج ٌل ُّم َس ّمًى ِع ْند َٗه ثُ َّم اَ ْنتُ ْم تَ ْمتَرُوْ ن
Haqaiqu Islam wa bathilu Khusumihi (dalam Abubakar
Muhammad) mengatakan, manusia adalah makhluk Artinya: “Dialah yang menciptakan kamu dari tanah,
yang bertanggung jawab, yang diciptakan dengan sifat- kemudian Dia menetapkan ajal (kematianmu), dan
sifat ketuhanan. Dengan demikian, manusia adalah batas waktu tertentu yang hanya diketahui oleh-Nya.
makhluk yng bertanggung jawab terhadap segala Namun demikian kamu masih meragukannya.”
sesuatu yang dikerjakan. –Suabaya- Indonesia(tt,:22) • Penciptaan manusia pertama (Adam As)
Menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer
Al-Qur’an tidak menjelaskan secara rinci proses
memberikan definis bahwa amnusia aalah makhuk
penciptaan Adam yang mayoritas ulama menamai
hidup ciptaan Tuhan yang paling sempurna
manusia pertama. Sebagaimana firman Allah dalam
dibandingkan makhluk hidup lainnya.
QS. AL Hijr 28-29 dan QS. A Shad 71-72.
Asal-usul Kejadian Manusia Dari penjelasan surat tersebut dapat disimpulkan
• Unsur-unsur penciptaan manusia bahswa sosok tubuh Adam As dan manusia
(sesudahnya) sama; dimana masing-masing anggota
Unsur terpenting yang membentuk susunan tubuh tubuh memiliki kepala, dua mata, dua telinga, hidung
manusia adalah air. Sebagaimana firman Allah pada dan anggota lainnya. Dan masing-masing memiliki
S.Al-Anbiya’ ayat 30 naluri yang sama, seperti; haus, lapar, gembira, cemas
َض َكانَتَا َر ْتقًا فَفَتَ ْق ٰنهُ َم ۗا َو َج َع ْلنَا ِمن ِ اَ َولَ ْم يَ َر الَّ ِذ ْينَ َكفَر ُْٓوا اَ َّن السَّمٰ ٰو
َ ْت َوااْل َر dan lain-lain. Tetapi proses penciptaannya tidaklah
َْال َم ۤا ِء ُك َّل َش ْي ٍء َح ۗ ٍّي اَفَاَل يُْؤ ِمنُوْ ن sama, dimana pencitaan Adam As tidak emlalui
perantara layaknya manusia sesudahnya (anak, cucu
Artinya:”Dan apakah orang-orang kafir tidak
Adam As) yang melalui perantara ibu-ayahnya.
mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya
dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang
hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak
beriman?”
2. Potensi-potensi Manusia dan Kelebihannya atas Makhluk lain
Ada 6 potensi yang dimiliki manusia, yaitu: bakat dan Bakat dan kecerdasan
kecerdasan, insting, nafsu, karakter, dan intuisi. Potensi Keduanya merupakan kemampuan pembawaan yang
ini di uraikan sebagai berikut: potensial untuk mengacu pada perkembangan
• Al-Ilhamul Fitriy (insting atau naluri ghorizah) kemampuan akademis (ilmiah) dan keahlian
Merupakan suatu kemampuan berbuat tanpa melalui (professional) dalam berbagai bidang kehidupan.
proses pembelajarannya, contohnya: (a) melarikan diri, Nafsu dan berbagai dorongan (drives)
(b) melawan, (c) ingin tahu,
Meliputi: nafsu lawwamah (perbuatan tercela yang
• Al-Hawassu wal Masya’ir (indera dan perasaan) merendahkan orang lain), nafsu ammarah (perbuatan
Mabusia memiliki 5 indera (indera perasa, pencium, merusak, membunuh), nafsu birahi (perbuatan seksual),
pendengar, penglihatan, dan indera peraba), dan nafsu muthmainah (ketaatan kepada Allah yang maha
memiliki segaa macam perasaan. segala-galanya).
• Akal
Karakter (watak asli) atau tabiat manusia
Merupakan kemampuan psikologis yang terbawa sejak
Perangat ini tidak memiliki oleh binatang dan
lahir, dan selalu terkait dengan tingkah laku, moral,
merupakan hak mutlak dimiliki oleh manusia.
sosial dan etka seseorang.
• Di (agama)
Perangkat ini hanya dimiliki oleh manusia, juga
sebagai pedoman hidup.
• Ilmu
Uraian diatas telah memaparkan bahwa perbedaan
antara manusia dengan hewan terletk pada akalnya.
Dari itu ada beberapa sebutan utuk manusia, seperti:
Makhluk kreatif, makhluk bertuhan, makhluk berakal,
dan kesatuan dari jiwa raga.
3.Tujuan dan Fungsi Penciptaan Manusia
Tujuan penciptaan manusia
Keberadaan manusia dibumi sebagai pemegang khalifah, dengan misi memimpin,
mengelola, mamakmurkan dan memelihara keselamatan alam semesta. Untuk itu, Allah
menurunkan agama yang terakhir (islam) untuk dijadikan pegangan hidup untuk
menjalankan tugas kekhalifahan.
Fungsi penciptaan manusia
Merujuk pada tujuan Allah menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya, maka
fungsi penciptaan manusia, sebagai khalifah-Nya.
Ada dua hal yang harus diperhatikan oleh setiap orang dalam menyikapi orientasi hidup:
Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk meraih keseimbangan
duniawi dan ukhrowi, yaitu dengan memahami makna hidup, dan memahami A-Qur’an
sebagai petunjuk hidup manusia, mengasah kepekaan hati masing-masing, menghindari
perbuatan yang mengarah pada kemaksiatan atau dosa.