Konsep Islam
Here is where your presentation begins
01
Hakikat
Manusia
Manusia adalah
makhluk ciptaan Allah
SWT
Firman Allah SWT mengenai penciptaan
manusia dalam Q.S. Al-Hajj ayat 5 yang
Artinya : “Sesungguhnya Kami telah
menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari
setetes air mani menjadi segumpal darah,
menjadi segumpal daging yang diberi bentuk
dan yang tidak berbentuk, untuk Kami
perlihatkan kekuasaan Tuhanmu.”
Kemandirian & Kesabaran (Individualitas dan Sosialita)
Individualitas Sosialita
Firman Allah dalam Q.S. Al- Kebersamaan (sosialita) hanya
A’raf 189 yang Artinya “Dialah akan terwujud jika dalam
yang menciptakanmu dari satu keterhubungan itu manusia
diri” saling menempatkan sebagai
subyek, untuk
memungkinkannya menjalin
hubungan manusiawi yang
efektif, sebagai hubungan yang
disukai dan diridhai Allah SWT
Manusia merupakan
makhluk yang terbatas
Keterbatasan itu merupakan hakikat
manusia yg melekat dan dibawa sejak
manusia diciptakan Allah SWT.
Keterbatasan itu berbentuk tuntuan
memikul tanggung jawab yg lebih berat
dari pada makhluk-makhluk lainnya.
02
Kedudukan dan
Tujuan
Penciptaan
Manusia
Kedudukan dan Tujuan Penciptaan Manusia
Manusia yang merupakan bagian dari alam semesta ini diciptakan untuk suatu tujuan. Allah menegaskan
bahwa penciptaan manusia dalam firman-Nya surat adz-Dzariyat : 56
Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengababdi kepada-
Ku.” (QS. adz-Dzariyat : 56)
Dari ayat tersebut dapat diambil pemahaman bahwa:
● Kedudukan manusia dalam sistem penciptaannya adalah sebagai hamba Allah. Kedudukan ini
berhubungan dengan hak dan kewajiban manusia di hadapan Allah sebagai penciptanya.
● Tujuan penciptaan manusia adalah untuk menyembah kepada Allah SWT. Penyembahan manusia
kepada Allah lebih mencerminkan kebutuhan manusia terhadap terwujudnya suatu kehidupan
dengan tatanan yang baik dan adil.
03
Aspek-aspek yang
mempengaruhi
Perilaku Manusia
Aspek-aspek yang mempengaruhi Perilaku Manusia
A C
B D