Anda di halaman 1dari 2

Nama : Azizah

Nim : 220103020061
Matkul : Tafsir Ayat Akidah
Dosen Pengampu : M. Noor ‘Ashry, S.Ag, M.Ag

Hubungan Manusia dengan Tuhan

Hubungan manusia dengan Tuhan bisa dibentuk melewati doa, zikir, solah, dan lain-lain.
Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dan tidak dapat berdiri sendiri.
Hubungan manusia dengan Tuhan disebutkan dalam QS. Az-Zariyat ayat 56 yang artinya
“Tidaklah aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada- Ku”. Ayat ini
menegaskan bahwa Allah tidaklah menjadikan jin dan manusia melaikan untuk beribadah
kepada-Nya, mengenal-Nya dan untuk menyembah-Nya. Adapun kaitan dengan ayat ini Allah
berfirman: Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan
selain Dia.
Menurut Abdullah Karim, dalam bukunya “Tafsir Ayat Akidah” mengatakan ada aayat
Al-Qur’an yang mengajak seluruh umat manusia untuk bertakwa kepada Tuhan yang telah
menjadikan mereka ketiadaan juga, tangani mereka dan atasi masalah mereka dengan murah hati,
menjadikan mereka dari satu jenis yang memiliki kelebihan bersama, saling tolong menolong,
dan saling menjaga satu sama lain. Allah berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 36: “Dan
sembahlah aAllah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan
berbuat baiklah kepada kesua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu
miliki. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.”
Muamalah berhubungan degan manusia dan makhluk sesama. Allah memerintahkan
manusia bukan hanya sekedar beribadah kepada-Nya, melaikan juga memberikan nilai ibadah
dalam setiap aktivitas kehidupannya. Sehingga manusia mampu memenuhi tujuan penciptaan
yang ditetapkan Allah Swt. Conoth Muamalah atau interaksi sesama makhluk seperti jual beli,
sewa menyewa, upah mengupah dan lain sebagainya.
Hubungan manusia dengan sesama manusia disebut hubungan secara horizontal.
Sedangkan hubungan secara vertikal adalah Hubungan manusia dengan Allah Swt. Yang artinya,
semua perilaku manusia harus berdasarkan perintah Allah Swt. Menjadi manusia selain menjaga
hubungan baik dengan sesama manusia kita dianjurkan pula untuk memiliki hubungan baik
dengan alam. Karena alam secara tidak langsung memenuhi kelangsungan hidup semua makhluk
hidup. Semua yang ada di alam dapan dimanfaatkan dan dinikmatii oleh semua makhluk
ciptaannya. Terdapat dalam firman Allah QS. AL-A’raf ayat 56: “Janganlah kamu berbuat
kerusakan di bumi setelah diatur dengan baik dan beribadahlah kepada-Nya dengan rasa takut
dengan penuh harapan. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang
berbuat baik.
Manusia dengan alam memliki hubungan yang erat dalam kelarasan antara keduanya.
Kelarasan dalam ajaran Islam mencakup 4 gal yaitu : 1) Kelarasan dengan Tuhan, 2) kelarasan
dengan masyarakat, 3) kelarasan dengan alam lingkungan, dan 4) kelarasan dengan diri sendiri.
Maka dari itu mengapa Allah menjadikan manusia sebagai khalifah dimuka bumi.
Ada pun beberapa pertanyaan dari teman-teman seperti, Bagaimana cara Allah memberi
tahu kepada hambanya agar terus beribadah kepadanya? Jika agama bisa membuat hubungan
manusia dengan Tuhan menjadi baik, mengapa hubungan antara sesama manusia dapat rusak
karena agama?Bagaimana etika dan moralitas menjaga keseimbangan manusia dengan Allah,
alam, dan sesama manusia? Dan masih banyak pertanyaan lainnya.
Dari rangkuman saya atas jawaban dari pemateri adalah Cara agar kita terus beribadah
kepada Allah dengan mendapatkan lingkungan yag bagus, bergaul dengan orang yang
sholeh/sholehah, dan masih banyak lagi. Karena apa yang kita jalani sehari-hari sangat
berpengaruh kepada kita baik dari lingkungan atau pertemanan. Lalu mengapa hubungan antar
sesama manusia dapat berpengaruh dengan agama? Karena dalam kehidupan sehari-hari kita
memiliki perbedaan pandangan,keyakinan bahlan dalam 1 agama saja memiliki cara yang
berbedapa. Karena adanya perebdaan tersebut terkadang ada manusia yang tidak dapat menerima
hal tersebut. Makanya kenapa kita di suruh untuk toleransi. Dan Bagaimana etika dan moralitas
menjaga keseimbangan hubungan manusia dengan Allah, alam, dan sesama?. Jawabannya dalam
etika dan moralitas sudah disebutkan dalam Al-Qur’an dan Sunah. Ada pun di zaman sekarang
yaitu seperti UUD, Pancasila dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai