Anda di halaman 1dari 22

HIDROLOGI

ANUGRAH ADI PUTRA.M


1. Metode rerata aritmatik (aljabar)

• Metode ini adalah metode yang paling sederhana. Pengukuran


dengan metode ini dilakukan dengan merata-ratakan hujan di
seluruh DAS. Stasiun hujan yang digunakan untuk
menghitung dengan metode ini adalah yang berada di dalam
DAS, akan tetapi stasiun yang berada di luar DAS dan
jaraknya cukup berdekatan masih bisa diperhitungkan.
• Metode aljabar ini memberikan hasil yang tidak teliti, metode
ini memberikan hasil yang cukup baik jika penyebaran hujan
merata, serta hujan tidak terlalu bervariasi.
• Hujan DAS dengan cara ini dapat diperoleh dengan
persamaan:
• Metode aljabar ini memberikan hasil yang tidak teliti, metode
ini memberikan hasil yang cukup baik jika penyebaran hujan
merata, serta hujan tidak terlalu bervariasi.
• Hujan DAS dengan cara ini dapat diperoleh dengan
persamaan:
merata, serta hujan tidak terlalu bervariasi.
• Hujan DAS dengan cara ini dapat diperoleh dengan
persamaan:

• Dengan
P = hujan rerata di suatuDAS
Pi = hujan di tiap stasiun
n = jumlah stasiun
2 Metode Thiessen
• Metode ini memberikan bobot tertentu untuk setiap stasiun hujan
untuk mengimbangi tidak meratanya distribusi alat ukur dengan
faktor pembobot (weighting factor).
2 Metode Thiessen
• Metode ini memberikan bobot tertentu untuk setiap stasiun hujan
untuk mengimbangi tidak meratanya distribusi alat ukur dengan
faktor pembobot (weighting factor).

• Dalam arti bahwa setiap stasiun hujan dianggap mewakili hujan


untuk suatu daerah dengan luasan tertentu, dimana luasan merupakan
faktor pembobot untuk hujan di stasiun terkait
2 Metode Thiessen
• Metode ini memberikan bobot tertentu untuk setiap stasiun hujan
untuk mengimbangi tidak meratanya distribusi alat ukur dengan
faktor pembobot (weighting factor).

• Dalam arti bahwa setiap stasiun hujan dianggap mewakili hujan


untuk suatu daerah dengan luasan tertentu, dimana luasan merupakan
faktor pembobot untuk hujan di stasiun terkait

• Luasan tersebut dapat ditentukan dengan tahapan sebagai berikut:


 Tinjau suatu DAS.
 Tentukan stasiun didalam (atau di luar) DAS dan plot pada peta.
• Bentuk jaringan segitiga dengan cara menghubungkan satu
stasiundengan stasiun lainnya dengan garis. Hindari segitiga
bersudut tumpul.
• Bentuk jaringan segitiga dengan cara menghubungkan satu
stasiundengan stasiun lainnya dengan garis. Hindari segitiga
bersudut tumpul.

• tegak lurus terhadap garis-garis Tarik garis-garis bagi secara tegak


lurus penghubung antar stasiun sehingga membentuk poligon di
sekitar masing-masing stasiun.
• Bentuk jaringan segitiga dengan cara menghubungkan satu
stasiundengan stasiun lainnya dengan garis. Hindari segitiga
bersudut tumpul.

• tegak lurus terhadap garis-garis Tarik garis-garis bagi secara tegak


lurus penghubung antar stasiun sehingga membentuk poligon di
sekitar masing-masing stasiun.

• Poligon-poligon tersebut mewakili luas daerah pengaruh hujan


untukmasing-masing stasiun.Jika P. P PN adalah nilai-nilai hujan
yang dicatat oleh stasiun 1, 2,..... N pada periode tertentu dan A,, A2.
A adalah luas poligon Thiessen, maka nilai hujan rata-rata P
sepanjang DAS dengan metode Thiessen adalah sbb:
• Poligon-poligon tersebut mewakili luas daerah pengaruh hujan
untukmasing-masing stasiun.Jika P. P PN adalah nilai-nilai hujan
yang dicatat oleh stasiun 1, 2,..... N pada periode tertentu dan A,, A2.
A adalah luas poligon Thiessen, maka nilai hujan rata-rata P
sepanjang DAS dengan metode Thiessen adalah sbb:

• Metode Thiessen memberikan hal yang lebih baik disbanding


aritmatik
Gambar ILustrasi
Gambar ILustrasi
Gambar ILustrasi
Gambar ILustrasi
3 Metode Isohyet
• Metode ini lebih akurat dalam merata-ratakan hujan dalam suatu
DAS.
• Lokasi stasiun dan ketinggian hujan diplot pada suatu peta yang
sesuai dan kontur hujan yang sama digambar.
• Pengertian isohyet adalah sebuah garis yang menghubungkan
besaran hujan yang sama.
• Dalam metode isohyet, Daerah Aliran Sungai digambarkan
terhadap skala dan stasiunpengukuran ditandai.
• Stasiun tetangga diluar DAS juga dipertimbangkan.
• Garis isohyet selanjutnya digambarkan berdasarkan hujan sentral
sebagai pedomandengan melakukan interpolasi diantara titik2
yang ada.
• Garis isohyet selanjutnya digambarkan berdasarkan hujan sentral
sebagai pedomandengan melakukan interpolasi diantara titik2
yang ada.
• Luas antara dua garis isohyet berdekatan ditentukan (bisa dengan
planimeter, atau grid bantu).
• Jika garis isohyet keluar dari DAS, batas DAS digunakan sebagai
garis pembatas.
• Jika P₁, P₂, P, adalah nilai garis isohyet dan jika a, a, a,
merupakan luas antargaris isohyet, maka hujan rata-rata seluruh
DAS dengan luas A diberikan sbb:
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai