Informed choice, informed consent dan peraturannya
Informed consent atau persetujuan tindakan medis atau persetujuan tindakan
kedokteran merupakan suatu persetujuan yang dibuat oleh pasien atau keluarganya, untuk memberikan izin terhadap dokter dalam melakukan serangkaian pemeriksaan, menetapkan diagnosis , melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang medis dan melakukan tindakan medis tertentu kepada pasien. Informed Choice adalah informasi untuk pasien memilih pilihan yang ada kepada pasien dengan jelas mengenai tujuan tindakan medis yang akan dilakukan, tata cara tindakan yang akan dilakukan, risiko yang mungkin dihadapi, alternatif tindakan medis, dan biaya medis guna mendukung proses kelahiran Contoh informed consent Contoh informed choice contoh kasus yang merugikan pasien yang terjadi di rumah sakit dr. Soebandi akibat kesalahan dokter. Rumah Sakit dr. Soebandi dikeluhkan oleh kesalahan dokter yang berinisialkan dr. E, dr. AN, dan dr. A dalam memberikan diagnosis. Sebelumnya pasien yang berinisialnya ny. K berumur 70 tahun menerima informasi diagnosis bahwa dia mengalami hernia, akan tetapi ketika telah di operasi dokter mengalihkan operasi yang awalnya hernia menjadi operasi ke bagian usus yang diduga terjadi pembusukan. Keluarga tidak mengetahui hal tersebut karna dokter mengambil keputusan secara sepihak tanpa meminta persetujuan pasien atau keluarga pasien.Setelah dipulangkan pasien tetap mengeluh sakit dan operasi yang dilakukan karena pembusukan usus masih tersisa di tubuhnya. Penyelesaian masalah Tuntutan perdata . pasal 2 ayat 1 undang-undang nomor 290 tahun 2008 tentang persetujuan tindakan Subtitle kedokteran yang menjelaskan tentang segala tindakan yang akan dilakukan oleh dokter harus mendapat persetujuan pasien. Di RSD dr. Soebandi Jember formulir ini bernamakan “Surat Pernyataan Persetujuan Operasi, Pembiusan, dan Pengobatan”. Formulir ini berisikan identitas lengkap pasien dan hasil diagnosis dari dokter. Di formulir ini jelas juga mengatakan bahwa “dengan ini saya menyatakan setuju dan dapat menerima sepenuhnya segala resiko atau reaksi samping yang mungkin bias terjadi akibat dari tindakan operasi, pembiusan dan pengobatan”. Rahasia medis dan peraturannya
Adapun menurut Pasal 3 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 Tahun 2012
tentang Rahasia Kedokteran bahwa rahasia kedokteran adalah data dan informasi tentang kesehatan seseorang yang memperoleh tenaga kesehatan pada waktu menjalankan pekerjaan atau profesinya. mencakup data dan informasi mengenai hal-hal sebagai berikut: 1. Identitas pasien; 2. Kesehatan pasien meliputi hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, penegakan diagnosis pengobatan dan/atau tindakan kedokteran; dan 3. hal lain yang berkenaan dengan pasien. Rekam medis dan peraturannya
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2022 ini yang
dimaksud dengan: Rekam Medis adalah dokumen yang berisikan data identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien Contoh rekam medis Kasus yang sempat heboh di medsos dengan melampirkan hasil rekam medis dan nama jelas pasien yang telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Prof. WZ. Yohanes Kupang ini, ternyata berujung pada persoalan hukum dan pelanggaran kode etik Kedokteran Indonesia yang dilakukan Dr. Jane, sebagaimana di amanatkan pasal 16. Langkah hukum yang ditempuh pihak keluarga pasien dengan melaporkan kasus ini ke LBH Surya NTT adalah semata – mata menggugat pertanggung jawaban hukum Dr. Jane, yang telah secara sadar, tahu dan mau membocorkan hasil rekam medis pasien yang diduga Covid-19 ke publik tanpa se izin pasien dimaksud. konsekuensi hukumnya jelas dikenakan Undang – undang ITE dengan ancaman hukuman 6 Tahun Penjara. THANK YOU